Nikmat Sesaat, Dampak Jangka Panjang? Mengulas Risiko Kesehatan BBQ di Malam Tahun Baru
Oleh: Arifah BN, S.KM
Malam tahun baru selalu dimulai dengan tawa, kembang api, dan aroma daging yang terbakar. Bara menyala, asap mengepul, dan rasa hangat menyelimuti kebersamaan. Namun di balik aroma yang menggoda itu, ada sesuatu yang tak terlihat, senyawa yang ikut terbentuk bersama api, perlahan menempel pada makanan, dan diam-diam masuk ke dalam tubuh.
Momen berkumpul bersama keluarga atau sahabat sering terasa kurang lengkap tanpa acara BBQ. Daging yang dipanggang dengan aroma menggoda menjadi teman setia di suasana dingin yang penuh keakraban. Meski demikian, kebiasaan ini menyimpan potensi risiko kesehatan yang perlu mendapat perhatian.
Mengapa Makanan yang Dibakar Bisa Berisiko bagi Kesehatan?
Memasak makanan dengan cara dibakar atau dipanggang pada suhu tinggi, terutama daging, dapat menghasilkan senyawa kimia berbahaya yang berpotensi mengganggu kesehatan dalam jangka panjang. Saat daging dimasak pada suhu sangat tinggi (di atas ±150°C), dapat terbentuk dua jenis senyawa utama:
- Heterocyclic Amines (HCAs)
HCAs terbentuk dari reaksi antara protein daging, asam amino, dan panas tinggi. Senyawa ini bersifat mutagenik, artinya dapat merusak DNA sel dan berpotensi meningkatkan risiko kanker.
- Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs)
PAHs terbentuk ketika lemak dari daging menetes ke bara api, menghasilkan asap yang kemudian menempel kembali pada permukaan makanan. PAHs juga diketahui memiliki sifat karsinogenik.
Menurut National Cancer Institute (NCI), kedua senyawa ini dapat terbentuk terutama pada daging yang dibakar hingga gosong atau hangus.
Apa Dampaknya bagi Tubuh?
Penelitian menunjukkan bahwa paparan HCAs dan PAHs dalam jangka panjang dapat:
- Merusak DNA sel
- Meningkatkan stres oksidatif dalam tubuh
- Berpotensi meningkatkan risiko kanker, terutama kanker kolorektal
American Institute for Cancer Research (AICR) menyebutkan bahwa konsumsi daging merah dan daging olahan yang sering dimasak dengan cara dibakar atau dipanggang pada suhu tinggi berkaitan dengan peningkatan risiko kanker tertentu. Penting dicatat bahwa BBQ sesekali tidak serta-merta menyebabkan kanker, namun risiko akan meningkat jika dilakukan terlalu sering tanpa memperhatikan cara memasak yang aman.
Risiko Tambahan: Asap dari Proses Pembakaran
Selain dari makanan itu sendiri, asap BBQ juga mengandung PAHs dan partikel halus yang dapat mengiritasi saluran pernapasan. Paparan asap secara intens, terutama di ruang terbuka yang sirkulasi udaranya buruk, dapat memperburuk kondisi pernapasan, terutama pada anak-anak, lansia, dan penderita penyakit paru.
Tips BBQ Lebih Aman dan Sehat Saat Tahun Baru
Agar tetap bisa menikmati BBQ tanpa rasa khawatir berlebihan, berikut beberapa tips yang direkomendasikan lembaga kesehatan:
- Marinasi daging sebelum dibakar, terutama dengan bumbu berbahan asam (jeruk, lemon, cuka) untuk mengurangi pembentukan HCAs.
- Hindari membakar hingga gosong atau berwarna hitam pekat.
- Gunakan metode panas tidak langsung atau suhu lebih rendah.
- Potong dan buang bagian yang hangus sebelum dikonsumsi.
- Batasi daging merah dan daging olahan (sosis, hot dog).
- Perbanyak sayuran panggang, seperti jagung, paprika, jamur, dan zucchini.
Kesimpulan
BBQ di malam tahun baru boleh saja dilakukan sebagai bagian dari kebersamaan dan tradisi. Namun, penting untuk memahami bahwa makanan yang dibakar pada suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa berbahaya jika dikonsumsi terlalu sering atau dimasak hingga gosong. Dengan cara memasak yang lebih aman, porsi seimbang, dan pilihan bahan yang lebih sehat, risiko kesehatan dapat diminimalkan tanpa harus menghilangkan momen kebahagiaan saat pergantian tahun.
Senyawa karsinogenik dari makanan yang dibakar tidak bekerja dalam hitungan jam atau hari. Mereka bekerja pelan, memengaruhi sel demi sel, tanpa gejala yang terasa. Itulah mengapa pencegahan sering diabaikan, karena ancaman yang paling berbahaya adalah yang tidak langsung terlihat.
Rayakan malam tahun baru dengan bijak. Nikmati BBQ secukupnya, pilih cara memasak yang lebih aman, dan imbangi dengan makanan sehat agar tubuh tetap terlindungi. Sehat tetap jalan, momen bahagia pun tetap terasa.
Referensi:
American Institute for Cancer Research. 2014. Guide to Healthy Grilling. https://www.aicr.org/news/guide-to-healthy-grilling/?utm_source=chatgpt.com
American Institute for Cancer Research. 2025. Grilling and Cancer Risk: What You Need to Know for A Healthier Barbecue. https://www.aicr.org/resources/blog/grilling-and-cancer-risk-what-you-need-to-know-for-a-healthier-barbecue/?utm_source=chatgpt.com
IQAir. 2022. Is Your Backyard barbecue a Health Hazard?. https://www.iqair.com/newsroom/your-backyard-barbecue-health-hazard
National Cancer Institute. 2017. Chemicals in Meat Cooked at High Temperatures and Cancer Risk. https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/diet/cooked-meats-fact-sheet?utm_source=chatgpt.com







Write a Comment