Category: <span>Artikel</span>

APAKAH ORANG KURUS BISA KOLESTEROL TINGGI?

Oleh: Susilawati, SKM

Kolesterol memang sangat erat kaitannya dengan obesitas. Namun, apakah hanya orang gemuk yang bisa terjerat kolesterol? Apakah orang kurus bisa punya kolesterol tinggi?

Nyatanya, kolesterol bisa menyerang siapa saja, baik orang bertubuh gemuk atau kurus. Meski orang dengan obesitas lebih berisiko lebih untuk punya kolesterol tinggi, namun orang yang kurus tapi tidak bisa menjaga pola hidup sehat berpeluang mengalami kolesterol tinggi juga.
 Perlu diketahui bahwa kadar kolesterol yang tinggi di dalam darah tidak berhubungan dengan lemak bawah kulit, yang membuat seseorang terlihat gemuk.

Biasanya, orang yang bertubuh kurus merasa dapat mengonsumsi apa pun tanpa khawatir berat badan bertambah, atau merasa tak perlu berolahraga. Ini disebut sebagai the skinny-fat atau thin outside, fat inside (TOFI). Meski tampilan luarnya tampak tidak gemuk sama sekali, tapi orang-orang yang termasuk TOFI memiliki kadar lemak berlebih di sekitar organ-organ dalam perut.

Lemak yang mengitari organ dalam seperti hati, limpa, dan ginjal ini disebut dengan lemak perut atau lemak viseral. Keberadaan lemak viseral ini kerap tak disadari, sehingga dapat menjadi silent killer bagi mereka yang bertubuh kurus.

Terdapat Sejumlah alasan kenapa orang bertubuh kurus bisa kolesterol tinggi :

  1. Aktifitas fisik kurang

Salah satu alasan utama mengapa orang kurus memiliki kolesterol tinggi adalah karena mereka tidak melakukan olahraga secara teratur. Hal ini meningkatkan kadar asam lemak jenuh, yang meningkatkan kadar kolesterol.
Selain itu, saat ini orang lebih banyak berinteraksi dengan layar gadget sehingga mengurangi gerakan fisik mereka. Terlalu banyak menonton televisi atau menggunakan komputer, yang mengurangi aktivitas fisik juga berkontribusi meningkatkan kolesterol.

  • Mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak jenuh secara teratur dapat meningkatkan kadar kolesterol.

Beberapa makanan yang kaya kolesterol jahat adalah kuning telur, udang, margarin, dan hati. Kebanyakan orang kurus makan lebih sedikit, tetapi orang kurus masih bisa punya kolesterol tinggi karena tidak mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.

  • Akohol

Minum alkohol berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Ketika Anda minum terlalu banyak, alkohol tidak dapat dimetabolisme oleh tubuh yang meningkatkan tingkat low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat.

  • Stres

Gaya hidup sibuk telah meningkatkan level stres, yang merupakan salah satu penyebab utama dari kolesterol tinggi. Penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatan level stres dapat menyebabkan akumulasi glukosa dan asam lemak yang meningkatkan kolesterol.

  • Genetik

Faktor genetik juga bertanggung jawab untuk meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Kolesterol diproduksi oleh hati, juga ditambah dari makanan yang Anda makan. Gen memengaruhi fungsi hati dalam hal ini.

Tanda-tanda kolesterol tinggi

Karena tetap ada risiko mengalami kenaikan pada kadar kolesterol dalam darah, penting bagi pemilik tubuh kurus untuk memerhatikan tanda-tanda berikut ini :

1. Lebih sering merasa mengantuk

2. Anggota tubuh seperti kaki atau tangan sering kesemutan

3. Pegal-pegal terutama di pundak atau tengkuk leher

4. Nyeri di kaki

5. Xanthelasma atau perubahan yang terjadi di kulit, berupa noda kuning di kelopak mata

6. Kram di beberapa bagian tubuh, terutama pada malam hari

7. Nyeri di dada yang disebabkan oleh penumpukan plak di pembuluh darah

Cara Menurunkan Kolesterol

1. Perbanyak makan sayur dan buah

Untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah, disarankan untuk memperbanyak konsumsi sayur dan buah. Kandungan serat dalam sayur dan buah mampu membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (low density lipoprotein/LDL). Anda disarankan untuk mengonsumsi sekitar 500 gram buah dan sayur setiap harinya.

2. Konsumsi makanan yang kaya akan kandungan omega-3

Makanan kaya omega-3 dipercaya dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah. Pilihan makanan yang kaya akan kandungan asam lemak omega-3 cukup beragam, di antaranya adalah ikan salmon, makerel, tuna, sarden, kacang kenari, dan biji chia.

3. Pilih makanan rendah lemak

Jika Anda memiliki masalah kolesterol tinggi, pilihlah makanan dengan kadar lemak yang rendah. Anda bisa mengonsumsi ikan, ayam, daging sapi tanpa lemak, susu rendah lemak, putih telur, kacang-kacangan, polong-polongan, tempe, dan tahu. Hindari konsumsi makanan berlemak, seperti goreng-gorengan.

4. Konsumsi makanan atau minuman yang mengandung serat larut

Untuk membantu menurunkan kadar kolesterol, Anda disarankan mengonsumsi makanan yang mengandung serat larut, misalnya alpukat, ubi jalar, brokoli, lobak, pir, wortel, apel, kacang merah, biji rami, dan gandum.

5. Berolahraga secara teratur

Selain mengatur pola makan, Anda juga disarankan untuk rutin berolahraga. Tidak hanya membuat tubuh menjadi bugar, olahraga juga dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol baik.

6. Berhenti merokok

Rokok juga dapat mengganggu keseimbangan kadar kolesterol dalam tubuh, maka dari itu, berhentilah merokok. Kebiasaan merokok dapat menurunkan kadar kolesterol baik (high density lipoprotein/HDL) dalam tubuh, selain itu, pembuluh darah juga menjadi lebih kaku. Jika ini terjadi, risiko untuk terkena penyakit jantung dan stroke akan meningkat.

Tips Mencegah Kolesterol Tinggi

Setelah mampu menurunkan kolesterol tinggi, Anda dianjurkan untuk mempertahankan kadar kolesterol agar tetap normal. Supaya kadar kolesterol tidak mudah naik kembali, Anda perlu menerapkan pola hidup sehat secara konsisten.

Menerapkan pola hidup sehat sebenarnya tidak sulit, selama Anda memiliki niat dan kedisiplinan dalam menjalaninya. Selain rutin berolahraga, pola hidup sehat juga mencakup pola makan yang sehat.

Agar kadar kolesterol dalam darah terkontrol dengan baik, batasi asupan makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti daging berlemak, daging asap, sosis, es krim, makanan bersantan, biskuit, dan kue kering.

Tidak hanya itu,  makanan yang banyak mengandung gula juga perlu dibatasi. Makanan seperti ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan menurunkan kadar kolesterol baik dalam tubuh.

KONSUMSI MAKANAN VERSUS KONSUMSI ROKOK DI INDONESIA

Oleh : Nur Handayani, S.KM

Manusia dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya, perlu pemenuhan kebutuhannya. Berdasarkan intensitasnya ada kebutuhan pokok, kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier. Untuk memenuhi hal tersebut memerlukan alat yang pada masa kini berupa uang yang dihasilkan dari hasil mereka bekerja, Kebutuhan pokok, pemenuhannya menjadi prioritas dibanding kebutuhan sekunder dan tersier.

 Kebutuhan makanan adalah salah satu kebutuhan pokok yang mutlak diperlukan manusia dalam kehidupannya. Di negara Indonesia makanan sangat beragam, dan di setiap daerah kaya akan makanan tradisionalnya. Masyarakat cenderung mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok, disertai dengan berbagai lauk-pauk seperti ikan, ayam, sayuran dan rempah-rempah. Sayuran dan buah-buahan juga merupakan bagian penting dari pola makan tradisional.

  Pola makan dulu berbeda dengan pola makan sekarang. Saat ini telah terjadi  perubahan pola makan akibat pengaruh globalisasi, urbanisasi dan perubahan gaya hidup.  Banyak kita temukan makanan saji dan produk olahan yang mengandung lemak jenuh, gula dan garam yang tinggi. Ini yang kemudian menyebabkan peningkatan konsumsi makanan yang tidak sehat, seperti gorengan, makanan instan dan minuman manis.

   Terkait konsumsi selain makanan, ternyata masyarakat Indonesia juga salah satu negara yang juga mengkonsumsi rokok. Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah perokok aktif terbesar didunia. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap tingginya angka perokok di Indonesia, termasuk budaya merokok, iklan rokok yang agresif, ketersediaan rokok, harga yang terjangkau dan kurangnya kesadaran akan bahaya merokok. Merokok seringkali berhubungan  dengan perubahan pola makan yang tidak sehat. Beberapa perokok dapat mengalami kurang nafsu makan, yang dapat mengakibatkan penurunan asupan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.

                  Pebandingan konsumsi makanan dan konsumsi rokok dapat kita lihat pada beberapa data. Data Badan Pusat Statistik menyebutkan, rata-rata pengeluaran per kapita di Indonesia untuk tembakau dan sirih mencapai Rp76.583 setiap bulan pada 2021. Pengeluaran per kapita untuk rokok berada di posisi kedua tertinggi dalam kelompok bahan makanan. Posisinya hanya berada di bawah makanan jadi yang pengeluaran per kapitanya sebesar Rp197.682 setiap bulan.  Setelah rokok, masyarakat Indonesia juga mengeluarkan uang untuk konsumsi padi-padian sebesar Rp69.786 setiap bulan, rata-rata pengeluaran per kapita untuk konsumsi sayur-sayuran sebesar Rp53.864 setiap bulan.  Untuk ikan, pengeluaran per kapitanya sebesar Rp53.534 setiap bulan. Kemudian, pengeluaran per kapita untuk konsumsi telur dan susu sebesar Rp35.241 setiap bulan. Sedangkan data 2022, Selain menjadi pengeluaran per kapita terbesar kedua, rokok juga menjadi penyumbang kemiskinan nomor dua di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), garis kemiskinan pada Maret 2022 tercatat sebesar Rp 505.469/kapita/bulan. Garis kemiskinan makanan sebesar Rp 374.455 (74,08%) dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp 131.014 (25,92%). Komoditas makanan yang menjadi penyumbang terbesar kemiskinan adalah beras dengan prosentase 23,04% untuk wilayah perdesaan dan 19,38% untuk perkotaan. Telur ayam ras dan daging ayam ras ada di tempat ketiga dan keempat sebagai komoditas penyumbang kemiskinan.

                  Data yang ada memperlihatkan rokok masih termasuk tertinggi dalam konsumsi rumah tangga. Bahkan di atas konsumsi telur, ayam dan tahu tempe. Berdasarkan The Spectators Index yang diambil dari data Badan Kesehatan Dunia (WHO), tentang laki-laki perokok, menyebutkan bahwa Indonesia menempati urutan pertama di dunia dengan jumlah perokok laki-laki tertinggi (70.5%), diikuti oleh negara Myanmar (70.2%) dan Bangladesh (60.6%). Gambaran ini tentu sangat miris ya. Apalagi bila terjadi pada rumah tangga golongan menengah ke bawah. Kepala rumah tangga pada golongan ekonomi ke bawah yang seorang perokok akan banyak berdampak dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi makanan. Kita akan coba kalkulasi, apabila harga rokok sekarang Rp. 20.000 per bungkus habis dalam sehari, bila satu bulan keuangan keluarga akan habis kurang lebih Rp. 600.000 per bulan untuk membeli rokok. Uang sebesar itu  sangat memungkinkan dapat digunakan untuk memenuhi nutrisi keluarga dengan membeli bahan makanan seperti telur, sayuran, buah-buahan, dan protein hewani seperti daging sapi atau ayam.

                  Keluarga dengan kepala rumah tangga perokok aktif, pemenuhan kebutuhan nutrisi cenderung harus berlomba dengan pemenuhan konsumsi rokok. Seringkali kebutuhan nutrisi menjadi tersingkir apalagi harga rokok saat ini mahal. Kebutuhan beberapa bahan makanan pokok dan lauk pauk juga beberapa bisa naik turun harganya. Secara perhitungan bila harga rokok mahal tentu akan dapat mengurangi pengeluaran yang ditujukan untuk konsumsi makanan sehat. Padahal tubuh kita membutuhkan asupan nutrisi seimbang guna mempertahankan imunitas, kesehatan dan kebugaran. Pada keluarga yang masih memiliki anak, tentu ini juga akan berdampak. Anak masih banyak membutuhkan nutrisi seimbang sebagai bekal masa tumbuh kembang anak. Pengeluaran untuk rokok lebih banyak akan mengurangi pemenuhan konsumsi makanan bergizi. Pada kondisi tertentu, karena pengeluaran rokok lebih banyak, tentu pemenuhan kebutuhan makanan hanya berdasarkan kondisi keuangan yang ada, tanpa memperhatikan kandungan nutrisi didalamnya. Akibatnya kebutuhan nutrisi menjadi berkurang.

  Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang berkurang pada anak, dapat menganggu tumbuh kembang si anak. Jika tumbuh kembang anak terganggu, bisa mengakibatkan stunting. Selain itu juga dapat mengganggu kesehatan anggota keluarga yang lain. Dampak lebih lanjut adalah  ketika anak-anak mengalami gangguan tumbuh kembang, tentu akan berdampak pada masa depan mereka. Kualitas generasi penerus salah satunya berasal dari nutrisi seimbang. Bila tumbuh kembang terganggu, kualitas generasi penerus menjadi turun. Kemampuan intelektual, kemampuan kerja dan produktivitas menjadi faktor penting yang perlu dikawatirkan, ketika asupan nutrisi kurang. Hal ini kemudian dapat mendorong munculnya kasus-kasus kemiskinan baik di pedesaan maupun perkotaan. Dampak kurangnya asupan nutrisi juga dapat menyebabkan tingginya resiko kematian pada bayi dan anak.

                  Kepala rumah tangga yang seorang perokok, kesehatannya sedikit demi sedikit akan digerogoti oleh racun rokok. Bila akhirnya sakit, tentu akan menjadi beban keluarganya. Perekonomian menjadi terganggu, pemenuhan asupan makan bernutrisi juga akan terganggu. Pengaruhnya tentu tidak saja pada perekonomian, kesehatan juga. Begitu besar dampak konsumsi rokok yang lebih tinggi dari konsumsi makanan bagi keluarga. Gambaran uraian di atas memperlihatkan bahwa kepala rumah tangga yang perokok aktif akan berdampak ke banyak hal. Tentu ini perlu menyadarkan kita bahwa konsumsi rokok tidak ada manfaatnya. Yang ada hanya dampak negatifnya. Perlu untuk kita memahami tentang bahaya rokok tidak saja dari sisi kesehatan, tapi juga sisi lainnya seperti faktor ekonomi maupun faktor kebutuhan makanan sehat.

                  Bila semua keluarga menyadari akan pentingnya menjaga kesehatan tidak saja untuk diri sendiri tapi juga anggota keluarga lainnya, tentu akan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dan secara tidak langsung, akan berdampak pada keberhasilan suatu negara. Mari mulai sekarang hentikan kebiasaan merokok. Terapkan pola hidup sehat.

Daftar Pustaka

CNN Indonesia. 2022. Banyak Orang Indonesia Lebih Pilih Beli Rokok Dibanding Makan Sehat. https://www.cnnindonesia.com/ tgl 31 Mei 2022

CNBC Indonesia. 2022. Bikin Shock! Warga RI Beli Rokok 2x Lebih Gede Dari Telur. https://www.cnbcindonesia.com/ tgl 16 November 2022

Mahdi, Ivan M. 2021. Pengeluaran Penduduk RI untuk Rokok Terbesar Kedua pada 2021. https://dataindonesia.id/ tgl 31 Desember 2021

Idris, Muhammad. 2020. Catatan BPS: Pengeluaran Rokok Lebih Besar dari Kebutuhan Beras. https://money.kompas.com/ tgl 28 April 2020

Zikri, Muhammad. 2023. Lemahnya Pengendalian Rokok, Rawan Ketahanan Makanan Pokok. https://nasional.kompas.com/ tgl 29 mei 2023

IAKMI. Konsumsi Rokok dan Balita Kurang Gizi. http://tcsc-indonesia.org/

Dian Sari, Agnes Marisca. 2016.  Analisis Pengaruh Konsumsi Rokok Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Jawa Tengah. Skripsi : Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Semarang

Deep Breathing

Oleh : mimin

Deep Breathing teknik ini sering digunakan untuk meredakan sesak napas, teknik ini bisa mencegah udara yang terperangkap dalam paru-paru,

Teknik Deep Breathing Alterasi pola napas yang terjadi saat seseorang melakukan latihan napas dalam atau deep breathing adalah perlambatan waktu laju napas dengan memanjangkan waktu inspirasi dan ekspirasi guna meningkatkan kompliansi paru, memperbaikin fungsi ventilasi, dan memperbaiki oksigenasi. Teknik deep breathing meliputi:

  1. Mengatur subyek pada posisi half laying atau semi fowler (posisi berbaring dalam posisi setengah duduk 30-45 derajat);

2) Meletakkan satu tangan di abdomen (di bawah iga) untuk merasakan pergerakan dada dan abdomen saat bernapas;

 3) Menarik napas melalui hidung selama 4 detik melalui hidung, menjaga mulut tetap tertutup selama penarikan napas, tahan napas selama 2 detik;

4) Menghembuskan napas melalui bibir yang dirapatkan dan sedikit terbuka sambal mnegkontraksikan otot-otot abdomen selama 4 detik;

5) Melakukan pengulangan selama 1 menit dengan jeda 2 detik setiap pengulangan, mengikuti dengan periode istirahat 2 menit; 

6) Melakukan latihan dalam 5 siklus selama 15 menit. Ekspirasi napas pada latihan napas deep breathing dilakukan melalui bibir secara perlahan dan tidak melalui hidung untuk memperpanjang waktu ekshalasi dan mempermudah subyek mengontrol volume udara yang dihembuskan serta kontraksi otot abdomen yang terjadi. 

Sumber : KTI Deyita Sukma Destanta 2009

Tetap Sehat Selama Berpuasa Agar Kebutuhan Nutrisi dan Cairan Tetap Terpenuhi

Oleh : Kristi Riyandini, S.K.M

Selama bulan ramadhan, seluruh umat muslim diharuskan untuk menahan lapar dan dahaga selama lebih dari 12 jam. Jika pengaturan pola makan dan minum kita tidak tepat, tubuh tidak akan terhidrasi dengan baik dan tidak pula terpenuhi kebutuhan vitamin hariannya. Selain itu, kewajiban untuk meningkatkan volume ibadah dan bangun di pertengahan malam untuk santap sahur, membuat pola tidur tidak teratur. Kondisi demikian dapat menyebabkan terganggunya kesehatan seseorang. Sehingga dengan demikian perlu panduan atau tips menjaga kesehatan tubuh selama bulan ramadhan yang harus dipahami dan diterapkan dengan baik.

Panduan Pola Makan Saat Berpuasa

Saat Berbuka

Mulailah berbuka dengan minuman manis secukupnya sehingga cepat memberikan energi untuk tubuh dan membuat tubuh cepat menjadi segar kembali. Gula atau sirup merupakan karbohidrat sederhana yang mudah dicerna, sehingga dalam waktu sekitar 10 menit energi tubuh kita akan meningkat. Saat berbuka ini, kita bisa minum 1-2 gelas air putih agar tubuh segera terhidrasi kembali. Ingat, cukup beberapa teguk air putih dulu, setelah itu bertahap.

Setelah Berbuka

Setelah berbuka dengan minuman manis dan camilan ringan (paling baik adalah kurma atau sup buah dan snack bergizi), maka jangan langsung mengonsumsi makanan porsi (makan besar). Beri jarak agar tubuh siap mencerna makanan kembali. Ibaratnya mesin, perlu pemanasan.

Setelah Tarawih

Setelah tubuh dirasa segar kembali, baru kita mulai mengonsumsi makanan besar, yaitu nasi (atau penggantinya) beserta lauk pauk, sayur dan buah. Terapkan gizi seimbang yaitu makanan terdiri dari sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Jika malam masih merasa belum kenyang, dapat mengonsumsi snack dan buah secukupnya.

Saat Sahur

Pola makan sama dengan saat malam yaitu nasi (atau penggantinya) beserta lauk pauk, sayur dan buah. Terapkan gizi seimbang yaitu makanan terdiri dari sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Panduan Konsumsi Air Putih Saat Puasa

Manfaat minum air putih yang cukup ketika menjalankan ibadah puasa dapat menjaga kesehatan tubuh selama berpuasa diwajibkan untuk menahan haus selama siang hari, Anda sebaiknya mengatur pasokan cairan di dalam tubuh. Tubuh membutuhkan air mineral untuk dikonsumsi sebanyak 1 sampai 2,5 liter atau setara dengan 6-8 gelas setiap harinya. Jika tidak dapat mengatur asupan air saat berpuasa, maka akan merasakan haus ketika berpuasa. Apalagi bila ada masalah lain seperti bibir kering dan pecah-pecah, dan merasa lemas.

Konsumsi air putih yang cukup ketika puasa bukan hanya menghindarkan dari penyakit, tetapi juga membuat puasa berjalan lancar. Maka Anda sebaiknya memenuhi asupan cairan selama berpuasa dengan mengikuti ketentuan minum saat puasa yang tepat.

Saat Puasa kita bisa membagi asupan cairan menjadi delapan waktu yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, delapan waktu tersebut yakni:

  1. Setelah bangun tidur
  2. Sebelum sahur
  3. Setelah sahur menjelang imsak
  4. Ketika berbuka atau membatalkan puasa
  5. Setelah shalat maghrib
  6. Setelah makan malam
  7. Setelah shalat isya
  8. Setelah shalat tarawih

Dengan menerapkan panduan dan tips diatas, diharapkan mampu menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah puasa di bulan Suci Ramadhan. Badan sehat, puasa dan ibadah lainnya lancar.

Sumber :

  1. https://health.kompas.com/read/23C24150000468/aturan-minum-air-putih-saat-puasa-untuk-memenuhi-kebutuhan-cairan?page=all
  2. https://www.ui.ac.id/ini-pola-makan-sehat-ketika-berpuasa/

Mengidap TBC, Bukanlah Akhir dari Segalanya

Oleh : Arifah Budi Nuryani., S.K.M

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. TBC biasanya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ lain dalam tubuh seperti ginjal, tulang, dan otak. Penyakit ini dapat menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, sehingga dapat menular kepada orang lain.

Meskipun TBC merupakan salah satu penyakit menular yang paling umum dan mematikan di dunia, namun bukan berarti terdiagnosis TBC adalah akhir dari segalanya.  TBC dapat menyebabkan kematian, namun penyakit ini dapat diobati dengan pengobatan yang tepat. Faktanya, pengobatan TBC sangat efektif dan sebagian besar pasien TBC dapat diobati dengan sukses dan sembuh sepenuhnya  dan hidup sehat seperti biasanya setelah proses pengobatan yang tepat.

Pertama-tama, penting untuk diketahui bahwa Pengobatan TBC biasanya melibatkan kombinasi obat-obatan antibiotik yang harus diminum secara tepat dan teratur. Pengobatan TBC biasanya melibatkan konsumsi antibiotik selama minimal 6 bulan. Pada awalnya, pasien mungkin perlu minum beberapa jenis antibiotik sekaligus, tetapi setelah beberapa minggu atau bulan, dokter dapat mengurangi jumlah antibiotik yang diberikan. Setelah 6 bulan pengobatan, pasien biasanya diperiksa kembali untuk memastikan bahwa bakteri TBC telah hilang dari tubuh.

Ketika TBC didiagnosis dan diobati tepat waktu, tingkat kesembuhan yang tinggi. Namun, penting untuk diingat bahwa pengobatan TBC membutuhkan kedisiplinan dan kesabaran. Pasien harus mematuhi jadwal pengobatan dan minum obat secara teratur, bahkan jika mereka merasa lebih baik setelah beberapa minggu. Pengobatan yang tepat dan selesai sangat penting untuk menghindari resistensi antibiotik dan memastikan kesembuhan yang optimal.

Pada kenyataannya, penyembuhan TBC memang tidak selalu mudah dan dapat memakan waktu. Selama masa pengobatan, seseorang mungkin mengalami efek samping dari obat-obatan seperti mual, muntah, dan sakit kepala. Tetapi, ini bukan berarti pengobatan TBC tidak berhasil.

Beberapa pasien mungkin memerlukan bantuan tambahan untuk melalui masa pengobatan TBC. Bantuan psikologis, dukungan keluarga, dan perhatian medis sangat penting selama masa pengobatan. Dokter atau tenaga medis yang terlibat dalam perawatan pasien TBC juga memastikan bahwa pasien memahami betul mengenai kondisinya dan menjelaskan tentang tindakan pencegahan agar tidak menulari orang lain.

Sayangnya, terkadang pengobatan TBC dapat menjadi lebih sulit karena bakteri TBC yang resisten terhadap antibiotik standar. Ini disebut TBC resisten obat atau TB-RO. Pengobatan TB-RO membutuhkan waktu lebih lama dan memerlukan penggunaan antibiotik yang lebih kuat. Namun, meskipun pengobatan TB-RO memerlukan usaha yang lebih besar, tingkat kesembuhan tetap cukup tinggi jika pasien mematuhi pengobatan yang diresepkan oleh dokter.

Selain pengobatan, pencegahan TBC juga sangat penting. Orang yang terinfeksi TBC dapat membantu mencegah penyebaran penyakit dengan menghindari kontak dekat dengan orang lain, menutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin, serta menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan.

Ketika seseorang didiagnosis dengan TBC, sangat penting untuk tidak menyerah dan terus berjuang melawan penyakit ini. Dengan pengobatan yang tepat dan dukungan dari dokter dan keluarga, kesembuhan dari TBC sangat mungkin terjadi.

Dalam kesimpulannya, TBC bukan akhir dari segalanya. Pengobatan yang tepat dan selesai, pencegahan, serta dukungan yang memadai dari tenaga kesehatan dan keluarga dapat membantu seseorang sembuh sepenuhnya dari penyakit ini dan hidup seperti biasanya.  Namun sekali lagi, sangat penting untuk memulai pengobatan TBC secepat mungkin dan mematuhi jadwal pengobatan secara teratur untuk memastikan kesembuhan yang sukses. Oleh karena itu, jika seseorang didiagnosis dengan TBC, jangan menyerah dan teruslah berjuang untuk kesembuhan.

Tuberkulosis dan Perubahan Iklim: Bagaimana Perubahan Iklim Mempengaruhi Penyebaran Penyakit

Oleh : Shukhalita Swasti Astasari., S.KM

Tuberkulosis (TB) adalah salah satu penyakit menular yang paling banyak menyerang manusia di seluruh dunia. Menurut World Health Organization (WHO), TB menyebabkan sekitar 1,5 juta kematian setiap tahunnya pada tahun 2020 dan menjadi penyebab kematian terbesar ke-13 di dunia dan penyakit menular penyebab kematian terbesar kedua setelah COVID-19 (di atas HIV/AIDS). Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan dapat menyerang organ tubuh manusia, terutama paru-paru.

Meskipun telah ada program pencegahan dan pengobatan TB selama beberapa dekade, penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan global. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi penyebaran TB adalah perubahan iklim. Perubahan iklim dapat memengaruhi ekologi dan lingkungan tempat hidup bakteri penyebab TB, serta ketersediaan dan aksesibilitas pengobatan TB.

Bagaimana Perubahan Iklim Mempengaruhi Penyebaran Tuberkulosis

  • Perubahan Iklim dan Lingkungan

Perubahan iklim dapat memengaruhi ekologi dan lingkungan tempat hidup bakteri penyebab TB. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perubahan iklim dapat mempengaruhi penyebaran TB dengan mempercepat atau memperlambat siklus hidup bakteri penyebab TB. Misalnya, penelitian yang dilakukan di Afrika Selatan menunjukkan bahwa suhu dan kelembaban yang lebih tinggi dapat mempercepat laju reproduksi bakteri penyebab TB. Selain itu, perubahan iklim juga dapat mempengaruhi ketersediaan makanan dan air, serta tingkat kepadatan penduduk, yang semuanya dapat mempengaruhi penyebaran TB.

  • Perubahan Iklim dan Ketersediaan Pengobatan TB

Perubahan iklim juga dapat mempengaruhi ketersediaan dan aksesibilitas pengobatan TB. Penelitian menunjukkan bahwa perubahan iklim dapat mempengaruhi ketersediaan obat-obatan dan kemampuan masyarakat untuk mengakses pengobatan TB. Misalnya, bencana alam seperti banjir atau tanah longsor dapat mengganggu akses ke pusat kesehatan atau bahkan merusak stok obat-obatan. Selain itu, perubahan iklim dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan dan kerentanan sosial, yang semuanya dapat mempengaruhi akses masyarakat terhadap pengobatan TB.

  • Perubahan Iklim dan Pergerakan Populasi

Perubahan iklim juga dapat mempengaruhi pergerakan populasi manusia, yang dapat mempengaruhi penyebaran TB. Perubahan iklim dapat menyebabkan bencana alam atau perubahan lingkungan yang memaksa orang untuk berpindah dari tempat tinggal mereka. Perpindahan ini dapat menyebabkan penyebaran TB di antara populasi yang bergerak, serta meningkatkan risiko penyebaran TB ke wilayah baru.

  • Strategi Penanggulangan Tuberkulosis di Era Perubahan Iklim

Dalam rangka menghadapi perubahan iklim yang mempengaruhi penyebaran TB, dibutuhkan strategi penanggulangan yang tepat. Beberapa strategi yang dapat dilakukan di antaranya adalah:

  1. Meningkatkan akses terhadap perawatan kesehatan. Salah satu cara untuk mengurangi risiko penyebaran TB adalah dengan meningkatkan akses terhadap perawatan kesehatan, termasuk pencegahan dan pengobatan TB. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya perawatan kesehatan, serta dengan meningkatkan akses terhadap fasilitas kesehatan yang tepat.
  2. Menjaga kebersihan lingkungan. Lingkungan yang bersih dapat membantu mengurangi penyebaran TB. Oleh karena itu, menjaga kebersihan lingkungan menjadi sangat penting untuk menanggulangi penyakit ini. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai kebersihan lingkungan, serta dengan meningkatkan akses terhadap fasilitas sanitasi yang memadai.
  3. Meningkatkan vaksinasi. Vaksinasi merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah penyebaran TB. Oleh karena itu, meningkatkan tingkat vaksinasi dapat membantu mengurangi risiko penyebaran penyakit ini. Upaya ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi dan meningkatkan akses terhadap vaksin.
  4. Mengurangi emisi gas rumah kaca. Emisi gas rumah kaca merupakan salah satu penyebab perubahan iklim. Oleh karena itu, mengurangi emisi gas rumah kaca dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim pada penyebaran TB. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan penggunaan sumber energi terbarukan dan mengurangi penggunaan energi fosil.
  5. Meningkatkan pemantauan dan pengawasan. Pemantauan dan pengawasan menjadi sangat penting dalam mengatasi penyebaran TB di era perubahan iklim. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan sistem pemantauan dan pengawasan penyakit, serta meningkatkan koordinasi antara pihak-pihak terkait.

Dalam menghadapi perubahan iklim yang mempengaruhi penyebaran TB, strategi penanggulangan yang tepat sangatlah penting. Melalui upaya-upaya yang telah disebutkan di atas, diharapkan penyebaran TB dapat diatasi dengan lebih efektif.

Referensi:

Basu, S., & Stuckler, D. (2012). The effect of climate change on global tuberculosis control. The Lancet Infectious Diseases, 12(10), 857-865. doi: 10.1016/S1473-3099(12)70164-3

Gao, S., & Wang, X. (2016). The impact of climate change on the transmission of tuberculosis in China. Journal of Theoretical Biology, 404, 35-41. doi: 10.1016/j.jtbi.2016.06.016

Hales, S., & Baker, M. G. (2002). Epidemic tuberculosis in New Zealand: quantitative assessment of the risks associated with environmental and social factors. American Journal of Public Health, 92(5), 817-823. doi: 10.2105/AJPH.92.5.817

WHO. 2022. Fact Sheet : Tuberkulosis. https://www.who.int/indonesia/news/campaign/tb-day-2022/fact-sheets#V%2FAIDS). Diakses pada tanggal 07 Maret 2023.

Yayasan KNCV Indonesia – Untuk Indonesia Bebas TBC. Perubahan Iklim Dan Notifikasi Kasus TBC. https://yki4tbc.org/perubahan-iklim-dan-notifikasi-kasus-tbc/. Diakses pada tanggal 08 Maret 2023.

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM BAGI KESEHATAN

Oleh: Susilawati.,SKM

Perubahan cuaca yang ekstrim atau bisa disebut juga dengan globalisasi ternyata memiliki pengaruh bagi kesehatan manusia. Umumnya diketahui bahwa perubahan iklim hanya akan berdampak kepada lingkungan dan alam. Ternyata kondisi cuaca yang berubah-ubah secara drastis mampu mempengaruhi kondisi manusia dari segi fisik maupun non fisik.

Tidak ada pencegahan yang bisa dilakukan terhadap perubahan iklim, yang bisa dilakukan manusia adalah kesiapsiagaan agar bisa menjaga kesehatan lebih baik saat perubahan iklim,” dengan menangani atau mengurangi dampak dari perubahan iklim, seperti makan lebih sehat dan menjaga sistem kekebalan tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit akibat perubahan iklim.

 Berikut beberapa contoh pengaruh perubahan iklim terhadap kesehatan manusia :

  1. Cuaca Panas Berlebihan Dapat Memicu Penyakit Jantung

Suhu udara yang meningkat secara signifikan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan jantung. Dan apabila seseorang mengalami dehidrasi serta terpapar panas yang ekstrim maka dapat berpotensi memicu kerusakan pada otak. Hal tersebut bisa dipastikan juga mempengaruhi perilaku manusia.

  • Infeksi Saluran pernafasan akut dan Pneumonia
    Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah penyakit infeksi yang menyerang saluran napas, mulai dari hidung sampai alveoli paru-paru. ISPA yang berkepanjangan dapat berkembang menjadi pneumonia. Peningkatan suhu bumi secara global karena perubahan iklim dapat menyebabkan kebakaran semak dan hutan. Kondisi ini dapat memicu bencana asap dan meningkatkan risiko penyakit ISPA sampai pneumonia.
  • Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang disebabkan infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Perubahan iklim bisa membuat suhu rendah, kelembapan udara menurun, dan lebih berangin. Kondisi ini secara langsung dan tidak langsung dapat meningkatkan risiko penularan TBC.

  • Perubahan iklim yang berdampak pada banjir dan kekeringan sama-sama bisa menyebabkan diare. Kebersihan lingkungan yang menurun dan minimnya ketersediaan air bersih saat banjir membuat orang lebih rentan terkena diare. Sementara itu, kekeringan bisa menyebabkan kelangkaan air bersih dan membuat konsentrasi patogen atau kuman seperti biang diare meningkat.
  • Cuaca yang Ekstrem dapat menyebabkan Daya Imun Tubuh Menurun

Selain panas yang ekstrim, cuaca dingin yang berlebihan juga bisa mengakibatkan daya imun tubuh menurun sehingga mudah terserang penyakit. Pada masa pancaroba ini bukan hanya manusia yang tidak bisa selalu keluar rumah, akan tetapi bakteri-bakteri dalam tubuh juga akan terperangkap dan menyebabkan daya imun menurun.

  • Alergi

Udara yang lebih hangat karena perubahan iklim juga bisa merangsang penyerbukan bunga. Semakin banyak penyerbukan bunga terjadi, serbuk sari yang menguar ke udara juga semakin meningkat. Kondisi ini bisa jadi penyebab alergi sering kambuh bagi orang yang sebelumnya punya riwayat serbuk sari.

  • Demam Berdarah Dengue dan Malaria

Perubahan iklim yang berdampak pada cuaca ekstrim bisa menyebabkan peningkatan intensitas hujan disertai angin kencang dan banjir. Kondisi ini bisa menyebabkan lingkungan jadi tempat ideal untuk nyamuk berkembang biak, termasuk nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD) dan malaria. Dengan kondisi perubahan iklim ini, wabah penyakit malaria dan DBD semakin banyak.

  • Kulit Terbakar Matahari

Perubahan iklim dapat menyebabkan cuaca ekstrim yang sulit ditebak. Peningkatan suhu ekstrem disertai paparan sinar matahari berlebihan tak jarang juga meningkatkan kejadian kulit terbakar ( skin burning )

  • Kesehatan Mental

Bahaya perubahan iklim bagi kesehatan manusia yang terakhir dapat mempengaruhi kondisi mental. Perubahan iklim dapat meningkatkan risiko terjadinya cuaca ekstrem dan bencana alam yang terjadi di berbagai daerah di dunia. Frekuensi cuaca ekstrem dan bencana alam yang semakin sering terjadi, tentu akan menimbulkan trauma dan stres bagi korban yang terkena dampak.

            Kita dapat melakukan beberapa hal untuk mengatasi perubahan iklim dengan :

  1. Menanam Pohon
  2. Melakukan pelestarian Lingkungan
  3. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi
  4. Menerapkan Reduce, Reuse, Recycle

LOWONGAN PEGAWAI NON ASN KONTRAK BLUD FORMASI RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA DAN RUMAH SAKIT PARU RESPIRA DINAS KESEHATAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2023  

Rumah Sakit Paru Respira Dinas Kesehatan Daerah Istimewa
Yogyakarta membuka kesempatan kepada Warga Negara Republik Indonesia di wilayah Daerah
Istimewa Yogyakarta yang memiliki integritas dan komitmen tinggi untuk mengisi lowongan Pegawai
Non ASN Kontrak dengan mekanisme BLUD pada Jabatan berikut :

DOWNLOAD PENGUMUMAN

KANKER ITU…….

Oleh: Nur Handayani, S.KM

Kita mungkin sudah sering mendengar kata “kanker”. Yang tersirat dalam benak kita tentunya adalah hal yang menakutkan yang mengganggu kesehatan kita. Penyakit kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya sel/jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita.Sel kanker bersifat ganas dan dapat menginvasi serta merusak fungsi jaringan tersebut. Penyebaran (metastasis) sel kanker dapat melalui pembuluh darah maupun pembuluh getah bening. Sel penyakit kanker dapat berasal dari semua unsur yang membentuk suatu organ, dalam perjalanan selanjutnya tumbuh dan menggandakan diri sehingga membentuk massa tumor. Penyakit kanker ada beberapa, seperti kanker paru, kanker payudara, kanker otak dan lain-lain.

Faktor yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker berbeda-beda, tergantung pada jenis kankernya. Meski demikian, tidak ada jenis kanker yang spesifik hanya dipicu oleh satu faktor. Faktor yang diduga berisiko menyebabkan mutasi genetik pada sel-sel normal dan kegagalan tubuh untuk memperbaikinya antara lain:

  • Riwayat penyakit kanker dalam keluarga
  • Usia di atas 65 tahun, meski sebagian jenis kanker lebih banyak terjadi pada anak-anak
  • Kebiasaan merokok
  • Parapan radiasi, zat kimia (seperti asbes atau benzene), atau sinar matahari
  • Infeksi virus, seperti hepatitis B, hepatitis C, dan HPV
  • Paparan hormon dalam kadar tinggi atau jangka panjang
  • Obesitas
  • Kurang banyak bergerak dan tidak rutin berolahraga
  • Penyakit yang menyebabkan peradangan jangka panjang, seperti kolitis ulseratif.
  • Daya tahan tubuh menurun, misalnya akibat menderita HIV/AIDS

Gejala kanker berbeda-beda tergantung jenis kanker dan organ yang terkena. Gejala yang biasa muncul pada penderita kanker :

Hari Kanker Sedunia diperingati pada 4 Februari 2023. Tahun ini mengambil tema “Close The Care Gap”. Tema ini bermakna untuk mengajak semua pihak terkait menutup kesenjangan dalam perawatan kanker sesuai perannya masing-masing. Hal ini mengingatkan kita  agar masyarakat menjadi sadar dan mau untuk berdaya diri mencegah terjadinya penyakit kanker. Apa saja yang bisa kita lakukan untuk mencegah dari penyakit kanker? Ada “CERDIK” yang dapat kita lakukan untuk mencegah resiko penyakit kanker :

  • Cek kesehatan secara berkala
    Konsultasikan dengan dokter mengenai perlunya tes skrining kanker berdasarkan faktor risiko yang Anda miliki.
  • Enyahkan asap rokok
    Merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai jenis kanker, terutama kanker paru-paru.
  • Rajin aktivitas fisik
    Rutin berolahraga selama setidaknya 30 menit setiap harinya.
  • Diet sehat dengan kalori seimbang
    Perbanyak makan buah-buahan, sayuran, biji-bijian (misalnya gandum), dan makanan yang kaya akan protein.
  • Istirahat yang cukup
    Kurang tidur dapat meningkatkan risiko terkena kanker.
  • Kelola stres
    Stres berlebihan dan berkepanjangan dapat menyebabkan munculnya kanker.

Selain dengan menerapkan CERDIK, ada tips yang lain yang dapat dilakukan dalam upaya pencegahan penyakit kanker :

  • Hindari paparan sinar matahari berlebih

Paparan  sinar ultraviolet dari matahari dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit. Oleh sebab itu, gunakanlah pakaian tertutup saat beraktivitas di luar ruangan.

  • Gunakan masker di tempat yang penuh polusi udara

Asap kendaraan bermotor, asap pabrik, asap pembakaran sampah, asap rokok, serta debu asbes dapat menyebabkan kanker.

  • Hentikan konsumsi minuman beralkohol

Jika Anda gemar mengonsumsi minuman beralkohol, mulailah untuk menghentikan kebiasaan tersebut, karena alkohol dapat memicu kanker

  • Lakukan vaksinasi

Ada dua jenis kanker yang dapat dicegah dengan vaksinasi, yaitu kanker hati melalui vaksin hepatitis B dan kanker serviks dengan vaksin HPV

  • Menjaga berat badan sehat (ideal)
  • Selalu aktif, mau jalan dengan teman atau mendaftar kelas yoga, tetapkan tujuan kebugaran Anda
  • Jangan lewatkan pemeriksaan berkala Anda dengan Dokter
  • Kurangi konsumsi sodium/garam
  • Beralihlah ke gandum
  • Beralihlah ke nasi merah daripada nasi putih
  • Pilih air mineral jika kehausan. Kurangi konsumsi minuman manis seperti es teh manis.
  • Hindari makanan yang diasap atau dibakar.
  • Jangan merokok dan Jangan gunakan tembakau dalam bentuk apapun, Jadikan rumah Anda bebas rokok
  • Terapkan Diet Sehat tanpa Pengawet, Pemanis, Perasa dan Pewarna
  • Menyusui mengurangi risiko kanker pada ibu

Yuk, mulai sekarang terapkan pola hidup sehat, Ingat CERDIk ya dan tetap berdoa ya supaya tetap sehat. Salam Sehat

Referensi

Kemkes RI. 2019. Apa Itu Kanker? https://p2ptm.kemkes.go.id/ tgl 5 Februari 2019

dr. Pittara. 2022. Kanker. https://www.alodokter.com/ tgl 12 April 2022

Kemkes RI. 2021. Strategi Gaya Hidup untuk Pencegahan Kanker. https://p2ptm.kemkes.go.id/ tgl 23 September 2021

Kemkes RI. 2021. Bagaimana Cara Mengurangi Risiko Kanker? https://p2ptm.kemkes.go.id/ tgl 4 Februari 2021