Berita

Bagaimana kita bisa mengenali batuk TBC?

Oleh: Gina Lutviana, Paula Sivananda, Irmayani

TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman bakteri Mycobacterium Tuberculosis.  TBC adalah penyakit menular, bakteri Tuberculosis (TB) dapat menyebar dengan cara yang sama dengan flu, tetapi penularannya tidak mudah. Infeksi TB biasanya menyebar antar anggota keluarga yang tinggal serumah. Pasien aktif (orang yang terinfeksi TB) dapat menularkan TBC kepada 10-15 orang disekelilingnya setiap tahun. Seseorang bisa terinfeksi saat duduk disamping penderita di dalam bus atau kereta api. Penyakit ini ditularkan melalui cairan atau cipratan air liur yang dikeluarkan seseorang dari hidung atau mulut saat bersin, batuk, bahkan berbicara dari seseorang yang terinfeksi kuman TB. Kuman TB ini menyebar ke udara saat penderita batuk atau bersin. Di udara kuman TBC akan melayang selama 1 sampai 2 jam. Sebagian bakteri akan mati akibat terkena sinar matahari dan sebagian menyebar bersama angin. Kuman TBC akan bertahan selama berjam-jam bahkan berbulan-bulan ketika berada diruangan lembab dan gelap. Gejala paling khas yang ditimbulkan penyakit tuberkulosis yaitu batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih. Keluhan batuk TBC dan batuk biasa tentu berbeda. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali perbedaan batuk biasa dengan batuk TBC.

Batuk merupakan respon alami dari tubuh sebagai sistem pertahanan untuk mengeluarkan benda asing seperti bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan. Selain mengganggu aktivitas sehari-hari, batuk yang berkepanjangan mengindikasikan suatu gejala yang patut kita waspadai. Batuk lama dapat mengindikasikan terdapat masalah pada saluran pernapasan. Berikut adalah perbedaan batuk biasa dengan batuk yang disebabkan oleh kuman TBC:

  1. Berdasarkan penyebabnya

Batuk biasa pada umumnya disebabkan oleh virus, polusi, asma, dan penyakit-penyakit lainnya. Beberapa orang akan mengalami batuk jika memiliki saluran pernapasan yang sensitif dan terpapar udara yang kotor. Ketika tubuh terinfeksi virus ini, saluran pernapasan menjadi meradang yang menghasilkan batuk sebagai respons tubuh untuk membersihkan lendir dan bahan asing dari saluran pernapasan. Sedangkan, TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini tersebar melalui udara. Selain paru, bakteri ini dapat menyerang organ lain di tubuh seperti kelenjar getah bening, tulang belakang, lapisan otak, hingga ke saluran pencernaan. Penyakit ini sangat mudah menular melalui udara yang terpapar bakteri. Penularan akan lebih rentan terjadi jika penderita TBC tidak menutup mulut dengan benar ketika batuk atau bersin.

  • Lama batuk dan warna dahak

Pada batuk biasa yang disebabkan oleh infeksi virus, seperti flu atau pilek. Batuk cenderung berlangsung dalam rentang waktu singkat, biasanya hanya beberapa hari hingga maksimal dua minggu. Selama periode ini, batuk dapat bersifat kering atau produktif dengan dahak, yang umumnya berwarna putih atau kuning.

Di sisi lain, batuk TBC menunjukkan karakteristik yang berbeda. Batuk yang terkait dengan TBC memiliki durasi yang lebih panjang, yaitu setidaknya tiga minggu atau bahkan lebih lama. Selama periode ini, batuk cenderung berdahak yang dapat memiliki beberapa perbedaan dari batuk biasa. Dahak yang muncul dalam kasus TBC dapat mengalami perubahan warna menjadi kuning kehijauan atau bahkan berdarah. Adanya darah dalam dahak menjadi salah satu ciri khas yang membedakan batuk TBC dari batuk biasa.

Oleh karena itu, jika seseorang mengalami batuk yang berlangsung lebih dari tiga minggu dengan dahak berwarna berdarah atau mencurigakan, penting untuk segera mencari evaluasi medis yang mendalam untuk mengidentifikasi kemungkinan tuberkulosis.

Sedangkan batuk biasa, pada umumnya bisa sembuh dalam beberapa hari tanpa harus melakukan perawatan khusus.Salah satu perbedaan batuk TBC dengan batuk biasa adalah durasi lamanya batuk. Batuk TBC biasanya berlangsung lebih dari 2 minggu. Sementara itu batuk biasa pada umumnya sembuh dalam beberapa hari tanpa harus meminum obat tertentu atau melakukan perawatan, tergantung dari penyebabnya.

  • Tahap munculnya batuk

Tahap kemunculan batuk dapat menjadi perbedaan batuk TBC dengan batuk biasa. Batuk biasa umumnya muncul secara tiba-tiba, lalu menghilang dengan cepat dalam beberapa hari.

Sementara itu, penderita TBC melalui dua tahapan setelah terinfeksi, yakni tahap awal dan tahap aktif. Pada tahap awal, bakteri sudah masuk masuk ke dalam paru, tetapi belum menyebabkan keluhan dan belum menularkan karena bakteri belum aktif. Saat memasuki tahap aktif, penderita akan mengalami keluhan seperti batuk yang cukup parah. Pada tahap ini, penyakit TBC dapat menular kepada orang lain. Nah, waktu peningkatan dari tahap awal ke tahap aktif berbeda-beda, tergantung dari sistem imunitas masing – masing individu. Jika daya tahan tubuh lemah, orang tersebut menjadi sakit TBC, namun bila daya tahan tubuh kuat, orang tersebut akan tetap sehat.

  • Gejala lain yang menyertai

Perbedaan batuk TBC dengan batuk biasa dapat dilihat dari gejala penyerta yang muncul. Penyakit TBC biasanya disertai gejala lain, sedangkan batuk biasa umumnya tidak disertai gejala-gejala lain yang khas. Gejala penyerta batuk TBC, antara lain: batuk terus menerus, kadang disertai darah, demam meriang yang hilang timbul, menggigil, berkeringat pada malam hari tanpa aktivitas, nafsu makan berkurang, penurunan berat badan, nyeri dada dan sesak napas. Sementara gejala penyerta dari batuk biasa umumnya hanya demam ringan, sakit kepala atau bahkan tanpa gejala penyerta.

  • Waktu pengobatan

Penyakit TBC dapat disembuhkan. Namun, penting bagi pasien untuk meminum obat secara teratur dan disiplin selama 6-9 bulan atau lebih lama tergantung ada tidaknya organ lain yang ikut terinfeksi bakteri TBC. TBC yang resisten obat akan lebih sulit diobati, biayanya lebih mahal, dan bisa berakibat fatal. Obat anti TBC lini pertama yang membentuk inti dari rejimen pengobatan adalah: Isoniazid, Rifampisin, Etambutol dan Pirazinamid. Rejimen pengobatan TBC terdiri dari fase intensif selama dua bulan, diikuti dengan fase lanjutan selama empat atau enam bulan (atau lebih lama lagi). Sementara itu, pengobatan batuk jenis lainnya akan bergantung dari penyebabnya. Jika batuk disebabkan oleh bakteri lain, biasanya dokter akan memberikan obat antibiotik selama 5-14 hari tergantung dari jenis bakterinya, sementara bila penyebabnya virus atau alergi hanya diberikan obat-obatan suportif untuk mengurangi gejala.

Referensi:

Aditama T. Tuberkulosis, Diagnosis, Terapi dan Masalah. Jakarta: Lab Mikrobakteriologi RSUP Persahabatan; 2013. 249.

Danususanto (2011). Buku saku ilmu penyakit paru. Jakarta: EGC. hal:139- 154.

Darliana D, Keilmuan B, Medikal K. Manajemen Pasien Tuberculosis Paru. Idea Nurs J. 2011;2(1):27–31.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. 2011.

Maitra K dan Kumar V.(2007). Paru dan saluran nafas, Dalam : Kumar V, Cortan R, Robbins S (7). Buku ajar patologi robbins dalam volume 2, Jakarta : EGC. hal: 544.

PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia). 2006. Tuberkulosis Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. Indah Offset Citra Grafika. Jakarta

Setiati S et. al. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. VI. Jakarta: Interna Publishing; 2017. 863–868.

Widyanto, F. C. & Triwibowo, C. trend disease trend penyakit saat ini. (CV. Trans Info Media, 2013).

Maitra K dan Kumar V.(2007). Paru dan saluran nafas, Dalam : Kumar V, Cortan R, Robbins S (7). Buku ajar patologi robbins dalam volume 2, Jakarta : EGC. hal: 544.

Sharing is caring!

Write a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kembali Fit Setelah Ramadan dan Lebaran

Oleh : Kristiriyandini, SKM Selama sebulan puasa dibulan ramadhan, umat islam mengalami perubahan pola makan dan perubahan …

Tetap Sehat dan Bugar di Bulan Puasa

By : Nur Handayani, S.KM Tidak Terasa, kita sudah akan bertemu kembali dengan bulan Ramadhan. Persiapan apa nih yang sahabat …

Menyambut Hari Tuberkulosis Sedunia: Tantangan dan Tips Berpuasa bagi Pasien Tuberkulosis selama Bulan Ramadan

Oleh : Shukhalita Swasti Astasari, S.KM Tuberkulosis berada di peringkat ke-13 sebagai penyebab kematian, sementara termasuk …

Emang Ada TB Kelenjar ? Ada Dong

Oleh : Susilawati, SKM TBC Kelenjar itu apa ya?   TBC Kelenjar adalah Penyakit yang disebabkan oleh Bakteri Mycobacterium …

Kerentanan Penularan HIV-AIDS Pada Ibu Rumah Tangga

Oleh: Nur Handayani, S.KM HIV, yang merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, adalah virus yang menargetkan …

PIAGAM PENGHARGAAN

PIAGAM PENGHARGAAN PANRB SEBAGAI UNIT PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK KATEGORI “PELAYANAN PRIMA 2023”