Author: <span>admin</span>

Pelatihan Keamanan Data & Informasi serta tata laksana downtime SIMRS

Bantul (29/11) RS Paru Respira baru saja mengadakan Pelatihan Sistem Keamanan Data dan Informasi. Yang diikuti oleh Karyawan RS Paru Respira. Tujuan dari pelatihan atau sosialisai ini untuk menambah pengetahuan karyawan RS Paru Respira agar mampu memahami risiko dan cara perlindungan data yang begitu krusial dalam dunia digital saat ini. disamping itu juga Karyawan RS Paru Respira mampu melakukan langkah preventif dan antisipatif ketika terjadi downtime SIMRS.

Rumah Sakit Paru Respira meraih “Predikat Terbaik Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2025”

Rumah Sakit Paru Respira meraih “Predikat Terbaik Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2025”, sebuah capaian yang menegaskan komitmennya terhadap transparansi dan akuntabilitas layanan dibidang kesehatan. Penghargaan ini diberikan setelah rumah sakit paru respira dinilai konsisten menyediakan akses informasi yang lengkap, mudah dijangkau, dan sesuai standar Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID).

Rumah Sakit Paru Respira menunjukkan keterbukaan melalui publikasi rutin, dokumentasi layanan, standar operasional, informasi kepegawaian, laporan anggaran, hingga mekanisme pengaduan publik. Sistem informasi yang terstruktur dan responsif menjadi salah satu alasan utama penilaian tinggi tersebut. Pencapaian ini memperkuat kepercayaan publik sekaligus menjadi bukti bahwa pelayanan kesehatan modern menuntut transparansi yang sama pentingnya dengan kualitas medis.

Predikat Badan Publik Informatif ini kami persembahkan untuk seluruh masyarakat. Setiap informasi yang kami buka, setiap pelayanan yang kami berikan, adalah bentuk komitmen untuk hadir lebih dekat, lebih jujur, dan lebih bertanggung jawab. Rumah Sakit Paru Respira melangkah maju bersama Anda.

Layanan Pengaduan Masyarakat

Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan, RS Paru Respira menyediakan beragam fasilitas untuk menampung aduan, saran, dan masukan dari masyarakat, pasien, dan keluarga. Melalui kanal layanan pengaduan, Masyarakat bisa menyampaikan pengalaman dengan mudah dan aman.

In House Training Bantuan Hidup Dasar 2025

Pada tanggal 11 dan 13 November 2025, RS Paru Respira diadakan In House Training Bantuan Hiudup Dasar (IHT BHD) , yang diikuti oleh Petugas Medis dan karyawan Respira. Tujuan In-House Training (IHT) Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesiapsiagaan karyawan (terutama di lingkungan rumah sakit atau tenaga kesehatan) agar dapat memberikan pertolongan pertama yang efektif pada situasi kegawatdaruratan yang mengancam nyawa, seperti henti jantung atau henti napas. Tujuan lainnya adalah menurunkan angka kematian dan kecacatan dengan tindakan cepat dan tepat sebelum bantuan medis profesional tiba.

Tujuan IHT BHD
1. Memberikan pengetahuan dan keterampilan: Melatih karyawan agar cakap dalam melakukan tindakan Bantuan Hidup Dasar (BHD) seperti kompresi dada dan pernapasan buatan.
2. Meningkatkan kesiapsiagaan: Memastikan karyawan sigap dan siap menghadapi situasi darurat medis.
3. Menyelamatkan nyawa: Membantu menjaga fungsi vital seperti sirkulasi darah dan oksigen ke otak sampai bantuan medis tiba.
4. Meningkatkan keselamatan: Memperkuat komitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, tanggap darurat, dan berorientasi pada keselamatan pasien serta petugas.
5. Memenuhi standar akreditasi: Merupakan bagian dari upaya rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memenuhi standar akreditasi.

Hidup Lebih Sehat dengan PPOK: Tips Gaya Hidup yang Bisa Dilakukan

Oleh : Monica Ayu Prabowoslatri, A.Md. Kep

Pernahkah Anda mendengar istilah PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis)?

Penyakit ini adalah gangguan pada paru-paru yang membuat penderitanya sulit bernapas karena adanya hambatan pada saluran napas. PPOK biasanya disebabkan oleh kebiasaan merokok bertahun-tahun, paparan asap, debu, atau polusi.

Meski terdengar menakutkan, kabar baiknya adalah penderita PPOK tetap bisa menjalani hidup yang berkualitas dengan melakukan perubahan gaya hidup sederhana. Yuk, simak tipsnya!

  1. Katakan “Selamat Tinggal” pada Rokok

Langkah paling penting bagi penderita PPOK adalah berhenti merokok. Asap rokok tidak hanya memperburuk kondisi paru, tetapi juga mempercepat kerusakan. Dengan berhenti merokok, penderita memberi kesempatan paru-paru untuk bernapas lebih lega.

  • Makan Sehat, Nafas Lebih Nyaman
  • Pilih makanan kaya gizi seperti buah, sayuran, ikan, dan biji-bijian.
  • Batasi makanan asin karena bisa menyebabkan penumpukan cairan.
  • Lebih baik makan sedikit tapi sering agar perut tidak penuh dan memudahkan bernapas.
  • Bergerak dengan Bijak

Olahraga ringan tetap penting untuk menjaga kebugaran tubuh, misalnya jalan santai, yoga, atau latihan pernapasan sederhana. Aktivitas ini dapat membantu paru bekerja lebih efisien. Jangan lupa, lakukan sesuai kemampuan dan hindari memaksakan diri.

  • Ciptakan Lingkungan yang Bersih

Udara segar adalah teman baik penderita PPOK. Hindari paparan asap rokok, polusi, debu, atau bahan kimia. Gunakan masker bila diperlukan dan pastikan rumah memiliki sirkulasi udara yang baik.

  • Disiplin dengan Obat dan Kontrol secara Rutin

Penderita PPOK biasanya mendapatkan obat inhaler atau terapi lain dari dokter. Gunakan sesuai petunjuk dan jangan lupa kontrol rutin untuk memantau perkembangan kesehatan paru.

  • Lindungi Diri dari Infeksi

Penderita PPOK lebih rentan terkena flu atau infeksi paru. Karena itu, menjaga perilaku hidup bersih dan sehat sangat dianjurkan seperti menjaga kebersihan tangan dengan melakukan cuci tangan dengan benar, menggunakan masker di tempat keramaian. Penderita PPOK juga bisa melakukan vaksinasi flu dan pneumonia.

  • Jaga Pikiran Tetap Positif

Hidup dengan PPOK bisa memicu stres atau cemas. Dukungan keluarga, komunitas pasien, atau sekadar melakukan hobi yang disukai dapat membantu menjaga kesehatan mental tetap baik.

PPOK memang penyakit kronis, tetapi bukan berarti penderita PPOK tidak bisa menikmati hidup. Dengan gaya hidup sehat, pengelolaan yang tepat, dan dukungan orang terdekat, penderita PPOK tetap bisa bernapas lebih lega dan menjalani hari-hari dengan penuh semangat.

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan RI. (2021). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD). (2024). Global Strategy for the Diagnosis, Management, and Prevention of Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Retrieved from https://goldcopd.org

World Health Organization. (2023). Chronic obstructive pulmonary disease (COPD). Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/chronic-obstructive-pulmonary-disease-(copd)

Mayo Clinic. (2023). Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) – Lifestyle and home remedies. Retrieved from https://www.mayoclinic.org

4 Hal yang Terjadi karena Kebanyakan Scroll HP

Oleh : Nur Handayani, S.K.M

Di era digital, menggenggam ponsel dan terus scroll layar sudah jadi kebiasaan sehari-hari. Mulai dari bangun tidur hingga sebelum terlelap, tangan kita nyaris tak lepas dari gawai. Sayangnya, terlalu lama scroll HP tidak hanya menghabiskan waktu, tapi juga membawa dampak serius bagi kesehatan. Inilah empat hal yang perlu diwaspadai.

  1. Mata Lelah dan Buram

    Terlalu lama menatap layar membuat mata bekerja lebih keras. Akibatnya muncul gejala digital eye strain seperti mata kering, perih, atau pandangan buram. Kondisi ini bisa makin parah bila pencahayaan sekitar kurang baik atau jarak pandang terlalu dekat.

    2. Nyeri Leher dan Punggung

    Kebiasaan menunduk saat scroll HP memicu text neck, yaitu nyeri pada leher, bahu, hingga punggung bagian atas. Jika berlangsung lama, postur tubuh bisa terganggu dan rasa sakit menjadi kronis.

    3. Gangguan Tidur

    Scroll HP sebelum tidur sering dianggap “teman pengantar tidur”, padahal cahaya biru dari layar menghambat produksi melatonin, hormon pengatur tidur. Akibatnya, kita susah terlelap, tidur jadi dangkal, dan keesokan harinya tubuh terasa lelah.

    4. Stres dan Kecemasan

    Tak jarang, tanpa sadar kita terjebak dalam doomscrolling, yaitu kebiasaan terus membaca berita atau konten negatif. Hal ini meningkatkan stres, membuat cemas, bahkan bisa menurunkan rasa percaya diri karena sering membandingkan diri dengan orang lain di media sosial.

    Tips Sederhana Digital Detox

    • Tetapkan waktu khusus tanpa HP, misalnya satu jam sebelum tidur.
    • Gunakan aplikasi pengingat waktu layar agar tidak kebablasan.
    • Buat zona bebas gadget seperti meja makan atau kamar tidur.
    • Isi waktu luang dengan kegiatan nyata: olahraga ringan, membaca buku, atau ngobrol dengan keluarga.

    Mengurangi kebiasaan scroll HP bukan berarti anti teknologi, tetapi memberi ruang bagi tubuh dan pikiran untuk beristirahat. Dengan digital detox sederhana, kualitas tidur membaik, postur tubuh terjaga, pikiran lebih segar, dan hubungan sosial terasa lebih nyata.

    Referensi

    Kementerian Kesehatan RI. (2022). Bijak Gunakan Gadget untuk Kesehatan Mental. Jakarta: Kemenkes RI.

    Twenge, J. M., & Campbell, W. K. (2018). Associations Between Screen Time and Lower Psychological Well-Being Among Children and Adolescents. Preventive Medicine Reports, 12, 271–283.

    World Health Organization (WHO). (2021). Digital Health and Well-Being.

    Anak Batuk Enggak Sembuh-Sembuh?Waspadai Penyebab Tersembunyi di Baliknya!

    Oleh : Sukhalita. S.K.M

    Semua manusia memiliki sistem pertahanan tubuh untuk melindungi diri dari bahaya benda asing, termasuk kuman penyebab penyakit. Beberapa respon tersebut antara lain berkedip, bersin, dan batuk. Masing-masing respon tersebut memiliki tujuan masing-masing, tak terkecuali batuk.
    Batuk merupakan kondisi yang umum terjadi. Semua kelompok usia bisa saja mengalami kondisi ini, tergantung faktor risiko yang dimiliki masing-masing orang. Batuk umumnya tidak berbahaya, tetapi bisa saja merupakan gejala dari kondisi yang memerlukan pertolongan medis. Jadi, kupas tuntas tentang batuk dalam artikel ini, supaya tidak salah langkah!
    Apa itu Batuk?
    Batuk adalah bentuk respon alami tubuh untuk melindungi saluran pernapasan, khususnya paru-paru, dari kuman maupun benda asing serta membersihkan jalan napas. Beberapa kondisi bisa memicu terjadinya batuk, baik karena kuman penyebab penyakit, peningkatan produksi dahak, adanya benda asing, bahkan kanker.
    Umumnya, batuk bukan merupakan masalah serius karena biasanya dapat sembuh sendiri dalam waktu sekitar dua minggu. Namun, ada juga batuk yang berlangsung selama berbulan-bulan dan dapat menjadi tanda adanya penyakit yang lebih serius.
    Untuk mencegah kesalahan dalam penanganan dan mendapatkan perawatan yang tepat, penting untuk mengenali penyebab batuk.

    1. ISPA
      Penyebab paling umum dari batuk kronis pada anak-anak adalah infeksi saluran pernapasan atas. Ini dapat disebabkan oleh salah satu dari lebih dari 100 virus flu.
      “Anak-anak biasanya mengalami sekitar 8-10 kali pilek dalam setahun selama 5-7 hari,” kata William Berger, MD, profesor klinis di departemen pediatri University of California kepada Parents.
      Beberapa gejala batuk kronis akibat flu yang perlu diketahui para orangtua, antara lain:
       demam ringan hingga berat
       ada lendir yang memicu refleks muntah
       batuk parah dengan frekuensi yang lebih lama daripada flu biasa.
    2. ASMA
      Asma dapat menjadi penyebab batuk kronis pada anak karena peradangan dan penyempitan saluran napas yang membuatnya lebih sensitif terhadap pemicu seperti debu, asap, udara dingin, atau aktivitas fisik. Kondisi ini memicu batuk kering berulang, terutama pada malam hari atau saat anak beraktivitas, dan sering disertai sesak napas, napas berbunyi (mengi), serta rasa berat di dada. Karena gejalanya dapat datang dan pergi, asma sering tidak langsung dikenali, sehingga penting bagi orang tua untuk mewaspadai batuk yang sering kambuh dan memeriksakan anak ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat.
    3. POLUSI UDARA DAN ASAP ROKOK
      Paparan asap rokok dan polusi udara dapat membuat anak mudah batuk karena keduanya mengiritasi saluran pernapasan, memicu peradangan, dan meningkatkan produksi lendir. Zat berbahaya dalam asap rokok serta partikel polutan merusak silia (rambut halus pelindung paru) sehingga kotoran dan kuman lebih mudah menumpuk. Akibatnya, saluran napas anak menjadi lebih sensitif dan rentan infeksi, sehingga tubuh merespons dengan batuk untuk membersihkannya.
      Sumber :
      Fadli, dr. Rizal. 2024. Batuk. Halodoc.
      Fensynthia, dr. Gracia. 2025. Menyikapi Batuk pada Anak. Alodokter.
      Puskesmas Kuta Selatan. 2022. 4 Penyebab Batuk Kronis pada Anak-anak

    PENYAKIT YANG SERING MUNCUL DI MUSIM PANCAROBA

    Oleh : Susilawati, S.K.M

    Apa sih Penyakit yang Sering Muncul di Musim Pancaroba

    Musim pancaroba adalah periode transisi antara satu musim ke musim berikutnya, misalnya dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya. Pada masa ini, suhu, kelembapan, angin, dan kondisi lingkungan berubah secara cepat, sehingga tubuh kita menjadi lebih rentan terhadap infeksi saluran  pernapasan.

    Penyakit seperti flu, batuk, dan nyeri badan yang muncul bersama demam sering kali disebabkan oleh virus atau kuman yang menyerang sistem pernapasan dan sistem imun tubuh kita yang melemah karena adaptasi terhadap perubahan cuaca.

    Contohnya, Influenza (flu) adalah salah satu infeksi virus yang menular dan bisa menyerang ketika kondisi tubuh dan lingkungan kurang optimal.  Sedangkan Common Cold (pilek biasa) adalah infeksi saluran pernapasan atas yang juga sering muncul.

    Karena perubahan cuaca:

    • Suhu turun mendadak menyebabkan tubuh “terkejut”, sistem imun melemah.
    • Kelembapan tinggi atau angin dingin menyebabkan virus lebih mudah menyebar.
    • Perpindahan antara ruangan dingin/AC dan luar panas dapat menyebabkan stres pada tubuh.
    • Aktivitas di dalam ruangan lebih sering dapat menjadikan risiko penularan lebih besar.

    Dengan demikian, munculnya demam + flu + batuk + badan ngilu‐ngilu di musim pancaroba merupakan pola yang cukup umum.

    Gejala Umum

    Gejala yang sering muncul pada kondisi seperti ini antara lain adalah:

    • Demam (naik suhu tubuh) atau terasa menggigil.
    • Batuk, bisa batuk kering atau berdahak.
    • Pilek atau hidung tersumbat / meler.
    • Sakit tenggorokan.
    • Nyeri otot dan sendi (badan ngilu‐ngilu, pegal‐pegal) ,sering muncul pada flu.
    • Kelelahan, rasa lemas.
    • Kepala pusing atau sakit kepala.
    • Kadang mual atau muntah pada anak‐anak (jika infeksinya agak berat).

    Catatan penting: Gejala‐gejala ini juga bisa muncul pada berbagai penyakit lain (misalnya infeksi bakteri, pneumonia, COVID‐19), sehingga jika gejala berat atau berlangsung lama, sebaiknya konsultasi ke tenaga medis.


     Pengobatan

    Pengobatan ringan (di rumah)

    Untuk kondisi ringan, beberapa hal yang dapat dilakukan:

    • Istirahat cukup, jangan dipaksakan aktivitas berat.
    • Minum banyak air putih agar tubuh tetap terhidrasi.
    • Konsumsi makanan bergizi, hangat (sup, air hangat) untuk membantu pemulihan.
    • Atur udara di ruangan: jangan terlalu dingin/dingin berlebih, jaga kelembapan.
    • Jika ada hidung tersumbat, berkumur dengan air hangat atau gunakan larutan saline (nasal drop) jika perlu.
    • Untuk nyeri badan/otot bisa menggunakan obat pereda nyeri/pegal ringan setelah konsultasi ke dokter atau apotek.

    Perawatan medis

    • Jika infeksi virus (seperti flu), biasanya pengobatan adalah simptomatik (mengurangi gejala) karena banyak virus tidak punya obat khusus yang tersedia untuk semua orang.
    • Jika muncul komplikasi atau gejala berat (sesak napas, demam tinggi >3 hari, batuk berdarah, dsb)  segera ke dokter.
    • Penting: Antibiotik tidak selalu diperlukan karena mayoritas kasus batuk/pilek/flu disebabkan oleh virus, bukan bakteri. Penggunaan antibiotik secara sembarangan dapat menyebabkan resistensi bakteri.

    Pencegahan

    Karena kondisi mudah menular dan mudah muncul di musim pancaroba, langkah pencegahan sangat penting. Berikut beberapa tips:

    • Cuci tangan secara rutin dengan sabun & air mengalir, terutama sebelum makan, setelah dari tempat umum, atau setelah memegang benda‐bersama.
    • Hindari menyentuh wajah (mata, hidung, mulut) dengan tangan yang belum dicuci.
    • Tutup mulut dan hidung saat batuk/bersin, idealnya dengan tisu atau bagian dalam lengan atas, bukan dengan tangan langsung.
    • Gunakan masker ketika berada di tempat ramai atau saat ada banyak orang batuk‐pilek di sekitar.
    • Jaga kondisi tubuh: istirahat cukup, makan bergizi, hindari stres berlebih agar sistem imun tetap baik.
    • Hindari asap rokok dan lingkungan berasap karena dapat menurunkan daya tahan saluran pernapasan.
    • Jika tersedia dan direkomendasikan, lakukan vaksinasi influenza (terutama bagi kelompok rentan: lansia, anak kecil, ibu hamil, orang dengan penyakit kronis).
    • Jaga kebersihan lingkungan rumah: ventilasi baik, hindari lembap, saat pancaroba perhatikan agar ruangan nggak terlalu dingin atau berangin terus‐menerus.

    Sumber :

    Kunjungan Kerja Dalam Daerah Komisi D DPRD DIY

    Bantul-Rabu (22/10) telah dilaksanakan Kunjungan Kerja Dalam Daerah Komisi D DPRD DIY dalam rangka monitoring terkait Rencana Pembangunan sebagai Upaya Peningkatan Layanan Kesehatan di RS Paru Respira DIY. Dalam sesion ini dilakukan pemaparan mengenai Sejauh mana perkembangan terkait rencana pembangunan Infrastruktur RS Paru Respira oleh dr Tri Setiana Kusumadewi, Sp.PD selaku Direktur Respira di depan Anggota komisi D DPRD DIY. Terkait hal tersebut diharapkan adanya kesamaan persepsi sehingga permasalahan menyangkut proses pembangunan bisa diselesaikan secara bersama dan RS Paru Respira nantinya mampu berperan dan bersaing dalam meningkatkan derajad kesehatan Masyarakat di wilayah DIY dan Jateng.

    Sosialisasi Program dan Kebijakan Peningkatan Mutu (PMKP), Keselamatan Pasien (SKP) dan Manajemen Resiko Bagi Pimpinan, PIC Data Mutu dan Seluruh Karyawan RS Paru Respira

    Bantul- Kamis (16/10) RS Paru Respira mengadakan sosialisasi Program dan Kebijakan Peningkatan Mutu PMKP,Keselamatan Pasien SKP dan Manajemen Resiko Bagi Pimpinan, PIC Data Mutu dan Seluruh Karyawan RS Paru Respira. Kegiatan ini dilakukan secara Luring maupun Daring di . Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan seluruh staf memahami, menerapkan, dan menjalankan program tersebut secara berkelanjutan sehingga mutu Pelayanan dan Keselamatan pasien akan meingkat secara berkelanjutan, mencakup peningkatan kualitas pelayanan klinis, penurunan risiko kesalahan medis, peningkatan kepuasan pasien, dan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap Rumah Sakit, secara spesifik, sosialisasi ini bertujuan untuk menciptakan budaya keselamatan pasien dan lingkungan kerja yang aman serta nyaman bagi seluruh staf atau karyawan. Sosialisasi ini juga disampaikan oleh Narasumber yang berkopeten dibidangnya.