TBC BUKAN PENYAKIT KETURUNAN ATAU GUNA-GUNA
Oleh : Susilawati, SKM
TBC atau Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Kuman ini paling sering menyerang paru-paru tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, tulang, otak, kulit dll. TBC sering juga disebut dengan paru-paru basah atau flek paru. Banyak orang yang menganggap bahwa TBC adalah penyakit keturunan, akibat guna-guna atau di racuni orang lain.
Hal ini disebabkan karena pada beberapa orang yang terkena penyakit TBC di temui ada yang batuk bercampur darah, gelisah dan sering berkeringat di malam hari, nafsu makan berkurang sampai berat badan yang menurun drastis. Gejala-gejala tersebut sering sekali dikaitkan dengan guna-guna. TBC adalah penyakit menular sehingga sangat memungkinkan apabila di rumah ada yang positif terkena TBC maka tidak menutup kemungkinan yang tinggal serumah juga positif
TAHUKAH KAMU ?
Penularan TBC terjadi melalui udara dari percikan dahak pasien TBC yang batuk tanpa menutup mulut. Jika udara yang mengandung kuman TBC tadi terhirup maka terdapat kemungkinan kita terkena infeksi TBC namun tidak selalu berarti kita akan sakit TBC, bisa jadi kuman tersebut ‘ tidur ‘ (dormant) dalam badan kita. Kuman ‘ tidur ‘ tidak membuat kita sakit TBC dan kita juga tidak dapat menularkan ke orang lain. Jika daya tahan tubuh menurun, kuman TBC yang ‘ tidur ‘ ini menjadi aktif dan memperbanyak diri, maka kita menjadi sakit TBC.
SIAPA YANG PALING BERISIKO SAKIT TBC ?
- Siapa saja dapat tertular TBC tetapi belum tentu menjadi sakit.
- Orang dengan imunitas atau daya tahan tubuh rendah yang paling berisiko, yaitu :
- Anak
- Orang dengan HIV / AIDS
- Orang usia lanjut
- Penyandang Diabetes Mellitus
- Perokok
- Orang kontak erat atau kontak serumah dengan pasien TBC
GEJALA TBC
- Batuk terus menerus (berdahak maupun tidak berdahak)
- Demam meriang berkepanjangan
- Sesak nafas dan nyeri dada
- Berat badan menurun
- Kadang dahak bercampur darah
- Nafsu makan berkurang
- Berkeringat di malam hari meski tanpa melakukan kegiatan
Bila mengalami gejala di atas segera lakukan pemeriksaan dahak. Dibutuhkan 2 kali pengambilan dahak pasien yaitu saat datang ke layanan (sewaktu) dan dahak pagi sesaat setelah bangun tidur (pagi).
Tingkatkan Mutu Layanan, RS Paru Respira Jalani Pemantauan Evaluasi PPS KARS
BANTUL – Dalam upaya berkelanjutan menjaga standar pelayanan kesehatan yang prima, RS Paru Respira Yogyakarta menyambut …
RS Paru Respira Yogyakarta Salurkan Bantuan Korban Banjir dan Longsor di Aceh Tamiang
Aceh Tamiang, 12 Desember 2025 RS Paru Respira Yogyakarta menyalurkan bantuan kemanusiaan secara langsung kepada warga terdampak …
Pelatihan Keamanan Data & Informasi serta tata laksana downtime SIMRS Tingkatkan Keamanan Siber dan Kesiapan Sistem
Bantul – Dalam upaya memperkuat perlindungan data pasien dan menjaga kontinuitas layanan kesehatan di era digital, RS Paru …
Layanan Pengaduan Masyarakat
Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan, RS Paru Respira menyediakan beragam fasilitas untuk menampung aduan, saran, dan …
Tingkatkan Kesiapsiagaan Kegawatdaruratan, RS Paru Respira Gelar IHT Bantuan Hidup Dasar (BHD) 2025
BANTUL – Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien (patient safety), RS Paru Respira sukses …
Hidup Lebih Sehat dengan PPOK: Tips Gaya Hidup yang Bisa Dilakukan
Oleh : Monica Ayu Prabowoslatri, A.Md. Kep Pernahkah Anda mendengar istilah PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis)? Penyakit …

1 Comment
Thank you for your information.. Its a good share
Write a Comment