
RAMBUT RONTOK DAN MASALAH KESEHATAN
Oleh : Susilawati, SKM
Rambut adalah organ tubuh pada manusia yang berupa helaian-helaian yang tumbuh dari folikel rambut di kulit. Rambut memiliki banyak fungsi, termasuk melindungi kulit kepala dari paparan sinar matahari, kotoran dan mikroorganisme berbahaya, menjaga suhu tubuh, dan sebagai bagian dari penampilan seseorang. Untuk itu kesehatan rambut dan kulit kepala tidak boleh dianggap sepele dan harus dijaga kebersihannya sehingga rambut dapat tumbuh dengan subur dan sehat. Pada saat ini masalah rambut yang paling sering dialami sebagian besar masyarakat adalah rambut rontok. Oleh karena itu mari kita cari tau penyebabnya dan bagaimana cara menanggulanginya.
Rambut rontok merupakan hal yang dianggap wajar, tetapi jika terjadi secara tiba-tiba atau dalam jumlah yang signifikan dan disertai gejala lain, ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Rambut rontok umumnya disebabkan oleh faktor gaya hidup, seperti menggunakan produk perawatan rambut yang mengeluarkan panas atau berbahan kimia keras, sering mengikat rambut dengan ketat, pola makan yang buruk, atau stres berkepanjangan.
Rambut rontok yang berlebihan dapat menjadi indikasi masalah kesehatan tertentu, seperti kekurangan zat besi (anemia), masalah tiroid, atau penyakit autoimun seperti alopecia areata. Selain itu, perubahan hormon (seperti saat kehamilan atau menopause), penggunaan obat-obatan tertentu, dan stres juga bisa memicu rambut rontok. Umumnya setiap orang akan kehilangan rambut kurang lebih 50-100 helai per harinya.`
Penyebab Rambut Rontok yang Berhubungan dengan Masalah Kesehatan:
- Anemia Defisiensi Besi:
Kekurangan zat besi dapat menghambat produksi sel darah merah, sehingga nutrisi dan oksigen yang disalurkan ke folikel rambut berkurang, menyebabkan rambut rontok.
- Masalah Tiroid:
Gangguan tiroid (hipotiroidisme atau hipertiroidisme) dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut dan menyebabkan kerontokan.
- Penyakit Autoimun:
Alopecia areata adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut, menyebabkan kebotakan pada area tertentu atau bahkan seluruh tubuh.
- Perubahan Hormon:
Perubahan hormonal akibat kehamilan, menopause, atau sindrom ovarium polikistik (PCOS) dapat mempengaruhi siklus pertumbuhan rambut dan menyebabkan kerontokan.
- Kekurangan Nutrisi:
Kekurangan protein, vitamin D, vitamin B kompleks, atau zat besi dapat menghambat pertumbuhan rambut dan menyebabkan kerontokan.
Faktor Risiko Lainnya:
- Stres:
Stres kronis dapat menyebabkan kondisi yang disebut telogen effluvium, di mana rambut memasuki fase istirahat lebih awal dan rontok lebih banyak.
- Diet yang Tidak Seimbang:
Kekurangan nutrisi penting seperti protein, vitamin B, dan zinc dapat menyebabkan rambut rontok.
- Penggunaan Produk Perawatan Rambut yang Tidak Tepat:
Penggunaan produk yang terlalu keras, sering mengganti sampo, atau sering menggunakan alat styling rambut yang panas dapat merusak folikel rambut dan menyebabkan kerontokan.
- Efek Samping Obat-obatan:
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan kerontokan rambut sebagai efek samping.
- Riwayat Keluarga:
Kecenderungan genetik juga dapat meningkatkan risiko rambut rontok.
Gejala Rambut Rontok yang Perlu Diwaspadai:
- Rontok lebih dari 100 helai per hari.
- Rontok disertai dengan pertumbuhan rambut yang terganggu.
- Rontok disertai dengan kebotakan pada area tertentu.
- Rontok disertai dengan perubahan warna rambut.
- Rontok disertai dengan gejala lain seperti kelelahan, perubahan berat badan, atau masalah kulit.
Tips Merawat Rambut Sehat dan Berkilau:
Pilih sampo dan kondisioner yang sesuai dengan jenis rambut Anda.
Gunakan masker rambut secara rutin.
Hindari penggunaan alat styling yang berlebihan.
Perbanyak konsumsi makanan sehat untuk rambut.
Konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki masalah rambut yang serius, seperti rambut rontok atau gatal.
Sumber :
https://www.alodokter.com/6-ciri-ciri-rambut-rontok-karena-penyakit
Write a Comment