Mengenal Nyamuk Wolbachia: Mitra Tersembunyi dalam Pengendalian Penyakit
Oleh : Arifah Budi Nuryati, SKM
Implementasi Wolbachia pertama kali dilakukan di Yogyakarta, Indonesia, oleh World Mosquito Program (WMP). Setelah meninjau penyebaran nyamuk di Yogyakarta, Kementerian Kesehatan menyimpulkan bahwa terdapat cukup bukti untuk memperluas penerapan Wolbachia guna melindungi jutaan penduduk Indonesia dari Demam Berdarah Dengue (DBD). Melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1341 Tahun 2022, metode Wolbachia diimplementasikan di lima kota lainnya, yaitu Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang. Metode Wolbachia, inovasi dari World Mosquito Program (WMP), telah berhasil diterapkan di 14 negara, termasuk Indonesia, sejak 2011.
Apa itu Wolbachia
Wolbachia, bakteri alami yang ditemukan pada beberapa serangga, termasuk nyamuk Aedes aegypti, dianggap aman bagi manusia dan lingkungan. Kemampuannya menghambat reproduksi virus dengue dalam tubuh nyamuk membuatnya efektif dalam mencegah penyebaran penyakit seperti dengue, zika, demam kuning, dan chikungunya.
Bagaimana Cara Kerja Wolbachia?
Wolbachia merupakan sebuah bakteri yang memiliki kemampuan untuk menonaktifkan virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti, membuka peluang baru dalam pengendalian demam berdarah. Melalui mekanisme perkawinan silang, nyamuk jantan yang mengandung Wolbachia dapat menghentikan penularan virus dengue pada nyamuk betina, dan sebaliknya, menghasilkan telur yang membawa Wolbachia. Penyebaran bakteri ini secara positif mengurangi risiko penularan penyakit. Di Indonesia, teknologi Wolbachia diterapkan dengan metode “penggantian,” di mana nyamuk jantan dan betina yang membawa Wolbachia dilepaskan ke populasi alami. Pendekatan ini memastikan keturunan nyamuk setempat juga membawa Wolbachia, menciptakan efek perlindungan yang berlangsung secara berkelanjutan. Wolbachia tidak hanya menghentikan reproduksi virus dengue dalam tubuh nyamuk, tetapi juga memberikan perlindungan dari satu generasi nyamuk ke generasi berikutnya.
Dapatkah manusia terinfeksi serangga yang membawa wolbachia?
Wolbachia pada serangga tidak diketahui dapat menginfeksi manusia. Penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa sukarelawan manusia yang terpapar gigitan periodik nyamuk Aedes aegypti yang membawa Wolbachia tidak menunjukkan respons kekebalan terhadap Wolbachia. Selain itu, manusia secara rutin sudah terpapar oleh nyamuk, seperti Aedes albopictus dan Culex quinquefasciatus, yang secara alami membawa Wolbachia. Meskipun demikian, tidak ada laporan mengenai manusia yang terinfeksi oleh Wolbachia pada serangga.
Apa Dampak Positif Wolbachia?
Pada tahun 2022, uji coba teknologi Wolbachia di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul menunjukkan penurunan kasus demam berdarah hingga 77%, dengan pengurangan proporsi dirawat di rumah sakit sebesar 86%. Dampak positifnya terhadap pengurangan penyakit demam berdarah dan kebutuhan rawat inap memiliki implikasi signifikan pada penghematan biaya dalam upaya pengendalian dengue di negara yang mengadopsinya.
Teknologi Wolbachia akan sangat menghemat biaya pada daerah urban dengan populasi tinggi. Jika teknologi Wolbachia diterapkan di 7 kota di Indonesia, bisa mencegah 1 juta kasus dan menyelamatkan 500 nyawa penduduk setiap tahunnya. Ini sudah menghemat 2-3 kali investasi selama 10 tahun dari biaya pengobatan dan biaya produktivitas yang hilang karena dengue.
WMP bersama mitra telah sukses mengimplementasikan teknologi Wolbachia selama 10 tahun terakhir, dengan pelepasan skala besar di Indonesia, Brazil, dan Colombia. Metode ini telah terbukti memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat. Wolbachia ini juga merupakan metode yang berkesinambungan, resilient, dan cost effective, sehingga metode ini bisa dipertimbangkan menjadi salah satu infrastruktur kesehatan publik di masa depan.
Sumber:
Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. 2023. Teknologi Wolbachia dalam Pengendalian Demam Berdarah di Indonesia. https://ayosehat.kemkes.go.id/teknologi-wolbachia-dalam-pengendalian-demam-berdarah-di-indonesia#:~:text=Cara%20Kerja%20Wolbachia%20Dalam%20Melumpuhkan%20Virus%20Dengue&text=Dengan%20mekanisme%20kawin%20silang%2C%20di,positif%20dalam%20menekan%20penularan%20penyakit.
Ekapitiningrum, Kurnia. 2022. Wolbachia, Inovasi dalam Pengendalian Dengue Global. https://ugm.ac.id/id/berita/23218-wolbachia-inovasi-dalam-pengendalian-dengue-global/
Project Wolbachia Singapore dan National Environment Agency. 2016. Risk Assessment for the Use of Male Wolbachia-Carrying Aedes aegypti for Supression of the Aedes aegypti Mosquito Population. https://www.nea.gov.sg/docs/default-source/project-wolbachia/2016-08-24-risk-assessment-for-the-use-of-wolbachia-carrying-aedes-males.pdf
Sumanah, Dewi Sri. 2023. Metode Wolbachia di Bali, Upaya Perlindungan Masyarakat dari Ancaman Demam Berdarah Dengue. https://savethechildren.or.id/artikel/metode-wolbachia-di-bali-upaya-perlindungan-masyarakat-dari-ancaman-demam-berdarah-dengue
WHO. 2020. Reducted Pathogen Transmission by Microorganism. https://www.who.int/groups/vector-control-advisory-group/summary-of-new-interventions-for-vector-control/reduced-pathogen-transmission-by-a-microorganism
Write a Comment