Category: <span>berita</span>

“Sosialisasi 6 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun” Dalam Rangka HUT PPNI ke 43 Di RS Paru RESPIRA Yogyakarta

Ditulis oleh: Metta Kartika, SKM

Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) ke 43 yang jatuh pada hari ini, 17 Maret 2017, Komisariat PPNI RS Paru Respira mengadakan sosialisasi 6 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun kepada pasien dan keluarga pasien rawat jalan. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kesehatan secara langsung kepada pasien mengenai manfaat cuci tangan pakai sabun serta langkah-langkah cuci tangan yang benar dan efektif.

In Frame perawat mensosialisasikan6 Langkah cuci tangan pakai sabun kepada pengunjung

Jam menunjukkan pukul 07:30, pasien sudah banyak yang berdatangan. Sembari menunggu jam buka pelayanan, anggota tim PPNI bekerjasama dengan tim PKRS RS Paru Respira mengadakan sosialisasi mengenai 6 langkah cuci tangan pakai sabun. Kegiatan ini tidak hanya penjelasan oleh perawat saja, namun mereka langsung mempraktekan langkah-langkah cuci tangan yang baik dan benar diikuti oleh pasien dan keluarga pasien. 

Mereka terlihat sangat antusias, ada beberapa pasien yang bertanya “apakah langkah cuci tangan mereka sudah betul atau belum”. Tenaga kesehatan, pasien serta keluarga pasien berbaur menjadi satu, bersama-sama mempraktekkan gerakan cuci tangan pakai sabun.

Setelah dipraktekan di depan, satu per satu perawat dan penyuluh kesehatan membantu memberikan penyuluhan tambahan secara individu kepada mereka yang masih kurang mengerti. Semangat hidup sehat dan rasa kekeluargaan sangat terasa pagi ini. Kegiatan diakhiri dengan pembagian souvenir berupa gantungan kunci “sahabat paru”, tak lupa juga teriring doa untuk kesehatan dan kesembuhan pasien di RS Paru Respira. -ant

 

“Salam Sehat dari kami, Sahabat Kesehatan Paru dan Pernafasan Anda”

 

 

LOMBA POSTER PERINGATAN HARI TUBERCULOSIS SEDUNIA 2017 “Keluargaku Peduli TB, Masyarakat Sehat”

   LOMBA POSTER PERINGATAN HARI TB SEDUNIA 2017

“Keluargaku Peduli TB, Masyarakat Sehat”

 

Pada tanggal 24 Maret 2017 akan diperingati sebagai World TB Day, dimana di tanggal yang sama 135 tahun yang lalu, seorang ahli kedokteran fisiologis dari Jerman, Robert Koch menemukan bakteri Mycobacterium tuberculosis untuk pertama kalinya. Meskipun penemuan bakteri ini sudah terjadi lebih dari seratus tahun lalu, hingga saat ini bakteri tersebut masih ada di dunia, belum ada satu negarapun yang berhasil bebas dari tuberculosis. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis ini selanjutnya dikenal dengan penyakit TB, sebuah penyakit infeksi menular yang masuk ke tubuh melalui pernafasan.

Penyakit TB merupakan penyakit infeksi menular yang menjadi perhatian besar dunia dikarenakan proses penularannya yang cukup mudah dan dampak yang cukup besar jika tidak dilakukan pengobatan dengan benar. Kasus ini ditangani secara serius oleh WHO dan badan-badan kesehatan setiap negara. Indonesia, melalui Kementerian Kesehatan memiliki target “Indonesia Bebas TB 2050”. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2014, kasus TB di Indonesia mencapai 1.000.000 kasus dan jumlah kematian akibat TB diperkirakan 110.000 kasus setiap tahunnya. Posisi Indonesia masih berada di ranking kedua setelah India sebagai negara dengan kasus TB terbanyak seperti tahun lalu. Ini menjadi “PR” besar tenaga kesehatan Indonesia pada khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Penyakit TB paling sering menyerang paru-paru, walaupun pada sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain seperti : kelenjar getah bening (limfadenitis TB), tulang belakang (Spondilitis TB), selaput otak (meningitis TB), perut (peritonitis TB), kulit, dan tenggorokan (laryngitis TB). Diagnosanya ditegakkan berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan jasmani, pemeriksaan bakteriologi, radiologi, dan pemeriksaan penunjang lainnya. Untuk mencapai target “Indonesia Bebas TB 2050”, kementerian kesehatan tidak bisa hanya mengandalkan tenaga-tenaga kesehatan yang tersebar di seluruh tanah air. Peran serta masyarakat sangat diperlukan, terutama dalam membantu menemukan kasus TB dan membantu melakukan pengawasan terhadap pengobatan pasien TB sampai sembuh, agar rantai penularan TB di Indonesia dapat dihentikan. Adanya dukungan dari masyarakat dapat memberikan semangat positif dan kepatuhan pasien untuk minum obat.

Program TOSS TB (Temukan TB, Obati Sampai Sembuh) yang telah dicanangkan Kementerian Kesehatan sejak April 2016 lalu diharapkan mampu menggerakkan masyarakat untuk turut serta menemukan kasus-kasus TB baru yang ada di lingkungan sekitar dan memantau pengobatannya hingga tuntas. Dalam rangka memperingati Hari TB Se-dunia, Rumah Sakit Paru Respira Yogyakarta mengadakan beberapa rangkaian acara, salah satunya mengajak masyarakat berpartisipasi melalui lomba poster dengan tema “Keluargaku Peduli TB, Masyarakat Sehat”. Mari tunjukkan kepedulian kita, mensukseskan Gerakan Masyarakat menuju Indonesia Bebas TB 2050. -ant

 

Ketentuan Lomba:

     1.Lomba ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.

  1. Peserta wajib berdomisili di Yogyakarta.
  2. Setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari 1 desain poster.
  3. Desain poster ukuran A3.
  4. Desain poster merupakan karya sendiri, bukan saduran atau plagiat.
  5. Desain poster tidak mengandung unsur pornografi dan SARA.
  6. Desain poster belum pernah dipublikasikan di media manapun.
  7. Desain merupakan hasil olah digital yang dibuat dengan Corel Draw, Adobe Photoshop, dll.
  8. Melampirkan identitas diri (KTM/pelajar/KTP), contact person, serta diskripsi dari poster yang dikirim (maksimal 1 halaman).
  9. Karya dikirim dalam bentuk:  a. Soft copy ke alamat : pkrs.respira@gmail.com

               Tulis judul e-mail dengan format : Lomba Poster_Nama Lengkap

                (File desain poster dalam bentuk .cdr atau .psd disertai file .jpg)

                 b. Hard Copy ke alamat : RS Paru RESPIRA up PKRS

                Jl. Panembahan Senopati No. 4 Palbapang Bantul

    11.Karya yang telah dikirim menjadi hak milik panitia dan panitia berhak untuk mempublikasikan karya tersebut.

  1. Keputusan juri dan panitia tidak bias diganggu gugat
  2. Pemenang akan dihubungi panitia.

    14 . Waktu pengiriman 27 Februari – 18 Maret 2017

DOWNLOAD POSTER

Cp RS Paru RESPIRA (0274) 2810423 Aisyah : 085879828225

 

Lomba Logo dan Cipta Lagu Mars RS Paru Respira

KETENTUAN UMUM

  1. Lomba terbuka untuk umum
  2. Pendaftaran tidak dipungut biaya
  3. Lomba tidak berlaku untuk dewan juri dan panitia lomba RS Paru Respira
  4. Mengisi surat pernyataan (bahwa karya belum pernah dipublikasi) bermaterai Rp. 6000,- surat pernyataan dapat didownload di http://rsprespira.jogjaprov.go.id
  5. Karya hard file dan soft file dalam bentuk cd, foto copy kartu identitas (KTP/SIM/Kartu Pelajar/ Kartu identitas lain) dan surat pernyataan bermaterai dimasukkan kedalam amplop coklat besar dan dikirimkan/ diantar langsung kepanitia dengan alamat: RS Paru Respira up PKRS (lt.3) Jl. Panembahan Senopati No. 4 Palbapang, Bantul Kode Pos 55713
  6. Dokumen paling lambat diterima panitia tgl 31 Oktober 2016
  7. Pemenang akan diumumkan pada website RS Paru Respira di http://rsprespira.jogjaprov.go.id pada bulan November 2016
  8. Keputusan dewan juri mutlak dan tidak dapat diganggu gugat dan tidak melayani pertanyaan ataupun surat-menyurat

  KETENTUAN LOMBA LOGO  

  1. Keseluruhan karya harus asli (original) dan belum pernah dipublikasikan/ ikut sayembara sebelumnya
  2. Tema logo harus sesuai dengan visi, misi, nilai dasar dan tupoksi RS Paru Respira
  3. Logo tidak mengandung unsur perbedaan sara dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku
  4. Semua karya yang masuk menjadi milik RS Paru Respira
  5. Dengan diikutsertakannya hasil karya maka yang bersangkutan menyatakan memberikan ijin apabila hasil karya tersebut dimanfaatkan sebagai logo respira
  6. Bila diperlukan pemenang wajib melakukan revisi sesuai permintaan panitia
  7. Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu (1) karya
  8. Design logo dalam bentuk CD (Soft file) berisi : – Design logo asli (Corel draw, photoshop, freehand, ilustrator) – Logo dalam bentuk JPEG
  9. Penjelasan logo dikirim dalam format word/power point/pdf
  10. Nominasi 3 besar wajib hadir saat penyerahan hadiah

  KETENTUAN LOMBA CIPTA LAGU MARS  

  1. Karya harus original, bukan saduran dan belum pernah di publikasikan
  2. Lirik lagu harus selaras dengan visi, misi nilai dasar dan tupoksi RS Paru Respira
  3. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
  4. Lagu berirama MARS dengan penuh semangat dengan tempo cepat/ sedang
  5. Durasi lagu max. 3 menit
  6. Lagu bisa dinyanyikan secara solo, duet, trio atau grup
  7. Dibawakan minimal dengan iringan satu jenis alat musik
  8. Direkam dalam bentuk CD dengan format mp3, serta menyerahkan lirik lagu yang diketik dengan rapi disertai partitur berupa not balok/not angka beserta progresi akord
  9. Peserta dapat mengirimkan lebih dari satu (1) lagu
  10. Hak cipta lagu yang menjadi pemenang menjadi milik RS Paru Respira dan berhak untuk menggunakannya dalam setiap kesempatan
  11. RS Respira berhak melakukan perubahan/ penyesuaian lirik atas karyakarya yang masuk
  12. Nominasi 3 besar wajib hadir saat penyerahan hadiah

 

Keterangan selengkapnya dapat di download disini

Surat Pernyataan dapat di download disini

 

 

LAYANAN IGD 24 JAM RSKP RESPIRA

Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya di wilayah DIY dan Jateng bagian selatan, RSKP Respira Yogyakarta yang terletak di Jalan Panembahan Senopati Nomor 4 Palbapang Bantul membuka layanan IGD 24 Jam terhitung mulai tanggal 1 Mei 2014.

Bagi masyarakat yang membutuhkan layanan IGD 24 Jam khususnya kegawatdaruratan paru dan pernapasan serta kegawatdaruratan lainnya akan dilayani oleh tenaga dokter dan paramedis yang kompeten.

Rumah Sakit Respira

Berdasarkan Perdais Nomor 3 tahun 2015 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah DIY, Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru (BP4) yang berada di 5 lokasi terhitung mulai 2 Januari 2016 dilebur menjadi satu, berlokasi dijogja bagian selatan dengan nama Rumah Sakit Paru Respira yang beralamat di jl.panembahan Senopati no.4 Palbapang Bantul.