Asap rokok mengandung lebih dari
4.000 senyawa kimia, 43 diantaranya bersifat karsinogen. Tidak ada kadar
paparan minimal dalam asap rokok/tembakau yang “aman”. Berdasarkan WHO,
tembakau merupakan penyebab terbesar kematian pada penyakit yang dapat dicegah.
WHO memperkirakan bahwa penggunaan tembakau
saat ini bertanggung jawab atas kematian sekitar enam juta orang di
seluruh dunia setiap tahun dengan banyak dari kematian ini terjadi sebelum
waktunya. Total ini termasuk sekitar 600.000 orang yang juga diperkirakan
meninggal akibat efek perokok pasif. Meskipun sering dikaitkan dengan kesehatan
yang buruk, cacat dan kematian akibat penyakit kronis yang tidak menular,
merokok tembakau juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian akibat
penyakit menular. Berdasarkan laporan WHO, China dan India memiliki angkat
perokok tertinggi di dunia, masing-masing dengan 307 juta dan 106 juta perokok,
dari total 1,1 miliar perokok di kalangan orang dewasa, diikuti oleh Indonesia
dengan 74 juta.
Indonesia menghadapi permasalahan
yang serius terkait rokok tembakau. Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, 62,9%
laki-laki usia 15 tahun keatas mengkonsumsi tembakau hisap dan kunyah,
sementara konsumsi pada wanita sebanyak 4,8%, atau totalnya konsumsi rokok
penduduk usia 15 tahun keatas sebanyak 33,8%. Prevalensi merokok pada penduduk
umur 10-18 tahun di Indonesia diperkirakan mencapai 9,1%, hasil ini mengalami
kenaikan dibandingkan dengan Riskesdas tahun 2013 yang berada pada angka 7,2 %.
Hasil Riskesdas ini berarti menunjukkan bahwa perokok Indonesia usia muda
mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ketahun. Hasil Riskesdas
juga menunjukkan dua pertiga laki-laki dewasa di Indonesia adalah perokok. Indonesia
menyumbang separuh dari jumlah perokok dewasa di kawasan Asia.
Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS)
yang diprakarsai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diperingati setiap tahun di
seluruh dunia setiap tanggal 31 Mei. Tahun ini HTTS mengusung tema “Tobacco and Lung Health“, menyoroti
isu dampak rokok pada kesehatan paru-paru. Kampanye ini bertujuan meningkatkan
kesadaran tentang dampak negatif tembakau terhadap kesehatan paru-paru orang
dari kanker hingga penyakit pernapasan kronis serta fungsi mendasar paru-paru
untuk kesehatan dan kesejahteraan semua orang. Asap rokok memberikan dampak pada kesehatan paru-paru seperti serangan
penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), emfisema, dan kanker. Penyakit yang
berhubungan dengan jantung, strok dan penyakit gangguan reproduksi dan
kehamilan juga dapat diakibatkan dari pengunaan rokok.
Kebiasaan merokok adalah
penyebab utama tingginya kasus kanker paru di Indonesia. Sebelum berubah
menjadi kanker, biasanya rokok akan merusak fungsi paru secara perlahan. Kerusakan
paru paling awal yang dapat dialami para perokok aktif adalah penyakit paru
obstruktif kronis (PPOK). PPOK adalah penyakit kerusakan paru yang terjadi
akibat penyumbatan di dalamnya, sehingga tidak dapat berfungsi normal kembali.
Faktor resiko utama seseorang terkena PPOK adalah paparan asap rokok, baik pada
perokok aktif maupun perokok pasif. Perokok pasif juga memiliki resiko yang
sama, asap rokok sama jahatnya dengan kandungan yang ada di dalamnya. Proses
terjadinya hampir sama dengan para perokok aktif, jadi asap mengandung zat
beracun yang bisa terhirup masuk ke dalam paru. Semakin sering dan lama orang
menghirup asap rokok, maka akan kian banyak juga zat beracun yang masuk ke
dalam tubuhnya. Lama-kelamaan, kerusakan terjadi dan akhirnya penyakit paru
obstruktif kronis pun muncul.
Jika melihat dampak yang ditimbulkan dari rokok terhadap tubuh kita, rasanya sayang sekali apabila seseorang masih meneruskan kebiasaan merokoknya. Berhenti merokok dan lepas dari kecanduan nikotin memang sulit, tetapi sulit bukan berarti berarti kita tidak bisa. Kebiasaan merokok ini tidak memiliki efek positif satupun, sehingga mari kita jadikan momen hati tanpa tembakau sedunia ini menjadi momen yang akan diperingati setiap hari, jadikan setiap harimu menjadi hari tanpa rokok, sayangi parumu, sayangi orang-orang disekitarmu dengan tidak merokok.
Sering terburu-buru
berangkat beraktifitas dan ga sempat sarapan pagi? Terus saat harus beraktifitas
perut berasa “keroncongan”? Atau kepala pusing berkunang-kunang
karena kelaparan? Pernah merasakan itu semua? Pada umumnya orang yang
melewatkan waktu sarapan pagi, pada waktu sekitar jam 9 atau 10 pagi perut
mulai terasa kosong dan muncul rasa lapar. Ada banyak hal sehingga seseorang harus melewatkan waktu
sarapan pagi, dari mulai alasan karena tidak ada waktu, bosan dengan menu
sarapan yang itu-itu saja hingga alasan takut gemuk. Faktanya saat perut terasa sangat lapar, otak seakan memerintah
untuk segera mengisi perut kosong kita. Begitu ada makanan, apapun itu akan kita lahap untuk mengganjal perut kosong. Orang
dengan perut kosong menjadi tidak fokus dengan apa yang sedang dikerjakan.
Sebenarnya itu manusiawi. Karena memang belum ada “bensin” yang masuk sebagai
asupan energi untuk melakukan aktifitas.
Sarapan
merupakan asupan pertama kali setelah berjam-jam tidur di malam hari. Pada
kondisi tersebut, gula darah dalam tubuh berada pada level terendah. Saat asupan
masuk, organ tubuh langsung merespon. Sari-sari makanan akan beredar sebagai asupan
energi yang diperlukan organ tubuh. Energi inilah yang jadi bekal beraktifitas
sepanjang hari. Otak akan mudah berkonsentrasi lebih optimal dan kita tidak
cepat mengantuk karena telah diisi “bensin”. Hal ini juga pernah diungkap oleh
pakar gizi Dr. Leane, M.Sc (Jurnal non Penelitian Pentingnya Sarapan Terhadap
Konsentrasi Belajar Siswa di Sekolah – handiqa97.blogspot.co.id) bahwa sarapan yang memiliki komposisi gizi
yang cukup dan seimbang merupakan hal penting sebagai asupan pertama setelah
sepanjang malam tidur. Asupan ini menjadi cadangan energi dalam tubuh untuk
menunjang aktifitas kita. Sarapan memasok kebutuhan energi cukup besar yaitu
sekitar 35% kebutuhan energi. Jika pola makan sehari empat kali, sarapan
memasok 25 kebutuhan energi.
Bagi para ibu di
seluruh Indonesia, perlu dipahami bahwa sarapan penting sekali untuk bekal anak
sekolah melakukan aktifitasnya. Anak yang memiliki sarapan pagi yang sehat,
akan lebih siap menerima pelajaran, lebih mudah fokus, lebih bersemangat dan
tidak lesu, daya tangkap pelajaran lebih optimal, kebutuhan untuk tumbuh
kembang anak akan lebih baik, anak cenderung lebih sehat dan tentunya tidak
akan mudah jajan sembarangan karena perut dalam kondisi terisi asupan makanan. Hal
ini pernah disampaikan dalam International Journal of Food Science and
Nutrition (dicuplik pada www.nestlenutrition-institute.org) dimana telah dilakukan penelitian di Eropa yang dilakukan pada
anak Cypriot disimpulkan bahwa pemilihan jenis sarapan setiap pagi dapat
memberikan pengaruh langsung pada berat badan anak dan kesehatan secara
keseluruhan. Salah satu hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa pada
beberapa sampel anak perempuan yang terbiasa sarapan pagi cenderung memiliki
Indeks Massa Tubuh (IMT) lebih rendah, kadar kolesterol dan tekanan darah
diastole juga rendah.
Selain berpengaruh terhadap daya tangkap otak, sarapan juga berkontribusi
terhadap berkurangnya resiko diabetes. Orang yang menikmati sarapan pagi, gula
darah dan insulin dalam tubuh mengalami peningkatan secara lambat. Sehingga gula darah tidak berada pada level yang tinggi dan hanya ada sedikit insulin dalam
tubuh. Orang dengan sarapan pagi, produksi enzim
kolesterol berkurang, sehingga mendorong jantung bekerja secara normal. Resiko
penyakit jantung juga berkurang. Untuk Anda yang melewatkan sarapan pagi hanya
karena takut gemuk, mungkin akan
ragu-ragu ketika akan sarapan. Ada beberapa penelitian memaparkan
bahwa dengan sarapan pagi, akan membantu program diet dan menjaga berat badan
kita. Secara umum, saat kita
tidak sarapan, di waktu sekitar pukul 9 atau 10 pagi, perut memberi “sign” bahwa lapar.
Akibatnya saat melihat makanan menjadi “over” atau berlebihan. Kemudian muncul kecenderungan kita
lebih gampang memilih permen, makanan camilan tidak sehat atau minuman ringan untuk mengisi perut. Inilah yang menjadikan pencernaan tidak sehat
bahkan berat badan menjadi bertambah. Coba bayangkan, bila kita mengkonsumsi
sarapan pagi yang sehat. Kita berada pada kondisi kenyang lebih lama atau dengan kata lain, menunda
lapar lebih lama hingga waktu makan siang. Dan pada saat makan siangpun kita
akan lebih bijak untuk memilih jenis makanan yang akan kita konsumsi. Hal ini juga senada yang diungkapkan oleh Tanya Zuckerbrot, R.D. ahli nutrisi penulis buku The F-Factor Diet(Kompas, 20
April 2011), dimana sarapan pagi yang sehat dapat meningkatkan metabolisme
sehingga pembakaran kalori sepanjang hari lebih efisien. Sarapan dengan
karbohidrat kompleks yang mengandung serat tinggi dan rendah gula akan dicerna
dengan lambat, sehingga menyediakan energi yang konstan dan membuat Anda tidak
cepat lapar.
Apakah Anda tahu kalau sarapan pagi
bisa menjaga mood kita? Saat perut kosong dengan beban pekerjaan yang banyak
tentu mendorong kita cepat stress. Namun, bila kondisi sudah sarapan, otak mendapat
energi untuk bisa berkonsentrasi tanpa terpikir oleh kita rasa lapar, kita jauh
lebih siap menjalani beban pekerjaan yang ada, mood jadi terjaga. Ternyata kalau kita uraikan ada banyak manfaat sarapan. Lalu sarapan seperti apa yang dapat
menunjang hidup lebih sehat?
Agar hidup sehat, terapkan pola sarapan yang sehat. Lakukan sarapan
sebelum jam 9 pagi, pilih sarapan yang rendah lemak,
hindari daging-dagingan. Sayur dan buah-buahan yang mengandung serat adalah menu bagus untuk
sarapan. Makanan yang tinggi protein seperti telur dan susu adalah makanan yang
baik dikonsumsi untuk sarapan pagi. Hindari makan nasi terlalu banyak. Bila
perlu konsumsi beras merah. Beberapa
makanan sehat yang bisa dikonsumsi saat sarapan antara lain, sayuran,
buah-buahan, susu, telur, roti gandum, oatmeal, atau sedikit nasi
dengan kombinasi sayuran. Berdasar pengalaman pribadi, pilihan buah sebagai sarapan dapat menunda lapar
lebih lama. Dan pada saat makan siang, kita cenderung memilih menu makanan yang tidak sembarangan dan
tidak “over” saat menyantapnya. Badan terasa lebih
enteng. Intinya kita harus pilih menu makanan sarapan yang sehat. Kandungan asupan sarapan pagi yang sehat akan
menjadi nutrisi pertama setelah bangun tidur untuk mengawali hidup sehat Anda
dan energi yang akan menopang aktifitas Anda sepanjang hari. Yuk Mulai biasakan
sarapan sehat setiap pagi agar hidup kita lebih sehat
DAFTAR PUSTAKA
Pentingnya Manfaat Sarapan Pagi yang Tak Boleh Diabaikan. http://mediskus.com
7 Manfaat Sarapan Pagi Bagi Kesehatan. http://manfaat.co.id tanggal 4 Agustus 2014
Minudin, Handiqa. Jurnal Non Penelitian Pentingnya Sarapan Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa Di Sekolah. http://handiqa97.blogspot.co.id Desember 2015
Maria Mexitalia, Hendriani Selina, Mohammad Syarofil Anam, Aya Yoshimura, Taro Yamauchi, Nurkukuh, Bambang Hariyana. Jurnal Gizi Klinik Indonesia : Perbedaan status gizi, kesegaran jasmani, dan kualitas hidup anak sekolah di pedesaan dan perkotaan. http://www.ijcn.or.id Tanggal 4 April 2012
RESPIRA LIVE ON JOGJA TV “INI SAATNYA INDONESIA BEBAS TBC, MULAI DARI SAYA”
dr. Tri Setiana Kusumadewi, Sp.PD.,Subsp.PMK(K)
Selamat datang di website kami dengan konsep minimalis namun interaktif.Semoga website RS Paru Respira Yogyakarta dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan pelayanan & memberikan informasi secara cepat dan akurat pada masyarakat.