FISIOTERAPI DADA PADA ANAK ANAK
Oleh : Prayitno.S.ST.Ftr
Pada tulisan sebelumnya telah kami sampaikan mengenai tehnik – tehnik terapi untuk mengeluarkan dahak yang dapat diterapkan pada orang dewasa. Bagaimana dengan penanganan fisioterapi dada pada anak anak?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka pada pembahasan kali ini akan kami fokuskan kepada bagaimanakah teknik fisioterapi dada untuk anak anak terutama usia dibawah tiga tahun yang belum dapat mengeluarkan dahak sendiri.
Banyaknya anak dibawah lima tahun yang mengalami / terkena penyakit paru yang dapat kami lihat dari kunjungan Poli Anak RSP Respira yang semakin hari semakin banyak yang berkunjung dan priksa bahkan sampai dirawat, bisa dijadikan sebuah gambaran betapa semakin bertambahnya anak anak yang mengalami penyakit paru. Mengapa demikian? Umumnya penyakit paru menghampiri mereka yang memiliki daya imunitas yang rendah atau sering terpapar oleh polusi yang dapat memudahkan terserang penyakit paru.
Usia anak dibawah lima tahun memiliki kecenderungn daya imunitas yang belum kuat sehingga mudah sekali terserang batuk, flu, demam dll, dampak dari kondisi tersebut menjadikan nafsu makan juga menurun, anak menjadi sulit makan bahkan kadang sampai harus dipaksa untuk makan, yang kemudian diikuti dengan penurunan berat badan, sehingga anak yang terkena penyakit paru biasanya sulit untuk menaikkan berat badannya sebelum kondisi parunya membaik.
Masalah paru pada anak yang sering ditemukan adalah napasnya grok-grok yang menandakan adanya dahak di saluran pernapasan. Dahak tersebut harus dikeluarkan agar tidak menjadikan masalah dikemudian hari. Dahak yang tidak keluar tentunya dapat mengakibatkan pemburukan kondisi keluhan batuk akan mnejadi lebih sering, bahkan kadang disertai sesak napas dampaknya anak menjadi lemah dan tidak ada nafsu makan, yang pada akhirnya dapat menurunkan berat badan bahkan bila terjadi dalam jangka panjang dapat menjadikan adanya gangguan pada tumbuh kembangnya.
Fisioterapi dada pada anak ditujukan untuk meningkatkan pengeluaran mukus diantaranya menggunakan teknik postural drainage, perkusi / vibrasi / tapotemen. Pemberian tindakan fisioterapi dada pada anak sangat sederhana dan mudah dilakukan namun diperlukan keberanian dan memahami pemeriksaan auskultasi paru pada pada anak untuk menentukan area paru sisi makan yang banyak dahaknya.
Berikut ini akan kami jelaskan mengenai teknik postural drainage dan tapotemen yang dilakukan untuk membantu mengeluarkan dahak pada anak anak.
- Posisioning ( Postural Drainage)
Merupakan teknik yang digunakan dengan memanfaatkan gaya gravitasi bumi, dengan cara paru diposisikan sedemikain rupa untuk mengalirkan dahak dari saluran yang lebih kecil ke saluran yang lebih besar sehingga dahak lebih mudah saat dikeluarkan. Waktu yang digunakan untuk melakukan teknik postural drainge ini adalah 20 – 30 menit/bagian paru. Paru-paru memiliki banyak cabang perjalanan saluran udara sehingga memiliki banyak posisi dalam melakukan postural drainage. Peralatan yang digunakan pada teknik ini bisa menggunakan bantal dan atau guling.
Berikut posisi postural draiange pada anak anak.
- Untuk paru kanan dan kiri bagian atas sisi depan.
anak diposisikan tidur terlentang dan bersandar (45 derajat) pada bantal/ dengan posisi seperti pada gambar
- Untuk paru paru kanan dan kiri bagian atas sisi belakang
anak diposisikan duduk dengan memeluk guling/ bantal membentuk sudut 45 derajat seperti pada contoh gambar
- Paru kana dan kiri bagian tengah sisi depan
Pada posisi ini anak cukup dengan tidur terlentang
- Paru bagian tengah sisi belakang
anak diposisikan tidur tengkurap beralaskan bantal atau guling seperti gambar disamping
- Paru bagian atas sisi kanan belakang
Anak diposisikan tidur tengkura dengan sedikit dimiringkan kerah kanan atau kiri dimana paru yang ada dahaknya diposisikan diatas
Sedangkan untuk melakukan postural drainage untuk paru bagian bawah anak diposisikan kepala berada di bawah dan dilakukan secara hati hati agar tidak ada keluhan yang menyertai.
- Percusion/Vibrasi/Tapotemen
Merupakan tepukan yang ritmis dan cepat pada area dada yang ditujukan untuk menggetarkan dahak yang ada didalam paru agar dahak lebih cepat mengalir ke saluran paru yang lebih besar. Berikut bentuk telapak tangan saat melakukan tapotemen
Dalam memberikan teknik ini tidak boleh terlalu keras, ritmik, lembut dan tidak menyakitkan bahkan anak bisa tertidur saat di lakukan tepukan ini, telapak tangan diposisikan seperti mangkuk agar tidak sakit/panas dikulit( seperti tampak pada gamabar),jumlah tepukan yang disarankan adalah 25 kali tiap 10 detik. Dilakukan selama 3 sampai 5 menit perbagian paru yang akan dikeluarkan dahaknya. Tepukan diberikan pada punggung anak atau dada depan bersamaan dengan posisi postural drainage.
Setelah diberikan tepukan ditambahkan vibrasi/getaran pada rongga dada dengan, dimanan vibrasi diberikan saaat ekspirasi
Membantu mengeluarkan dahak pada anak bisa dilakukan sendiri oleh orang tua sehingga dapat dilakukan sehari dua kali pagi setelah bangun tidur dan sore hari menjelang tidur bahkan bisa dilakukan sewaktu waktu bila mana perlu ( banyak dahak di paru paru).
Silahkan mencoba tips diatas, bila kurang jelas silahkan berkujung ke fisioterapi di RSP Respira.
Sumber :
Jeane A.D and Carole A.Graybill. : Cardiopulmonary physical therapy “ Physical therapy for the child with respiratory dysfunction., second edition, st louis, 1990,Philadelphia.
Write a Comment