Berita

Hati-Hati,  Lindungi Anak dan Remaja dari Target Pasar Industri Rokok

Oleh : Nur Handayani, S.KM

 Tingginya angka perokok di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah bangsa Indonesia. Bahkan sekarang perokok muda makin meningkat. Laporan Kementerian Kesehatan RI pada konferensi pers Hari Tanpa Tembakau (HTT) Sedunia 2023, jumlah perokok di Indonesia meningkat pada periode 2013 hingga 2019, terutama pada usia anak dan remaja yaitu lebih dari 2%. Bertambahnya jumlah perokok di kalangan anak dan remaja tentu perlu ditelaah lebih lanjut. Namun, bertambahnya jumlah perokok ini tentu membuat kita perlu mencegahnya. Karena tidak bisa dipungkiri, sekarang banyak kita temui anak-anak sekolah yang sudah mulai merokok di usianya yang masih muda.

Rokok seperti yang kita ketahui sangat berbahaya bagi kesehatan. Namun, walaupun berbahaya, kegiatan marketing dari produk ini tidak pernah mati. Bahkan iklan nya bisa kita lihat dengan mudahnya, misalnya saja di baliho-baliho jalan-jalan besar, bahkan ada beberapa yang menyasar didekat sekolah. Industri rokok tentu mempunyai alasan mengapa iklan tersebar hingga berada di sekitar sekolah. Menyebarnya iklan ini lebih kepada tujuan marketing yang menyasar tidak hanya kepada orang dewasa namun bisa menyasar juga kepada anak dan remaja.

Strategi iklan rokok yang dikemas sedemikian rupa kreatif, sisipan-sisipan nilai positif dan pesan-pesan yang dibuat sedemikian rupa sehingga membekas di pikiran dan menambah ketertarikan anak muda untuk mencoba rokok. Ini kemudian yang membuat muncul perokok-perokok pemula dari usia muda. Makin banyak muncul perokok pemula menambah keuntungan bagi industri rokok. Karena semakin muda usia perokok, kelak perokok pemula dengan usia muda sudah merokok, akan sulit melepas rokok saat dewasa nantinya.

Strategi marketing industri rokok tidak berhenti disitu saja, industri rokok juga memberikan dukungan terhadap beberapa kegiatan yang melibatkan anak dan remaja, misalnya saja sponsor acara-acara musik, film, seni, dan olahraga, serta CSR di berbagai bidang. Sehingga akan memunculkan citra positif tentang industri rokok dimata anak dan remaja. Faktor-faktor tersebut diatas ini yang kemudian menjadi perhatian untuk kita semua bahwa dunia anak dan remaja sangat dekat dengan industri rokok. Dimana ini akan memudahkan anak dan remaja masuk dalam daftar pelanggan industri rokok.

Kondisi demikian perlu kita cermati sehingga kita dapat mengetahui faktor apa saja yang menjadi pendorong anak dan remaja dari rokok. Selain strategi marketing industri rokok, harga rokok yang terbilang murah, ada beberapa faktor penyebab perilaku merokok pada anak dan remaja :

1.        Tekanan sosial

Remaja sering merasa tekanan dari teman-teman sebayanya untuk mencoba merokok. Merokok bisa dianggap sebagai cara untuk menunjukkan kemandirian, menyesuaikan diri dengan kelompok teman, atau bahkan sebagai tindakan yang keren atau dewasa.

2.        Faktor Genetik dan Psikologis

Beberapa remaja mungkin memiliki predisposisi genetik yang membuat mereka lebih rentan terhadap kecanduan nikotin. Selain itu, faktor psikologis seperti rasa ingin tahu, pencarian sensasi, atau ketidakmampuan untuk mengatasi stres dapat mendorong mereka untuk mencoba merokok.

3.        Iklan dan media

Iklan rokok dan penggambaran merokok dalam media dapat memengaruhi persepsi remaja terhadap merokok. Ketika merokok digambarkan sebagai sesuatu yang menarik, kuat, atau berkelas, remaja mungkin merasa tertarik untuk mencoba.

4.        Aksesibilitas

Ketersediaan rokok juga merupakan faktor penting. Jika remaja mudah mendapatkan akses ke rokok, baik melalui teman-teman, saudara kandung, atau toko yang tidak mematuhi peraturan usia, mereka lebih mungkin mencobanya.

5.        Kurangnya Kesadaran tentang Risiko Kesehatan

Beberapa remaja mungkin kurang menyadari risiko kesehatan yang terkait dengan merokok. Mereka mungkin merasa bahwa mereka masih muda dan tidak akan merasakan dampak buruknya dalam jangka pendek.

6.        Pengaruh keluarga

Jika anggota keluarga dekat merokok, remaja memiliki risiko lebih tinggi untuk mencoba merokok. Keluarga yang merokok bisa memberikan contoh yang memengaruhi perilaku anak-anak mereka.

7.        Gengsi sosial

Merokok kadang-kadang dianggap sebagai tindakan yang menunjukkan kedewasaan atau status sosial yang lebih tinggi. Ini bisa membuat beberapa remaja mencoba merokok untuk merasa “dewasa” atau “berkelas.”

8.        Kurangnya Pengetahuan Tentang Penghentian Merokok

Remaja mungkin kurang tahu tentang seberapa sulit menghentikan kebiasaan merokok jika sudah terlanjur mencoba. Mereka mungkin tidak menyadari betapa adiktifnya nikotin

                  Fase anak kemudian berkembang menjadi remaja kehidupannya dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain tekanan sosial, lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar, dimana akan mempengaruhi keputusan mereka tentang rokok. Perilaku merokok anak dan remaja perlu mendapat perhatian dan dapat segera diatasi. Karena pencegahan perilaku merokok pada anak dan remaja akan mengurangi risiko kesehatan jangka panjang.     

                  Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan anak dan remaja untuk mencegah perilaku merokok, antara lain :

·         Hindari berkumpul dengan teman – teman yang sedang merokok

·         Yakinlah,bahwa rokok bukan satu – satunya sarana pergaulan

·         Jangan malu mengatakan bahwa diri kita bukan perokok

·         Perbanyak mencari informasi tentang bahaya rokok

·         Hindari sesuatu yang terkait tentang rokok ( sponsor, iklan, poster, rokok gratis )

·         Lakukan hal – hal positif lainnya, seperti : olahraga, membaca atau hobi lain yang menyehatkan

Selain cara di atas, pencegahan perilaku merokok tidak saja menjadi tanggung jawab anak dan remaja itu sendiri, perlu ada dukungan peran tidak saja dari orang tua, pemerintah, tetapi semua warga Indonesia. Peran orangtua dibutuhkan anak, minimal orangtua tidak memberikan contoh sebagai perokok, karena anak adalah peniru ulung. Pemerintah dapat memberikan peran dengan membuat regulasi tentang rokok dan memberikan edukasi. Kita pun dapat memberikan dukungan dengan memberikan contoh perilaku hidup sehat dan tidak merokok.

                  Mulai sekarang yuk kita ambil langkah yang mampu dilakukan untuk mencegah munculnya perokok-perokok pemula, sehingga dapat mencegah munculnya risiko penyakit tidak menular kelak. Jagalah anak-anak kita dengan mengupayakan edukasi tentang bahaya rokok, memberikan kehangatan keluarga dan menciptakan lingkungan yang bebas rokok.

 

Referensi

 Kementrian Kesehatan RI. 2018. Apa faktor yang mendorong seseorang merokok ? https://p2ptm.kemkes.go.id/ tanggal 4 Juni 2018

Kementrian Kesehatan RI. 2018. Cara menghindari pengaruh untuk merokok. https://p2ptm.kemkes.go.id/ tanggal 4 Juni 2018

Kementrian Kesehatan RI. 2023. Perokok Muda: Mengungkap Faktor-Faktor yang Mendorong Remaja untuk Merokok. https://yankes.kemkes.go.id/ tanggal 19 Oktober 2023

Kementrian Kesehatan RI. 2023. Kaum Muda ASEAN Jadi Target Utama Industri Rokok. https://www.kemkes.go.id/ tanggal 25 Agustus 2023

FisipUI. 2018. Membongkar Strategi Industri Rokok yang Menjerat Anak dan Remaja. https://uiupdate.ui.ac.id/ tanggal 14 November 2018

CNNIndonesia. 2020. WHO: Industri Rokok Jadikan Remaja Sebagai Target Pasar. https://www.cnnindonesia.com/ tanggal 29 Mei 2020

Kementrian Kesehatan RI. 2020. Apa sebab remaja menjadi target pemasaran rokok? yuk, Simak. https://p2ptm.kemkes.go.id/ tanggal 30 Oktober 2020

Rokom Kementrian Kesehatan RI. 2013. Tanya Jawab: Perokok Remaja dan Bahayanya. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/ tanggal 5 November 2013

Sharing is caring!

Write a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Waspada Tren Diabetes pada Anak

Oleh : Nur Handayani, S.KM Penyakit gula atau diabetes sering dikira hanya terjadi pada kalangan orang dewasa, terjadi pada …

Gangguan Tidur dan Lansia: Mengapa Tidur Menjadi Tantangan dan Cara Mengatasinya

Oleh : Arifah Budi N, S,Km Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan untuk tertidur atau tetap tidur …

Perbekalan Farmasi Emergensi

Oleh : Adhika Twas Galih Atyanta, S.Farm

Tepangi Lan Cegah Penyakit Pertusis

Oleh : Nur Handayani, S.KM Pertusis inggih menika penyakit infeksi saluran pernafasan ingkang sanget menular ingkang …

Vape dan Bahayanya: Menelaah Dampak Kesehatan dan Lingkungan

Oleh : Shukhalita Swasti Astasari Dalam beberapa tahun terakhir, vape atau rokok elektronik telah menjadi tren di kalangan …