Rumah Sakit Paru Respira Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta membuka kesempatan kepada Warga Negara Republik Indonesia di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki integritas dan komitmen tinggi untuk mengisi lowongan Pegawai Non ASN Kontrak dengan mekanisme BLUD pada Jabatan berikut :
Kita mungkin sudah sering mendengar kata “kanker”. Yang tersirat dalam benak kita tentunya adalah hal yang menakutkan yang mengganggu kesehatan kita. Penyakit kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya sel/jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita.Sel kanker bersifat ganas dan dapat menginvasi serta merusak fungsi jaringan tersebut. Penyebaran (metastasis) sel kanker dapat melalui pembuluh darah maupun pembuluh getah bening. Sel penyakit kanker dapat berasal dari semua unsur yang membentuk suatu organ, dalam perjalanan selanjutnya tumbuh dan menggandakan diri sehingga membentuk massa tumor. Penyakit kanker ada beberapa, seperti kanker paru, kanker payudara, kanker otak dan lain-lain.
Faktor yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker berbeda-beda, tergantung pada jenis kankernya. Meski demikian, tidak ada jenis kanker yang spesifik hanya dipicu oleh satu faktor. Faktor yang diduga berisiko menyebabkan mutasi genetik pada sel-sel normal dan kegagalan tubuh untuk memperbaikinya antara lain:
Riwayat penyakit kanker dalam keluarga
Usia di atas 65 tahun, meski sebagian jenis kanker lebih banyak terjadi pada anak-anak
Hari Kanker Sedunia diperingati pada 4 Februari 2023. Tahun ini mengambil tema “Close The Care Gap”. Tema ini bermakna untuk mengajak semua pihak terkait menutup kesenjangan dalam perawatan kanker sesuai perannya masing-masing. Hal ini mengingatkan kita agar masyarakat menjadi sadar dan mau untuk berdaya diri mencegah terjadinya penyakit kanker. Apa saja yang bisa kita lakukan untuk mencegah dari penyakit kanker? Ada “CERDIK” yang dapat kita lakukan untuk mencegah resiko penyakit kanker :
Cek kesehatan secara berkala Konsultasikan dengan dokter mengenai perlunya tes skrining kanker berdasarkan faktor risiko yang Anda miliki.
Enyahkan asap rokok Merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai jenis kanker, terutama kanker paru-paru.
Rajin aktivitas fisik Rutin berolahraga selama setidaknya 30 menit setiap harinya.
Diet sehat dengan kalori seimbang Perbanyak makan buah-buahan, sayuran, biji-bijian (misalnya gandum), dan makanan yang kaya akan protein.
Istirahat yang cukup Kurang tidur dapat meningkatkan risiko terkena kanker.
Kelola stres Stres berlebihan dan berkepanjangan dapat menyebabkan munculnya kanker.
Selain dengan menerapkan CERDIK, ada tips yang lain yang dapat dilakukan dalam upaya pencegahan penyakit kanker :
Hindari paparan sinar matahari berlebih
Paparan sinar ultraviolet dari matahari dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit. Oleh sebab itu, gunakanlah pakaian tertutup saat beraktivitas di luar ruangan.
Gunakan masker di tempat yang penuh polusi udara
Asap kendaraan bermotor, asap pabrik, asap pembakaran sampah, asap rokok, serta debu asbes dapat menyebabkan kanker.
Hentikan konsumsi minuman beralkohol
Jika Anda gemar mengonsumsi minuman beralkohol, mulailah untuk menghentikan kebiasaan tersebut, karena alkohol dapat memicu kanker
Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang didunia. Dalam beberapa waktu terakhir, Indonesia masih menghadapi masalah kesehatan terkait stunting pada anak. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi dalam jangka waktu lama, paparan infeksi berulang, dan kurang stimulasi. Stunting juga merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun. Stunting dipengaruhi oleh status kesehatan remaja, ibu hamil, pola makan balita, serta ekonomi, budaya, maupun faktor lingkungan seperti sanitasi dan akses terhadap layanan kesehatan.
Angka stunting di Indonesia saat ini tercatat sebanyak 24,4% kasus (SSGI 2021), padahal Indonesia menargetkan tahun 2024 adanya penurunan angka stunting pada angka 14%. Tentu hal ini perlu menjadi perhatian untuk kita semua. Karena dampak dari stunting ini bukan hal sepele. Sebut saja untuk jangka pendek, kekurangan gizi menyebabkan gangguan kecerdasan dan tidak optimalnya ukuran fisik tubuh serta gangguan metabolisme. Kemudian, dampak jangka panjang, kekurangan gizi menyebabkan menurunnya kapasitas intelektual. Gangguan struktur dan fungsi syaraf dan sinaps yang terjadi pada anak balita pendek bersifat permanen dan menyebabkan penurunan kemampuan menyerap pelajaran di usia sekolah yang akan berpengaruh pada produktivitasnya saat dewasa. Selain itu, kekurangan gizi juga menyebabkan gangguan pertumbuhan (pendek dan atau kurus) dan meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung kroner, dan stroke.
Mengingat dampaknya yang berpengaruh terhadap generasi penerus negeri ini, penting untuk kita sadar dan mau mencegah hal tersebut. Menurut Kementrian Kesehatan, ada 3 hal perbaikan dalam upaya pencegahan stunting yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih. Terkait pola makan, penting dalam setiap kali makan terdiri dari karbohidrat, vitamin, lemak, mineral, dan protein. Untuk asupan protein, nutrisi ini dapat berperan dalam pencegahan stunting. Dari data tingkat konsumsi protein, sebenarnya konsumsi protein per kapita sudah berada di atas standar kecukupan konsumsi protein nasional yaitu 62,21 gram namun masih cukup rendah untuk protein hewani yaitu kelompok ikan/udang/cumi/kerang 9,58 gram; daging 4,79 gram; telur dan susu 3,37 gram (SUSENAS 2022). Sedangkan berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO), konsumsi telur, daging, susu dan produk turunannya di Indonesia termasuk yang rendah di dunia: konsumsi telur antara 4-6 kg/tahun; konsumsi daging kurang dari 40 g/orang, serta konsumsi susu dan produk turunannya 0-50 kg/orang/tahun.
Hasil data tersebut di atas menunjukkan masih rendah asupan protein hewani masyarakat Indonesia. Lalu mengapa asupan protein hewani penting dalam pencegahan stunting? Protein hewani diperlukan tubuh manusia terutama untuk ibu hamil dan anak untuk pencegahan stunting. Hal ini sejalan dengan penelitian “Peranan Protein Hewani Dalam Mencegah Stunting Pada Anak Balita” dimana hasilnya menyebutkan bahwa kurangnya asupan protein hewani sebagai salah satu faktor penyebab stunting (Asfiyatus Sholikhah, Ratna Kumala Dewi, 2022). Penelitian lain “Gambaran Konsumsi Protein Nabati Dan Hewani Pada Anak Balita Stunting Dan Gizi Kurang Di Indonesia” juga menyatakan bahwa asupan protein yang berasal dari bahan makanan hewani pada anak balita stunting maupun gizi kurang lebih rendah dibandingkan anak balita dengan status gizi normal, sebaliknya asupan protein dari bahan nabati lebih tinggi. Bila dilihat dari keanekaragaman bahan makanan sumber protein, anak stunting dan gizi kurang banyak mengonsumsi sumber protein dari serealia namun kurang mengonsumsi dari bahan hewani seperti ikan, dan susu serta hasil olahannya (Fitrah Ernawati, Mutiara Prihatini, dan Aya Yuriestia, 2016).
Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan, meliputi daging sapi, daging kambing, daging ayam, daging bebek, seafood, serta telur. Keunggulan protein hewani adalah memiliki komposisi asam amino esensial lebih lengkap dibandingkan protein nabati. Selain itu protein hewani juga kaya akan mikronutrien seperti vitamin B12, vitamin D, DHA (docosahexaenoic acid), zat besi, dan zink. Mikronutrien tersebut memiliki peran penting bagi tubuh, yaitu:
Vitamin B12 berperan untuk menjaga kesehatan saraf dan otak serta pembentukan sel darah merah.
Vitamin D berperan dalam penyerapan kalsium dan sistem kekebalan tubuh.
DHA memiliki peran kesehatan pada otak anak
Zat besi yang berperan untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan meningkatkan sistem imun tubuh
Zink berperan dalam mendukung system imun tubuh, masa pemulihan, dan baik untuk pencernaan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) no 28 tahun 2019 kebutuhan asupan protein harian anak disesuaikan dengan usia dari anak yaitu usia 6-11 bulan sebanyak 15 gram/hari, usia 1-3 tahun sebanyak 20 gram/hari, usia 4-6 tahun sebanyak 25 gram/hari, dan usia 7-9 tahun sebanyak 40 gram/hari.
Protein memainkan peran penting dalam tubuh. Jadi, memasukkan berbagai jenis-jenis protein berkualitas tinggi dalam makanan anak akan membantu memastikan bahwa tubuh mereka memiliki apa yang dibutuhkan untuk membangun energi, pertumbuhan, dan sistem kekebalan yang kuat. Kebutuhan protein pada anak juga tergantung pada usia dan berat badan. Sampai anak mencapai usia 14 tahun, rekomendasi protein sama untuk anak laki-laki dan perempuan. Sementara pada masa remaja akhir, anak laki-laki harus makan lebih banyak protein karena mereka memperoleh lebih banyak massa otot dan cenderung lebih berat, daripada anak perempuan. Beberapa sumber makanan yang kaya akan protein hewani : telur utuh, dada ayam, ikan salmon, ikan teri dan daging sapi.
Protein hewani penting untuk anak tidak hanya untuk mencegah stunting tetapi juga untuk pertumbuhan dan kesehatan anak. Penting akan adanya protein hewani tiap kali makan. Tapi perlu diingat, walaupun penting bukan berarti kita makan hanya dengan protein hewani. Kita tetap memerlukan zat gizi lainnya secara seimbang. Hal ini bis akita terapkan dengan ‘Isi piringku” dimana menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein. Apa yang kita makan, nutrisi apa yang terkandung pada makanan yang kita makan, akan berpengaruh pada kegiatan kita sehari-hari. Jadi, yuk mulai biasakan makanan yang kita makan adalah makanan dengan gizi seimbang ya.
Emawati, Fitrah, dkk. 2016. Gambaran Konsumsi Protein Nabati Dan Hewani Pada Anak Balita Stunting Dan Gizi Kurang Di Indonesia. Penelitian Gizi dan Makanan, Desember 2016 Vol. 39 (2): 95-102
Kemenkes RI. 2018. Cegah Stunting dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi. https://p2ptm.kemkes.go.id/ tgl 10 April 2018
dr. Devi Nurfadila Fani, dr. Annisa Rahmania Yulman, Sp.A. 2022. Protein Hewani sebagai Zat Gizi Penting bagi Pertumbuhan Anak. https://rs.ui.ac.id/ tgl 26 Juli 2022
Bulan Desember kita memasuki musim penghujan. Dalam kondisi musim hujan saat ini biasanya kita akan mudah terkena beberapa penyakit karena kondisi cuaca. Apalagi virus dan bakteri pada musim hujan akan lebih mudah berkembang. Penting bagi kita untuk menjaga kesehatan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh agar badan tetap sehat. Ada beberapa yang bisa kita lakukan agar kita tetap sehat walaupun cuaca diluar sering hujan dan udara dingin. Berikut tips tetap sehat saat musim hujan :
Rajin mencuci tangan
Tangan dapat menjadi tempat virus dan bakteri menempel, sehingga cara ampuh untuk membunuh virus dan bakteri, kita harus rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Meminimalisir intensitas menyentuh wajah dengan tangan yang kotor, karena virus flu pada umumnya masuk melalui mata, hidung dan mulut yang terbawa oleh telapak tangan yang kotor
Melindungi diri dari air kotor atau kubangan air, karena hal tersebut merupakan sumber penyakit dari diare, influenza, kolera, hingga infeksi jamur pada kulit.
Cegah perkembangan populasi nyamuk dengan rutin membersihkan rumah, selokan, saluran air, dan tempat-tempat lain yang dapat menjadi tempat perkembangan nyamuk.
Jaga pola makan
Asupan gizi penting bagi sistem imun tubuh. Untuk itu penting bagi kita memperhatikan pola asupan makan. Cukupin asupan makan kita dengan makanan bergizi yang mengandung 5 kelompok pangan dalam setiap kita makan. Kelompok tersebut adalah makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan dan minuman. Mengonsumsi lebih dari satu jenis untuk setiap kelompok makanan (makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan) setiap kali makan akan lebih baik.
Berolahraga
Olahraga merupakan salah satu cara sederhana dan mudah tetapi manfaatnya besar. . Latihan fisik selama 30 menit mampu mengaktifkan sel darah putih (lekosit).
Dalam buku Guyton dan Hall, Fisiologi Kedokteran, lekosit berfungsi menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhadap daerah-daerah tubuh yang mengalami peradangan. Olahraga tidak harus dilapangan ataupun di gym, olahraga dapat pula dilakukan didalam rumah. Waktu olahraga dapat kita atur sesuai dengan jadwal harian kita. Lakukan olahraga secara rutin. Daripada hanya sekadar bermain sosial media, gunakan waktu kita untuk olahraga.
Rutin mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang dan mengandung banyak vitamin. Hal ini dilakukan agar kebutuhan gizi dan vitamin harian kita tercukupi, sehingga mencegah infeksi dari bakteri dan juga virus.
Minum air putih yang cukup. Karena dengan tercukupinya kebutuhan air harian kita, maka zat yang tidak diperlukan oleh tubuh akan terbuang, selain itu air putih juga dapat membantu menyingkirkan dahak atau lendir bagi pasien penderita flu.
Melakukan persiapan menghadapi nyamuk demam berdarah dengan rutin membersihkan rumah, saluran air, dan berbagai tempat yang dapat membantu perkembangan nyamuk menjadi lebih cepat.
Menjaga kebersihan tubuh dengan mandi dua kali sehari
Jaga kualitas tidur
Tubuh butuh istirahat dalam sehari. Penting bagi kita untuk memiliki cukup waktu tidur. Dilansir dari Jurnal tentang rekomendasi waktu tidur yang dikeluakan oleh National sleep Foundation, Washington DC, USA, rekomendasi waktu tidur perhari untuk anak prasekolah usia 3-5 tahun selama 10-13 jam, anak sekolah usia 6-13 tahun selama 9-11 jam, remaja usia 14-17 tahun selama 8-10 jam, usia 18-25 tahun direkomendasikan tidur selama 7-9 jam, usia dewasa 26-64 tahun selama 7-9 jam, dan usia lansia lebih dari 65 tahun direkomendasikan tidur selama 7-8 jam perhari.
Kelola stress
Dalam keseharian seringkali kita mendapat masalah. Terkadang masalah membuat kita stress. Perlu bagi kita untuk belajar mengelola stress. Usahakan kita dapat menenangkan diri dan relaksasi. Dekatkan diri kita kepada Tuhan agar kita lebih tenang dan mendapatkan jalan kemudahan.
Tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang
Sahabat paru, pada dasarnya menjaga kesehatan dan memperkuat sistem imun atau sistem kekebalan tubuh kita adalah dengan menerapkan pola hidup sehat serta jangan lupa untuk selalu berdoa dan mendekatkan diri kita kepada Tuhan. Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat. Salam sehat!!
NARKOBA merupakan singkatan dari NARkotika, PsiKOtropika, dan Bahan Adiktif lainnya. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan- golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang. (UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika).
Psikotropika merupakan zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Bahan adiktif adalah bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif di luar Narkotika dan Psikotropika dan dapat menyebabkan kecanduan.
Jenis-jenis Narkoba
Ganja
Dikenal juga istilah ganja, marijuna, pot, cimeng, Mary Jane, gele’, grass, weed
Heroin
Dikenal juga istilah white smack, serbuk putih, medicine, ubat, putau
Kokain
Dikenal juga istilah crack, daun koka, pasta koka
Shabu
Dikenal juga istilah Ice, ubas, methamphetamine, crysta
Ecstasy
Dikenal juga istilah XTC, kancing, ineks, flash, flipper, hammer
Ketamine
Dikenal juga istilah vit K, kitkat K, spesial K
Lysergide
Dikenal juga istilah Acid, trips, blotters, stamp, black sesame, seed, micro, micro dot
Ermin-5
Contoh : Nimetazepam
Inhalants
Contoh : lem aica aibon, soulvent
Prescription Drugs
Contoh : Pil BK, Tramadol, Xanax, Sanadril
Ciri Penyalahgunaan Narkoba
Terjadinya perubahan perilaku
Prestasi di sekolah /di tempat kerja turun secara mendadak, membolos, tidak menyelesaikan tugas;
Pola tidurnya berubah : malam suka begadang dan pagi hari sulit dibangunkan;
Selera makan berkurang;
Banyak menghindari pertemuan dengan keluarga lainnya karena takut ketahuan menggunakan.
Banyak mengurung diri dikamar & menolak diajak makan bersama – sama oleh anggota keluarga
lainnya;
Bersikap lebih kasar terhadap anggota keluarga lainnya dibandingkan dengan sebelumnya;
Perubahan kelompok pertemanan.
Tanda – tanda fisik
Tanda-tanda ini biasanya terlihat saat intoksikasi atau saat terjadi keadaan putus zat, sesuai dengan jenis narkoba yang digunakannya.
Ditemukannya narkoba atau alat untuk menggunakan narkoba
Narkoba (dalam bentuk pil, serbuk, lintingan ganja, kristal) yang mungkin dapat dijumpai di tas, lipatan baju, kaset,di lembaran buku, di laci meja, dll;
Alat untuk menggunakan narkoba seperti: jarum suntik, kertas timah, gulungan uang, dll
Dampak Narkoba
DEPRESAN
Obat Penenang (Sedatis) yang bekerja pada sistem syaraf. Memberikan rasa rileks, kurangi ketegangan, kegelisahan serta tekanan mental. Namun cenderung akibatkan ketergantungan.
Contoh: Morfin, Heroin, Alkohol, dll
STIMULAN
Zat yg mengaktifkan, memperkuat, meningkatkan aktivitas dari system syaraf. Dapat menghilangkan nafsu makan, bersifat memabukkan, meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan muntah-muntah. Dapat menyebabkan tindak kekerasan, agresif, tidak dapat menilai segala sesuatu secara jernih, bahkan sakit jiwa.
Contoh:
Kokain, Sabu, Ecstasy, dll.
HALLUCINOGEN
Mengganggu persepsi panca indra dalam merespon rangsangkan.
Akibatkan perubahan mental yang hebat seperti gelisah, berkhayal, gila.
Contoh :
Ganja, LSD, Magic Mushroom, dll.
Aspek Hukum
Tertuang dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 entang Narkotika, berikut ini kutipan pasal diantaranya :
Kepemilikan
Orang yang memiliki tanaman ganja dipenjara 4 s.d 12 tahun (Pasal 111 ayat (1)), sementara jika memiliki tanaman ganja lebih dari 1 kg atau 5 batang dipenjara5 s.d 20 tahun (Pasal 111 ayat (2)).
Orang yang memiliki narkoba jenis inex, ekstasi, sabu, putau, heroin, kokain dipenjara 4 s.d 12 tahun (Pasal 112 ayat (1)), sementara jika memiliki lebih dari 5 gram dipenjara 5 s.d 20 tahun (Pasal 112 ayat (2)).
Produsen
Orang yang membuat narkoba dipenjara 5 s.d 15 tahun (Pasal 113 ayat (1)), sementara jika orang membuat narkoba lebih dari 1 kg ganja atau 5 gram jenis ineks, ekstasi, sabu, putau, heroin, kokain dipenjara 5 s.d 20 tahun (Pasal 113 ayat (2)).
Pengedar
Orang yang mengedarkan narkoba dipenjara 5 s.d 20 tahun (Pasal 114 ayat (1)), sementara jika melebihi 1 kg atau 5 batang ganja dan melebihi 5 gram jenis ineks, ekstasi, sabu, putau, heroin, kokain dihukum mati (Pasal 114 ayat (2)).
Kurir
Orang yang menjadi kurir narkoba dipenjara 4 s.d. 12 tahun (Pasal 115 ayat (1)), sementara sementara jika melebihi 1 kg atau 5 batang ganja dan melebihi 5 gram jenis ineks, ekstasi, sabu, putau, heroin, kokain dihukum mati (Pasal 115 ayat (2)).
Pemakai
Orang yang memakai narkoba dipenjara 1 s.d 4 tahun (Pasal 127 ayat (1)).
Wajib Lapor
Pecandu narkotika dan korban penyalahgunaan narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial (Pasal 54).
Orang tua dari pencandu dewasa dan anak wajib lapor ke Puskesmas/Rumah Sakit/Lembaga Rehabilitasi (Pasal 55 ayat (1) dan (2)) sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. HK.02.02/Menkes/615/2016 tentang Institusi Penerima Wajib Lapor.
Orang tua atau wali dari pecandu dewasa dan anak yang tidak lapor dikenai sanksi kurungan 6 bulan (Pasal 128 ayat (1)).
Bagi pecandu dewasa wajib lapor ke Puskesmas/Rumah Sakit/Lembaga Rehabilitasi (Pasal 55 ayat (2)) sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. HK.02.02/Menkes/ 615/2016 tentang Institusi Penerima Wajib Lapor.
Bagi pecandu dewasa yang tidak lapor dikenai sanksi kurungan 6 bulan (Pasal 134 ayat (1)).
7. Peran Serta Masyarakat
Masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas- luasnya untuk berperan serta membantu pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan bahan kimia narkotika. (Pasal 104). Berikut matriks tentang jenis pelanggaran dan ancaman pidana secara lengkap dan terinci sebagaimana dalam ketentuan UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika :
Berikut matriks tentang jenis pelanggaran dan ancaman pidana secara lengkap dan terinci sebagaimana dalam ketentuan UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika :
Sumber : Buku Awas! Narkoba Masuk Desa. 2018. Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional bekerjasama dengan Direktorat Jendral Bina Pemerintah Desa Kementrian Dalam Negeri.
Stres dapat dirasakan siapa saja, kapan saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin dan status sosial.
Anda pernah merasa mudah marah, gelisah, frustasi, kesepian, sulit menenangkan pikiran, kerap berpikiran negative atau kecanduan alkohol? Jika demikian, bisa jadi anda mengalami stres dan anda harus segera mengatasi kondisi ini.
Apakah stres itu?
Stres adalah hal normal yang pernah dialami oleh setiap orang. Stres yang normal bisa memberikan dampak positif, misalnya membantu anda bekerja lebih cepat ketika sedang mengejar tenggat waktu.
Hati-hati, kondisi stress bisa berdampak negative jika sering terjadi dan berkepanjangan.
Apakah stres dapat menyebabkan penyakit?
Stres bukan sekedar perasaan. Kondisi stress dapat memicu beberapa reaksi, seperti tekanan darah meningkat, pembuluh darah menyempit, dan anda pun akan bernafas lebih cepat.
Pada saat stres, tubuh melepas hormon kortisol dan adrenalin yang membuat kerja jantung menjadi lebih cepat. Hormon tersebut juga mampu meluapkan energy secara percuma sehingga anda merasa mudah lelah.
Gangguan kesehatan apa saja yang dapat menyerang kita jika mengalami stres berkepanjangan?
Sakit Kepala
Diabetes
Tekanan darah tinggi
Gangguan tidur
Stroke
Obesitas
Asma
Depresi
Penuaan dini
Mudah terinfeksi
Disfungsi seksual
Penyakit jantung
Asam lambung
Penyakit Alzheimer
Jika stres, system kekebalan tubuh seseorang akan menurun, sehingga menjadikan tubuh sulit melawan penyakit. Hasilnya anda akan mudah terkena penyakit dan saat anda sedang menderita penyakit, stress dapat memperparah kondisi anda.
Bagaimana cara mengendalikan stres?
Memendam perasaan terutama perasaan yang mengganggu anda, bisa membuat anda stres. Lebih baik anda mengutarakan semuanya agar anda dapat melepas beban anda.
Utarakan semua yang ada di benak kepada orang yang bersangkutan, orang yang anda percaya atau psikolog. Percayalah, setelah mengeluarkan semua unek-unek itu, perasaan anda pasti jauh lebih baik.
Langkah pertama mengatasi stres adalah dengan Mengetahui apa yang menyebabkan stress. Dalam hal ini kita sendirilah yang dapat mengetahuinya. Setelah itu tulis apa saja pemicu stres tersebut sehingga anda dapat mengantisipasi langkah apa saja yang perlu anda lakukan untuk mencegah atau melawan stres. Jika anda tidak dapat mengidentifikasi dan menemukan jalan keluar, maka dapat berkonsultasi dengan dokter atau psikolog yang berkompeten. Dokter dapat menyarankan untuk melakukan konseling, terapi perilaku kognitif, atau dokter dapat meresepkan obat jika stres menunjukan gejala klinis.
Cara Pencegahan stress
Beristirahat dan tidur yang cukup setiap hari
Meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai, seperti membaca buku, minum teh hangat, mendengarkan musik atau menonton film
Mengkonsumsi makanan yang sehat, bergizi lengkap dan seimbang
Berolahraga secara rutin minimal selama 30 menit setiap hari
Bersosialisasi dengan orang yang menyenangkan dan memberikan dampak positif
Melakukan meditasi atau teknik relaksasi
Penting untuk di ingat “ Jika anda kesulitan menghadapi stres sendiri, jangan ragu untuk meminta bantuan Dokter atau Psikolog “
Setiap
tanggal 25 September, dunia memperingati hari kesehatan paru. Selama pandemi
Covid 19, pasien yang memiliki penyakit paru khususnya tentu mendapat perhatian
lebih. Sebab, penderita paru Covid-19 lebih berisiko besar mengalami sakit
parah ketika terjangkit virus corona., sehingga tema yang diambil tahun ini
adalah Kesehatan Paru Untuk Semua.
Paru-paru merupakan organ tubuh yang sangat penting dan tidak tergantikan untuk tubuh kita. Oleh karena itu menjaga kesehatan organ yang satu ini merupakan sebuah kewajiban. Kita perlu bersyukur akan nikmat Tuhan terhadap kesehatan paru kita, itulah mengapa penting untuk memprioritaskan kesehatan paru-paru kita.
Terkadang kita menganggap remeh paru-paru kita begitu saja., padahal mereka membuat kita tetap hidup dan sehat. Tubuh kita memiliki sistem pertahanan alami yang dirancang untuk melindungi paru-paru, menjaga kotoran dan kuman. Tetapi ada beberapa hal penting yang dapat kita lakukan untuk mengurangi risiko penyakit paru-paru. Berikut beberapa cara untuk menjaga kesehatan paru-paru Anda.
Jangan Merokok
Merokok adalah penyebab utama dari penyakit paru-paru yang serius seperti kanker paru dan penyakit paru obstruktif kronis. Asap dari rokok berisi lebih dari 400 senyawa kimia berbahaya dan 50 dari senyawa itu diketahui menyebabkan kanker.
Merokok adalah penyebab utama kanker paru-paru dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), yang meliputi bronkitis kronis dan emfisema. Asap rokok dapat mempersempit saluran udara dan membuat pernapasan menjadi lebih sulit. Ini menyebabkan peradangan kronis, atau pembengkakan di paru-paru, yang dapat menyebabkan bronkitis kronis. Seiring waktu, asap rokok menghancurkan jaringan paru-paru dan dapat memicu perubahan yang tumbuh menjadi kanker. Jika Anda merokok, tidak ada kata terlambat untuk mendapatkan manfaat dari berhenti. Rumah Sakit Paru Respira dapat membantu Anda kapanpun Anda ingin berhenti.
Hindari Asap Rokok
Tahukah Anda bahwa dua per tiga dari asap rokok tidak dihirup oleh perokok, tetapi memasuki udara disekitar perokok. Seseorang yang bukan perokok namun menghirup asap rokok memiliki resiko penyakit yang sama dengan perokok. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari perokok pasif yaitu dengan melarang perokok untuk merokok di dalam rumah, mobil atau lingkungan kerja. Asap rokok, bahan kimia disekitar kita menyebabkan atau memperburuk penyakit paru-paru. Jadikan rumah dan mobil Anda bebas asap rokok. Hindari berolahraga di luar ruangan pada hari-hari udara yang buruk.
Mencegah Infeksi
Pilek atau infeksi pernapasan lainnya terkadang bisa menjadi sangat serius. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk melindungi diri sendiri:
1. Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air. Diperkirakan tangan dapat menyebarkan 80 persen dari penyakit pernafasan yang menular seperti pilek dan flu. Resiko terinfeksi virus dan bakteri dapat dihindari dengan mencuci tangan setiap sebelum makan, sesudah makan dan sesudah buang air.Pembersih berbasis alkohol adalah pengganti yang baik jika Anda tidak bisa mencuci.
2. Menghindari keramaian ketika musim flu apalagi virus Covid-19 juga masih ada.
3. Pakailah Masker dengan disiplin.
4. Lakukan vaksinasi apabila diperlukan.
5. Jika kita sakit, jangan buat orang disekitar kita ikut tertular, lindungi orang-orang di sekitar kita, termasuk orang yang kita cintai, dengan menjaga jarak, memakai masker. Tetap di rumah dari kantor atau sekolah sampai kita merasa lebih baik.
Menghindari polusi udara dan menjaga kebersihan udara.
Polusi udara didalam ruangan dan luar ruangan dapat menyebabkan masalah kesehatan, terutama bagi seseorang yang memiliki penyakit paru-paru. Polusi udara dapat mengiritasi atau menghancurkan jaringan paru-paru. Bahkan polusi udara pada tingkatan yang rendah dapat menyebabkan masalah bagi kesehatan
Lakukan Pemeriksaan Berkala
Pemeriksaan rutin membantu mencegah penyakit, bahkan ketika kita merasa sehat. Hal ini terutama berlaku untuk penyakit paru-paru, yang terkadang tidak terdeteksi hingga menjadi serius. Konsultasikan jika ada keluhan dan kekhawatiran terkait dengan pernafasan ke petugas kesehatan.
Melakukan Aktivitas Fisik
Melakukan aktifitas fisik secara rutin minimal 30 menit setiap hari
seperti senam aerobik dan berenang dapat menjaga kesehatan paru-paru, menjaga
kestabilan emosi dan membantu mengelola stress.
Idul Adha merupakan salah satu hari raya
yang diperingati oleh umat muslim. Hari raya ini identik dengan penyembelihan
hewan kurban. Hewan sapi dan kambing adalah jenis hewan yang paling umum untuk
hewan kurban di Indonesia. Dalam Hari Raya Idul Adha, daging kurban dibagikan
kepada yang berhak termasuk yang berkurban dan keluarganya. Dalam hari raya ini
pula masyarakat berkesempatan makan daging. Sudah menjadi rahasia umum bila ada
anggapan bahwa makan daging kurban identik dengan penyakit darah tinggi dan
kolesterol. Tapi apakah benar daging kambing maupun sapi tidak baik dikonsumsi?
Melihat
dari kandungan gizi, tidak ada yang salah dengan daging sapi maupun kambing. Dalam 100 gram daging kambing mengandung 149
Kkal, 16,6 gr protein, 9,2 gr lemak, 11 mg kalsium dan 1 mg zat besi. Sedangkan
untuk 100 gram daging sapi mengandung 201 Kkal, 18,8gr protein, 14 gr lemak, 11
mg kalsium dan 2,8 mg zat besi. Protein dalam daging tersebut berfungsi
membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, memproduksi hormon, enzim, dan zat
kimia lain dalam tubuh, membentuk otot, tulang, kulit, dan darah, serta sumber
tenaga (menghasilkan 4 kalori per 1 gram lemak). Lemak pun berfungsi membantu
penyerapan vitamin yang larut lemak (A, D, E, dan K) dan mineral, sumber energi
(menghasilkan 9 kalori per 1 gram lemak), dan menunjang fungsi otak. Warna merah yang dihasilkan dari daging sapi
dan kambing mengandung banyak zat besi. Zat besi inilah yang memproduksi
hemoglobin yang nantinya akan mengantarkan oksigen dari darah ke seluruh sel
otot. Nah,ternyata daging kambing maupun sapi baik untuk kita konsumsi, hanya
saja ada yang perlu kita ketahui supaya kita aman dan tetap sehat saat
mengkonsumsi daging. Ini tidak terlepas dari berapa banyak yang kita konsumsi,
jenis pemilihan dagingnya, cara mengolah dan cara kita memasak.
Ada
beberapa tips terkait cara pengolahan daging kurban, antara lain :
Pilih
daging daging segar, dagingnya berwarna merah segar dan kenyal, daging tidak
berlendir dan lembek, tidak berbau busuk;
Sebelum
dimasak, cucilah daging hingga bersih;
Masak
daging sampai matang sempurna. Hindari memasak daging setengah matang, karena
dikhawatirkan bila masih setengah matang masih terdapat bakteri ataupun virus
yang menempel pada daging.
Semisal kita mempunyai daging tetapi
tidak ingin segera dimasak, ada cara penyimpanan daging yang perlu diperhatikan
yaitu :
Ketika
mempunyai daging segeralah simpan dalam kulkas. Jika daging tidak ingin
langsung dimasak, jangan dicuci dulu. Masukkan daging ke dalam kantong plastik
atau wadah tertutup rapat. Apabila Anda akan memasak daging tersebut dalam 2-3
hari, simpan dibagian bawah kulkas. Jika berencana menyimpan daging dalam waktu
lama, letakkan daging di dalam freezer. Ketahanan daging mentah saat disimpan
dalam freezer adalah sekitar 3-4 bulan.
Hindari
defrost daging dengan suhu ruangan
Defrost adalah proses mencairkan daging yang
baru saja dikeluarkan dari freezer. Dalam melakukan defrost, sebaiknya
hindari meletakkan daging begitu saja dengan suhu ruangan. Mencairkan daging
beku dapat dilakukan dengan cara memasukkan ke dalam kulkas bawah, air dingin,
atau menggunakan microwave. Dengan begini bakteri tidak akan berkembang biak
didalam daging secara cepat.
Agar
kita aman dan sehat dalam mengkonsumsi daging, ada yang dapat kita lakukan,
antara lain :
Sebaiknya
daging dimasak secara matang sempurna. Daging yang digoreng akan menambah kadar
lemak dari minyak goreng. Sedangkan bila dibakar, akan berisiko menambah zat
karsinogen penyebab kanker;
Sebaiknya
memasak daging dengan cara direbus dan dikonsumsi bersama dengan sayur dan buah
agar seimbang. Pilih karbohidrat yang berserat tinggi;
Pilih
area daging yang kurang berlemak. Sengkel, misalnya. Hindari area perut apalagi
jeroan;
Jika
masak dengan santan, usahakan sekali masak sekali dimakan habis. Jangan
dihangatkan apalagi dimasak kembali;
Makan
daging kambing atau sapi jangan berlebihan dalam waktu singkat;
Usahakan
jangan makan daging selambat-lambatnya 2 jam sebelum tidur;
Kurangi
makan berlemak lain seperti konsumsi coklat dan keju selama sedang mengonsumsi
banyak makan daging;
Sebaiknya
sehabis makan dengan daging kambing atau sapi tidak mengkonsumsi minuman
berkalori tinggi seperti teh manis atau sirup;
Batasi
penggunaan garam dan gula;
Minum
yang cukup 8-10 gelas sehari untuk mencegah sembelit;
Tetap
melakukan olah raga ringan selama masa hari raya Idul Adha.
Dengan
memperhatikan tips di atas semoga kita menjadi paham bagaimana cara yang aman
dan sehat mengkonsumsi daging kurban. Perlu kita ingat bahwa segala sesuatu
yang berlebihan tidak baik. Begitu pula dengan konsumsi daging, sebaiknya kita
dapat mengontrol porsi makan daging. Konsumsi sumber protein hewani sebaiknya
beraneka ragam, tidak hanya bersumber dari daging tetapi dapat bersumber dari
ikan, ayam, dan telur. Dan tentu akan lebih baik bila kita menerapkan “Isi
Piringku”, dimana 1 piring berisi ½
porsi piring makan terdiri dari sayur dan buah-buahan yang beragam jenis dan
warna, ¼ piring makan diisi dengan protein (ikan,ayam,daging, kacang-kacangan
dan lainnya), ¼ piring makan diisi dengan karbohidrat/makanan pokok
(biji-bijian utuh, nasi, gandum, jagung dan lainnya). Jangan lupa konsumsi air
putih yang cukup. Yuk, terapkan pola hidup sehat mulai sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
Eka Prawira, Aditya. 2015. 8 Tips Aman dan Nyaman
Menyantap Daging Kurban. https://www.liputan6.com tanggal 23
September 2015
Kementrian Kesehatan RI. 2018. Kandungan lemak dan
kolesterol dalam 100 gr bahan makanan Daging Ayam, Daging Kambing dan Daging
Sapi. http://p2ptm.kemkes.go.id
tanggal 22 Maret 2018
Hari
Keluarga Nasional baru saja kita peringati kemarin tanggal 29 Juni 2022. Tema
pada tahun ini adalah “Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting”. Stunting
adalah masalah kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek. Penderita
stunting umumnya rentan terhadap penyakit, memiliki tingkat kecerdasan di bawah
normal serta produktivitas rendah. Di Indonesia angka stunting menurut Hasil
Pemantaun Status Gizi (PSG) 2017 sebesar 29,6%. Sedangkan berdasarkan data
Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) pada tahun 2019, prevelensi
stunting di Indonesia mencapai 27,7%. Artinya, sekitar satu dari empat anak
balita (lebih dari delapan juta anak) di Indonesia mengalami stunting. Hasil
Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka stunting turun 3,3% dari
tahun 2019. Tahun 2021 angka stunting menjadi 24,4%. Angka ini menurut Badan
Kesehatan Dunia (WHO) masih dianggap tinggi karena lebih dari 20%.
Stunting disebakan karena kurangnya asupan nutrisi pada
1.000 hari pertama anak. Hitungan 1.000 hari di sini dimulai sejak janin sampai
anak berusia 2 tahun. Penyebab lainnya antara lain karena salah dalam pola
asuh, lingkungan yang buruk seperti rumah yang tidak higienis, sanitasi air
kurang baik, minim air bersih, dan jamban yang kurang layak. Hal-hal tersebutlah yang kemudian berpengaruh
terhadap tumbuh kembang anak. Gejala stunting sendiri antara lain : anak
berbadan lebih pendek untuk anak seusianya, proporsi tubuh cenderung normal
tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya, berat badan rendah untuk
anak seusianya, dan pertumbuhan tulang tertunda. Masalah stunting tidak dapat
kita anggap remeh, karena dampaknya berpengaruh terhadap kesehatan dan kualitas
generasi penerus bangsa ini. Dampak jangka pendek stunting meliputi hambatan
perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, penurunan fungsi kognitif, dan
gangguan sistem pembakaran. Sedangkan gejala jangka panjang meliputi obesitas,
penurunan toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi, dan
osteoporosis.
Melihat dampak yang ditimbulkan oleh stunting, tentu
perlu diambil tindakan pencegahan. Keluarga sebagai unit terkecil dalam
masyarakat mempunyai peran penting didalam
upaya pencegahan stunting. Berdasarkan penelitian “Hubungan Peran
Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia Toddler Di Wilayah Kerja
Puskesmas Jelbuk Kabupaten Jember” mengungkapkan bahwa terrdapat hubungan Peran
Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia Toddler. Keluarga berperan
penting mencegah stunting pada setiap fase kehidupan. Mulai dari janin dalam
kandungan, bayi, balita, remaja, menikah, hamil, dan seterusnya. Untuk itu
penting Langkah awal untuk penguatan keluarga sebagai pilar awal pencegahan
stunting. Upaya pencegahan dapat dilakukan dari awal perencanaan keluarga, Upaya
pencegahan stunting dapat dimulai dari masa sebelum kehamilan. Rencanakan
dengan baik kehamilan yang diinginkan oleh calon orangtua, memastikan gizi ibu
hamil tercukupi, pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
yang sesuai dengan gizi seimbang serta pemeriksaan selama kehamilan.
Langkah pencegahan stunting lainnya tidak terlepas dari
pola makan keluarga. Berdasarkan salah satu studi dari Nutrients Journal telah membuktikan
bahwa, kebiasaan makan anak dipengaruhi oleh kebiasaan makan dalam keluarga
terutama orang tua. Ini dikarenakan anak memiliki kecenderungan untuk mengikuti
kebiasaan yang dilakukan orang tuanya. Bahkan, pemilihan makan saat masih
anak-anak bisa terus terbawa sampai anak menjadi dewasa. Penelitian lainnya
oleh Robson et al. juga melaporkan bahwa, pemilihan makan pada anak seperti
frekuensi makan, konsumsi sayur dan buah, serta makanan atau minuman manis
sangat berhubungan dengan konsumsi makanan keluarga. Hal ini menunjukkan peran
keluarga sangat kuat dalam mempengaruhi pola makan anak dan berdampak pada
status gizi anak, termasuk kondisi stunting dan obesitas.
Pola
makan di masyarakat Indonesia beberapa masih belum menjalankan pola makan yang
sehat. Masih ada kecenderungan rendahnya akses dari segi jumlah maupun kualitas
makanan yang sehat. Untuk itu perlu keluarga memahami dan menerapkan “Isi
Piringku”, dimana dalam satu porsi makan, setengah piring diisi oleh sayur dan
buah, setengahnya lagi diisi dengan sumber protein (baik nabati maupun hewani)
dengan proporsi lebih banyak daripada karbohidrat. Penting memperkenalkan ragam
makanan dengan gizi seimbang dan membiasakan untuk menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk anak-anak yang dalam masa pertumbuhan, dapat
memperbanyak makanan dengan kandungan protein tinggi selain tetap membiasakan
makan sayur dan buah.
Pola asuh yang benar dan diiringi dengan gaya hidup
sehat juga digadang-gadang dapat mencegah terjadinya stunting dalam keluarga.
Untuk itu, orangtua diharapkan mau memperkaya diri dengan informasi yang benar
tentang pola asuh terkait dengan tumbuh kembang anak sesuai dengan usia dan
aktifitas anak serta tentang kesehatannya. Pola asuh yang baik dapat dengan
menerapkan praktik pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan kemudian
dilanjutkan ASI kembali hingga 2 tahun dan didampingi oleh makanan pendamping
ASI (MP-ASI). Orangtua juga dapat membekali diri anak-anak dengan kesehatan
reproduksi dan pemenuhan gizi mereka.
Keluarga
juga disarankan untuk menjaga kebersihan tempat tinggal, mencakup sanitasi
lingkungan dan air bersih. Pastikan sumber air layak pakai. Mata air juga
sebaiknya jauh dari tempat pembuangan kotoran atau limbah dengan minimal jarak
10 meter. Lingkungan dan sumber air yang tidak bersih membuat anak rawan
terkena infeksi penyakit. Data WHO menyebutkan bahwa infeksi, seperti diare,
pneumonia, dan cacingan, dapat mempengaruhi pertumbuhan anak. Paparan bakteri
menimbulkan dampak inflamasi, kerusakan sistem pencernaan, dan berkurangnya kemampuan
tubuh anak menyerap nutrisi. Selain itu orangtua juga perlumemberikan edukasi
dan membiasakan tentang kebiasaan hidup bersih dan sehat, contohnya orangtua
dapat mengajarkan anak untuk dapat membiasakan membuang sampah pada tempatnya,
rutin gosok gigi dan rutin cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir.
Kebiasaan tersebut tentunya juga sejalan dengan apa yang dilakukan orangtua
sehingga kebiasaan yang diajarkan ke anak dapat konsisten.
Setiap keluarga tentunya mengharapkan kelak anak-anak
bisa tumbuh sehat dan sukses. Dengan menjadi keluarga keren yang mampu dan
berdaya guna dalam memberikan nutrisi terbaik untuk anak, memberikan pola asuh
yang benar, mengupayakan terciptanya sanitasi lingkungan yang bersih, pemenuhan
air bersih, memperkaya diri dengan informasi pola hidup sehat, serta selalu
berupaya memantau dan menjaga kesehatan anggota keluarganya, tentu dapat
meminimalisir tejadinya resiko stunting pada anak. Anak akan mendapat kesempatan
untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Sehingga kelak akan muncul
generasi penerus yang berkualitas. Yuk, kita mulai ciptakan keluarga keren dari
sekarang, dan sebarkan hal positif dilingkungan sekitar.
DAFTAR
PUSTAKA
Anisa Maulid, dkk. 2019.
Hubungan Peran Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia Toddler Di
Wilayah Kerja Puskesmas Jelbuk Kabupaten Jember.
repository.unmuhjember.ac.id
Harfika, Aviani. 2022. Peran
Keluarga dalam Cegah Stunting dan Obesitas. https://linisehat.com tanggal
27 Januari 2022
Humas Litbangkes Kementrian
Kesehatan RI. 2021. Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun
2021. https://www.litbang.kemkes.go.id tanggal 28 Desember 2021
Humas Litbangkes Kementrian
Kesehatan RI. 2021. Angka Stunting Turun di Tahun 2021. https://www.litbang.kemkes.go.id tanggal 28 Desember 2021
Kementrian Sekretariat
Negara RI. 2022. Tahun 2022 Angka Prevalensi Stunting Harus Turun Setidaknya
3%. https://stunting.go.id tanggal 11 Mei 2022
Kementrian Kesehatan RI.
2019. Pencegahan Stunting Pada Anak. https://promkes.kemkes.go.id tanggal 28 Maret 2019
Kementrian Kesehatan RI.
2018. Cegah Stunting dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi.
http://p2ptm.kemkes.go.id tanggal 10 April 2018
Berlibur diantara kesibukan harian
memberi begitu banyak manfaat pada diri seseorang apalagi jika kita bisa sehat
selama liburan. Bukan hanya menyeimbangkan hidup, tapi juga mampu menjaga
kesehatan tubuh dan pikiran. Kegiatan liburan dapat melepas hormon kortisol
yang kerap menjadi biang keladi stres sehari-hari. Selain itu saat liburan juga
bukan berarti kamu bebas mengkonsumsi makanan dan minuman apapun serta
melakukan kebiasaan tidak sehat lainnya. Supaya tubuh tetap fit, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan saat berlibur.
Perhatikan
asupan makanan
Usahakan untuk mengkonsumsi makanan
yang sehat dan bergizi seimbang. Jika makan diluar, pastikan tempat makannya
bersih dan tetutup, tidak terpapar debu dan kotoran yang membawa kuman
penyakit. Perhatikan juga batasan makanan dan hindari makanan yang dapat
mengganggu kesehatan, terutama pencernaan.
Penuhi
kebutuhan Cairan
Jangan lupa membawa bekal air minum
pada saat melakukan perjalanan. Saat melakukan aktifitas yang tinggi selama
liburan, tubuh akan lebih banyak membutuhkan air. Saat kamu kurang minum air
putih, tubuh akan mengalami dehidrasi. Hal ini dapat menyebabkan kamu kurang
konsentrasi, lemas, mudah mengantuk hingga sakit kepala. Pastikan anda
mengonsumsi air putih delapan gelas perhari (dua liter) dan kurangi asupan
minuman bersoda atau minuman manis.
Olahraga
Ringan
Agar tetap sehat, sempatkan untuk
selalu berolahraga di tengah liburanmu. Olahraga ringan saja sudah cukup untuk
menjaga tubuh tetap bugar. Anda bisa melakukan peregangan ringan saat bangun
tidur atau sebelum melaksanakan aktifitas. Berjalan kaki juga merupakan pilihan
olahraga yang paling tepat di tengah liburan. Ayo, lawan rasa malasmu dengan
waktu 30 menit saja untuk berolahraga.
Tidur
Cukup
Pernahkah kamu merasa sangat
bersemangat hingga sulit untuk tidur? Perasaan yang menggebu-gebu pasti akan
menyelimuti perjalanan liburan kamu dan keluarga. Namun kamu harus tetap tidur
untuk menjaga agar tubuh selalu fit selama liburan. Pada saat tidur tubuh akan
melakukan proses dan mengisi energi sehingga kamu lebih segar dan berenergi
keesokan harinya. Selain itu berdasarkan penelitian, tidur setidaknya 6 jam
perhari akan mengurangi resiko kematian hingga 14 tahun kedepan.
Hindari
Stres
Tujuan liburan adaah untuk membuat
hati menjadi tenang dan bahagia. Macet dan kondisi tak mengenakan lainnya
memang tak bisa hindari, namun jangan sampai anda ikut terbawa stres.
Sering-seringlah menarik nafas agar pikiran tetap tenang dan selalu ingat bahwa
liburan adalah untuk merefresh diri agar lebih baik lagi dan bukan untuk
membuat menjadi terbebani.
Selain
beberapa tips diatas, jangan lupa untuk menyiapkan obat-obatan yang biasa anda
konsumsi sebelum pergi. Ini penting untuk antisipasi jika anda atau salah satu
anggota keluarga mengalami sakit selama perjalanan. Semoga tips ini bermanfaat,
selamat menikmati liburanmu.
dr. Gregorius Anung Trihadi, MPH
Selamat datang di website kami dengan konsep minimalis namun interaktif.Semoga website RS Paru Respira Yogyakarta dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan pelayanan & memberikan informasi secara cepat dan akurat pada masyarakat.