Category: <span>berita</span>

PEKAN ASI SEDUNIA: DUKUNG IBU MEMBERIKAN ASI DEMI MASA DEPAN

Oleh: Shukhalita Astasari

Setiap tanggal 1-7 Agustus diperingati world breastfeeding week atau pekan asi sedunia yang merupakan cara WHO dan UNICEF mendukung ibu menyusui diseluruh dunia. Kegiatan ini merupakan kampanye global untuk meningkatkan kesadaran dan mendukung aksi yang terkait dengan menyusui.

Dilansir dari World Alliance for breastfeeding Action (WABA), tahun 2020 ini slogan yang diusung untuk merayakan Pekan ASI Sedunia adalah Support breastfeeding for a healthier planet atau Mendukung menyusui untuk planet yang lebih sehat. sedangkan Pekan ASI Sedunia di Indonesia mengangkat tema nasional “Ayah dan Ibu Kunci Keberhasilan Menyusui”, dengan slogan “Ayo dukung Ibu sukses menyusui”.

Slogan tersebut bertujuan untuk fokus pada dampak pemberian makanan bayi pada lingkungan atau perubahan iklim dan keharusan untuk melindungi, mempromosikan dan mendukung pemberian ASI untuk kesehatan planet ini dan orang-orangnya. Tema ini selaras dengan area tematik 3 dalam kampanye WBW-SDG 2030 yang menyoroti hubungan antara menyusui dan perubahan lingkungan atau iklim. WHO, UNICEF dan WABA mengaitkannya dengan isu kesehatan lingkungan. Terlebih lagi, di tahun 2020 ini, dunia sedang diguncang dengan pandemi COVID-19 yang membuat kita semakin menyadari bahwa kesehatan lingkungan sangat berpengaruh besar bagi kehidupan seluruh makhluk di dunia.

Menyusui menjadi salah satu kunci untuk menciptakan generasi serta lingkungan yang sehat di masa depan. Berbagai manfaat ASI akan menciptakan imunitas yang baik bagi anak-anak yang tumbuh sehat dan cerdas, akan mewujudkan pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan yang baik di masa depan.

Setiap tahun WHO dan UNICEF juga mengingatkan tentang rekomendasi pemberian ASI dengan cara terbaik, yaitu:

  • Inisiasi Menyusui Dini (IMD) maksimal satu jam setelah bayi lahir
  • ASI eksklusif pada 6 bulan pertama kehidupan bayi
  • Melanjutkan pemberian ASI hingga bayi berusia setidaknya dua tahun dengan pengenalan sumber nutrisi lainnya dalam bentuk makanan padat yang aman sejak usia bayi 6 bulan

Kampanye Pekan ASI Sedunia tahun ini menekankan pada makna yang sangat mendalam, bahwa dari setiap tetes ASI, menciptakan banyak harapan yang baik untuk masa depan.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk menyoroti manfaat besar yang dapat diberikan ASI bagi kesehatan dan kesejahteraan bayi, serta mendorong untuk kesehatan ibu, dengan fokus pada pemberian gizi yang baik, pengurangan kemiskinan dan ketahanan pangan. Yuk, kita dukung para ibu untuk tetap semangat memberikan ASI demi masa depan yang baik untuk kita semua!

Referensi:

Awareness Days. 2020. World Breatfeeding Week 2020. https://www.awarenessdays.com/awareness-days-calendar/world-breastfeeding-week-2020/

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. 2020. Pekan ASI Sedunia. http://promkes.kemkes.go.id/pekan-asi-sedunia

Healthy Newborn Network. 2020. World Breatfeeding Week 2020. https://www.healthynewbornnetwork.org/event/world-breastfeeding-week-2020/#:~:text=World%20Breastfeeding%20Week%20(WBW)%20is,of%20the%201990%20Innocenti%20Declaration.

Intan. 2020. Pekan ASI Sedunia 2020, Ada Makna yang Mendalam untuk Moms!. https://www.mooimom.id/mamapedia/kehamilan_menyusui/pekan-asi-sedunia-2020

Kumparanmom. 2018. Pekan ASI Sedunia: Apa Sih Sebenarnya?. https://kumparan.com/kumparanmom/pekan-asi-sedunia-apa-sih-sebenarnya-27431110790559007/full

BUGAR SAAT SUDAH LANJUT USIA


Arifah Budi Nuryani, SKM

Menjadi tua adalah mutlak, semua orang pasti akan mengalaminya. Orang tua kita pun tidak akan selamanya muda. Seiring berjalannya waktu, mereka akan memiliki kulit yang keriput. Bagi lansia, persoalan kemunduran fisik berkorelasi dengan kesehatan. Namun, upaya membangun kebugaran sejak muda juga akan menentukan kualitas kesehatan saat memasuki usia senja.

Hal-hal berikut ini merupakan masalah kesehatan yang seringkali dijumpai pada lansia namun, meskipun masalah kesehatan ini berkaitan dengan lansia, sebaiknya kaum muda pun memahami permasalahan kesehatan ini, dengan tujuan agar kaum muda dapat memahami permasalahan kesehatan pada lansia di sekitarnya maupun untuk persiapan diri sendiri dalam rangka pencegahan permasalahan kesehatan di kemudian hari.

Risiko penyakit degeneratif meningkat pada lansia yang disebabkan penurunan fungsi organ tubuh. Menurut WHO, penyakit degeneratif menjadi penyebab kematian lansia sebanyak 38 juta jiwa setiap tahunnya. Bahkan, tak hanya pada lansia saja, namun sekitar 16 juta kematian terjadi di bawah usia 70 tahun. Sedangkan di Indonesia, menurut data Riskesdas tahun 2013, penyakit tidak menular seperti diabetes, jantung, kanker, dan stroke menempati peringkat atas sebagai penyakit dengan kasus terbanyak. Fungsi organ tubuh lansia yang semakin menurun seiring bertambahnya usia menyebabkan tubuh menjadi lebih rentan terkena penyakit.

Penyakit yang tak asing dijumpai pada lansia, yaitu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Faktor penuaan menyebabkan penurunan elastisitas pembuluh darah menjadi pencetus hipertensi, yang juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti genetik, stres, asupan natrium dan kalium, serta obesitas. Selain hipertensi, penyakit kronis yang banyak dijumpai pada lansia yaitu artritis sendi, diabetes melitus, kolesterol tinggi, hingga penurunan fungsi penglihatan.

Faktor terbesar penyebab penyakit degeneratif yaitu pola hidup yang kurang sehat yang sudah diterapkan selama bertahun-tahun sebelumnya. Hal ini menjadi tantangan besar mengingat kebanyakan masyarakat usia produktif memiliki gaya hidup kurang sehat. Mulai dari kruangnya aktivitas fisik, pola makan tidak sehat, hingga masalah pencemaran lingkungan yang berdampak buruk pada kesehatan yang kian meningkat seiring berjalannya waktu.

Namun, tak hanya penyakit yang menyerang fisik saja, orang lanjut usia juga rentan mengalami gangguan psikologi, salah satunya adalah merasa kesepian. Misalnya, lansia yang mengeluh sakit kepala bisa saja sebenarnya sedang mengalami stres berkepanjangan. Angka stres pada lansia yang berujung pada depresi cukup tinggi. Padahal, stres juga bisa mengakibatkan gangguan kognitif, seperti demensia (penurunan fungsi kognitif otak).

Di samping itu, pola perilaku saat muda juga bisa menyebabkan stres jangka panjang. Seperti, tuntutan agar selalu tepat waktu, menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna, tidak pecaya dengan orang lain, dan sebagainya. Sikap terlalu cemas juga bisa menyebabkan gangguan otak pada lansia. Jika stres dan depresi cenderung tidak memiliki semangat hidup, sikap cemas justru sebaliknya

Penurunan fungsi sel-sel tubuh memang tidak bisa dihindari, namun bila kita memiliki gaya hidup sehat sejak muda, penyakit kronik seperti diabetes, hipertensi, atau pun gangguan kogntif seperti demensia yang sekarang ini belum ada obatnya, bisa dicegah.

Banyak orang takut menjadi tua karena tahap kehidupan ini identik dengan tubuh yang lemah digerogoti penyakit. Padahal, tetap produktif saat usia tua bukanlah hal yang tidak mungkin. Semua terkait pilihan investasi pada saat muda. Pemeriksaan kesehatan secara berkala yang harus dilakukan antara lain memeriksa tekanan darah, gula darah, fungsi penglihatan, hingga kondisi psikis. Kesehatan yang baik adalah kunci agar lansia tetap mandiri dan berperan dalam keluarga dan masyarakat. Sementara itu, Kementerian Kesehatan sebetulnya memiliki program untuk mengendalikan penyakit tidak menular lewat perilaku “CERDIK”. C= Cek kesehatan rutin, E= Enyahkan asap rokok, R= Rutin atau rajin aktivitas fisik, D= Diet seimbang, I= Istirahat cukup, dan K= Kelola stres. Dan tak lupa olahraga secara teratur untuk menjaga kebugaran. Mari kita jaga kesehatan kita agar tetap bugar dan sehat di masa mendatang.

Referensi:

Jeo-Insight. 2019. Tips Bugar Lansia, yang Anak Muda Perlu Bersiap Juga. https://jeo.kompas.com/tips-bugar-lansia-yang-anak-muda-perlu-bersiap-juga#section3

Kemenkes. 2013. Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. https://pusdatin.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/buletin/buletin-lansia.pdf

Pijar Psikologi. 2017. Sayangi Lansia di Sekitar Anda. https://pijarpsikologi.org/sayangi-lansia-di-sekitar-anda/

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Oleh : Team PKRS Rs Paru Respira

Sahabat sehat Respira, tahukah kamu bahwa setiap tanggal 31 Mei diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia?

Lebih dari 8 juta orang meninggal setiap tahunnya dengan 7 juta diantaranya adalah pengguna langsung produk tembakau, seperti perokok. Saat ini masih banyak remaja yang menjadi perokok karena banyaknya iklan dan acara yang disponsori oleh rokok. Industri rokok sedang menargetkan generasi baru dengan berbagai iklan yang dirancang  menggunakan pesan tersamar yang tujuannya tentu untuk menarik generasi muda agar mereka kecanduan tembakau dan nikotin.

Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada saat pandemi Covid-19 ini menjadi sangat penting.  Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan WHO, resiko terinfeksi coronavirus lebih tinggi jika menggunakan tembakau bahkan dampaknya juga akan lebih parah.

Oleh karena itu, inilah saatnya kita mengingatkan orang-orang disekitar kita untuk jangan pernah mau menjadi target industri rokok,  jangan pernah memulai merokok, dan hentikan rokok sekarang dan selamanya. 

Yuk selalu waspada dengan “Jebakan” Industri rokok!

5 Tips Agar Tetap Produktif Saat Berpuasa di Bulan Ramadhan

Oleh : Arifah Budi Nuryani, S.KM

Puasa seringkali membuat Sahabat Paru merasa lemas dan malas beraktivitas sehingga memilih untuk rebahan. Apalagi dengan adanya aturan physical distancing membuat kita harus membatasi aktivitas diluar rumah dan cenderung tidak produktif. Tak sedikit pula yang terpaksa harus bekerja dari rumah (work from home) dan rentan mengalami kebosanan sehingga lebih banyak menghabiskan waktu untuk nonton film atau bermain game. Padahal, sebagai umat muslim kita dituntut untuk tetap produktif baik itu dalam hal menyelesaikan pekerjaan sehari-hari atau ibadah di Bulan Ramadhan agar mendapatkan pahala yang berlipat. Berikut ini 5 tips agar tetap produktif saat berpuasa di bulan ramadhan yang bisa menjadi referensi untuk Sahabat Paru.

1. Mengonsumsi makanan sehat saat sahur dan berbuka

Tips agar tetap produktif saat berpuasa yang pertama adalah pastikan Sahabat Paru sekalian mengonsumsi makanan yang sehat baik itu saat sahur maupun berbuka. Pasalnya, makanan yang kita konsumsi tentunya akan berdampak besar terhadap tubuh kita. Hindari makanan yang berminyak terutama saat sahur karena bisa membuat kita mudah merasa haus dan lemas. Pilihlah makanan yang sehat dan memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang cukup, yaitu dengan memperbanyak mengonsumsi sayuran hijau dan buah-buahan segar. Terutama buah-buahan yang memiliki kandungan air yang banyak. Serta jangan lupa minum segelas susu saat sahur. Dan saat berbuka puasa jangan langsung makan makanan berat namun cukup dengan minum air putih dan kurma. Setelah itu baru makan makanan besar dengan porsi yang secukupnya.

2. Jangan tidur setelah sahur

Tips agar tetap produktif saat berpuasa yang berikutnya adalah usahakan jangan tidur setelah sahur. Seringkali tidur setelah sahur membuat kita bangun kesiangan dan terlambat solat subuh. Hal itu membuat aktivitas lain menjadi ikut berantakan. Lebih baik jika kita mengakhirkan waktu sahur agar bisa lanjut ke sholat subuh. Setelah itu, kita bisa mengerjakan beberapa pekerjaan penting karena di pagi hari setelah sahur energi kita masih penuh, sehingga pekerjaan bisa terselesaikan secara maksimal.

3. Membuat daftar kegiatan

Buat Sahabat Paru baik itu yang bekerja di rumah aja atau di kantor, jangan lupa untuk membuat daftar kegiatan sehari-hari. Mulai dari kapan waktu untuk bekerja, membaca Alquran, olahraga, masak untuk keluarga, bersih-bersih rumah dan lain sebagainya. Dengan begitu, kita bisa paham apa saja yang perlu dikerjakan setiap harinya agar terhindar dari malas-malasan dan tidak produktif.

4. Istirahat yang cukup

Seringkali saat berpuasa tubuh kita menjadi lemas terutama di siang hari. Untuk itu, Sahabat Paru perlu mengatur waktu istirahat agar tubuh tetap fit. Usahakan untuk tidur yang cukup saat berpuasa agar tidak lemas dan tetap fokus di siang hari. Hindari lembur atau begadang di malam hari dan manfaatkan waktu istirahat siang untuk istirahat sejenak. Dengan begitu, stamina kita akan tetap terjaga dan bisa tetap produktif setiap harinya.

5. Olahraga ringan

Tips agar tetap produktif saat berpuasa yang terakhir adalah dengan melakukan olahraga ringan secara rutin. Seperti jogging, yoga, stretching ringan, sit up, jalan kaki, dan bersepeda. Pilihlah waktu yang sesuai untuk berolahraga khususnya saat menjelang berbuka puasa atau setelah berbuka puasa. Dengan begitu, tubuh kita akan tetap fit dan bugar sehingga bisa tetap produktif setiap harinya. Selain itu, dengan berolahraga secara rutin juga bisa menjaga imunitas kita sehingga tidak mudah sakit.

Nah, itu dia 5 tips agar tetap produktif saat berpuasa. Sahabat Paru pasti tidak mau kan kalau selama puasa ramadhan ini produktivitas malah semakin menurun? Untuk itu mari kita lakukan 5 tips diatas.

Minum Es Saat Berbuka Puasa, Apakah Baik untuk Kesehatan?

Oleh : Susilawati, S.Km

Di Bulan Ramadhan, berbuka puasa dengan minum es memang sudah menjadi sebuah kebiasaan. Tak heran jika beragam varian es khususnya es teh dan es buah tidak pernah absen dari daftar menu buka puasa. Hal itu wajar adanya mengingat saat berpuasa, Sahabat Paru harus menahan dahaga selama seharian penuh. Sehingga, minum es saat berbuka puasa bisa membantu melepaskan dahaga dan menyegarkan tenggorokan. Apalagi jika yang kita minum adalah es buah atau es kekinian tentunya akan menambah kenikmatan tersendiri. Namun, apakah minum es saat berbuka puasa baik untuk kesehatan? Yuk kita simak ulasannya berikut ini.

Efek Minum Es Saat Berbuka Puasa

Sahabat Paru di rumah jarang sekali melewatkan berbuka puasa tanpa minum es. Tapi tahukah bahwa jika minum es saat berbuka puasa ternyata memiliki beberapa efek samping yang kurang baik bagi kesehatan. Berikut informasi lengkapnya.

1. Gangguan pencernaan

Minum es saat berbuka puasa akan menyebabkan kinerja lambung menjadi lambat. Pasalnya, lambung kita harus menyesuaikan suhu es yang kita minum dengan suhu tubuh terlebih dahulu. Selain itu, selama berpuasa perut tidak terisi makanan dan minuman selama 13 jam sehingga akan kaget atau mengalami kontraksi ketika langsung menerima air dingin. Hal itu akan membuat perut mudah penuh dan cenderung terkena gangguan perut kembung dan mules. Kondisi ini sering terjadi pada penderita maag sehingga sangat disarankan untuk mengurangi konsumsi es saat berbuka puasa.

2. Mudah terserang penyakit

Selain memicu gangguan pencernaan, minum es saat berbuka puasa ternyata juga bisa memicu beragam gangguan kesehatan. Khususnya buat Sahabat Paru yang memiliki imunitas rendah, minum es saat berbuka puasa bisa menyebabkan kita menjadi lebih mudah sakit. Pasalnya, minum es saat berbuka puasa bisa memicu produksi lendir yang berlebih pada tubuh. Padahal produksi lendir yang berlebih bisa menurunkan fungsi sistem pertahanan tubuh sehingga membuat tubuh mudah terserang penyakit.

Terutama di bagian tenggorokan, saat imun turun akan membuat bakteri atau virus cepat masuk yang seringkali memicu radang dengan salah satu gejalanya yaitu demam. Selain demam, radang yang dipicu oleh virus juga sering menimbulkan sakit kepala meskipun tarafnya ringan. Namun, jika terjadi selama berhari-berhari pastinya akan mengganggu produktivitas saat berpuasa.

Minum Air Hangat Lebih Baik

Alih-alih minum air es, Sahabat Paru disarankan untuk berbuka puasa dengan air hangat atau air biasa dengan suhu ruang saat berbuka puasa. Air hangat memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan. Pertama, air hangat bisa membantu melancarkan proses pencernaan makanan. Selain itu air hangat lebih cepat mengembalikan suhu tubuh sehingga tidak memperlambat kinerja lambung.

Minum air hangat saat berbuka juga bisa membantu mengembalikan energi saat seharian berpuasa. Apalagi jika ditambah dengan makanan manis seperti kurma yang bermanfaat untuk menormalkan kembali kadar gula darah dalam tubuh setelah seharian tidak mendapatkan asupan makanan. Namun ingat, jangan berlebihan. Dan ada baiknya untuk mengonsumsi buah-buahan manis dengan kandungan air yang tinggi seperti semangka karena justru bisa membantu menyegarkan tubuh.

Sahabat Paru boleh-boleh saja minum es saat berbuka puasa baik itu es sirup, es buah atau es lainnya, tetapi sebaiknya dilakukan setelah makan besar dan setelah minum air hangat atau air biasa terlebih dahulu.

5 Cara Meningkatkan Imunitas Saat Puasa Ramadhan Agar Tetap Bugar

Oleh : Kristiriyandini, S.KM

Saat berpuasa, imunitas kita cenderung akan menurun karena kurangnya asupan makanan dan minuman serta padatnya kegiatan di Bulan Ramadhan. Akibatnya, tubuh akan terasa lemas dan kurang fokus. Tentunya, Sahabat Paru tidak ingin kalau sampai ibadah puasa justru membuat aktivitas harian menjadi terganggu dan cenderung bermalas-malasan, walaupun kita sedang mengikuti himbauan pemerintah untuk membatasi aktivitas di luar rumah. Selain itu, di tengah pandemi Covid-19 ini tubuh yang imunitasnya rendah juga rawan terserang virus corona. Untuk itu, sangat penting bagi kita untuk meningkatkan imunitas saat berpuasa agar tubuh tetap fit dan bugar. Sehingga kita bisa tetap produktif dan beribadah secara optimal. Berikut ini 5 cara meningkatkan imunitas saat puasa ramadhan yang bisa kita jadikan referensi.

1. Memperhatikan pola makan

Cara meningkatkan imunitas saat puasa ramadhan yang pertama adalah dengan memperhatikan pola makan. Hampir 80% sistem kekebalan tubuh dipengaruhi oleh asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh kita. Untuk itu, sangat penting menjaga imunitas dengan memenuhi asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh agar tubuh bisa tetap sehat. Perbanyak makan protein seperti ikan laut dan daging, sayur-sayuran dan buah-buahan.  Selain itu, perhatikan porsi makan saat berbuka atau sahur agar jangan sampai berlebihan atau kekurangan. Jangan lupa untuk mengonsumsi suplemen makanan untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh jika dibutuhkan.

2. Tidur yang cukup

Cara meningkatkan imunitas saat puasa yang berikutnya adalah dengan menjaga pola tidur yang cukup. Waktu tidur yang kurang bisa memicu peningkatkan hormon stress kortisol. Peningkatkan hormon ini bisa memicu reaksi peradangan dalam tubuh serta bisa menekan fungsi kekebalan tubuh anda dalam melawan infeksi. Akibatnya, tubuh akan menjadi lemah dan rentan terserang penyakit. Sehingga sangat penting untuk menjaga pola tidur agar imunitas anda bisa terjaga. Kurangi begadang dan usahakan untuk tidur lebih awal agar tubuh bisa fresh saat bangun sahur.

3. Olahraga secara teratur

Puasa bukanlah halangan untuk melakukan aktivitas fisik seperti olahraga. Justru olahraga bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh Sahabat Paru sekalian. Pilihlah olahraga ringan dengan intensitas rendah seperti yoga, sit up, jogging, dan juga bersepeda. Kita bisa berolahraga sebelum berbuka puasa atau setelah puasa. Tentunya disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing.

4. Mengelola stress

Kelamaan di rumah aja cenderung membuat kita menjadi stress dan mudah bosan. Itu adalah hal yang wajar. Namun, stress yang berlarut-larut juga akan berakibat buruk pada kesehatan karena bisa menurunkan kekebalan tubuh. Untuk itu, kita perlu mengelola stress dengan baik agar tubuh tidak mudah terserang penyakit. Lakukan kegiatan yang bisa mengurangi stress seperti melukis, bermain musik, main game, memasak atau sekadar berkumpul bersama anggota keluarga di rumah.

5. Menjaga kebersihan tubuh

Cara meningkatkan imunitas saat puasa yang terakhir yaitu dengan selalu menjaga kebersihan tubuh. Apalagi, di masa pandemi Covid-19 ini kita harus ekstra menjaga kebersihan seperti rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir agar terhindar dari virus dan bakteri. Jangan lupa untuk rajin mandi meskipun bekerja di rumah agar kuman dan bakteri yang menempel di tubuh anda menghilang. Selain itu, pastikan rumah dan pakaian anda juga bersih agar terbebas dari segala jenis kuman maupun bakteri jahat.

Nah, itulah 5 cara meningkatkan imunitas saat puasa. Mudah kan? Jadi, tidak ada alasan untuk bermalas-malasan dalam menjaga kekebalan tubuh karena kesehatan itu mahal harganya.

Sering Merasa Dehidrasi Saat Puasa? Simak Tips Berikut Ini

Oleh : Susilawati, S.KM

Berpuasa sebulan penuh di Bulan Ramadan membuat pola makan dan minum umat muslim berubah. Meskipun demikian, Sahabat Paru dituntut untuk tetap produktif dan aktif menjalankan rutinitas harian seperti biasa. Apalagi buat Sahabat Paru yang pekerja kantoran yang harus tetap menjaga performa kerja meskipun tubuh tidak diberi asupan air selama seharian penuh. Untuk itu, Sahabat Paru harus memastikan bahwa tubuh terhidrasi dengan baik agar tidak lemas dan kehausan. Berikut ini 5 tips menjaga tubuh tetap terhidrasi saat puasa di Bulan Ramadan.

1. Minum Air Putih Yang Cukup Saat Sahur dan Berbuka

Tips menjaga tubuh tetap terhidrasi saat puasa yang pertama adalah dengan minum air putih yang cukup saat sahur dan berbuka. Yaitu 6-8 gelas per hari yang dibagi saat berbuka, sahur dan menjelang tidur. Selain itu, Sahabat Paru juga bisa mengonsumsi air kelapa sebagai selingan. Pasalnya, selain kandungan air yang bisa menjaga cairan tubuh, air kelapa juga mengandung senyawa elektrolit yang bisa menahan cairan dalam tubuh agar tidak  mudah terhidrasi.  

2. Mengonsumsi Buah Semangka

Selain minum air kelapa dan air putih yang cukup, tips menjaga tubuh tetap terhidrasi saat puasa yang berikutnya adalah dengan mengonsumsi buah semangka. Pasalnya, buah semangka memiliki kandungan air yang cukup tinggi yaitu sebesar 92%. Dan cairan mengandung beberapa senyawa seperti magnesium, kalsium dan garam yang sangat baik untuk menghidrasi tubuh selama seharian penuh. Sahabat Paru bisa mengonsumsi jus semangka atau potongan semangka dalam bentuk salad saat sahur atau berbuka puasa.

3. Mengonsumsi Smoothie

Buat Sahabat Paru yang terbiasa mengonsumsi smoothie di hari-hari biasa, jangan lupa untuk tetap rutin mengonsumsinya di Bulan Ramadhan khususnya saat sahur. Pilihlah aneka buah yang memiliki kandungan air yang banyak seperti strawberry, blueberry, apel, jeruk dan buah persik. Selain rasanya yang enak serta bisa menjaga tubuh agar tetap terhidrasi, buah-buahan tersebut juga memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Jangan lupa untuk menambahkan chia seed yang kaya akan manfaat untuk kesehatan.

4. Mengonsumsi Sayuran Hijau

Sayuran hijau diketahui memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Seperti contoh daun selada Iceberg yang memiliki kandungan air hingga 98% sehingga banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat salad. Selain selada, ada beberapa jenis sayuran lain yang juga memiliki kandungan air cukup tinggi seperti brokoli, wortel, mentimun, kubis dan bayam. Sehingga sangat disarankan untuk mengonsumsi sayuran hijau baik itu dalam bentuk salad atau sup saat berbuka puasa dan sahur. Sahabat Paru juga bisa membuat sayur bayam bening atau sop dengan menambahkan tomat yang memiliki banyak kandungan air. Dengan begitu, tubuh akan tetap terhidrasi saat berpuasa seharian penuh.

5. Minum Segelas Susu

Tips menjaga tubuh tetap terhidrasi saat puasa yang terakhir adalah dengan minum segelas susu saat sahur. Seperti yang kita ketahui bersama, susu merupakan salah satu sumber energi yang paling bagus untuk tubuh karena memiliki kandungan kalsium yang baik untuk kesehatan tulang. Dengan minum segelas susu saat sahur bisa membuat tubuh tetap berenergi dan terhidrasi dengan baik selama menjalankan ibadah puasa. Apalagi buat anak-anak yang baru belajar berpuasa, sangat dianjurkan untuk minum susu dengan rutin saat sahur. Pilihlah susu rendah lemak atau susu cokelat agar tubuh terhidrasi sepanjang hari.

Agar Tetap Fit Selama Berpuasa

Oleh:
Shukhalita Swasti Astasari, S.KM

Setelah berpuasa selama seharian penuh, seringkali kita menjadi kalap dengan mengonsumsi banyak makanan saat berbuka maupun sahur. Padahal, selama puasa kita diperintahkan untuk menahan hawa nafsu termasuk keinginan untuk berlebih-lebihan dalam makan dan minum. Apalagi jika makanan yang kita konsumsi kurang sehat atau tidak memenuhi kadar nutrisi yang kita butuhkan. Untuk itu, agar tetap fit selama berpuasa di bulan ramadhan maka kita perlu menjaga pola makan. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini kita perlu cermat untuk memilih makanan yang akan kita konsumsi bersama keluarga. Pastikan jika makanan yang kita konsumsi memiliki kandungan gizi yang seimbang serta bisa meningkatkan imunitas. Berikut ini 5 jenis makanan yang baik dikonsumsi saat berbuka dan sahur yang bisa menjadi referensi buat Sahabat Paru sekalian.

1. Kurma

Seperti yang sahabat paru ketahui, kurma adalah salah satu makanan yang baik dikonsumsi saat berbuka. Bahkan, buah kurma juga menjadi buah yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW untuk dikonsumsi saat berbuka puasa sebelum makan berat. Pasalnya, buah kurma mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Seperti kalium, tembaga dan serat yang bisa membantu melancarkan pencernaan. Selain itu, kandungan gula alami dalam buah kurma juga bermanfaat untuk mengembalikan energi dalam tubuh.

2. Smoothies atau jus

Kabar gembira buat Sahabat Paru yang gemar mengonsumsi smoothies ataupun jus. Health Promotion Board (HPB) sangat merekomendasikan kita semua untuk mengonsumsi buah-buahan dan sayuran sebanyak dua porsi setiap harinya untuk dua kali makan. Pasalnya, buah-buahan segar memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan. Pertama, buahan-buahan mengandung banyak serat yang bisa membantu mengenyangkan perut saat lapar serta memperlancar pencernaan. Buah-buahan juga mengandung banyak  vitamin yang bisa membantu meningkatkan imunitas. Selain itu, buah-buahan yang mengandung banyak air seperti semangka dan melon juga bisa mencegah dehidrasi saat berpuasa. Jadi buat Sahabat Paru yang ingin tetap fit saat berpuasa, jangan lupa untuk mengonsumsi smoothies atau jus saat berbuka maupun sahur.

3. Sup sayur-sayuran

Selain buah-buahan, sahabat paru juga sangat dianjurkan untuk mengonsumsi sayur-sayuran saat berbuka maupun sahur baik itu dalam bentuk sup atau salad. Selain memiliki banyak kandungan serat yang bisa memperlancar pencernaan, sayuran juga memiliki beragam nutrisi yang penting untuk kesehatan dan pemeliharaan imunitas tubuh. Seperti asam folat, kalium, zat besi, vitamin A, C dan E. Jadi, jangan lupa untuk makan sayur-sayuran ya, Sahabat Paru.

4. Ikan

Ikan merupakan salah satu sumber protein terbaik sehingga termasuk ke dalam makanan yang baik dikonsumsi saat berbuka dan sahur. Selain memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, ikan juga mengandung vitamin D yang bisa membantu menjaga kekebalan tubuh. Selain itu, ikan juga mengandung omega 3 (asam lemak terbaik) yang bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan otak. Sehingga menghidangkan ikan sebagai pendamping nasi saat berbuka atau sahur adalah pilihan yang bijak.

5. Sereal

Buat sahabat paru yang malas makan nasi saat sahur bisa menggantinya dengan sereal. Selain rasanya yang enak dan mengenyangkan, sereal juga memiliki kandungan serat dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh seperti vitamin dan mineral. Agar semakin nikmat, kita juga bisa menambahkannya dengan susu yang mengandung banyak sekali kalsium , vitamin B dan mineral yang bisa mencegah dehidrasi saat berpuasa.

Nah, itu dia 5 jenis makanan yang baik dikonsumsi saat berbuka dan sahur. Jadi, buat Sahabat Paru sekalian, yuk kita jaga pola makan agar tubuh tetap sehat dan fit saat berpuasa. Sehingga kita bisa tetap produktif dan beribadah dengan khusyuk.

CARA MENDAFTAR PASIEN VIA WA (WHATSAPP)

Syarat Layanan Daftar Online

  1. Waktu pendaftaran mulai 1 hari sebelum hari pelayanan (H-1).
    Pukul 08.00 – 14.00 WIB. Hari Libur/Minggu Pendaftaran Tutup.
  2. Pasien baru maupun lama dapat mendaftar via WA

Untuk daftar Via WA silahkan lengkapi format berikut

DAFTAR#NAMA#NOMOR REKAM MEDIS#TANGGAL PELAYANAN YANG DIINGINKAN#POLITUJUAN#NAMA DOKTER#BPJS/NON BPJS#

KIRIM KE: 0898 4777 477

Untuk Pasien Baru harap melampirkan Foto KTP yang jelas.