Category: <span>berita</span>

Yuk Olahraga Saat Ramadhan Agar Tubuh Tetap Bugar

Oleh: Kristi Riyandini, S.KM

Pandemi corona membuat bulan ramadan tahun ini berbeda dengan bulan ramadan di tahun-tahun sebelumnya. Dimana hampir semua ibadah dan aktivitas harian umat muslim dilakukan di rumah saja. Meskipun demikian, jangan sampai jadi betah rebahan sehingga tidak produktif. Sahabat Paru harus tetap melakukan aktivitas normal seperti biasanya. Tentunya ritme kerja harus disesuaikan dengan kondisi tubuh. Agar tetap bugar saat berpuasa, Sahabat Paru bisa mengimbanginya dengan berolahraga secara rutin. Berikut ini 5 pilihan olahraga saat puasa ramadan yang bisa Sahabat Paru lakukan di rumah aja.

1. Jogging

Pilihan olahraga saat puasa ramadan yang pertama adalah jogging. Tidak perlu jauh ke luar rumah untuk melakukan joging. Walaupun hanya di halaman depan rumah saja, tetap bisa melakukan jogging. Bahkan sambil menunggu berbuka puasa bisa berlari-lari kecil di sekitar rumah atau kompleks sembari menunggu waktu berbuka puasa. Namun, jangan lupa untuk tetap menggunakan masker dan lakukan physical distancing. Lakukan jogging dengan ritme yang santai selama kurang lebih 20-30 menit. Ingat jangan sampai berlebihan karena bisa membuat tubuhmu mengalami dehidrasi. Jogging sendiri memiliki beberapa manfaat untuk tubuh seperti membantu membakar lemak, membuat badan dan pikiran agar lebih fresh dan membantu menurunkan berat badan.

2. Yoga

Yoga adalah salah satu pilihan olahraga saat puasa ramadan yang paling cocok karena bisa dilakukan di rumah. Berlatih yoga saat berpuasa tidak hanya membuat tubuh menjadi sehat dan bugar tapi juga membuat fikiran menjadi lebih rileks. Selain itu, gerakan-gerakan yoga juga berfokus pada teknik pernapasan yang bisa menambah suplai oksigen dalam jaringan serta bisa menyeimbangkan produksi hormon dalam tubuh. Yoga juga bisa membantu membakar kalori dalam tubuh serta memperbaiki postur tubuh agar lebih ideal. Sama seperti jogging, yoga bisa melakukan sembari menunggu waktu berbuka puasa.

3. Stretching ringan

Selain yoga, stretching ringan juga termasuk salah satu jenis olahraga yang cocok untuk dilakukan saat puasa. Stretching atau peregangan ringan bisa membuat tubuhmu menjadi lebih bugar. Selain itu, peregangan ringan juga bisa membantu mengatasi kecemasan ringan atau stress, memperbaiki kualitas tidur serta meningkatkan fleksibilitas tubuh. Luangkan waktu sekitar 10 menit untuk melakukan stretching ringan sebelum masuk waktu berbuka puasa.

4. Jalan kaki

Jalan kaki menjelang waktu berbuka dianggap sebagai olahraga ringan yang boleh dilakukan saat puasa. Bahkan jalan kaki di tempat sekalipun. Sebab, jalan kaki memiliki banyak manfaat untuk tubuh, termasuk menjaga kebugaran jantung dan paru-paru, menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke, memperkuat tulang dan menstabilkan tubuh, meningkatkan kekuatan serta ketahanan otot, hingga mengurangi lemak tubuh.

 5. Bersepeda

Pilihan olahraga saat puasa ramadan yang terakhir adalah bersepeda di sore hari menjelang waktu berbuka puasa. Pasalnya selain menyenangkan, bersepeda juga memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan. Seperti mengencangkan otot dan menyehatkan jantung. Selain itu, dengan bersepeda akan membuat pikiran lebih tenang dan fresh karena asupan oksigen dalam tubuh bisa terkontrol dengan mudah. Ada beberapa trik yang perlu diperhatikan agar manfaat bersepeda saat  puasa bisa  didapatkan secara maksimal. Pertama, perhatikan irama kayuhan sepeda dengan ritme ideal 60-80 putaran per meter. Kedua, pastikan ukuran sepeda yang  digunakan sesuai dengan postur tubuh agar nyaman saat bersepeda. Dan yang terakhir adalah posisi tubuh yang benar agar terasa nyaman dan rileks.

Nah itu dia, 5 pilihan olahraga saat puasa ramadan yang bisa menjadi referensi. Pilihlah jenis olahraga sesuai kebutuhan dan kondisimu. Dan yang penting lakukan secara rutin agar Sahabat Paru bisa mendapatkan manfaatnya secara maksimal.

Ibu Menyusui dan Bekerja

By : Nur Handayani, SKM

Menyusui langsung adalah dambaan seorang ibu untuk anaknya. Karena saat itulah terjadi kedekatan erat (bonding) antara ibu dan anaknya. Prinsip ASI adalah keluar berdasarkan permintaan (demand) dan persediaan (supplai). Semakin sering menyusui dan memerah semakin banyak produksi ASI ibu. Pada ibu yang keseharian, menyusui langsung dapat dilakukan. Tapi Bagaimana pada ibu bekerja?

            Awalnya ibu bekerja dapat menyusui secara langsung saat masih cuti melahirkan. Nah setelah masuk kerja kegiatan menyusui langsung tidak dapat dilakukan. Akan tetapi ibu bekerja tetap menyusui dengan cara yang berbeda saat bekerja. Untuk tetap dapat memberikan ASI, ibu harus memerah ASI. Memerah ASI dapat menggunakan tangan langsung dengan teknik pijatan. Tapi Sekarang sudah dipermudah dengan bantuan alat pompa ASI. Alat pompa ASI sendiri ada yang manual dan elektrik sehingga memudahkan ibu yang bekerja.

            Proses menyusui bukanlah perkara yang mudah. Butuh dedikasi, usaha dan waktu. Baik ibu yang sehari-hari dirumah maupun ibu yang bekerja masing-masing butuh perjuangan untuk memberikan ASI untuk anak bayinya. Makanya ibu menyusui sering disebut “pejuang ASI”. Pada ibu bekerja tidak leluasa menyusui langsung seperti pada ibu yang kesehariannya dirumah. Ibu bekerja dapat menyusui dengan memberikan asi perah. Ibu bekerja harus meluangkan waktu di sela-sela jam kerja untuk memompa ASI. Hasilnya berupa ASI perah dapat dikemas dan disimpan sedemikian rupa sehingga dapat diberikan kepada bayi.

            Ada beberapa tantangan dalam pemberian ASI pada ibu bekerja. Antara lain : harus menyisihkan waktu di sela-sela jam kerja untuk memompa ASI, apakah ada dukungan dari lingkungan dan tempat kerja apakah ada ruangan khusus untuk memompa ASI, apakah ada waktu untuk memompa ASI, apakah ada tempat penyimpanan ASI yang sudah dipompa, apakah rekan kerja bisa memahami dan memberikan toleransi terhadap ibu yang menyusui yang harus meluangkan waktunya disela-sela bekerja untuk memompa ASI, apakah ada privasi untuk melakukan tersebut.

            Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif telah memberi aturan bahwa kantor pemerintah dan swasta harus mendukung program ASI eksklusif dan memberikan fasilitas ruang laktasi sehingga ibu menyusui bisa memerah ASI. Jadi sekarang ibu bekerja dipermudah untuk dapat memerah ASI. Nah, ada baiknya seorang calon ibu mulai belajar tentang menyusui dan manajemen penyimpanan ASI hingga pemberian ASI. Sehingga untuk ibu yang keseharian di rumah maupun bekerja, akan lebih baik persiapannya saat waktu menyusui tiba.

            Setelah melahirkan, ibu bisa rutin memerah ASI dan menyimpannya di kulkas, sehingga ibu tetap bisa memberikan ASI Eksklusif dengan cara memberikan bayi ASI Perah (ASIP). Begitu mulai bekerja, ibu juga dianjurkan untuk terus rutin memerah di tempat kerja. Memerah ASI juga bermanfaat bagi ibu yang tidak bekerja di luar rumah. Memiliki ASIP akan membantu, misalnya saat ibu mendadak harus bepergian, atau sakit dan harus dirawat di Rumah Sakit. Dengan rutin memerah ASI, ibu juga membantu payudara untuk menghasilkan lebih banyak ASI. Semakin sering ASI dikeluarkan dari payudara ibu, maka payudara akan semakin gencar memproduksi ASI. Jadi, kunci utama untuk bisa menghasilkan ASI yang cukup adalah dengan sering mengeluarkan ASI baik dengan menyusui bayi secara langsung atau dengan memerah ASI.

            Ibu bekerja dapat membuat jadwal rutin memerah ASI. Rutinitas memerah saat sudah bekerja inilah yang sebetulnya berperan besar dalam menjaga stok ASIP ibu. Kalau memerah nya sudah rutin dengan jadwal dan interval rutin, maka hasil perahan akan menjadi stabil dan cukup untuk bayi. Kalau hasil perahan stabil, tidak perlu terjadi kejar tayang, dan ASIP selalu dalam sirkulasi yang ideal, baik yang ada di freezer maupun di kulkas. Jangan lupa jaga mood ibu saat memerah karena memerah bisa menjadi hal yang sangat membosankan.

            Untuk penyimpanan ASI, ibu bisa menggunakan botol kaca maupun kantong plastik yang memang khusus diperuntukkan untuk menyimpan ASI. Baik botol kaca maupun kantong ASI mempunyai keuntungan dan kerugian masing-masing. Akan tetapi botol kaca yang paling direkomendasikan. Botol kaca sifatnya tahan lama sehingga ibu dapat menggunakannya berulang dan jangka panjang. Mengisi botol dengan ASIP sebaiknya tidak lebih dari ¾ botol untuk menghindari tutup botol terbuka atau botol pecah saat ASIP membeku. Jika tidak mendapatkan botol kaca, ASIP dapat disimpan dalam plastik khusus ASIP maupun botol plastik BPA free dengan tutup rapat (bukan dot terbuka). Pada protocol 8 dari Academy of Breastfeeding Medicine (ABM) lama (sebelum direvisi akhir 2017) ada saran bahwa penggunaan plastik penyimpanan ASI disarankan untuk periode penyimpanan maksimum 3×24 jam atau 3 hari dan disarankan untuk tidak dibekukan karena penyimpanan dengan plastic atau bahan yang todak solid cenderung membuat nutrisi yang menempel atau tertinggal pada permukaan palstik. Protokol 8 dari Academy of Breastfeeding Medicine (ABM) 2017  tidak menuliskan secara spesifik periode keamanan ASIP dalam plastik. Namun, ada beberapa bagian dalam protocol yang menjelaskan bahwa kandungan ASIP dinilai aman jika disimpan kurang lebih 3 bulan. Studi membuktikan bahwa kadar lemak, protein dan kalori ASIP mulai menurun pada ASIP yang disimpan 90 hari atau lebih diabanding ASIP yang segar. Keasaman  ASIP juga sudah berubah setelah disimpan selama 3 bulan, yang berpotensi mengubah bau dan rasa ASIP. Kadar vitamin E biasanya cukup stabil dalam ASIP beku, namun vitamin C yang merupakan elemen antibodi biasanya berkurang setelah 1-1,5 bulan penyimpanan.

ASIP dapat digabungkanbila ASIP yang ada pada dua botol berbeda adalah hasil perahan dalam jarak maksimal 24 jam atau satu hari yang sama. Selain itu, kedua botol ASIP tersebut harus sudah memiliki suhu yang sama. Jika ibu sudah menyimpan satu botol ASIP yang diperah pada pagi hari di kulkas, maka pada sesi memerah berikutnya sebaiknya perah ASI pada botol terpisah, untuk disimpan juga di dalam kulkas. Beberapa jam kemudian, ASIP pada botol pertama dapat digabungkan dengan botol kedua, yaitu  setelah keduanya memiliki suhu yang sama.

ASIP yang paling ideal adalah yang paling baru diperah atau segar, karena kandungannya paling mendekati kebutuhan bayi dan kualitasnya lebih baik dibandingkan yang sudah disimpan lebih lama. Namun, jika ibu memiliki cukup banyak stok ASIP, metode LIFO (Last In First Out) dapat digabungkan dengan metode FIFO (First In First Out). Pemberian label tanggal dan jam pada botol ASIP penting dilakukan untuk memudahkan saat memberikan ASIP untuk bayi.

Pemberian ASIP kepada bayidilakukan setelahASIP yang ada di dalam kulkas dikeluarkan lalu direndam dengan air hangat. Jika ASIP berada di freezer, maka sebaiknya ASIP diturunkan ke kulkas bawah pada satu malam sebelumnya, sehingga dapat mencair secara perlahan dan keesokan harinya pengasuh dapat merendam botol ASIP di air hangat saat akan memberikan ASIP untuk bayi. Hindari memanaskan ASIP di atas kompor atau dengan microwave karena akan merusak kandungannya dan terlalu panas untuk bayi.

Media pemberian ASIP yang ideal adalah cangkir. Gunakan cangkir yang kecil untuk bayi yang masih kecil, dan dapat menggunakan cangkir yang lebih besar seiring dengan bertambahnya umur bayi. Selain itu sendok atau pipet juga dapat digunakan (umumnya untuk bayi baru lahir). Penggunaan botol dot tidak dianjurkan karena sangat berpotensi membuat bayi mengalami bingung puting. Penggunaan dot juga meningkatkan resiko bayi terkena diare karena lebih sulit untuk dicuci dan disterilkan. Resiko lain penggunaan dot antara lain mengganggu kesehatan gigi dan mulut, resiko radang telinga serta menghambat perkembangan wicara.

Ibu yang bekerja disarankan untuk mengajarkan memberikan ASIP kepada orang yang akan mengasuh bayi selama ibu tidak bersama bayi. Waktu yang tepat adalah saat bayi sedang tenang, tidak mengantuk dan tidak dalam kondisi terlalu haus, sehingga bayi tidak rewel dan menangis. Posisi bayi agak ditegakkan atau setengah duduk dan ditopang dengan satu tangan, sedangkan tangan lainnya memegang cangkir. Cangkir ditempelkan ke bibir bawah mulut bayi, sehingga bayi akan belajar menjilat dan meminum ASIP-nya dengan perlahan-lahan. Hindari menuangkan ASIP ke mulut bayi agar bayi tidak tersedak. Mulailah latihan sejak jauh hari, sehingga pengasuh dan bayi mendapat lebih banyak kesempatan untuk menemukan kondisi yang nyaman dalam memberikan ASIP dan meminum ASIP.

Berikut tips Ibu bekerja untuk tetap menyusui

  • Pahami hak Anda sebagai ibu bekerja

Secara hukum, Anda memiliki hak untuk menyusui (jika Anda membawa bayi Anda ke kantor) dan/atau memompa di tempat kerja.

  • Pilih metode yang ternyaman dan tercepat untuk memerah

Sekitar dua minggu sebelum ibu berencana untuk kembali bekerja, pelajari metode yang paling sesuai dengan ibu. Apakah akan memerah dengan tangan, atau memerah dengan alat pompa manual atau memerah dengan alat pompa elektrik. Untuk alat pompa elektrik pun pilih yang nyaman buat ibu.

  • Buat Jadwal Memompa ASI/menyusui
  • Simpan di freezer

Sebelum berangkat kerja, pompa dan simpan persediaan kecil ASI di freezer. ASI yang telah dibekukan kehilangan beberapa enzim pelindung dan antibodi yang hadir dalam susu segar. Namun, ASI yang didinginkan masih memiliki lebih banyak antibodi dan gizi lebih tepat untuk bayi daripada susu formula, sehingga aman dan boleh-boleh saja untuk memberikan si kecil stok susu simpanan, khususnya jika Anda tidak mampu memompa banyak dalam beberapa hari. Pastikan untuk melabel botol susu dengan nama Anda serta tanggal dan jam berapa Anda memompa susu.

  • Kenakan pakaian yang mudah untuk dibuka
  • Untuk memudahkan memompa, kenakan bra menyusui. Bra jenis ini memungkinkan Anda untuk memompa “lepas tangan” — tanpa harus memegangi botol — sehingga Anda masih mampu mengerjakan hal lainnya di saat bersamaan.
  • Siapkan di malam sebelumnya

Persiapkan dan kemas semua perlengkapan memompa ASI yang Anda butuhkan di malam sebelumnya: alat pompa bersih, kotak pendingin untuk menyimpan stok ASI perah, sikat untuk mencuci botol dan pompa, botol susu bersih, bra menyusui cadangan, tisu basah dan kering, dan suplemen menyusui (opsional). Anda juga ingin membawa pompa tangan manual untuk cadangan.

  • Jangan lupa juga untuk menyiapkan tas bayi terpisah untuk perlengkapan bayi Anda jika Anda membawanya ke kantor, ke tempat penitipan anak, atau untuk bawaan pengasuhnya. Siap sedia stok ASI perah di kulkas untuk makan bayi di rumah sementara Anda bekerja di kantor.

            Penjelasan di atas cukuplah untuk pengetahuan ibu menyusui ya. Jadi tidak ada alasan lagi bagi ibu bekerja untuk tetap menyusui. Semangat “Pejuang ASI”.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Sekarsari, Bebby. 2016. 4 Tantangan Ibu Menyusui. www.1health.id tanggal 14 Oktober 2016
  2. _____.2016. 5 Tantangan Ibu Menyusui. www.littlebaby.co.id tanggal 3 Februari 2016
  3. Kementrian Kesehatan RI. 2016. Berikan ASI Eksklusif Agar Anak Sehat dan Cerdas. www.depkes.go.id tanggal 5 Agustus 2016
  4. Kementrian Kesehatan RI. 2018. Pengetahuan dan Tekad Kuat Ibu Berdampak Pada Keberhasilan Menyusui. www.depkes.go.id tanggal 21 Agustus 2018
  5. Kementrian Kesehatan RI. 2016. Beri ASI Sampai 2 Tahun Untuk Wujudkan Keluarga Sehat. www.depkes.go.id tanggal 10 Agustus 2016
  6. Kementrian Kesehatan RI. 2018. Rahasia Anak Berkembang Optimal dan Tidak Mudah Sakit : beri ASI Eksklusif dan Pola Asuh yang Tepat. www.depkes.go.id tanggal 20 Agustus 2018
  7. Dewi, Marsia. 2016. Hari-hari Awal Menyusui. https://aimi-asi.org tanggal 6 Oktober 2016
  8. Prawindarti, Lianita. 2017. Manajemen ASI Perahan. https://aimi-asi.org tanggal 3 Januari 2017
  9. Iswandiari, Yuliati. 6 Hal yang Wajib Anda Ketahui di Minggu Pertama Menyusui. www.hellosehat.com
  10. Rezkisari, Indira. 2015. Tantangan Ibu Menyusui. www.republika.co.id tanggal 12 Februari 2015
  11. Andriani, Dewi. 2018. Kualitas ASI Maksimal Jika Ibu Rileks dan Tidak Stress Saat Menyusui. https://m.bisnis.com tanggal 1 Agustus 2018
  12. Kementrian Kesehatan RI. 2017. Menyusui Dapat Menurunkan Angka Kematian Bayi. www.depkes.go.id tanggal 9 Agustus 2017

Lima Imbauan Utama Gubernur DIY Soal COVID19

Oleh: Humas Jogjaprov

Yogyakarta (15/03/2020) jogjaprov.go.id – Menanggapi situasi dan kondisi di Daerah Istimewa Yogyakarta terkait Corona Virus Disease (COVID19), Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengadakan jumpa pers dengan kalangan media pada Minggu (15/03) siang di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Terdapat lima pokok hasil dari tindak lanjut penanggulangan virus COVID19 tersebut yakni:

.
Jumlah Pasien Terindikasi
Berdasarkan data dari Rumah Sakit Rujukan COVID19 di DIY per Minggu (15/03) pukul 11.30 WIB, jumlah pasien terindikasi korona yang sudah diperiksa ada 17 orang. Dari jumlah tersebut, 12 orang dinyatakan negatif, 1 orang dinyatakan positif, dan 4 orang lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium pusat.

Tindak Lanjut – Penanggulangan Pasien
Pasien yang dinyatakan positif atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP), akan ditindaklanjuti dan dibiayai oleh pusat

  • Pasien yang dinyatakan negatif atau Orang Dalam Pemantauan (ODP), akan ditindaklanjuti dan dibiayai oleh Pemerintah Daerah (Pemda)

Sterilisasi Wilayah

  • Mempertimbangkan referensi dari ahli mikrobiologi dan juga perkembangan situasi terkini yang terjadi di RS Rujukan DIY, status DIY belum dapat dinyatakan sebagai daerah dengan Kejadian Luar Biasa (KLB)
    .
    -Demikian halnya pemberlakuan skema locked down untuk DIY, masih belum dapat dilakukan. Adapun ketentuan ini bersifat dinamis dengan mempertimbangkan perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi.
    Kegiatan pariwisata, kunjungan, atau sejenisnya masih berjalan seperti biasanya. Ketentuan ini bersifat dinamis dengan tetap melaukan observasi pada perkembangan situasi dan kondisi faktual. Tentunya dengan tetap mempertimbangkan sektor ekonomi karena sebagian lapisan masyarakat akan terdampak pada penurunan pendapatan.
    .
    Keberlanjutan Proses Belajar Mengajar
  • Bagi Sekolah Menengah Atas/Kejuruan yang akan menjalani Ujian Nasional mulai Senin (16/03), diharapkan untuk tetap melanjutkan ujian nasional di sekolah masing-masing sebagaimana adanya
    .
    -Untuk proses belajar mengajar di tingkat universitas swasta maupun negeri atau di tingkat sekolah yang tidak sedang menjalani ujian nasional, masih perlu pembahasan lebih lanjut dan akan diputuskan pada Senin (16/03) siang. Sultan menjelaskan bahwa sistem belajar online dilakukan, sejatinya lebih baik dilakukan hingga 1 minggu setelah libur lebaran. Hal tersebut menjadi salah satu antisipasi 300,000 mahasiswa yang menuntut ilmu di Yogyakarta pulang ke kampung halaman dan kembali lagi ke Yogyaarta. Tenggat waktu tersebut ditakutkan sebagai waktu yang sama dengan masa inkubasi virus COVID19.
    .
    Antisipasi dan Kegiatan Preventif
    .
    -Seluruh Kabupaten/Kota diimbau untuk dapat menggerakkan masyaraatnya agar senatiaa hidup sehat misalnya selalu menjaga kebersihan tangan dengan menggunakan sabun biasa atau tisu basah, sebab produk pencuci tangan (hand sanitizer) hanya akan menghalau bakteri namun bukan virus.
    .
    -Pemda bersama masyarakat harus saling bahu-membahu untuk menyelamatkan dan menangani yang sakit, serta menjaga yang sehat agar jangan sampai sakit. Masyarakat bukan hanya merupakan objek, namun juga bias berperan sebagai subjek yang turut aktif mencegah penyebaran virus.
    .
    Adapun secara garis besar, Sultan berharap bahwa masyarakat DIY dapat menyikapi pandemik virus ini dengan bijak, tetap waspada, dan tidak berlebihan. Keputusan dan tindak lanjut yang diambil hendaknya tidak membuat kejutan-kejutan pada publik dan memunculkan disinformasi
    .
    Selanjutnya, untuk informasi dan nomor kontak antiipasi virus COVID 19, dapat menghubungi
    (0274) 555585 dan 08112764800.

Coronavirus: Waspada Boleh, Panik Jangan

By : Shukhalita Swasti Astasari, S.K.M

Pada awal tahun 2020, dunia dihebohkan dengan munculnya virus yang berpusat di Wuhan, China. Virus varian baru dari coronavirus, yaitu Novel Coronavirus atau disebut dengan Covid-19 ini menyebar dengan cepat dan menginfeksi ribuan penduduk China serta beberapa tersebar di negara lain seperti Amerika, Singapura, Thailand, Jepang, Malaysia, dan lain sebagainya. Bagaimana di Indonesia?

Menurut Kementerian Kesehatan, hingga saat ini Covid-19 tidak ditemukan di Indonesia terbukti dari hasil pemeriksaan 71 spesimen dengan 67 spesimen di antaranya negatif Covid-19, sisanya dalam proses pemeriksaan. Berdasarkan data pemetaan ARCGIS oleh John Hopkins CSSE total terkonfirmasi COVID-19 hingga 17 Februari 2020, yaitu 71.329 orang, total meninggal dunia 1.775 orang, dan total yang sudah sembuh 10.972 orang. Angka tersebut menunjukkan betapa banyak dan cepat virus tersebut menginfeksi orang. Menanggapi kondisi tersebut, Badan Kesehatan Dunia menetapkan status Darurat Global Coronavirus. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat menjadi panik, tidak terkecuali di Indonesia. Bahkan saat pemerintah Indonesia akan mengkarantina WNI dari Wuhan China di Natuna, warga natuna menolak keras keputusan pemerintah menempatkan karantina di Natuna disebabkan kurangnya sosialisasi dan pengetahuan masyarakat mengenai proses karantina dan mengenai coronavirus sendiri.

Maka sangat penting untuk kita tahu apa itu Covid-19 dan yang terpenting adalah bagaimana pencegahan agar tidak terinfeksi Covid-19?

Apakah Covid-19 itu?

  • Novel coronavirus (Covid-19) merupakan virus varian baru dari coronavirus yang menyebabkan infeksi paru.
  • Virus ini masih keluarga besar dari virus penyebab MERS dan SARS.

Bagaimana penularan Covid-19?

Awalnya virus ini menginfeksi hewan kemudian menular ke manusia. Saat ini penularan dari manusia ke manusia melalui droplet penderita

Bagaimana gejala infeksi Covid-19?

Gejala yang ditimbulkan yaitu mirip dengan pneumonia pada umumnya, yaitu:

  • Demam >38oC
  • Batuk
  • Sesak napas
  • Lemas
  • Gejala ini semakin berat jika penderita adalah orang lanjut usia, balita, dan mempunyai riwayat penyakit sebelumnya.

Jika mengalami gejala tersebut di atas dan dalam 14 hari terakhir bepergian ke negara yang terkonfirmasi Covid-19, maka segera kunjungi layanan kesehatan terdekat.

Bagaimana supaya tidak tertular Covid-19 ?

Pencegahan dapat dilakukan dengan :

  • Hindari kontak dengan orang yang sakit infeksi saluran nafas
  • Sering cuci tangan pakai sabun
  • Gunakan masker saat batuk atau pilek
  • Hindari menyentuh hewan/ungags
  • Rajin olahraga dan istirahat cukup
  • Konsumsi gizi seimbang

Dengan pengetahuan diatas diharapkan masyarakat tidak panik dan dapat memahami tentang Covid-19 serta dapat melakukan pencegahan bagi diri sendiri dan keluarga.

Sumber :

Centers for Diseases Control and Prevention (CDC) Novel Coronavirus (2019-nCoV)

Kementerian Kesehatan “Covid-19 Menyebar ke Berbagai Negara, Indonesia Perkuat Pencegahan”

Press Release “Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Outbreak Pneumonia di Tiongkok”

Siaran Pers Ikatan Dokter Indonesia Outbreak Pneumonia Virus Wuhan ARCGIS ”Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE”

Upaya pencegahan dampak dan perilaku merokok pada remaja di Sekolah Islam Terpadu LHI Yogyakarta dengan tema”Yakin Rokok Elektrik Aman? Kata Siapa?”

By: Shukhalita, S.K.M

Arifah, S.K.M

Jumlah perokok usia remaja di Indonesia terus meningkat. Di Indonesia terjadi tren peningkatan jumlah perokok dari kalangan remaja. Ironisnya budaya merokok saat ini sudah dianggap menjadi hal yang lumrah di kalangan masyarakat secara umum.

Tren merokok pada remaja saat ini tidak hanya pada rokok konvensional saja, namun mulai banyak yang menggunakan vape atau rokok elektrik. Sebagian orang beranggapan bahwa rokok elektrik atau vape sebagai alternatif lebih sehat mengurangi ketergantungan merokok. Cairan vape juga dibuat dengan beragam rasa yang bisa dipilih sesuai selera. Penggunaan rokok elektrik dijadikan sebagai alih-alih untuk mendapatkan rokok yang lebih aman dengan bujukan “zero nicotin” atau hanya karena menciptakan pembenaran secara sepihak bahwa merokok elektrik sebagai peralihan untuk berhenti merokok konvensional secara total. Pemakaian rokok elektrik seakan melahirkan generasi baru pecandu nikotin, yang tentu saja akan berisiko mengalami penyakit terkait nikotin. Hal tersebut menjadi penyebab banyaknya perokok ganda yang tidak hanya merokok konvensional saja namun juga merokok elektrik.

Mudahnya mendapatkan alat vapour dan berbagai perangkat rokok elektrik, serta cairan berperisa yang sebenarnya juga mengandung nikotin, menjadikan anak usia remaja semakin tertarik untuk mencoba merasakan rokok elektrik. Hal ini berdampak pada banyaknya kesalahpahaman terutama pada remaja yang mengartikan bahwa rokok elektrik lebih aman daripada rokok konvensional, maka perlu diadakan edukasi mengenai bahaya rokok elektrik.

Sebagai upaya pencegahan dampak dan perilaku merokok pada remaja, Sekolah Islam Terpadu LHI Yogyakarta berinisiatif mengundang Rumah Sakit Paru Respira untuk memberikan penyuluhan mengenai bahaya rokok elektrik. Kegiatan penyuluhan diikuti oleh seluruh peserta didik putra yang berjumlah 80 anak dengan didampingi beberapa guru pengajar. Seluruh peserta penyuluhan antusias dalam menyimak materi yang diberikan. Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan interaktif sehingga seluruh peserta bisa aktif dalam kegiatan tersebut.  Hasil dari kegiatan ini menekankan pada pentingnya informasi dan peran dari berbagai pihak secara komprehensif untuk mendukung upaya penyuluhan edukasi dampak rokok maupun vape pada remaja serta menghilangkan asumsi bahwa vape tidak berbahaya karena hal terbaik yang perlu kita hirup adalah udara bersih.

83 Tahun Pengabdian Rumah Sakit Paru Respira “Sehat Bersama Respira”

Oleh : Pandam Sukati, SKM

Tak terasa hiruk pikuk peringatan 83 tahun pengabdian RS Paru Respira telah berlalu. Civitas hospitalia dan penduduk sekitar Rumah Sakit Paru Respira telah kembali pada kegiatan masing-masing. Sedikit bernostalgia, kegiatan 83 tahun pengabdian yang bertajuk “Sehat Bersama Respira” kemarin bertujuan untuk menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung RS Paru Respira; kampanye GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) dengan menyelenggarakan kegiatan jalan sehat dan senam aerobik; pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis sebagai bentuk kegiatan bakti sosial rumah sakit; panggung hiburan masyarakat dengan diselenggarakannya pentas seni musik karawitan, campur sari dan drama tari persembahan dari karyawan karyawati RS Paru Respira dengan lakon “Agonia Cinta” yang menceritakan tentang legenda Rara Jonggrang dengan sedikit modifikasi cerita untuk kepentingan promosi kesehatan.

Rangkaian kegiatan yang dimulai dari jalan sehat diikuti oleh 300 peserta dari masyarakat dan karyawan, untuk pemeriksaan gratis dan cek laboratorium terbatas diikuti oleh 200 peserta dengan pemberi layanan yang melibatkan komite medik, keperawatan dan farmasi. Tak mau kalah dari booth pemeriksaan fisioterapi dengan layanan pemeriksaan kadar oksigen Co Analyzer juga memberikan pelayanan gratis terbatas.

Setelah mengolahragakan masyarakat dan civitas hospitalia RS Paru Respira, MC yang kompak mengajak masyarakat menyanyikan beberapa lagu diiringi organ tunggal dari Akbar Production dan membagikan beberapa doorprize menarik diantaranya: sepeda MTB, lemari es, mesin cuci, dispenser, coffee maker, kipas angin, magic com dan masih banyak lagi. Rangkaian acara pagi ditutup dengan  pembagian doorprize disertai wajah sumringah dari masyarakat yang beruntung mendapatkannya.

Suasana sore di lapangan Guyengan telah diramaikan oleh beberapa pedagang yang menjajakan makanan, minuman dan mainan. Panitia masih sibuk mengecek ulang persiapan pentas seni. Acara dibuka oleh sambutan selamat datang dan ucapan terima kasih dari Kepala Desa Palbapang atas terselenggaranya acara ini. Kemudian berikutnya diisi dengan acara drama tari Agonia Cinta yang juga merupakan rangkaian dari sambutan Direktur RS Paru Respira. Selesai sambutan direktur, dilanjutkan pemotongan tumpeng dan diserahkan kepada Sekda DIY Drs. R. Kadarmanta Baskara Aji sekaligus untuk memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Sekda DIY mengapresiasi  pertunjukan drama tari Agonia Cinta dengan harapan RS Paru Respira mampu mengembangkan pariwisata dan seni di sektor kesehatan.

Harapannya acara 83  pengabdian RS Paru Respira ini bisa menjadi semangat untuk civitas hospitalia untuk memberikan energi positif demi terselenggaranya RS Paru Respira yang menjadi pusat pelayanan kesehatan paru dan pernapasan secara komprehensif untuk wilayah DIY dan Jawa Tengah.