Category: <span>berita</span>

Minum Es Saat Berbuka Puasa, Apakah Baik untuk Kesehatan?

Oleh : Susilawati, S.Km

Di Bulan Ramadhan, berbuka puasa dengan minum es memang sudah menjadi sebuah kebiasaan. Tak heran jika beragam varian es khususnya es teh dan es buah tidak pernah absen dari daftar menu buka puasa. Hal itu wajar adanya mengingat saat berpuasa, Sahabat Paru harus menahan dahaga selama seharian penuh. Sehingga, minum es saat berbuka puasa bisa membantu melepaskan dahaga dan menyegarkan tenggorokan. Apalagi jika yang kita minum adalah es buah atau es kekinian tentunya akan menambah kenikmatan tersendiri. Namun, apakah minum es saat berbuka puasa baik untuk kesehatan? Yuk kita simak ulasannya berikut ini.

Efek Minum Es Saat Berbuka Puasa

Sahabat Paru di rumah jarang sekali melewatkan berbuka puasa tanpa minum es. Tapi tahukah bahwa jika minum es saat berbuka puasa ternyata memiliki beberapa efek samping yang kurang baik bagi kesehatan. Berikut informasi lengkapnya.

1. Gangguan pencernaan

Minum es saat berbuka puasa akan menyebabkan kinerja lambung menjadi lambat. Pasalnya, lambung kita harus menyesuaikan suhu es yang kita minum dengan suhu tubuh terlebih dahulu. Selain itu, selama berpuasa perut tidak terisi makanan dan minuman selama 13 jam sehingga akan kaget atau mengalami kontraksi ketika langsung menerima air dingin. Hal itu akan membuat perut mudah penuh dan cenderung terkena gangguan perut kembung dan mules. Kondisi ini sering terjadi pada penderita maag sehingga sangat disarankan untuk mengurangi konsumsi es saat berbuka puasa.

2. Mudah terserang penyakit

Selain memicu gangguan pencernaan, minum es saat berbuka puasa ternyata juga bisa memicu beragam gangguan kesehatan. Khususnya buat Sahabat Paru yang memiliki imunitas rendah, minum es saat berbuka puasa bisa menyebabkan kita menjadi lebih mudah sakit. Pasalnya, minum es saat berbuka puasa bisa memicu produksi lendir yang berlebih pada tubuh. Padahal produksi lendir yang berlebih bisa menurunkan fungsi sistem pertahanan tubuh sehingga membuat tubuh mudah terserang penyakit.

Terutama di bagian tenggorokan, saat imun turun akan membuat bakteri atau virus cepat masuk yang seringkali memicu radang dengan salah satu gejalanya yaitu demam. Selain demam, radang yang dipicu oleh virus juga sering menimbulkan sakit kepala meskipun tarafnya ringan. Namun, jika terjadi selama berhari-berhari pastinya akan mengganggu produktivitas saat berpuasa.

Minum Air Hangat Lebih Baik

Alih-alih minum air es, Sahabat Paru disarankan untuk berbuka puasa dengan air hangat atau air biasa dengan suhu ruang saat berbuka puasa. Air hangat memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan. Pertama, air hangat bisa membantu melancarkan proses pencernaan makanan. Selain itu air hangat lebih cepat mengembalikan suhu tubuh sehingga tidak memperlambat kinerja lambung.

Minum air hangat saat berbuka juga bisa membantu mengembalikan energi saat seharian berpuasa. Apalagi jika ditambah dengan makanan manis seperti kurma yang bermanfaat untuk menormalkan kembali kadar gula darah dalam tubuh setelah seharian tidak mendapatkan asupan makanan. Namun ingat, jangan berlebihan. Dan ada baiknya untuk mengonsumsi buah-buahan manis dengan kandungan air yang tinggi seperti semangka karena justru bisa membantu menyegarkan tubuh.

Sahabat Paru boleh-boleh saja minum es saat berbuka puasa baik itu es sirup, es buah atau es lainnya, tetapi sebaiknya dilakukan setelah makan besar dan setelah minum air hangat atau air biasa terlebih dahulu.

5 Cara Meningkatkan Imunitas Saat Puasa Ramadhan Agar Tetap Bugar

Oleh : Kristiriyandini, S.KM

Saat berpuasa, imunitas kita cenderung akan menurun karena kurangnya asupan makanan dan minuman serta padatnya kegiatan di Bulan Ramadhan. Akibatnya, tubuh akan terasa lemas dan kurang fokus. Tentunya, Sahabat Paru tidak ingin kalau sampai ibadah puasa justru membuat aktivitas harian menjadi terganggu dan cenderung bermalas-malasan, walaupun kita sedang mengikuti himbauan pemerintah untuk membatasi aktivitas di luar rumah. Selain itu, di tengah pandemi Covid-19 ini tubuh yang imunitasnya rendah juga rawan terserang virus corona. Untuk itu, sangat penting bagi kita untuk meningkatkan imunitas saat berpuasa agar tubuh tetap fit dan bugar. Sehingga kita bisa tetap produktif dan beribadah secara optimal. Berikut ini 5 cara meningkatkan imunitas saat puasa ramadhan yang bisa kita jadikan referensi.

1. Memperhatikan pola makan

Cara meningkatkan imunitas saat puasa ramadhan yang pertama adalah dengan memperhatikan pola makan. Hampir 80% sistem kekebalan tubuh dipengaruhi oleh asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh kita. Untuk itu, sangat penting menjaga imunitas dengan memenuhi asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh agar tubuh bisa tetap sehat. Perbanyak makan protein seperti ikan laut dan daging, sayur-sayuran dan buah-buahan.  Selain itu, perhatikan porsi makan saat berbuka atau sahur agar jangan sampai berlebihan atau kekurangan. Jangan lupa untuk mengonsumsi suplemen makanan untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh jika dibutuhkan.

2. Tidur yang cukup

Cara meningkatkan imunitas saat puasa yang berikutnya adalah dengan menjaga pola tidur yang cukup. Waktu tidur yang kurang bisa memicu peningkatkan hormon stress kortisol. Peningkatkan hormon ini bisa memicu reaksi peradangan dalam tubuh serta bisa menekan fungsi kekebalan tubuh anda dalam melawan infeksi. Akibatnya, tubuh akan menjadi lemah dan rentan terserang penyakit. Sehingga sangat penting untuk menjaga pola tidur agar imunitas anda bisa terjaga. Kurangi begadang dan usahakan untuk tidur lebih awal agar tubuh bisa fresh saat bangun sahur.

3. Olahraga secara teratur

Puasa bukanlah halangan untuk melakukan aktivitas fisik seperti olahraga. Justru olahraga bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh Sahabat Paru sekalian. Pilihlah olahraga ringan dengan intensitas rendah seperti yoga, sit up, jogging, dan juga bersepeda. Kita bisa berolahraga sebelum berbuka puasa atau setelah puasa. Tentunya disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing.

4. Mengelola stress

Kelamaan di rumah aja cenderung membuat kita menjadi stress dan mudah bosan. Itu adalah hal yang wajar. Namun, stress yang berlarut-larut juga akan berakibat buruk pada kesehatan karena bisa menurunkan kekebalan tubuh. Untuk itu, kita perlu mengelola stress dengan baik agar tubuh tidak mudah terserang penyakit. Lakukan kegiatan yang bisa mengurangi stress seperti melukis, bermain musik, main game, memasak atau sekadar berkumpul bersama anggota keluarga di rumah.

5. Menjaga kebersihan tubuh

Cara meningkatkan imunitas saat puasa yang terakhir yaitu dengan selalu menjaga kebersihan tubuh. Apalagi, di masa pandemi Covid-19 ini kita harus ekstra menjaga kebersihan seperti rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir agar terhindar dari virus dan bakteri. Jangan lupa untuk rajin mandi meskipun bekerja di rumah agar kuman dan bakteri yang menempel di tubuh anda menghilang. Selain itu, pastikan rumah dan pakaian anda juga bersih agar terbebas dari segala jenis kuman maupun bakteri jahat.

Nah, itulah 5 cara meningkatkan imunitas saat puasa. Mudah kan? Jadi, tidak ada alasan untuk bermalas-malasan dalam menjaga kekebalan tubuh karena kesehatan itu mahal harganya.

Sering Merasa Dehidrasi Saat Puasa? Simak Tips Berikut Ini

Oleh : Susilawati, S.KM

Berpuasa sebulan penuh di Bulan Ramadan membuat pola makan dan minum umat muslim berubah. Meskipun demikian, Sahabat Paru dituntut untuk tetap produktif dan aktif menjalankan rutinitas harian seperti biasa. Apalagi buat Sahabat Paru yang pekerja kantoran yang harus tetap menjaga performa kerja meskipun tubuh tidak diberi asupan air selama seharian penuh. Untuk itu, Sahabat Paru harus memastikan bahwa tubuh terhidrasi dengan baik agar tidak lemas dan kehausan. Berikut ini 5 tips menjaga tubuh tetap terhidrasi saat puasa di Bulan Ramadan.

1. Minum Air Putih Yang Cukup Saat Sahur dan Berbuka

Tips menjaga tubuh tetap terhidrasi saat puasa yang pertama adalah dengan minum air putih yang cukup saat sahur dan berbuka. Yaitu 6-8 gelas per hari yang dibagi saat berbuka, sahur dan menjelang tidur. Selain itu, Sahabat Paru juga bisa mengonsumsi air kelapa sebagai selingan. Pasalnya, selain kandungan air yang bisa menjaga cairan tubuh, air kelapa juga mengandung senyawa elektrolit yang bisa menahan cairan dalam tubuh agar tidak  mudah terhidrasi.  

2. Mengonsumsi Buah Semangka

Selain minum air kelapa dan air putih yang cukup, tips menjaga tubuh tetap terhidrasi saat puasa yang berikutnya adalah dengan mengonsumsi buah semangka. Pasalnya, buah semangka memiliki kandungan air yang cukup tinggi yaitu sebesar 92%. Dan cairan mengandung beberapa senyawa seperti magnesium, kalsium dan garam yang sangat baik untuk menghidrasi tubuh selama seharian penuh. Sahabat Paru bisa mengonsumsi jus semangka atau potongan semangka dalam bentuk salad saat sahur atau berbuka puasa.

3. Mengonsumsi Smoothie

Buat Sahabat Paru yang terbiasa mengonsumsi smoothie di hari-hari biasa, jangan lupa untuk tetap rutin mengonsumsinya di Bulan Ramadhan khususnya saat sahur. Pilihlah aneka buah yang memiliki kandungan air yang banyak seperti strawberry, blueberry, apel, jeruk dan buah persik. Selain rasanya yang enak serta bisa menjaga tubuh agar tetap terhidrasi, buah-buahan tersebut juga memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Jangan lupa untuk menambahkan chia seed yang kaya akan manfaat untuk kesehatan.

4. Mengonsumsi Sayuran Hijau

Sayuran hijau diketahui memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Seperti contoh daun selada Iceberg yang memiliki kandungan air hingga 98% sehingga banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat salad. Selain selada, ada beberapa jenis sayuran lain yang juga memiliki kandungan air cukup tinggi seperti brokoli, wortel, mentimun, kubis dan bayam. Sehingga sangat disarankan untuk mengonsumsi sayuran hijau baik itu dalam bentuk salad atau sup saat berbuka puasa dan sahur. Sahabat Paru juga bisa membuat sayur bayam bening atau sop dengan menambahkan tomat yang memiliki banyak kandungan air. Dengan begitu, tubuh akan tetap terhidrasi saat berpuasa seharian penuh.

5. Minum Segelas Susu

Tips menjaga tubuh tetap terhidrasi saat puasa yang terakhir adalah dengan minum segelas susu saat sahur. Seperti yang kita ketahui bersama, susu merupakan salah satu sumber energi yang paling bagus untuk tubuh karena memiliki kandungan kalsium yang baik untuk kesehatan tulang. Dengan minum segelas susu saat sahur bisa membuat tubuh tetap berenergi dan terhidrasi dengan baik selama menjalankan ibadah puasa. Apalagi buat anak-anak yang baru belajar berpuasa, sangat dianjurkan untuk minum susu dengan rutin saat sahur. Pilihlah susu rendah lemak atau susu cokelat agar tubuh terhidrasi sepanjang hari.

Agar Tetap Fit Selama Berpuasa

Oleh:
Shukhalita Swasti Astasari, S.KM

Setelah berpuasa selama seharian penuh, seringkali kita menjadi kalap dengan mengonsumsi banyak makanan saat berbuka maupun sahur. Padahal, selama puasa kita diperintahkan untuk menahan hawa nafsu termasuk keinginan untuk berlebih-lebihan dalam makan dan minum. Apalagi jika makanan yang kita konsumsi kurang sehat atau tidak memenuhi kadar nutrisi yang kita butuhkan. Untuk itu, agar tetap fit selama berpuasa di bulan ramadhan maka kita perlu menjaga pola makan. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini kita perlu cermat untuk memilih makanan yang akan kita konsumsi bersama keluarga. Pastikan jika makanan yang kita konsumsi memiliki kandungan gizi yang seimbang serta bisa meningkatkan imunitas. Berikut ini 5 jenis makanan yang baik dikonsumsi saat berbuka dan sahur yang bisa menjadi referensi buat Sahabat Paru sekalian.

1. Kurma

Seperti yang sahabat paru ketahui, kurma adalah salah satu makanan yang baik dikonsumsi saat berbuka. Bahkan, buah kurma juga menjadi buah yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW untuk dikonsumsi saat berbuka puasa sebelum makan berat. Pasalnya, buah kurma mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Seperti kalium, tembaga dan serat yang bisa membantu melancarkan pencernaan. Selain itu, kandungan gula alami dalam buah kurma juga bermanfaat untuk mengembalikan energi dalam tubuh.

2. Smoothies atau jus

Kabar gembira buat Sahabat Paru yang gemar mengonsumsi smoothies ataupun jus. Health Promotion Board (HPB) sangat merekomendasikan kita semua untuk mengonsumsi buah-buahan dan sayuran sebanyak dua porsi setiap harinya untuk dua kali makan. Pasalnya, buah-buahan segar memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan. Pertama, buahan-buahan mengandung banyak serat yang bisa membantu mengenyangkan perut saat lapar serta memperlancar pencernaan. Buah-buahan juga mengandung banyak  vitamin yang bisa membantu meningkatkan imunitas. Selain itu, buah-buahan yang mengandung banyak air seperti semangka dan melon juga bisa mencegah dehidrasi saat berpuasa. Jadi buat Sahabat Paru yang ingin tetap fit saat berpuasa, jangan lupa untuk mengonsumsi smoothies atau jus saat berbuka maupun sahur.

3. Sup sayur-sayuran

Selain buah-buahan, sahabat paru juga sangat dianjurkan untuk mengonsumsi sayur-sayuran saat berbuka maupun sahur baik itu dalam bentuk sup atau salad. Selain memiliki banyak kandungan serat yang bisa memperlancar pencernaan, sayuran juga memiliki beragam nutrisi yang penting untuk kesehatan dan pemeliharaan imunitas tubuh. Seperti asam folat, kalium, zat besi, vitamin A, C dan E. Jadi, jangan lupa untuk makan sayur-sayuran ya, Sahabat Paru.

4. Ikan

Ikan merupakan salah satu sumber protein terbaik sehingga termasuk ke dalam makanan yang baik dikonsumsi saat berbuka dan sahur. Selain memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, ikan juga mengandung vitamin D yang bisa membantu menjaga kekebalan tubuh. Selain itu, ikan juga mengandung omega 3 (asam lemak terbaik) yang bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan otak. Sehingga menghidangkan ikan sebagai pendamping nasi saat berbuka atau sahur adalah pilihan yang bijak.

5. Sereal

Buat sahabat paru yang malas makan nasi saat sahur bisa menggantinya dengan sereal. Selain rasanya yang enak dan mengenyangkan, sereal juga memiliki kandungan serat dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh seperti vitamin dan mineral. Agar semakin nikmat, kita juga bisa menambahkannya dengan susu yang mengandung banyak sekali kalsium , vitamin B dan mineral yang bisa mencegah dehidrasi saat berpuasa.

Nah, itu dia 5 jenis makanan yang baik dikonsumsi saat berbuka dan sahur. Jadi, buat Sahabat Paru sekalian, yuk kita jaga pola makan agar tubuh tetap sehat dan fit saat berpuasa. Sehingga kita bisa tetap produktif dan beribadah dengan khusyuk.

CARA MENDAFTAR PASIEN VIA WA (WHATSAPP)

Syarat Layanan Daftar Online

  1. Waktu pendaftaran mulai 1 hari sebelum hari pelayanan (H-1).
    Pukul 08.00 – 14.00 WIB. Hari Libur/Minggu Pendaftaran Tutup.
  2. Pasien baru maupun lama dapat mendaftar via WA

Untuk daftar Via WA silahkan lengkapi format berikut

DAFTAR#NAMA#NOMOR REKAM MEDIS#TANGGAL PELAYANAN YANG DIINGINKAN#POLITUJUAN#NAMA DOKTER#BPJS/NON BPJS#

KIRIM KE: 0898 4777 477

Untuk Pasien Baru harap melampirkan Foto KTP yang jelas.

Yuk Olahraga Saat Ramadhan Agar Tubuh Tetap Bugar

Oleh: Kristi Riyandini, S.KM

Pandemi corona membuat bulan ramadan tahun ini berbeda dengan bulan ramadan di tahun-tahun sebelumnya. Dimana hampir semua ibadah dan aktivitas harian umat muslim dilakukan di rumah saja. Meskipun demikian, jangan sampai jadi betah rebahan sehingga tidak produktif. Sahabat Paru harus tetap melakukan aktivitas normal seperti biasanya. Tentunya ritme kerja harus disesuaikan dengan kondisi tubuh. Agar tetap bugar saat berpuasa, Sahabat Paru bisa mengimbanginya dengan berolahraga secara rutin. Berikut ini 5 pilihan olahraga saat puasa ramadan yang bisa Sahabat Paru lakukan di rumah aja.

1. Jogging

Pilihan olahraga saat puasa ramadan yang pertama adalah jogging. Tidak perlu jauh ke luar rumah untuk melakukan joging. Walaupun hanya di halaman depan rumah saja, tetap bisa melakukan jogging. Bahkan sambil menunggu berbuka puasa bisa berlari-lari kecil di sekitar rumah atau kompleks sembari menunggu waktu berbuka puasa. Namun, jangan lupa untuk tetap menggunakan masker dan lakukan physical distancing. Lakukan jogging dengan ritme yang santai selama kurang lebih 20-30 menit. Ingat jangan sampai berlebihan karena bisa membuat tubuhmu mengalami dehidrasi. Jogging sendiri memiliki beberapa manfaat untuk tubuh seperti membantu membakar lemak, membuat badan dan pikiran agar lebih fresh dan membantu menurunkan berat badan.

2. Yoga

Yoga adalah salah satu pilihan olahraga saat puasa ramadan yang paling cocok karena bisa dilakukan di rumah. Berlatih yoga saat berpuasa tidak hanya membuat tubuh menjadi sehat dan bugar tapi juga membuat fikiran menjadi lebih rileks. Selain itu, gerakan-gerakan yoga juga berfokus pada teknik pernapasan yang bisa menambah suplai oksigen dalam jaringan serta bisa menyeimbangkan produksi hormon dalam tubuh. Yoga juga bisa membantu membakar kalori dalam tubuh serta memperbaiki postur tubuh agar lebih ideal. Sama seperti jogging, yoga bisa melakukan sembari menunggu waktu berbuka puasa.

3. Stretching ringan

Selain yoga, stretching ringan juga termasuk salah satu jenis olahraga yang cocok untuk dilakukan saat puasa. Stretching atau peregangan ringan bisa membuat tubuhmu menjadi lebih bugar. Selain itu, peregangan ringan juga bisa membantu mengatasi kecemasan ringan atau stress, memperbaiki kualitas tidur serta meningkatkan fleksibilitas tubuh. Luangkan waktu sekitar 10 menit untuk melakukan stretching ringan sebelum masuk waktu berbuka puasa.

4. Jalan kaki

Jalan kaki menjelang waktu berbuka dianggap sebagai olahraga ringan yang boleh dilakukan saat puasa. Bahkan jalan kaki di tempat sekalipun. Sebab, jalan kaki memiliki banyak manfaat untuk tubuh, termasuk menjaga kebugaran jantung dan paru-paru, menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke, memperkuat tulang dan menstabilkan tubuh, meningkatkan kekuatan serta ketahanan otot, hingga mengurangi lemak tubuh.

 5. Bersepeda

Pilihan olahraga saat puasa ramadan yang terakhir adalah bersepeda di sore hari menjelang waktu berbuka puasa. Pasalnya selain menyenangkan, bersepeda juga memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan. Seperti mengencangkan otot dan menyehatkan jantung. Selain itu, dengan bersepeda akan membuat pikiran lebih tenang dan fresh karena asupan oksigen dalam tubuh bisa terkontrol dengan mudah. Ada beberapa trik yang perlu diperhatikan agar manfaat bersepeda saat  puasa bisa  didapatkan secara maksimal. Pertama, perhatikan irama kayuhan sepeda dengan ritme ideal 60-80 putaran per meter. Kedua, pastikan ukuran sepeda yang  digunakan sesuai dengan postur tubuh agar nyaman saat bersepeda. Dan yang terakhir adalah posisi tubuh yang benar agar terasa nyaman dan rileks.

Nah itu dia, 5 pilihan olahraga saat puasa ramadan yang bisa menjadi referensi. Pilihlah jenis olahraga sesuai kebutuhan dan kondisimu. Dan yang penting lakukan secara rutin agar Sahabat Paru bisa mendapatkan manfaatnya secara maksimal.

Ibu Menyusui dan Bekerja

By : Nur Handayani, SKM

Menyusui langsung adalah dambaan seorang ibu untuk anaknya. Karena saat itulah terjadi kedekatan erat (bonding) antara ibu dan anaknya. Prinsip ASI adalah keluar berdasarkan permintaan (demand) dan persediaan (supplai). Semakin sering menyusui dan memerah semakin banyak produksi ASI ibu. Pada ibu yang keseharian, menyusui langsung dapat dilakukan. Tapi Bagaimana pada ibu bekerja?

            Awalnya ibu bekerja dapat menyusui secara langsung saat masih cuti melahirkan. Nah setelah masuk kerja kegiatan menyusui langsung tidak dapat dilakukan. Akan tetapi ibu bekerja tetap menyusui dengan cara yang berbeda saat bekerja. Untuk tetap dapat memberikan ASI, ibu harus memerah ASI. Memerah ASI dapat menggunakan tangan langsung dengan teknik pijatan. Tapi Sekarang sudah dipermudah dengan bantuan alat pompa ASI. Alat pompa ASI sendiri ada yang manual dan elektrik sehingga memudahkan ibu yang bekerja.

            Proses menyusui bukanlah perkara yang mudah. Butuh dedikasi, usaha dan waktu. Baik ibu yang sehari-hari dirumah maupun ibu yang bekerja masing-masing butuh perjuangan untuk memberikan ASI untuk anak bayinya. Makanya ibu menyusui sering disebut “pejuang ASI”. Pada ibu bekerja tidak leluasa menyusui langsung seperti pada ibu yang kesehariannya dirumah. Ibu bekerja dapat menyusui dengan memberikan asi perah. Ibu bekerja harus meluangkan waktu di sela-sela jam kerja untuk memompa ASI. Hasilnya berupa ASI perah dapat dikemas dan disimpan sedemikian rupa sehingga dapat diberikan kepada bayi.

            Ada beberapa tantangan dalam pemberian ASI pada ibu bekerja. Antara lain : harus menyisihkan waktu di sela-sela jam kerja untuk memompa ASI, apakah ada dukungan dari lingkungan dan tempat kerja apakah ada ruangan khusus untuk memompa ASI, apakah ada waktu untuk memompa ASI, apakah ada tempat penyimpanan ASI yang sudah dipompa, apakah rekan kerja bisa memahami dan memberikan toleransi terhadap ibu yang menyusui yang harus meluangkan waktunya disela-sela bekerja untuk memompa ASI, apakah ada privasi untuk melakukan tersebut.

            Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif telah memberi aturan bahwa kantor pemerintah dan swasta harus mendukung program ASI eksklusif dan memberikan fasilitas ruang laktasi sehingga ibu menyusui bisa memerah ASI. Jadi sekarang ibu bekerja dipermudah untuk dapat memerah ASI. Nah, ada baiknya seorang calon ibu mulai belajar tentang menyusui dan manajemen penyimpanan ASI hingga pemberian ASI. Sehingga untuk ibu yang keseharian di rumah maupun bekerja, akan lebih baik persiapannya saat waktu menyusui tiba.

            Setelah melahirkan, ibu bisa rutin memerah ASI dan menyimpannya di kulkas, sehingga ibu tetap bisa memberikan ASI Eksklusif dengan cara memberikan bayi ASI Perah (ASIP). Begitu mulai bekerja, ibu juga dianjurkan untuk terus rutin memerah di tempat kerja. Memerah ASI juga bermanfaat bagi ibu yang tidak bekerja di luar rumah. Memiliki ASIP akan membantu, misalnya saat ibu mendadak harus bepergian, atau sakit dan harus dirawat di Rumah Sakit. Dengan rutin memerah ASI, ibu juga membantu payudara untuk menghasilkan lebih banyak ASI. Semakin sering ASI dikeluarkan dari payudara ibu, maka payudara akan semakin gencar memproduksi ASI. Jadi, kunci utama untuk bisa menghasilkan ASI yang cukup adalah dengan sering mengeluarkan ASI baik dengan menyusui bayi secara langsung atau dengan memerah ASI.

            Ibu bekerja dapat membuat jadwal rutin memerah ASI. Rutinitas memerah saat sudah bekerja inilah yang sebetulnya berperan besar dalam menjaga stok ASIP ibu. Kalau memerah nya sudah rutin dengan jadwal dan interval rutin, maka hasil perahan akan menjadi stabil dan cukup untuk bayi. Kalau hasil perahan stabil, tidak perlu terjadi kejar tayang, dan ASIP selalu dalam sirkulasi yang ideal, baik yang ada di freezer maupun di kulkas. Jangan lupa jaga mood ibu saat memerah karena memerah bisa menjadi hal yang sangat membosankan.

            Untuk penyimpanan ASI, ibu bisa menggunakan botol kaca maupun kantong plastik yang memang khusus diperuntukkan untuk menyimpan ASI. Baik botol kaca maupun kantong ASI mempunyai keuntungan dan kerugian masing-masing. Akan tetapi botol kaca yang paling direkomendasikan. Botol kaca sifatnya tahan lama sehingga ibu dapat menggunakannya berulang dan jangka panjang. Mengisi botol dengan ASIP sebaiknya tidak lebih dari ¾ botol untuk menghindari tutup botol terbuka atau botol pecah saat ASIP membeku. Jika tidak mendapatkan botol kaca, ASIP dapat disimpan dalam plastik khusus ASIP maupun botol plastik BPA free dengan tutup rapat (bukan dot terbuka). Pada protocol 8 dari Academy of Breastfeeding Medicine (ABM) lama (sebelum direvisi akhir 2017) ada saran bahwa penggunaan plastik penyimpanan ASI disarankan untuk periode penyimpanan maksimum 3×24 jam atau 3 hari dan disarankan untuk tidak dibekukan karena penyimpanan dengan plastic atau bahan yang todak solid cenderung membuat nutrisi yang menempel atau tertinggal pada permukaan palstik. Protokol 8 dari Academy of Breastfeeding Medicine (ABM) 2017  tidak menuliskan secara spesifik periode keamanan ASIP dalam plastik. Namun, ada beberapa bagian dalam protocol yang menjelaskan bahwa kandungan ASIP dinilai aman jika disimpan kurang lebih 3 bulan. Studi membuktikan bahwa kadar lemak, protein dan kalori ASIP mulai menurun pada ASIP yang disimpan 90 hari atau lebih diabanding ASIP yang segar. Keasaman  ASIP juga sudah berubah setelah disimpan selama 3 bulan, yang berpotensi mengubah bau dan rasa ASIP. Kadar vitamin E biasanya cukup stabil dalam ASIP beku, namun vitamin C yang merupakan elemen antibodi biasanya berkurang setelah 1-1,5 bulan penyimpanan.

ASIP dapat digabungkanbila ASIP yang ada pada dua botol berbeda adalah hasil perahan dalam jarak maksimal 24 jam atau satu hari yang sama. Selain itu, kedua botol ASIP tersebut harus sudah memiliki suhu yang sama. Jika ibu sudah menyimpan satu botol ASIP yang diperah pada pagi hari di kulkas, maka pada sesi memerah berikutnya sebaiknya perah ASI pada botol terpisah, untuk disimpan juga di dalam kulkas. Beberapa jam kemudian, ASIP pada botol pertama dapat digabungkan dengan botol kedua, yaitu  setelah keduanya memiliki suhu yang sama.

ASIP yang paling ideal adalah yang paling baru diperah atau segar, karena kandungannya paling mendekati kebutuhan bayi dan kualitasnya lebih baik dibandingkan yang sudah disimpan lebih lama. Namun, jika ibu memiliki cukup banyak stok ASIP, metode LIFO (Last In First Out) dapat digabungkan dengan metode FIFO (First In First Out). Pemberian label tanggal dan jam pada botol ASIP penting dilakukan untuk memudahkan saat memberikan ASIP untuk bayi.

Pemberian ASIP kepada bayidilakukan setelahASIP yang ada di dalam kulkas dikeluarkan lalu direndam dengan air hangat. Jika ASIP berada di freezer, maka sebaiknya ASIP diturunkan ke kulkas bawah pada satu malam sebelumnya, sehingga dapat mencair secara perlahan dan keesokan harinya pengasuh dapat merendam botol ASIP di air hangat saat akan memberikan ASIP untuk bayi. Hindari memanaskan ASIP di atas kompor atau dengan microwave karena akan merusak kandungannya dan terlalu panas untuk bayi.

Media pemberian ASIP yang ideal adalah cangkir. Gunakan cangkir yang kecil untuk bayi yang masih kecil, dan dapat menggunakan cangkir yang lebih besar seiring dengan bertambahnya umur bayi. Selain itu sendok atau pipet juga dapat digunakan (umumnya untuk bayi baru lahir). Penggunaan botol dot tidak dianjurkan karena sangat berpotensi membuat bayi mengalami bingung puting. Penggunaan dot juga meningkatkan resiko bayi terkena diare karena lebih sulit untuk dicuci dan disterilkan. Resiko lain penggunaan dot antara lain mengganggu kesehatan gigi dan mulut, resiko radang telinga serta menghambat perkembangan wicara.

Ibu yang bekerja disarankan untuk mengajarkan memberikan ASIP kepada orang yang akan mengasuh bayi selama ibu tidak bersama bayi. Waktu yang tepat adalah saat bayi sedang tenang, tidak mengantuk dan tidak dalam kondisi terlalu haus, sehingga bayi tidak rewel dan menangis. Posisi bayi agak ditegakkan atau setengah duduk dan ditopang dengan satu tangan, sedangkan tangan lainnya memegang cangkir. Cangkir ditempelkan ke bibir bawah mulut bayi, sehingga bayi akan belajar menjilat dan meminum ASIP-nya dengan perlahan-lahan. Hindari menuangkan ASIP ke mulut bayi agar bayi tidak tersedak. Mulailah latihan sejak jauh hari, sehingga pengasuh dan bayi mendapat lebih banyak kesempatan untuk menemukan kondisi yang nyaman dalam memberikan ASIP dan meminum ASIP.

Berikut tips Ibu bekerja untuk tetap menyusui

  • Pahami hak Anda sebagai ibu bekerja

Secara hukum, Anda memiliki hak untuk menyusui (jika Anda membawa bayi Anda ke kantor) dan/atau memompa di tempat kerja.

  • Pilih metode yang ternyaman dan tercepat untuk memerah

Sekitar dua minggu sebelum ibu berencana untuk kembali bekerja, pelajari metode yang paling sesuai dengan ibu. Apakah akan memerah dengan tangan, atau memerah dengan alat pompa manual atau memerah dengan alat pompa elektrik. Untuk alat pompa elektrik pun pilih yang nyaman buat ibu.

  • Buat Jadwal Memompa ASI/menyusui
  • Simpan di freezer

Sebelum berangkat kerja, pompa dan simpan persediaan kecil ASI di freezer. ASI yang telah dibekukan kehilangan beberapa enzim pelindung dan antibodi yang hadir dalam susu segar. Namun, ASI yang didinginkan masih memiliki lebih banyak antibodi dan gizi lebih tepat untuk bayi daripada susu formula, sehingga aman dan boleh-boleh saja untuk memberikan si kecil stok susu simpanan, khususnya jika Anda tidak mampu memompa banyak dalam beberapa hari. Pastikan untuk melabel botol susu dengan nama Anda serta tanggal dan jam berapa Anda memompa susu.

  • Kenakan pakaian yang mudah untuk dibuka
  • Untuk memudahkan memompa, kenakan bra menyusui. Bra jenis ini memungkinkan Anda untuk memompa “lepas tangan” — tanpa harus memegangi botol — sehingga Anda masih mampu mengerjakan hal lainnya di saat bersamaan.
  • Siapkan di malam sebelumnya

Persiapkan dan kemas semua perlengkapan memompa ASI yang Anda butuhkan di malam sebelumnya: alat pompa bersih, kotak pendingin untuk menyimpan stok ASI perah, sikat untuk mencuci botol dan pompa, botol susu bersih, bra menyusui cadangan, tisu basah dan kering, dan suplemen menyusui (opsional). Anda juga ingin membawa pompa tangan manual untuk cadangan.

  • Jangan lupa juga untuk menyiapkan tas bayi terpisah untuk perlengkapan bayi Anda jika Anda membawanya ke kantor, ke tempat penitipan anak, atau untuk bawaan pengasuhnya. Siap sedia stok ASI perah di kulkas untuk makan bayi di rumah sementara Anda bekerja di kantor.

            Penjelasan di atas cukuplah untuk pengetahuan ibu menyusui ya. Jadi tidak ada alasan lagi bagi ibu bekerja untuk tetap menyusui. Semangat “Pejuang ASI”.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Sekarsari, Bebby. 2016. 4 Tantangan Ibu Menyusui. www.1health.id tanggal 14 Oktober 2016
  2. _____.2016. 5 Tantangan Ibu Menyusui. www.littlebaby.co.id tanggal 3 Februari 2016
  3. Kementrian Kesehatan RI. 2016. Berikan ASI Eksklusif Agar Anak Sehat dan Cerdas. www.depkes.go.id tanggal 5 Agustus 2016
  4. Kementrian Kesehatan RI. 2018. Pengetahuan dan Tekad Kuat Ibu Berdampak Pada Keberhasilan Menyusui. www.depkes.go.id tanggal 21 Agustus 2018
  5. Kementrian Kesehatan RI. 2016. Beri ASI Sampai 2 Tahun Untuk Wujudkan Keluarga Sehat. www.depkes.go.id tanggal 10 Agustus 2016
  6. Kementrian Kesehatan RI. 2018. Rahasia Anak Berkembang Optimal dan Tidak Mudah Sakit : beri ASI Eksklusif dan Pola Asuh yang Tepat. www.depkes.go.id tanggal 20 Agustus 2018
  7. Dewi, Marsia. 2016. Hari-hari Awal Menyusui. https://aimi-asi.org tanggal 6 Oktober 2016
  8. Prawindarti, Lianita. 2017. Manajemen ASI Perahan. https://aimi-asi.org tanggal 3 Januari 2017
  9. Iswandiari, Yuliati. 6 Hal yang Wajib Anda Ketahui di Minggu Pertama Menyusui. www.hellosehat.com
  10. Rezkisari, Indira. 2015. Tantangan Ibu Menyusui. www.republika.co.id tanggal 12 Februari 2015
  11. Andriani, Dewi. 2018. Kualitas ASI Maksimal Jika Ibu Rileks dan Tidak Stress Saat Menyusui. https://m.bisnis.com tanggal 1 Agustus 2018
  12. Kementrian Kesehatan RI. 2017. Menyusui Dapat Menurunkan Angka Kematian Bayi. www.depkes.go.id tanggal 9 Agustus 2017

Lima Imbauan Utama Gubernur DIY Soal COVID19

Oleh: Humas Jogjaprov

Yogyakarta (15/03/2020) jogjaprov.go.id – Menanggapi situasi dan kondisi di Daerah Istimewa Yogyakarta terkait Corona Virus Disease (COVID19), Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengadakan jumpa pers dengan kalangan media pada Minggu (15/03) siang di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Terdapat lima pokok hasil dari tindak lanjut penanggulangan virus COVID19 tersebut yakni:

.
Jumlah Pasien Terindikasi
Berdasarkan data dari Rumah Sakit Rujukan COVID19 di DIY per Minggu (15/03) pukul 11.30 WIB, jumlah pasien terindikasi korona yang sudah diperiksa ada 17 orang. Dari jumlah tersebut, 12 orang dinyatakan negatif, 1 orang dinyatakan positif, dan 4 orang lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium pusat.

Tindak Lanjut – Penanggulangan Pasien
Pasien yang dinyatakan positif atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP), akan ditindaklanjuti dan dibiayai oleh pusat

  • Pasien yang dinyatakan negatif atau Orang Dalam Pemantauan (ODP), akan ditindaklanjuti dan dibiayai oleh Pemerintah Daerah (Pemda)

Sterilisasi Wilayah

  • Mempertimbangkan referensi dari ahli mikrobiologi dan juga perkembangan situasi terkini yang terjadi di RS Rujukan DIY, status DIY belum dapat dinyatakan sebagai daerah dengan Kejadian Luar Biasa (KLB)
    .
    -Demikian halnya pemberlakuan skema locked down untuk DIY, masih belum dapat dilakukan. Adapun ketentuan ini bersifat dinamis dengan mempertimbangkan perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi.
    Kegiatan pariwisata, kunjungan, atau sejenisnya masih berjalan seperti biasanya. Ketentuan ini bersifat dinamis dengan tetap melaukan observasi pada perkembangan situasi dan kondisi faktual. Tentunya dengan tetap mempertimbangkan sektor ekonomi karena sebagian lapisan masyarakat akan terdampak pada penurunan pendapatan.
    .
    Keberlanjutan Proses Belajar Mengajar
  • Bagi Sekolah Menengah Atas/Kejuruan yang akan menjalani Ujian Nasional mulai Senin (16/03), diharapkan untuk tetap melanjutkan ujian nasional di sekolah masing-masing sebagaimana adanya
    .
    -Untuk proses belajar mengajar di tingkat universitas swasta maupun negeri atau di tingkat sekolah yang tidak sedang menjalani ujian nasional, masih perlu pembahasan lebih lanjut dan akan diputuskan pada Senin (16/03) siang. Sultan menjelaskan bahwa sistem belajar online dilakukan, sejatinya lebih baik dilakukan hingga 1 minggu setelah libur lebaran. Hal tersebut menjadi salah satu antisipasi 300,000 mahasiswa yang menuntut ilmu di Yogyakarta pulang ke kampung halaman dan kembali lagi ke Yogyaarta. Tenggat waktu tersebut ditakutkan sebagai waktu yang sama dengan masa inkubasi virus COVID19.
    .
    Antisipasi dan Kegiatan Preventif
    .
    -Seluruh Kabupaten/Kota diimbau untuk dapat menggerakkan masyaraatnya agar senatiaa hidup sehat misalnya selalu menjaga kebersihan tangan dengan menggunakan sabun biasa atau tisu basah, sebab produk pencuci tangan (hand sanitizer) hanya akan menghalau bakteri namun bukan virus.
    .
    -Pemda bersama masyarakat harus saling bahu-membahu untuk menyelamatkan dan menangani yang sakit, serta menjaga yang sehat agar jangan sampai sakit. Masyarakat bukan hanya merupakan objek, namun juga bias berperan sebagai subjek yang turut aktif mencegah penyebaran virus.
    .
    Adapun secara garis besar, Sultan berharap bahwa masyarakat DIY dapat menyikapi pandemik virus ini dengan bijak, tetap waspada, dan tidak berlebihan. Keputusan dan tindak lanjut yang diambil hendaknya tidak membuat kejutan-kejutan pada publik dan memunculkan disinformasi
    .
    Selanjutnya, untuk informasi dan nomor kontak antiipasi virus COVID 19, dapat menghubungi
    (0274) 555585 dan 08112764800.