Pemberitahuan
PEMBERITAHUAN
TERHITUNG MULAI TANGGAL 08 JANUARI 2018 AKAN DIBUKA POLI ANAK dr. DESSY SHINTA MURTY Sp.A
PEMBERITAHUAN
TERHITUNG MULAI TANGGAL 08 JANUARI 2018 AKAN DIBUKA POLI ANAK dr. DESSY SHINTA MURTY Sp.A
E-Cigarette, RACUN YANG BERBALUT TEKNOLOGI
Oleh Aisyah, SKM
Gaya hidup ‘‘menghisap’’ semakin variatif. Nggak cuma rokok, tren menghisap mulai banyak dilakukan dengan shisha dan vape atau vapor atau rokok elektronik. Akhir-akhir ini muncul tren rokok elektrik di Indonesia.
Electronic cigarette (rokok elektronik) atau e- cigarette merupakan salah satu NRT yang menggunakan listrik dari tenaga baterai untuk memberikan nikotin dalam bentuk uap dan oleh WHO disebut sebagai Electronic Nicotine Delivery System (ENDS).
Rokok elektrik dirancang untuk memberikan nikotin tanpa pembakaran tembakau dengan tetap memberikan sensasi merokok pada penggunanya.
Perilaku merokok merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di dunia. Badan kesehatan dunia WHO, merilis bahwa dampak buruk yang diakibatkan oleh perilaku ini membunuh sekitar 6 juta orang per tahun, dimana lebih dari 5 juta dari korban tersebut adalah perokok aktif, mantan perokok dan pengguna “smokeless tobacco” (jenis tembakau hisap tanpa proses pembakaran). Ironisnya, lebih dari 600 ribu korban merupakan perokok pasif atau orang yang berada di sekitar perokok dan turut menghirup asap/uap rokok secara tidak langsung.
Sejarah Rokok Elektronik
Konon, sejak 1963 rokok elektronik sudah ada dan ditemukan pertama kali oleh Herbert A Gilbert. Namun sosok yang pertama kali memproduksinya secara modern adalah Hon Lik, warga berkebangsaan Tiongkok tahun 2003 sehingga ia lebih dikenal sebagai sosok yang mengawali kehadiran rokok elektronik, selanjutnya dipatenkan tahun 2004 dan mulai menyebar ke seluruh dunia pada tahun 2006-2007 dengan berbagai merek. Seperangkat rokok elektronik merupakan alat yang berfungsi mengubah zat-zat kimia menjadi bentuk uap dan mengalirkannya ke paru dengan menggunakan tenaga listrik. WHO mengistilahkannya sebagai Electronic Nicotine Delivery System (ENDS) karena menghasilkan nikotin dalam bentuk uap yang kemudian dihirup oleh pengguna.
Struktur dasarnya terdiri dari 3 elemen utama yaitu baterai, pemanas logam (atomizer) dan katrid berisi cairan zat kimia. Struktur ini terus mengalami modifikasi dan modernisasi mengikuti perkembangan teknologi, hingga saat ini telah berevolusi hingga pada generasi yang ke-3 menggunakan sistem tangki dan semakin user friendly , bahkan ada yang modelnya tidak nampak seperti rokok dan terintegrasi dengan perangkat handphone. Di peredaran, rokok elektronik identik dengan istilah vape, personal vaporizer (PV), e-cigs, vapor, electrosmoke, green cig, smartcigarette , dll. Cairan isi dalam katrid diistilahkan e-juice, e-liquid Sementara aktivitas merokok dengan menggunakan rokok elektronik diistilahkan dengan vaping.
Perkembangan Rokok Elektrik
Rokok electric generasi pertama
Rokok elektrik generasi 2
Rokok electric generasi 3
Apa yang terkandung dalam rokok elektrik (vape)?
Kandungan pada cairan rokok elektronik berbeda-beda, namun pada umumnya berisi larutan terdiri dari 4 jenis campuran yaitu nikotin, propilen glikol, gliserin, air dan flavoring (perisa).
Beberapa zat berbahaya lainnya yang ditemukan antara lain:
Rokok elektronik pada awalnya memang pernah digunakan sebagai salah satu alat bantu berhenti merokok atau terapi pengganti nikotin (Nicotine Replacement Therapy, NRT) dengan cara mengurangi kadar nikotin rokok elektronik secara bertahap di bawah supervisi dokter. Namun pada tahun 2010, WHO tidak lagi merekomendasi penggunaannya sebagai NRT karena beberapa studi menemukan kandungan zat yang dapat menjadi racun dan karsinogen sehingga dinyatakan tidak memenuhi unsur keamanan. Selain kandungannya yang tidak aman dan masalah inkonsistensi kadar di atas, beberapa dampak buruk rokok elektronik lain yang ditimbulkan dan disebutkan dalam literatur ilmiah sebagai berikut:
Referensi
Berikut ini kami sampaikan hasil dari pejurian:
JUARA 1 CITRA BENING SEJATI
JUARA 2 CAESAR TOGANA
JUARA 3 ADHI LUQITA PAMUNGKAS
JUARA HARAPAN 1 TEDJO SAPTO ANTORO
JUARA HARAPAN 2 DYAH FITRIYATUN ALFIANI
Congratulation buat para pemenang 🙂
Ditulis oleh: Metta Kartika, SKM
Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) ke 43 yang jatuh pada hari ini, 17 Maret 2017, Komisariat PPNI RS Paru Respira mengadakan sosialisasi 6 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun kepada pasien dan keluarga pasien rawat jalan. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kesehatan secara langsung kepada pasien mengenai manfaat cuci tangan pakai sabun serta langkah-langkah cuci tangan yang benar dan efektif.
Jam menunjukkan pukul 07:30, pasien sudah banyak yang berdatangan. Sembari menunggu jam buka pelayanan, anggota tim PPNI bekerjasama dengan tim PKRS RS Paru Respira mengadakan sosialisasi mengenai 6 langkah cuci tangan pakai sabun. Kegiatan ini tidak hanya penjelasan oleh perawat saja, namun mereka langsung mempraktekan langkah-langkah cuci tangan yang baik dan benar diikuti oleh pasien dan keluarga pasien.
Mereka terlihat sangat antusias, ada beberapa pasien yang bertanya “apakah langkah cuci tangan mereka sudah betul atau belum”. Tenaga kesehatan, pasien serta keluarga pasien berbaur menjadi satu, bersama-sama mempraktekkan gerakan cuci tangan pakai sabun.
Setelah dipraktekan di depan, satu per satu perawat dan penyuluh kesehatan membantu memberikan penyuluhan tambahan secara individu kepada mereka yang masih kurang mengerti. Semangat hidup sehat dan rasa kekeluargaan sangat terasa pagi ini. Kegiatan diakhiri dengan pembagian souvenir berupa gantungan kunci “sahabat paru”, tak lupa juga teriring doa untuk kesehatan dan kesembuhan pasien di RS Paru Respira. -ant
“Salam Sehat dari kami, Sahabat Kesehatan Paru dan Pernafasan Anda”
LOMBA POSTER PERINGATAN HARI TB SEDUNIA 2017
“Keluargaku Peduli TB, Masyarakat Sehat”
Pada tanggal 24 Maret 2017 akan diperingati sebagai World TB Day, dimana di tanggal yang sama 135 tahun yang lalu, seorang ahli kedokteran fisiologis dari Jerman, Robert Koch menemukan bakteri Mycobacterium tuberculosis untuk pertama kalinya. Meskipun penemuan bakteri ini sudah terjadi lebih dari seratus tahun lalu, hingga saat ini bakteri tersebut masih ada di dunia, belum ada satu negarapun yang berhasil bebas dari tuberculosis. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis ini selanjutnya dikenal dengan penyakit TB, sebuah penyakit infeksi menular yang masuk ke tubuh melalui pernafasan.
Penyakit TB merupakan penyakit infeksi menular yang menjadi perhatian besar dunia dikarenakan proses penularannya yang cukup mudah dan dampak yang cukup besar jika tidak dilakukan pengobatan dengan benar. Kasus ini ditangani secara serius oleh WHO dan badan-badan kesehatan setiap negara. Indonesia, melalui Kementerian Kesehatan memiliki target “Indonesia Bebas TB 2050”. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2014, kasus TB di Indonesia mencapai 1.000.000 kasus dan jumlah kematian akibat TB diperkirakan 110.000 kasus setiap tahunnya. Posisi Indonesia masih berada di ranking kedua setelah India sebagai negara dengan kasus TB terbanyak seperti tahun lalu. Ini menjadi “PR” besar tenaga kesehatan Indonesia pada khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Penyakit TB paling sering menyerang paru-paru, walaupun pada sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain seperti : kelenjar getah bening (limfadenitis TB), tulang belakang (Spondilitis TB), selaput otak (meningitis TB), perut (peritonitis TB), kulit, dan tenggorokan (laryngitis TB). Diagnosanya ditegakkan berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan jasmani, pemeriksaan bakteriologi, radiologi, dan pemeriksaan penunjang lainnya. Untuk mencapai target “Indonesia Bebas TB 2050”, kementerian kesehatan tidak bisa hanya mengandalkan tenaga-tenaga kesehatan yang tersebar di seluruh tanah air. Peran serta masyarakat sangat diperlukan, terutama dalam membantu menemukan kasus TB dan membantu melakukan pengawasan terhadap pengobatan pasien TB sampai sembuh, agar rantai penularan TB di Indonesia dapat dihentikan. Adanya dukungan dari masyarakat dapat memberikan semangat positif dan kepatuhan pasien untuk minum obat.
Program TOSS TB (Temukan TB, Obati Sampai Sembuh) yang telah dicanangkan Kementerian Kesehatan sejak April 2016 lalu diharapkan mampu menggerakkan masyarakat untuk turut serta menemukan kasus-kasus TB baru yang ada di lingkungan sekitar dan memantau pengobatannya hingga tuntas. Dalam rangka memperingati Hari TB Se-dunia, Rumah Sakit Paru Respira Yogyakarta mengadakan beberapa rangkaian acara, salah satunya mengajak masyarakat berpartisipasi melalui lomba poster dengan tema “Keluargaku Peduli TB, Masyarakat Sehat”. Mari tunjukkan kepedulian kita, mensukseskan Gerakan Masyarakat menuju Indonesia Bebas TB 2050. -ant
Ketentuan Lomba:
1.Lomba ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.
Tulis judul e-mail dengan format : Lomba Poster_Nama Lengkap
(File desain poster dalam bentuk .cdr atau .psd disertai file .jpg)
b. Hard Copy ke alamat : RS Paru RESPIRA up PKRS
Jl. Panembahan Senopati No. 4 Palbapang Bantul
11.Karya yang telah dikirim menjadi hak milik panitia dan panitia berhak untuk mempublikasikan karya tersebut.
14 . Waktu pengiriman 27 Februari – 18 Maret 2017
Cp RS Paru RESPIRA (0274) 2810423 Aisyah : 085879828225
Keterangan selengkapnya dapat di download disini
Surat Pernyataan dapat di download disini
Dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Nasional yang jatuh pada tanggal 12 NOvember
Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya di wilayah DIY dan Jateng bagian selatan, RSKP Respira Yogyakarta yang terletak di Jalan Panembahan Senopati Nomor 4 Palbapang Bantul membuka layanan IGD 24 Jam terhitung mulai tanggal 1 Mei 2014.
Bagi masyarakat yang membutuhkan layanan IGD 24 Jam khususnya kegawatdaruratan paru dan pernapasan serta kegawatdaruratan lainnya akan dilayani oleh tenaga dokter dan paramedis yang kompeten.
Berdasarkan Perdais Nomor 3 tahun 2015 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah DIY, Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru (BP4) yang berada di 5 lokasi terhitung mulai 2 Januari 2016 dilebur menjadi satu, berlokasi dijogja bagian selatan dengan nama Rumah Sakit Paru Respira yang beralamat di jl.panembahan Senopati no.4 Palbapang Bantul.
Tahukah anda atau masih ingatkah anda serial kartun buatan produser film amerika yang berjudul Tom and Jerry? Film serial kartun animasi ini memaparkan cerita kehidupan sosok kucing (tom) dan tikus (jerry) yang selalu bertengkar setiap hari perjumpaan mereka. Uniknya, dalam pertengkaran tersebut, jerry yang merupakan sosok tikus selalu tampil sebagai pemenang.