Sehubungan dengan akan dibuka kembali pelayanan Rawat Jalan dokter Spesialis Anak mulai pekan ketiga Mei 2020, dan dengan mempertimbangkan situasi pandemi COVID – 19, maka disampaikan beberapa hal berikut:
Yogyakarta (15/03/2020) jogjaprov.go.id – Menanggapi situasi dan kondisi di Daerah Istimewa Yogyakarta terkait Corona Virus Disease (COVID19), Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengadakan jumpa pers dengan kalangan media pada Minggu (15/03) siang di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Terdapat lima pokok hasil dari tindak lanjut penanggulangan virus COVID19 tersebut yakni:
.
Jumlah Pasien Terindikasi
Berdasarkan data dari Rumah Sakit Rujukan COVID19 di DIY per Minggu (15/03) pukul 11.30 WIB, jumlah pasien terindikasi korona yang sudah diperiksa ada 17 orang. Dari jumlah tersebut, 12 orang dinyatakan negatif, 1 orang dinyatakan positif, dan 4 orang lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium pusat.
Tindak Lanjut – Penanggulangan Pasien
Pasien yang dinyatakan positif atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP), akan ditindaklanjuti dan dibiayai oleh pusat
Pasien yang dinyatakan negatif atau Orang Dalam Pemantauan (ODP), akan ditindaklanjuti dan dibiayai oleh Pemerintah Daerah (Pemda)
Sterilisasi Wilayah
Mempertimbangkan referensi dari ahli mikrobiologi dan juga perkembangan situasi terkini yang terjadi di RS Rujukan DIY, status DIY belum dapat dinyatakan sebagai daerah dengan Kejadian Luar Biasa (KLB)
.
-Demikian halnya pemberlakuan skema locked down untuk DIY, masih belum dapat dilakukan. Adapun ketentuan ini bersifat dinamis dengan mempertimbangkan perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi.
Kegiatan pariwisata, kunjungan, atau sejenisnya masih berjalan seperti biasanya. Ketentuan ini bersifat dinamis dengan tetap melaukan observasi pada perkembangan situasi dan kondisi faktual. Tentunya dengan tetap mempertimbangkan sektor ekonomi karena sebagian lapisan masyarakat akan terdampak pada penurunan pendapatan.
.
Keberlanjutan Proses Belajar Mengajar
Bagi Sekolah Menengah Atas/Kejuruan yang akan menjalani Ujian Nasional mulai Senin (16/03), diharapkan untuk tetap melanjutkan ujian nasional di sekolah masing-masing sebagaimana adanya
.
-Untuk proses belajar mengajar di tingkat universitas swasta maupun negeri atau di tingkat sekolah yang tidak sedang menjalani ujian nasional, masih perlu pembahasan lebih lanjut dan akan diputuskan pada Senin (16/03) siang. Sultan menjelaskan bahwa sistem belajar online dilakukan, sejatinya lebih baik dilakukan hingga 1 minggu setelah libur lebaran. Hal tersebut menjadi salah satu antisipasi 300,000 mahasiswa yang menuntut ilmu di Yogyakarta pulang ke kampung halaman dan kembali lagi ke Yogyaarta. Tenggat waktu tersebut ditakutkan sebagai waktu yang sama dengan masa inkubasi virus COVID19.
.
Antisipasi dan Kegiatan Preventif
.
-Seluruh Kabupaten/Kota diimbau untuk dapat menggerakkan masyaraatnya agar senatiaa hidup sehat misalnya selalu menjaga kebersihan tangan dengan menggunakan sabun biasa atau tisu basah, sebab produk pencuci tangan (hand sanitizer) hanya akan menghalau bakteri namun bukan virus.
.
-Pemda bersama masyarakat harus saling bahu-membahu untuk menyelamatkan dan menangani yang sakit, serta menjaga yang sehat agar jangan sampai sakit. Masyarakat bukan hanya merupakan objek, namun juga bias berperan sebagai subjek yang turut aktif mencegah penyebaran virus.
.
Adapun secara garis besar, Sultan berharap bahwa masyarakat DIY dapat menyikapi pandemik virus ini dengan bijak, tetap waspada, dan tidak berlebihan. Keputusan dan tindak lanjut yang diambil hendaknya tidak membuat kejutan-kejutan pada publik dan memunculkan disinformasi
.
Selanjutnya, untuk informasi dan nomor kontak antiipasi virus COVID 19, dapat menghubungi
(0274) 555585 dan 08112764800.
Jumlah
perokok usia remaja di Indonesia terus meningkat. Di Indonesia terjadi tren
peningkatan jumlah perokok dari kalangan remaja. Ironisnya budaya merokok saat
ini sudah dianggap menjadi hal yang lumrah di kalangan masyarakat secara umum.
Tren merokok pada remaja saat ini tidak hanya pada rokok konvensional saja, namun mulai banyak yang menggunakan vape atau rokok elektrik. Sebagian orang beranggapan bahwa rokok elektrik atau vape sebagai alternatif lebih sehat mengurangi ketergantungan merokok. Cairan vape juga dibuat dengan beragam rasa yang bisa dipilih sesuai selera. Penggunaan rokok elektrik dijadikan sebagai alih-alih untuk mendapatkan rokok yang lebih aman dengan bujukan “zero nicotin” atau hanya karena menciptakan pembenaran secara sepihak bahwa merokok elektrik sebagai peralihan untuk berhenti merokok konvensional secara total. Pemakaian rokok elektrik seakan melahirkan generasi baru pecandu nikotin, yang tentu saja akan berisiko mengalami penyakit terkait nikotin. Hal tersebut menjadi penyebab banyaknya perokok ganda yang tidak hanya merokok konvensional saja namun juga merokok elektrik.
Mudahnya mendapatkan alat vapour dan berbagai perangkat rokok elektrik, serta cairan berperisa yang sebenarnya juga mengandung nikotin, menjadikan anak usia remaja semakin tertarik untuk mencoba merasakan rokok elektrik. Hal ini berdampak pada banyaknya kesalahpahaman terutama pada remaja yang mengartikan bahwa rokok elektrik lebih aman daripada rokok konvensional, maka perlu diadakan edukasi mengenai bahaya rokok elektrik.
Sebagai upaya pencegahan dampak dan perilaku merokok pada
remaja, Sekolah Islam Terpadu LHI Yogyakarta berinisiatif mengundang Rumah
Sakit Paru Respira untuk memberikan penyuluhan mengenai bahaya rokok elektrik.
Kegiatan penyuluhan diikuti oleh seluruh peserta didik putra yang berjumlah 80
anak dengan didampingi beberapa guru pengajar. Seluruh peserta penyuluhan
antusias dalam menyimak materi yang diberikan. Kegiatan penyuluhan dilakukan
dengan interaktif sehingga seluruh peserta bisa aktif dalam kegiatan
tersebut.
Hasil dari kegiatan ini menekankan pada pentingnya informasi dan peran
dari berbagai pihak secara komprehensif untuk mendukung upaya penyuluhan
edukasi dampak rokok maupun vape pada remaja serta menghilangkan asumsi bahwa
vape tidak berbahaya karena hal terbaik yang perlu kita hirup adalah udara
bersih.
Tak terasa hiruk pikuk peringatan 83
tahun pengabdian RS Paru Respira telah berlalu. Civitas hospitalia dan penduduk
sekitar Rumah Sakit Paru Respira telah kembali pada kegiatan masing-masing.
Sedikit bernostalgia, kegiatan 83 tahun pengabdian yang bertajuk “Sehat Bersama
Respira” kemarin bertujuan untuk menyampaikan rasa terimakasih
kepada seluruh pihak yang telah mendukung RS Paru Respira; kampanye
GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)
dengan menyelenggarakan kegiatan jalan sehat dan senam aerobik; pemeriksaan
kesehatan dan pengobatan gratis sebagai bentuk kegiatan bakti sosial rumah
sakit; panggung
hiburan masyarakat dengan
diselenggarakannya pentas seni musik karawitan, campur sari dan drama tari persembahan dari
karyawan karyawati RS Paru Respira dengan lakon “Agonia Cinta” yang menceritakan
tentang legenda Rara Jonggrang dengan sedikit modifikasi cerita untuk
kepentingan promosi kesehatan.
Rangkaian kegiatan yang dimulai dari
jalan sehat diikuti oleh 300 peserta dari masyarakat dan karyawan, untuk
pemeriksaan gratis dan cek laboratorium terbatas diikuti oleh 200 peserta dengan
pemberi layanan yang melibatkan komite medik, keperawatan dan farmasi. Tak mau
kalah dari booth pemeriksaan fisioterapi dengan layanan pemeriksaan
kadar oksigen Co Analyzer juga memberikan pelayanan gratis terbatas.
Setelah mengolahragakan masyarakat dan
civitas hospitalia RS Paru Respira, MC yang kompak mengajak masyarakat
menyanyikan beberapa lagu diiringi organ tunggal dari Akbar Production dan
membagikan beberapa doorprize menarik diantaranya: sepeda MTB, lemari es, mesin
cuci, dispenser, coffee maker, kipas angin, magic com dan masih
banyak lagi. Rangkaian acara pagi ditutup dengan pembagian doorprize disertai wajah
sumringah dari masyarakat yang beruntung mendapatkannya.
Suasana sore di lapangan Guyengan
telah diramaikan oleh beberapa pedagang yang menjajakan makanan, minuman dan
mainan. Panitia masih sibuk mengecek ulang persiapan pentas seni. Acara dibuka
oleh sambutan selamat datang dan ucapan terima kasih dari Kepala Desa Palbapang
atas terselenggaranya acara ini. Kemudian berikutnya diisi dengan acara drama
tari Agonia Cinta yang juga merupakan rangkaian dari sambutan Direktur RS Paru
Respira. Selesai sambutan direktur, dilanjutkan pemotongan tumpeng dan
diserahkan kepada Sekda DIY Drs. R. Kadarmanta Baskara Aji sekaligus untuk
memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Sekda DIY mengapresiasi pertunjukan drama tari Agonia Cinta dengan
harapan RS Paru Respira mampu mengembangkan pariwisata dan seni di sektor
kesehatan.
Harapannya acara 83 pengabdian RS Paru Respira ini bisa menjadi semangat untuk civitas hospitalia untuk memberikan energi positif demi terselenggaranya RS Paru Respira yang menjadi pusat pelayanan kesehatan paru dan pernapasan secara komprehensif untuk wilayah DIY dan Jawa Tengah.
Selamat datang di website kami dengan konsep minimalis namun interaktif.Semoga website RS Paru Respira Yogyakarta dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan pelayanan & memberikan informasi secara cepat dan akurat pada masyarakat.