Category: <span>berita</span>

Sosialisasi Tata Naskah dan Pemaparan Hasil Survei Standar Kepuasan Masyarakat 2025

Dalam rangka memperkuat transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik, pada hari Selasa (15/9/2025), Rumah Sakit Paru Respira menyelenggarakan sosialisasi tentang Tata Naskah sekaligus pemaparan hasil Survei Standar Kepuasan Masyarakat 2025 di Ruang Amarta. Acara ini dihadiri oleh pejabat struktural, fungsional dan staf layanan publik. Acara dibuka dengan paparan mengenai teknik pengelolaan surat-menyurat dan dokumentasi resmi yang sesuai standar. Selanjutnya, hasil survei menunjukkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) berada di angka 84,60 , Capaian ini mengalami peningkatan dimana capaian sebelumnya sebesar 84,02 dengan aspek keterampilan petugas dan prosedur layanan sebagai keunggulan, sementara efisiensi alur layanan dan fasilitas publik menjadi fokus perbaikan ke depan. Diskusi interaktif kemudian digelar untuk menggali masukan dari peserta dan merumuskan langkah tindak lanjut guna meningkatkan kualitas pelayanan di masa depan.

Kegiatan Orientasi Mahasiswa di RS Paru Respira

Rumah Sakit Paru Respira kembali menerima kedatangan mahasiswa dari berbagai institusi pendidikan dalam kegiatan Orientasi Mahasiswa yang dilaksanakan di ruang Amarta lantai 3. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan visi, misi, nilai, serta tata tertib yang berlaku di lingkungan RS Paru Respira. Melalui orientasi ini, para mahasiswa diharapkan dapat memahami budaya kerja rumah sakit, sistem pelayanan, serta peran dan tanggung jawab mereka selama menjalani praktik atau magang. Dengan pembekalan yang diberikan, mahasiswa diharapkan mampu beradaptasi dengan baik dan berkontribusi dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan di RS Paru Respira.

BERNAPAS UNTUK MASA DEPAN, JAGA KESEHATAN PARU-PARU KITA

Oleh : Susilawati, S.K.M

       Setiap hari, rata-rata orang dewasa bernapas sekitar 20.000 kali. Sebagian besar dari kita melakukannya tanpa berpikir. Namun, di balik setiap tarikan dan hembusan napas, ada organ luar biasa yang bekerja tanpa henti yaitu paru-paru.

Paru-paru berfungsi sebagai sistem penyaringan dan pertukaran gas vital bagi tubuh. Mereka mengambil oksigen dari udara yang kita hirup dan mengalirkannya ke seluruh tubuh melalui darah. Oksigen ini menjadi bahan bakar bagi setiap sel, organ, dan jaringan. Pada saat yang sama, paru-paru membuang produk limbah berupa karbon dioksida.

Mengingat perannya yang sangat krusial, menjaga kesehatan paru-paru adalah salah satu investasi terbaik untuk kualitas hidup dan umur panjang.

Kesehatan paru-paru kita terus-menerus ditantang oleh faktor lingkungan dan gaya hidup. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu :

  • Asap Rokok : Merokok adalah penyebab utama penyakit paru-paru yang dapat dicegah, termasuk kanker paru dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). Asap rokok mengandung ribuan zat kimia beracun yang merusak struktur paru-paru, melumpuhkan sistem pembersihan alaminya, dan menyebabkan peradangan kronis. Perokok pasif juga berisiko tinggi.
  • Polusi Udara (Ancaman Tak Terlihat): Partikel halus dari asap kendaraan, emisi industri, pembakaran sampah, dan debu jalanan dapat terhirup dalam-dalam ke paru-paru. Paparan jangka panjang dapat menyebabkan asma, PPOK, dan bahkan kanker paru. Polusi di dalam ruangan (dari asap dapur, jamur, bahan kimia pembersih) juga sama berbahayanya.
  • Infeksi Pernapasan: Virus seperti influenza dan SARS-CoV-2, serta bakteri penyebab pneumonia dan tuberkulosis (TBC), dapat menyebabkan kerusakan serius pada jaringan paru-paru. Infeksi yang berulang atau parah dapat meninggalkan bekas luka permanen.
  • Paparan di Tempat Kerja (Risiko Tersembunyi): Pekerja di sektor konstruksi, pertambangan, pertanian, dan manufaktur sering terpapar debu silika, asbes, asap kimia, dan zat berbahaya lainnya yang dapat menyebabkan penyakit paru akibat kerja.

Waspadai beberapa gejala yang sering muncul jika terjadi sesuatu yang salah pada paru-paru anda :

  • Batuk Kronis: Batuk yang berlangsung lebih dari 8 minggu.
  • Sesak Napas: Kesulitan bernapas atau merasa tidak cukup mendapatkan udara, terutama saat beraktivitas.
  • Produksi Dahak Berlebih: Menghasilkan banyak lendir atau dahak selama lebih dari sebulan.
  • Mengi (Wheezing): Suara siulan bernada tinggi saat Anda bernapas.
  • Batuk Darah: Mengeluarkan darah atau lendir bercampur darah saat batuk.
  • Nyeri Dada Kronis: Rasa sakit atau tidak nyaman di area dada yang berlangsung lebih dari sebulan, terutama yang memburuk saat bernapas atau batuk.

Sebagian besar penyakit paru-paru dapat dicegah. Beberapa kebiasaan sehat ini dapat membantu anda  menjaga paru-paru tetap kuat.

  1. Katakan TIDAK pada Rokok: Jika Anda merokok, berhenti adalah hal terbaik yang bisa Anda lakukan. Jika tidak, jangan pernah memulainya. Hindari juga lingkungan yang penuh asap rokok.
  2. Jadikan Udara Bersih Prioritas:
    • Periksa  kualitas udara di area Anda dan kurangi aktivitas berat di luar ruangan saat polusi tinggi.
    • Gunakan masker jika kualitas udara buruk.
    • Pastikan rumah memiliki ventilasi yang baik. Buka jendela secara teratur dan pertimbangkan untuk menggunakan pembersih udara (air purifier).
  3. Berolahraga Secara Teratur: Aktivitas aerobik seperti jalan cepat, berlari, berenang, atau bersepeda melatih paru-paru Anda untuk menjadi lebih efisien dalam menggunakan oksigen. Olahraga memperkuat otot-otot pernapasan Anda.
  4. Makan Makanan Bergizi: Diet kaya antioksidan (ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran berwarna cerah) dapat membantu melindungi paru-paru dari kerusakan. Minum air putih yang cukup juga penting untuk menjaga lapisan lendir di saluran napas tetap tipis.
  5. Lakukan Vaksinasi dan Jaga Kebersihan:
    • Vaksinasi flu, pneumonia, dan COVID-19 dapat mencegah infeksi parah yang merusak paru-paru.
    • Sering mencuci tangan dengan sabun adalah cara efektif untuk mencegah penyebaran kuman penyebab infeksi pernapasan.
  6. Latih Pernapasan Anda: Latihan pernapasan dalam (seperti pernapasan diafragma) dapat membantu meningkatkan kapasitas paru-paru dan membersihkan lendir yang terperangkap.

Kesehatan paru-paru adalah fondasi dari kehidupan yang aktif dan energik. Dengan membuat pilihan gaya hidup yang cerdas dan waspada terhadap ancaman di sekitar kita, kita dapat melindungi organ vital ini sepanjang hidup.

Jangan menunggu sampai Anda merasa sesak untuk peduli. Mulailah menjaga setiap napas Anda, mulai hari ini.

Sumber :

https://www.halodoc.com/artikel/6-tips-yang-wajib-dicoba-untuk-menjaga-kesehatan-paru?srsltid=AfmBOopCRA7tppp6gnG9rA1bqCAxKkfwcqA-yKLaChNpeOISQ-k1P8Me

https://id.wikipedia.org/wiki/Paru-paru

Generasi Rebahan: Ancaman Nyata Bagi Kebugaran Anak Indonesia

Oleh: Nur Handayani, S.KM

Pernah mendengar istilah “Generasi Rebahan”? Istilah ini muncul seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini. Masa sekarang ini, semua hal berbau digital. istilah “generasi rebahan” untuk menggambarkan anak muda yang lebih senang duduk manis atau berbaring dengan gadget ketimbang bergerak aktif. Fenomena ini bukan sekadar tren gaya hidup, melainkan ancaman nyata bagi kebugaran anak Indonesia. Dengan derasnya arus konten media sosial, hiburan tanpa batas, hingga layanan serba instan, tubuh anak-anak kita semakin jarang digerakkan sebagaimana mestinya.

Potret Kebugaran Anak Indonesia

Sejumlah survei menunjukkan kondisi yang cukup memprihatinkan:

  • Berdasarkan Indeks Pembangunan Olahraga (IPO) 2023, dari 1.578 anak usia 10–15 tahun di 34 provinsi, kebugaran jasmani anak Indonesia masih tergolong kurang bugar.
  • Survei SKI 2023 menemukan bahwa 7–8 dari 10 peserta didik usia 13–17 tahun tidak aktif secara fisik minimal 60 menit per hari (76,2%).
  • Bahkan, 62% anak usia sekolah tidur kurang dari 8 jam per hari.

Fenomena ini menunjukkan bahwa anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar dibandingkan bergerak. Jika dibiarkan, generasi muda akan menghadapi risiko kesehatan yang serius.

Dampak Kurang Aktivitas Fisik

Kurangnya aktivitas fisik tidak hanya menurunkan kebugaran, tetapi juga membawa konsekuensi jangka panjang :

  • Kurangnya aktivitas fisik pada anak menimbulkan berbagai risiko kesehatan:
  • Obesitas

Menurut Riskesdas 2018, prevalensi obesitas pada anak usia 5–12 tahun di Indonesia mencapai 18,8% dan angka ini cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

  • Menurunnya Kebugaran Jasmani

Anak yang jarang bergerak mengalami penurunan kekuatan otot, fleksibilitas, dan daya tahan tubuh. Mereka juga lebih cepat lelah saat melakukan aktivitas sederhana.

  • Penyakit Tidak Menular (PTM)

Kebiasaan rebahan meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes melitus tipe 2, hipertensi, hingga penyakit jantung di usia muda.

  • Gangguan Mental dan Sosial

WHO (2020) melaporkan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan meningkatnya risiko kecemasan, depresi, serta berkurangnya interaksi sosial pada anak dan remaja.

Rekomendasi WHO untuk Anak dan Remaja

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2020) memberikan panduan penting :

  • Anak dan remaja (5–17 tahun) melakukan aktivitas fisik intensitas sedang–berat minimal 60 menit per hari.
  • Membatasi waktu duduk berlebihan dan screen time rekreasional tidak lebih dari 2 jam per hari.

Artinya, aktivitas fisik bukan hanya kebutuhan, tetapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang harus dibiasakan sejak dini.

Cara Mencegah “Generasi Rebahan”

Beberapa langkah pencegahan yang dapat kita lakukan :

  • Jadwalkan Olahraga Teratur:

Luangkan waktu setiap minggu untuk aktivitas fisik seperti berjalan, bersepeda, atau berenang minimal 150 menit per minggu atau 30 menit per hari.

  • Orang tua: membatasi penggunaan gawai, membiasakan olahraga bersama, serta memberi contoh gaya hidup aktif kepada anak-anaknya
  • Tingkatkan Aktivitas Sehari-hari, misalnya
  • Gunakan tangga daripada lift.
  • Lakukan pekerjaan rumah tangga, seperti berkebun.
  • Berdiri atau berjalan-jalan sebentar saat menonton televisi atau berbicara di telepon.
  • Perhatikan Waktu Duduk yang Panjang:
  • Sisihkan waktu setiap jam untuk melakukan peregangan ringan atau berjalan-jalan sebentar untuk melancarkan peredaran darah.
  • Jika pekerjaan membutuhkan duduk lama, cari cara untuk bergerak lebih sering saat istirahat, misalnya ke toilet atau mengambil air.
  • Manfaatkan Teknologi :

Gunakan perangkat pelacak aktivitas atau aplikasi kebugaran di ponsel untuk memantau langkah Anda dan memotivasi diri untuk tetap aktif.

  • Cari Kegiatan yang Menyenangkan :

Temukan hobi yang melibatkan aktivitas fisik, seperti menari, memasak, atau bersepeda, agar aktivitas lebih menyenangkan.

“Generasi rebahan” bukan sekadar istilah populer, melainkan ancaman nyata bagi kesehatan anak Indonesia. Jika tidak segera diatasi, generasi muda akan rentan terhadap masalah kesehatan fisik dan mental yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa depan. Membiasakan gaya hidup aktif sejak dini adalah investasi besar untuk Indonesia yang lebih sehat dan produktif.

Referensi

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

World Health Organization. (2020). Guidelines on Physical Activity and Sedentary Behaviour. Geneva: WHO.

Kementerian Kesehatan RI. (2022). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2021. Jakarta: Kemenkes RI.

Tremblay, M. S., et al. (2016). Sedentary Behaviour Research Network (SBRN) Terminology Consensus Project. International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity, 13(1), 75.

Warsito, O., et al. (2021). “Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kebugaran Jasmani pada Anak Sekolah Dasar di Indonesia.” Jurnal Gizi dan Kesehatan, 13(2), 45–52.

Gerakan Aksi Lingkungan Indonesia dalam rangka memperingati World Cleanup Day

Civitas hospitalia RS Paru Respira pada hari ini, 19 September 2025, melaksanakan Gerakan Aksi Lingkungan Indonesia dalam rangka memperingati World Cleanup Day. Kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen rumah sakit dalam menjaga kebersihan, kelestarian lingkungan, serta meningkatkan kesadaran seluruh pegawai akan pentingnya menciptakan lingkungan sehat dan bebas dari sampah. Melalui aksi bersama ini, RS Paru Respira tidak hanya berfokus pada pelayanan kesehatan, tetapi juga berperan aktif mendukung gerakan global peduli lingkungan demi keberlanjutan hidup dan kesehatan masyarakat.

Penyusunan Dokumen Detail Engineering Design (DED) Pengembangan Rumah Sakit

Rumah Sakit Paru Respira Dinas Kesehatan DIY hari ini 18 September 2025, melaksanakan rangkaian proses penyusunan Dokumen Detail Engineering Design (DED) pengembangan rumah sakit sebagai langkah strategis dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Kegiatan ini melibatkan perwakilan unit layanan , manajemen rumah sakit dan konsultan  perencana untuk memastikan desain yang dihasilkan sesuai standar teknis, fungsional, dan kebutuhan layanan medis rumah sakit paru. Proses DED ini menjadi tonggak penting dalam tahapan pembangunan, sekaligus wujud komitmen RS Paru Respira untuk menghadirkan fasilitas modern dan representatif demi pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Dua Andalan, Satu Misi Layanan Modern: RS Paru Respira di Seleksi Nakes Teladan DIY

Rumah Sakit Paru Respira kembali menunjukkan kiprahnya dalam dunia kesehatan dengan mengirimkan dua tenaga kesehatan andalannya pada Seleksi Tenaga Kesehatan Teladan Provinsi DIY yang digelar di Bapelkes DIY, 28 Agustus 2025. Fitri Purwaningsih, A.Md.Gizi., memperkenalkan inovasi SIFITRI (Sistem Finansial Nutrisi) yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan gizi pasien, sementara Astuti Hernaning, S.K.M., menghadirkan gagasan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk automasi analisis kepatuhan terhadap baku mutu berbasis data lapangan di rumah sakit. Partisipasi aktif Rumah SakitParu Respira ini tidak hanya menjadi bukti komitmen dalam mendorong pelayanan kesehatan yang modern dan berkualitas, tetapi juga menegaskan peran rumah sakit sebagai pionir inovasi di bidang kesehatan di DIY.

FGD Konsepsi Perancangan Detail Engineering Design (DED)

Yogyakarta – Rumah Sakit Paru Respira Yogyakarta menggelar Focus Group Discussion (FGD) Konsepsi Perancangan Detail Engineering Design (DED) pada tanggal 22–23 Agustus 2025 di Hotel Ros In Yogyakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan RS Paru Respira, perwakilan Dinas Kesehatan, tenaga medis, serta konsultan perencana. Melalui forum ini, para peserta berdiskusi mengenai arah pengembangan desain teknis rumah sakit yang selaras dengan kebutuhan pelayanan kesehatan paru yang semakin kompleks dan tantangan kesehatan masyarakat di masa mendatang.

FGD ini menjadi langkah strategis dalam memastikan rancangan DED tidak hanya memenuhi standar teknis dan regulasi, tetapi juga mampu menghadirkan fasilitas kesehatan yang ramah pasien, modern, serta berorientasi pada mutu pelayanan. Dengan adanya masukan dari berbagai pihak, RS Paru Respira berharap dapat mewujudkan perencanaan pembangunan yang komprehensif dan tepat sasaran, sehingga ke depan mampu memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya.

Upacara Bendera RS Paru Respira 80 Tahun Indonesia Merdeka,Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju

Bulak Dagaran Bantul  (17/08/2025), Kemerdekaan adalah Hak Segala bangsa

dr. Tri Setiana  Kusumadewi Sp.Pd Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Direktur RS Paru Respira. Pada kesempatan tersebut, beliau membacakan amanat Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang berisi pesan penting untuk terus menjaga semangat persatuan, mengisi kemerdekaan dengan kerja nyata, serta menguatkan komitmen dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Perjalanan bangsa kita penuh dengan tantangan. Dahulu, para pendahulu berjuang dengan pengorbanan jiwa dan raga demi kemerdekaan. Kini, tantangan itu hadir dalam wajah yang berbeda—percepatan teknologi, disrupsi global, dan perubahan sosial yang begitu cepat. Namun, satu hal tetap sama: kita membutuhkan semangat kepahlawanan dan kegigihan perjuangan agar Indonesia tetap berdiri tegak dan melangkah maju.

Tema “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju” sesungguhnya mengingatkan kita untuk kembali pada nilai-nilai Pancasila, yang menjadi jiwa bangsa. Indonesia Maju hanya akan terwujud bila setiap langkah berpijak pada Ketuhanan Yang Maha Esa—iman dan takwa yang menuntun arah pembangunan. Kemajuan itu pun harus menghargai martabat manusia, sebagaimana nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

Berdaulat berarti rakyat memegang kendali, dengan kebijaksanaan sebagai pedoman. Bersatu berarti kita merajut keberagaman menjadi kekuatan besar untuk melangkah bersama. Dan Rakyat Sejahtera berarti keadilan yang nyata, kesejahteraan yang dapat dirasakan oleh setiap anak bangsa tanpa terkecuali.

Nilai-nilai Pancasila adalah kompas sekaligus obor. Ia menuntun arah, menerangi jalan, dan menguatkan langkah kita di tengah derasnya arus perubahan. Dengan berpegang pada itu semua, Indonesia akan tumbuh menjadi bangsa yang semakin bermartabat, dihormati, dan diperhitungkan di mata dunia.