Berita

Yuk Kenali Cerebral Palsy

Oleh: Nur Handayani, S.KM

Cerebral palsy (CP) adalah sekelompok kelainan yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak dan menjaga keseimbangan serta postur tubuh. CP adalah kecacatan motorik yang paling umum terjadi pada masa kanak-kanak. Cerebral berarti berkaitan dengan otak. Palsy berarti kelemahan atau masalah dalam menggunakan otot. CP disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak normal atau kerusakan pada otak yang sedang berkembang yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengendalikan otot-ototnya.

                  Gejala CP bervariasi dari orang ke orang. Seseorang dengan CP yang parah mungkin perlu menggunakan peralatan khusus untuk dapat berjalan, atau mungkin tidak dapat berjalan sama sekali dan mungkin memerlukan perawatan seumur hidup. Sebaliknya, seseorang dengan CP ringan mungkin berjalan sedikit canggung, tetapi mungkin tidak memerlukan bantuan khusus. CP tidak bertambah parah seiring berjalannya waktu, meskipun gejala yang tepat dapat berubah sepanjang hidup seseorang.

                  Semua orang dengan CP memiliki masalah dengan gerakan dan postur tubuh. Banyak juga yang memiliki kondisi terkait seperti kecacatan intelektual; kejang; masalah dengan penglihatan, pendengaran, atau bicara; perubahan pada tulang belakang (seperti skoliosis); atau masalah sendi (seperti kontraktur).

Penyebab cerebral palsy antara lain :

  • Mutasi genetik yang menjadi faktor utama perkembangan yang tidak normal.
  • Infeksi pada ibu hamil yang berpengaruh pada perkembangan janin.
  • Janin mengalami stroke yang membuat pasokan darah ke otak mengalami gangguan.
  • Infeksi pada bayi yang menyebabkan peradangan di dalam atau sekitar otak.
  • Cedera kepala pada bayi karena kecelakaan atau jatuh ketika masih di dalam kandungan.
  • Kurangnya pasokan oksigen ke otak yang berhubungan dengan persalinan

Faktor Risiko cerebral palsy :

  • Kelahiran bayi kembar dua atau lebih, terutama jika salah satu bayi selamat dan bayi yang lain meninggal saat dilahirkan
  • Berat badan bayi yang rendah saat lahir, yaitu kurang dari 2,5 kilogram
  • Kelahiran prematur, yaitu lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu
  • Kebiasaan buruk pada ibu selama masa kehamilan, seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, atau menggunakan NAPZA
  • Ibu mengalami cedera atau infeksi selama kehamilan.
  • Herpes saat hamil yang ditularkan dari ibu ke anak selama kehamilan
  • Gangguan kehamilan yang membuat janin tidak mendapatkan cukup oksigen di dalam kandungan

Gejala cerebral palsy :

Gejala cerebral palsy yang berkaitan dengan pergerakan dan koordinasi adalah:

  • Kecenderungan menggunakan satu sisi tubuh, seperti menyeret salah satu tungkai saat merangkak, atau menggapai sesuatu hanya dengan satu tangan
  • Kesulitan melakukan gerakan yang tepat, misalnya saat mengambil suatu benda
  • Gaya berjalan yang tidak normal, seperti berjinjit, menyilang seperti gunting, atau dengan tungkai terbuka lebar
  • Otot yang kaku atau malah sangat lunglai
  • Sendi kaku dan tidak terbuka sepenuhnya (kontraktur sendi)
  • Tremor pada wajah, lengan, atau anggota tubuh lainnya
  • Gerakan menggeliat yang tidak terkontrol

Kemampuan berbicara dan makan

Gangguan pada otot di sekitar wajah akibat cerebral palsy dapat mengakibatkan penderitanya kesulitan dalam berbicara dan makan. Gejala yang mungkin terlihat akibat kondisi ini adalah:

  • Gangguan berbicara (disartria)
  • Kesulitan dalam menelan (disfagia)
  • Kesulitan dalam mengisap dan mengunyah
  • Terus-menerus mengeluarkan air liur

Pertumbuhan dan perkembangan

Penderita cerebral palsy umumnya mengalami gangguan pada pertumbuhan dan perkembangannya. Gejala yang mungkin muncul antara lain:

  • Terhambatnya pertumbuhan anggota tubuh sehingga ukurannya akan lebih kecil dibandingkan dengan ukuran normal
  • Terlambatnya perkembangan kemampuan gerak, seperti duduk, berguling, atau merangkak
  • Gangguan belajar
  • Gangguan kecerdasan

Sistem saraf

  • Kerusakan pada otak dapat mengakibatkan gangguan pada sistem saraf, seperti:
  • Kejang (epilepsi)
  • Gangguan penglihatan
  • Gangguan pendengaran
  • Kurang merespons terhadap sentuhan atau rasa nyeri
  • Kondisi kesehatan mental, seperti gangguan emosional dan perilaku
  • Ketidakmampuan dalam menahan buang air kecil (inkontinensia urine)

Meskipun tidak dapat dicegah, ada beberapa cara untuk mengurangi risiko bayi Anda terkena CP dari penyebab tertentu. Berikut beberapa pencegahan yang bisa dilakukan:

  • Melakukan vaksinasi

Menjalani vaksinasi dapat membantu mencegah infeksi yang dapat menyebabkan kerusakan pada otak janin, seperti infeksi toksoplasma, rubella, atau cytomegalovirus

  • Menjaga kesehatan

Menjaga kesehatan ibu hamil dapat membantu mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kerusakan pada otak janin, seperti diabetes mellitus atau hipertensi

  • Menjalani tes genetik

Menjalani tes genetik selama masa kehamilan dapat membantu menemukan kelainan genetik yang dapat menyebabkan kerusakan pada otak janin.

  • Menjalani Pemeriksaan Prenatal

Menjalani pemeriksaan prenatal secara teratur dapat membantu menemukan masalah selama masa kehamilan sebelum terjadi kerusakan pada otak janin

  • Menjalani persiapan kelahiran

Menjalani persiapan kelahiran yang tepat dan terstruktur dapat membantu mencegah asfiksia dan trauma kepala selama proses kelahiran

  • Menjalani Terapi Prenatal

Menjalani terapi prenatal dapat membantu mencegah kerusakan pada otak janin yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi

Referensi

Kementrian Kesehatan RI. 2020. Peduli Kasih bagi Anak Cerebral Palsy. https://yankes.kemkes.go.id/ tanggal 8 Oktober 2020

dr. Agung Triono, SpAK. 2021. Kenali faktor Resiko Cerebral Palsy. https://sardjito.co.id/ tanggal 13 Oktober 2021

Tim Medis Siloam Hospital. 2023. Apa itu Cerebral Palsy? Ini Penyebab, Gejala, & Penanganannya. https://www.siloamhospitals.com/ tanggal 29 Maret 2023

dr. Nandra Hermanto, SpKFR. 2023. Cerebral Palsy. https://herminahospitals.com/ tanggal 29 Maret 2023

Anindyadevi Aurellia. 2023. Cerebral Palsy Adalah: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya. https://www.detik.com/ tanggal 1 Januari 2023

CDC. 2022. Cerebral Palsy (CP). https://www.cdc.gov/ tanggal 2 Mei 2022 arah, Jihan (2019) Pengalaman Keluarga Dalam Merawat Anak Cerebral Palsy (Cp) Derajat Sedang. Vocational (Diploma) thesis, University of Muhammadiyah Malang

Sharing is caring!

Write a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kembali Fit Setelah Ramadan dan Lebaran

Oleh : Kristiriyandini, SKM Selama sebulan puasa dibulan ramadhan, umat islam mengalami perubahan pola makan dan perubahan …

Tetap Sehat dan Bugar di Bulan Puasa

By : Nur Handayani, S.KM Tidak Terasa, kita sudah akan bertemu kembali dengan bulan Ramadhan. Persiapan apa nih yang sahabat …

Menyambut Hari Tuberkulosis Sedunia: Tantangan dan Tips Berpuasa bagi Pasien Tuberkulosis selama Bulan Ramadan

Oleh : Shukhalita Swasti Astasari, S.KM Tuberkulosis berada di peringkat ke-13 sebagai penyebab kematian, sementara termasuk …

Emang Ada TB Kelenjar ? Ada Dong

Oleh : Susilawati, SKM TBC Kelenjar itu apa ya?   TBC Kelenjar adalah Penyakit yang disebabkan oleh Bakteri Mycobacterium …

Kerentanan Penularan HIV-AIDS Pada Ibu Rumah Tangga

Oleh: Nur Handayani, S.KM HIV, yang merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, adalah virus yang menargetkan …

PIAGAM PENGHARGAAN

PIAGAM PENGHARGAAN PANRB SEBAGAI UNIT PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK KATEGORI “PELAYANAN PRIMA 2023”