Berita

BUGAR SAAT SUDAH LANJUT USIA


Arifah Budi Nuryani, SKM

Menjadi tua adalah mutlak, semua orang pasti akan mengalaminya. Orang tua kita pun tidak akan selamanya muda. Seiring berjalannya waktu, mereka akan memiliki kulit yang keriput. Bagi lansia, persoalan kemunduran fisik berkorelasi dengan kesehatan. Namun, upaya membangun kebugaran sejak muda juga akan menentukan kualitas kesehatan saat memasuki usia senja.

Hal-hal berikut ini merupakan masalah kesehatan yang seringkali dijumpai pada lansia namun, meskipun masalah kesehatan ini berkaitan dengan lansia, sebaiknya kaum muda pun memahami permasalahan kesehatan ini, dengan tujuan agar kaum muda dapat memahami permasalahan kesehatan pada lansia di sekitarnya maupun untuk persiapan diri sendiri dalam rangka pencegahan permasalahan kesehatan di kemudian hari.

Risiko penyakit degeneratif meningkat pada lansia yang disebabkan penurunan fungsi organ tubuh. Menurut WHO, penyakit degeneratif menjadi penyebab kematian lansia sebanyak 38 juta jiwa setiap tahunnya. Bahkan, tak hanya pada lansia saja, namun sekitar 16 juta kematian terjadi di bawah usia 70 tahun. Sedangkan di Indonesia, menurut data Riskesdas tahun 2013, penyakit tidak menular seperti diabetes, jantung, kanker, dan stroke menempati peringkat atas sebagai penyakit dengan kasus terbanyak. Fungsi organ tubuh lansia yang semakin menurun seiring bertambahnya usia menyebabkan tubuh menjadi lebih rentan terkena penyakit.

Penyakit yang tak asing dijumpai pada lansia, yaitu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Faktor penuaan menyebabkan penurunan elastisitas pembuluh darah menjadi pencetus hipertensi, yang juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti genetik, stres, asupan natrium dan kalium, serta obesitas. Selain hipertensi, penyakit kronis yang banyak dijumpai pada lansia yaitu artritis sendi, diabetes melitus, kolesterol tinggi, hingga penurunan fungsi penglihatan.

Faktor terbesar penyebab penyakit degeneratif yaitu pola hidup yang kurang sehat yang sudah diterapkan selama bertahun-tahun sebelumnya. Hal ini menjadi tantangan besar mengingat kebanyakan masyarakat usia produktif memiliki gaya hidup kurang sehat. Mulai dari kruangnya aktivitas fisik, pola makan tidak sehat, hingga masalah pencemaran lingkungan yang berdampak buruk pada kesehatan yang kian meningkat seiring berjalannya waktu.

Namun, tak hanya penyakit yang menyerang fisik saja, orang lanjut usia juga rentan mengalami gangguan psikologi, salah satunya adalah merasa kesepian. Misalnya, lansia yang mengeluh sakit kepala bisa saja sebenarnya sedang mengalami stres berkepanjangan. Angka stres pada lansia yang berujung pada depresi cukup tinggi. Padahal, stres juga bisa mengakibatkan gangguan kognitif, seperti demensia (penurunan fungsi kognitif otak).

Di samping itu, pola perilaku saat muda juga bisa menyebabkan stres jangka panjang. Seperti, tuntutan agar selalu tepat waktu, menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna, tidak pecaya dengan orang lain, dan sebagainya. Sikap terlalu cemas juga bisa menyebabkan gangguan otak pada lansia. Jika stres dan depresi cenderung tidak memiliki semangat hidup, sikap cemas justru sebaliknya

Penurunan fungsi sel-sel tubuh memang tidak bisa dihindari, namun bila kita memiliki gaya hidup sehat sejak muda, penyakit kronik seperti diabetes, hipertensi, atau pun gangguan kogntif seperti demensia yang sekarang ini belum ada obatnya, bisa dicegah.

Banyak orang takut menjadi tua karena tahap kehidupan ini identik dengan tubuh yang lemah digerogoti penyakit. Padahal, tetap produktif saat usia tua bukanlah hal yang tidak mungkin. Semua terkait pilihan investasi pada saat muda. Pemeriksaan kesehatan secara berkala yang harus dilakukan antara lain memeriksa tekanan darah, gula darah, fungsi penglihatan, hingga kondisi psikis. Kesehatan yang baik adalah kunci agar lansia tetap mandiri dan berperan dalam keluarga dan masyarakat. Sementara itu, Kementerian Kesehatan sebetulnya memiliki program untuk mengendalikan penyakit tidak menular lewat perilaku “CERDIK”. C= Cek kesehatan rutin, E= Enyahkan asap rokok, R= Rutin atau rajin aktivitas fisik, D= Diet seimbang, I= Istirahat cukup, dan K= Kelola stres. Dan tak lupa olahraga secara teratur untuk menjaga kebugaran. Mari kita jaga kesehatan kita agar tetap bugar dan sehat di masa mendatang.

Referensi:

Jeo-Insight. 2019. Tips Bugar Lansia, yang Anak Muda Perlu Bersiap Juga. https://jeo.kompas.com/tips-bugar-lansia-yang-anak-muda-perlu-bersiap-juga#section3

Kemenkes. 2013. Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. https://pusdatin.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/buletin/buletin-lansia.pdf

Pijar Psikologi. 2017. Sayangi Lansia di Sekitar Anda. https://pijarpsikologi.org/sayangi-lansia-di-sekitar-anda/

Sharing is caring!

Write a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kembali Fit Setelah Ramadan dan Lebaran

Oleh : Kristiriyandini, SKM Selama sebulan puasa dibulan ramadhan, umat islam mengalami perubahan pola makan dan perubahan …

Tetap Sehat dan Bugar di Bulan Puasa

By : Nur Handayani, S.KM Tidak Terasa, kita sudah akan bertemu kembali dengan bulan Ramadhan. Persiapan apa nih yang sahabat …

Menyambut Hari Tuberkulosis Sedunia: Tantangan dan Tips Berpuasa bagi Pasien Tuberkulosis selama Bulan Ramadan

Oleh : Shukhalita Swasti Astasari, S.KM Tuberkulosis berada di peringkat ke-13 sebagai penyebab kematian, sementara termasuk …

Emang Ada TB Kelenjar ? Ada Dong

Oleh : Susilawati, SKM TBC Kelenjar itu apa ya?   TBC Kelenjar adalah Penyakit yang disebabkan oleh Bakteri Mycobacterium …

Kerentanan Penularan HIV-AIDS Pada Ibu Rumah Tangga

Oleh: Nur Handayani, S.KM HIV, yang merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, adalah virus yang menargetkan …

PIAGAM PENGHARGAAN

PIAGAM PENGHARGAAN PANRB SEBAGAI UNIT PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK KATEGORI “PELAYANAN PRIMA 2023”