Berita

4 Hal yang Terjadi karena Kebanyakan Scroll HP

Oleh : Nur Handayani, S.K.M

Di era digital, menggenggam ponsel dan terus scroll layar sudah jadi kebiasaan sehari-hari. Mulai dari bangun tidur hingga sebelum terlelap, tangan kita nyaris tak lepas dari gawai. Sayangnya, terlalu lama scroll HP tidak hanya menghabiskan waktu, tapi juga membawa dampak serius bagi kesehatan. Inilah empat hal yang perlu diwaspadai.

  1. Mata Lelah dan Buram

    Terlalu lama menatap layar membuat mata bekerja lebih keras. Akibatnya muncul gejala digital eye strain seperti mata kering, perih, atau pandangan buram. Kondisi ini bisa makin parah bila pencahayaan sekitar kurang baik atau jarak pandang terlalu dekat.

    2. Nyeri Leher dan Punggung

    Kebiasaan menunduk saat scroll HP memicu text neck, yaitu nyeri pada leher, bahu, hingga punggung bagian atas. Jika berlangsung lama, postur tubuh bisa terganggu dan rasa sakit menjadi kronis.

    3. Gangguan Tidur

    Scroll HP sebelum tidur sering dianggap “teman pengantar tidur”, padahal cahaya biru dari layar menghambat produksi melatonin, hormon pengatur tidur. Akibatnya, kita susah terlelap, tidur jadi dangkal, dan keesokan harinya tubuh terasa lelah.

    4. Stres dan Kecemasan

    Tak jarang, tanpa sadar kita terjebak dalam doomscrolling, yaitu kebiasaan terus membaca berita atau konten negatif. Hal ini meningkatkan stres, membuat cemas, bahkan bisa menurunkan rasa percaya diri karena sering membandingkan diri dengan orang lain di media sosial.

    Tips Sederhana Digital Detox

    • Tetapkan waktu khusus tanpa HP, misalnya satu jam sebelum tidur.
    • Gunakan aplikasi pengingat waktu layar agar tidak kebablasan.
    • Buat zona bebas gadget seperti meja makan atau kamar tidur.
    • Isi waktu luang dengan kegiatan nyata: olahraga ringan, membaca buku, atau ngobrol dengan keluarga.

    Mengurangi kebiasaan scroll HP bukan berarti anti teknologi, tetapi memberi ruang bagi tubuh dan pikiran untuk beristirahat. Dengan digital detox sederhana, kualitas tidur membaik, postur tubuh terjaga, pikiran lebih segar, dan hubungan sosial terasa lebih nyata.

    Referensi

    Kementerian Kesehatan RI. (2022). Bijak Gunakan Gadget untuk Kesehatan Mental. Jakarta: Kemenkes RI.

    Twenge, J. M., & Campbell, W. K. (2018). Associations Between Screen Time and Lower Psychological Well-Being Among Children and Adolescents. Preventive Medicine Reports, 12, 271–283.

    World Health Organization (WHO). (2021). Digital Health and Well-Being.

    Sharing is caring!

    Write a Comment

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Tingkatkan Mutu Layanan, RS Paru Respira Jalani Pemantauan Evaluasi PPS KARS

    BANTUL – Dalam upaya berkelanjutan menjaga standar pelayanan kesehatan yang prima, RS Paru Respira Yogyakarta menyambut …

    RS Paru Respira Yogyakarta Salurkan Bantuan Korban Banjir dan Longsor di Aceh Tamiang

    Aceh Tamiang, 12 Desember 2025 RS Paru Respira Yogyakarta menyalurkan bantuan kemanusiaan secara langsung kepada warga terdampak …

    Pelatihan Keamanan Data & Informasi serta tata laksana downtime SIMRS Tingkatkan Keamanan Siber dan Kesiapan Sistem

    Bantul – Dalam upaya memperkuat perlindungan data pasien dan menjaga kontinuitas layanan kesehatan di era digital, RS Paru …

    Layanan Pengaduan Masyarakat

    Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan, RS Paru Respira menyediakan beragam fasilitas untuk menampung aduan, saran, dan …

    Tingkatkan Kesiapsiagaan Kegawatdaruratan, RS Paru Respira Gelar IHT Bantuan Hidup Dasar (BHD) 2025

    BANTUL – Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien (patient safety), RS Paru Respira sukses …

    Hidup Lebih Sehat dengan PPOK: Tips Gaya Hidup yang Bisa Dilakukan

    Oleh : Monica Ayu Prabowoslatri, A.Md. Kep Pernahkah Anda mendengar istilah PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis)? Penyakit …