Berita

Nikmat Sesaat, Dampak Jangka Panjang? Mengulas Risiko Kesehatan BBQ di Malam Tahun Baru

Oleh: Arifah BN, S.KM

Malam tahun baru selalu dimulai dengan tawa, kembang api, dan aroma daging yang terbakar. Bara menyala, asap mengepul, dan rasa hangat menyelimuti kebersamaan. Namun di balik aroma yang menggoda itu, ada sesuatu yang tak terlihat, senyawa yang ikut terbentuk bersama api, perlahan menempel pada makanan, dan diam-diam masuk ke dalam tubuh.

Momen berkumpul bersama keluarga atau sahabat sering terasa kurang lengkap tanpa acara BBQ. Daging yang dipanggang dengan aroma menggoda menjadi teman setia di suasana dingin yang penuh keakraban. Meski demikian, kebiasaan ini menyimpan potensi risiko kesehatan yang perlu mendapat perhatian.

Mengapa Makanan yang Dibakar Bisa Berisiko bagi Kesehatan?

Memasak makanan dengan cara dibakar atau dipanggang pada suhu tinggi, terutama daging, dapat menghasilkan senyawa kimia berbahaya yang berpotensi mengganggu kesehatan dalam jangka panjang. Saat daging dimasak pada suhu sangat tinggi (di atas ±150°C), dapat terbentuk dua jenis senyawa utama:

  • Heterocyclic Amines (HCAs)

HCAs terbentuk dari reaksi antara protein daging, asam amino, dan panas tinggi. Senyawa ini bersifat mutagenik, artinya dapat merusak DNA sel dan berpotensi meningkatkan risiko kanker.

  • Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs)

PAHs terbentuk ketika lemak dari daging menetes ke bara api, menghasilkan asap yang kemudian menempel kembali pada permukaan makanan. PAHs juga diketahui memiliki sifat karsinogenik.

Menurut National Cancer Institute (NCI), kedua senyawa ini dapat terbentuk terutama pada daging yang dibakar hingga gosong atau hangus.

Apa Dampaknya bagi Tubuh?

Penelitian menunjukkan bahwa paparan HCAs dan PAHs dalam jangka panjang dapat:

  • Merusak DNA sel
  • Meningkatkan stres oksidatif dalam tubuh
  • Berpotensi meningkatkan risiko kanker, terutama kanker kolorektal

American Institute for Cancer Research (AICR) menyebutkan bahwa konsumsi daging merah dan daging olahan yang sering dimasak dengan cara dibakar atau dipanggang pada suhu tinggi berkaitan dengan peningkatan risiko kanker tertentu. Penting dicatat bahwa BBQ sesekali tidak serta-merta menyebabkan kanker, namun risiko akan meningkat jika dilakukan terlalu sering tanpa memperhatikan cara memasak yang aman.

Risiko Tambahan: Asap dari Proses Pembakaran

Selain dari makanan itu sendiri, asap BBQ juga mengandung PAHs dan partikel halus yang dapat mengiritasi saluran pernapasan. Paparan asap secara intens, terutama di ruang terbuka yang sirkulasi udaranya buruk, dapat memperburuk kondisi pernapasan, terutama pada anak-anak, lansia, dan penderita penyakit paru.

Tips BBQ Lebih Aman dan Sehat Saat Tahun Baru

Agar tetap bisa menikmati BBQ tanpa rasa khawatir berlebihan, berikut beberapa tips yang direkomendasikan lembaga kesehatan:

  • Marinasi daging sebelum dibakar, terutama dengan bumbu berbahan asam (jeruk, lemon, cuka) untuk mengurangi pembentukan HCAs.
  • Hindari membakar hingga gosong atau berwarna hitam pekat.
  • Gunakan metode panas tidak langsung atau suhu lebih rendah.
  • Potong dan buang bagian yang hangus sebelum dikonsumsi.
  • Batasi daging merah dan daging olahan (sosis, hot dog).
  • Perbanyak sayuran panggang, seperti jagung, paprika, jamur, dan zucchini.

Kesimpulan

BBQ di malam tahun baru boleh saja dilakukan sebagai bagian dari kebersamaan dan tradisi. Namun, penting untuk memahami bahwa makanan yang dibakar pada suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa berbahaya jika dikonsumsi terlalu sering atau dimasak hingga gosong. Dengan cara memasak yang lebih aman, porsi seimbang, dan pilihan bahan yang lebih sehat, risiko kesehatan dapat diminimalkan tanpa harus menghilangkan momen kebahagiaan saat pergantian tahun.

Senyawa karsinogenik dari makanan yang dibakar tidak bekerja dalam hitungan jam atau hari. Mereka bekerja pelan, memengaruhi sel demi sel, tanpa gejala yang terasa. Itulah mengapa pencegahan sering diabaikan, karena ancaman yang paling berbahaya adalah yang tidak langsung terlihat.

Rayakan malam tahun baru dengan bijak. Nikmati BBQ secukupnya, pilih cara memasak yang lebih aman, dan imbangi dengan makanan sehat agar tubuh tetap terlindungi. Sehat tetap jalan, momen bahagia pun tetap terasa.

Referensi:

American Institute for Cancer Research. 2014. Guide to Healthy Grilling. https://www.aicr.org/news/guide-to-healthy-grilling/?utm_source=chatgpt.com

American Institute for Cancer Research. 2025. Grilling and Cancer Risk: What You Need to Know for A Healthier Barbecue. https://www.aicr.org/resources/blog/grilling-and-cancer-risk-what-you-need-to-know-for-a-healthier-barbecue/?utm_source=chatgpt.com

IQAir. 2022. Is Your Backyard barbecue a Health Hazard?. https://www.iqair.com/newsroom/your-backyard-barbecue-health-hazard

National Cancer Institute. 2017. Chemicals in Meat Cooked at High Temperatures and Cancer Risk. https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/diet/cooked-meats-fact-sheet?utm_source=chatgpt.com

Tingkatkan Mutu Layanan, RS Paru Respira Jalani Pemantauan Evaluasi PPS KARS

BANTUL – Dalam upaya berkelanjutan menjaga standar pelayanan kesehatan yang prima, RS Paru Respira Yogyakarta menyambut tim surveyor dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) pada tanggal 16 dan 17 Desember 2025. Agenda ini merupakan rangkaian Perencanaan Perbaikan Strategis (PPS) sebagai tindak lanjut komitmen rumah sakit dalam mempertahankan mutu dan keselamatan pasien.

Selama dua hari, RS Paru Respira dievaluasi oleh dua surveyor ahli yang memiliki kompetensi tinggi di bidang manajemen dan klinis rumah sakit, yaitu:

  1. dr. Tjokorda Istri Agung Pemayun, M.Kes., FISQua
  2. Ibu Putu Karleni, S.Pd., S.Kep., Ns., MM., FISQua, CHAE

Fokus Evaluasi: Konsistensi dan Inovasi

Proses evaluasi dimulai dengan telusur dokumen serta observasi lapangan di berbagai unit pelayanan. Fokus utama dari PPS kali ini adalah memastikan bahwa setiap rekomendasi perbaikan yang telah direncanakan sebelumnya telah terimplementasi dengan baik di lapangan.

dr. Tjokorda Istri Agung Pemayun dalam arahannya menekankan pentingnya membangun budaya keselamatan pasien yang tidak hanya berhenti pada dokumentasi, tetapi mendarah daging dalam setiap tindakan medis. Sementara itu, Ibu Putu Krleni meninjau langsung kesiapan sarana prasarana serta tata kelola keperawatan dan administrasi yang efektif.

“Akreditasi bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah proses berkelanjutan untuk memastikan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan terbaik yang aman dan terstandar,” ujar Direktur RS Paru Respira dalam sambutan pembukaannya.

Hasil dan Harapan

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini berjalan dengan lancar dan interaktif. Tim surveyor memberikan apresiasi atas dedikasi seluruh staf RS Paru Respira dalam melakukan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) meski di tengah tantangan pelayanan kesehatan yang semakin dinamis.

Dengan dilaksanakannya evaluasi PPS ini, RS Paru Respira optimistis dapat terus meningkatkan kepercayaan masyarakat sebagai pusat layanan kesehatan paru dan umum yang unggul di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

RS Paru Respira Yogyakarta Salurkan Bantuan Korban Banjir dan Longsor di Aceh Tamiang




Aceh Tamiang, 12 Desember 2025

RS Paru Respira Yogyakarta menyalurkan bantuan kemanusiaan secara langsung kepada warga terdampak banjir dan longsor di Desa Sidodadi, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang. Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian Rumah Sakit terhadap masyarakat yang tengah menghadapi masa sulit akibat bencana alam yang melanda wilayah tersebut.

Tim RS Paru Respira Yogyakarta bergabung dengan Tim EMT BSMI langsung ke lokasi bencana untuk menyerahkan bantuan sesuai kebutuhan mendesak masyarakat. Menurut keterangan Kepala Dusun Sidodadi, Herman Syahputra, kebutuhan utama warga saat ini adalah air bersih, dan pasokan listrik, mengingat PDAM dan aliran listrik di wilayah tersebut belum berfungsi sebagaimana mestinya setelah diterjang banjir dan tanah longsor.

“Warga saat ini sangat membutuhkan akses air dan listrik untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Kami berterima kasih atas dukungan dari berbagai pihak, termasuk RS Paru Respira, yang telah hadir membantu kami,” ujar Herman Syahputra.

Bantuan yang diberikan RS Paru Respira Yogyakarta diharapkan dapat meringankan beban warga sekaligus mempercepat pemulihan kondisi masyarakat. Program ini juga merupakan bagian dari komitmen rumah sakit dalam mendukung kegiatan sosial kemanusiaan serta memperkuat solidaritas antardaerah.

Lokakarya Rekayasa Nilai (Value Engineering) Ke 2 DED Pengembangan RS Paru Respira

Lokakarya Rekayasa Nilai (Value Engineering) ke-2 DED Pengembangan RS Paru Respira pada tanggal 5 s.d. 8 Desember 2025 berfokus pada penyempurnaan rancangan teknis agar setiap elemen pengembangan rumah sakit memiliki manfaat maksimal dengan biaya yang terkontrol. Tim perencana, manajemen rumah sakit, dan para pemangku kepentingan teknis menilai ulang fungsi-fungsi utama bangunan, alur layanan pasien, kebutuhan peralatan, serta efisiensi konstruksi. Setiap alternatif solusi diuji secara sistematis untuk memastikan bahwa rencana akhir tidak hanya layak secara teknis, tetapi juga memberikan nilai terbaik bagi pelayanan kesehatan ke depannya. Hasil lokakarya menjadi dasar perbaikan dokumen DED sebelum memasuki tahap finalisasi.

Pelatihan Keamanan Data & Informasi serta tata laksana downtime SIMRS Tingkatkan Keamanan Siber dan Kesiapan Sistem

Bantul – Dalam upaya memperkuat perlindungan data pasien dan menjaga kontinuitas layanan kesehatan di era digital, RS Paru Respira menyelenggarakan pelatihan intensif bertajuk “Keamanan Data & Informasi serta Tata Laksana Downtime SIMRS”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 29 November 2025, bertempat di Aula Pertemuan RS Paru Respira.

Pentingnya Keamanan Data di Era Transformasi Digital

Seiring dengan kewajiban penggunaan Rekam Medis Elektronik (RME), risiko ancaman siber seperti malware dan ransomware menjadi tantangan nyata. Pelatihan ini menghadirkan ahli teknologi informasi kesehatan untuk membekali seluruh staf—mulai dari tenaga medis hingga administrasi—mengenai protokol keamanan data.

“Data pasien adalah amanah yang sangat berharga. Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan setiap personel memahami cara memitigasi risiko kebocoran data dan menerapkan langkah-langkah preventif dalam penggunaan perangkat digital di rumah sakit,” ujar Direktur RS Paru Respira dalam sambutannya.

Simulasi Tata Laksana Downtime SIMRS

Selain aspek keamanan, fokus utama kegiatan ini adalah penanganan Downtime SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit). Downtime merupakan kondisi di mana sistem informasi mengalami kendala teknis atau pemeliharaan sehingga tidak dapat diakses sementara.

Agar pelayanan pasien tidak terganggu saat terjadi kendala sistem, peserta dilatih mengenai:

  • Prosedur Manual: Alur pendaftaran, pemeriksaan, hingga pemberian obat menggunakan formulir cadangan berbasis kertas.
  • Komunikasi Antar-Unit: Memastikan koordinasi tetap berjalan efektif meski tanpa bantuan sistem digital.
  • Sinkronisasi Data: Langkah-langkah penginputan ulang data ke dalam SIMRS setelah sistem kembali normal (recovery phase).

Komitmen Pelayanan Tanpa Henti

Pelatihan ini merupakan bentuk komitmen RS Paru Respira untuk memberikan pelayanan yang aman, bermutu, dan tidak terputus. Dengan kesiapan mental dan teknis para staf, diharapkan operasional rumah sakit tetap berjalan prima dalam kondisi apa pun.

Kegiatan ditutup dengan simulasi langsung di mana para staf mempraktikkan pengalihan alur kerja dari digital ke manual secara cepat dan tepat.


Kontak Media: Unit PPID RS Paru Respira Website: www.rsparurespira.jogjaprov.go.id

Rumah Sakit Paru Respira meraih “Predikat Terbaik Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2025”

Rumah Sakit Paru Respira meraih “Predikat Terbaik Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2025”, sebuah capaian yang menegaskan komitmennya terhadap transparansi dan akuntabilitas layanan dibidang kesehatan. Penghargaan ini diberikan setelah rumah sakit paru respira dinilai konsisten menyediakan akses informasi yang lengkap, mudah dijangkau, dan sesuai standar Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID).

Rumah Sakit Paru Respira menunjukkan keterbukaan melalui publikasi rutin, dokumentasi layanan, standar operasional, informasi kepegawaian, laporan anggaran, hingga mekanisme pengaduan publik. Sistem informasi yang terstruktur dan responsif menjadi salah satu alasan utama penilaian tinggi tersebut. Pencapaian ini memperkuat kepercayaan publik sekaligus menjadi bukti bahwa pelayanan kesehatan modern menuntut transparansi yang sama pentingnya dengan kualitas medis.

Predikat Badan Publik Informatif ini kami persembahkan untuk seluruh masyarakat. Setiap informasi yang kami buka, setiap pelayanan yang kami berikan, adalah bentuk komitmen untuk hadir lebih dekat, lebih jujur, dan lebih bertanggung jawab. Rumah Sakit Paru Respira melangkah maju bersama Anda.

Layanan Pengaduan Masyarakat

Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan, RS Paru Respira menyediakan beragam fasilitas untuk menampung aduan, saran, dan masukan dari masyarakat, pasien, dan keluarga. Melalui kanal layanan pengaduan, Masyarakat bisa menyampaikan pengalaman dengan mudah dan aman.

Tingkatkan Kesiapsiagaan Kegawatdaruratan, RS Paru Respira Gelar IHT Bantuan Hidup Dasar (BHD) 2025

BANTUL – Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien (patient safety), RS Paru Respira sukses menyelenggarakan kegiatan In House Training (IHT) Bantuan Hidup Dasar (BHD). Pelatihan ini dilaksanakan selama dua gelombang, yakni pada tanggal 11 dan 13 November 2025, bertempat di ruang pertemuan AMARTA RS Paru Respira.

Mengapa BHD Itu Penting?

Henti jantung dan henti napas dapat terjadi kapan saja dan kepada siapa saja di lingkungan rumah sakit—baik pada pasien, keluarga pasien, maupun staf. Detik-detik awal sangat menentukan peluang keselamatan korban. Melalui IHT ini, seluruh staf rumah sakit diharapkan memiliki kemampuan yang seragam dalam memberikan pertolongan pertama sebelum bantuan medis lanjutan tiba.

Jalannya Pelatihan

Kegiatan ini diikuti oleh berbagai elemen pegawai, mulai dari tenaga medis, perawat, tenaga penunjang, hingga staf administrasi dan keamanan. Materi pelatihan mencakup:

  • Identifikasi Dini: Mengenali tanda-tanda henti jantung dan aktivasi Code Blue.
  • Kompresi Dada Berkualitas: Teknik Resusitasi Jantung Paru (RJP) sesuai standar terbaru AHA (American Heart Association).
  • Bantuan Ventilasi: Cara memberikan bantuan napas yang efektif.
  • Penggunaan AED: Pengoperasian Alat Dekifrilator Eksternal Otomatis.
  • Penanganan Tersedak: Teknik Heimlich Maneuver untuk dewasa dan bayi.

Simulasi Langsung

Tidak hanya sekadar teori, para peserta juga diwajibkan mengikuti ujian praktik menggunakan manekin (alat peraga). Instruktur ahli memantau langsung kedalaman kompresi, kecepatan irama, hingga koordinasi tim saat melakukan simulasi kegawatdaruratan.

“Kemampuan BHD bukan hanya kewajiban perawat atau dokter, tapi seluruh sivitas hospitalia. Petugas parkir atau staf administrasi bisa jadi adalah orang pertama yang menemukan pasien pingsan. Mereka harus tahu apa yang harus dilakukan,” ujar perwakilan manajemen RS Paru Respira di sela-sela kegiatan.

Komitmen Pelayanan

Penyelenggaraan IHT BHD 2025 ini merupakan wujud komitmen RS Paru Respira dalam memenuhi standar akreditasi rumah sakit dan memastikan bahwa setiap individu yang berada di lingkungan rumah sakit mendapatkan perlindungan kesehatan yang maksimal.

Dengan berakhirnya pelatihan ini pada 13 November 2025, diharapkan seluruh staf RS Paru Respira semakin percaya diri dan sigap dalam menghadapi situasi kritis, demi memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.

Hidup Lebih Sehat dengan PPOK: Tips Gaya Hidup yang Bisa Dilakukan

Oleh : Monica Ayu Prabowoslatri, A.Md. Kep

Pernahkah Anda mendengar istilah PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis)?

Penyakit ini adalah gangguan pada paru-paru yang membuat penderitanya sulit bernapas karena adanya hambatan pada saluran napas. PPOK biasanya disebabkan oleh kebiasaan merokok bertahun-tahun, paparan asap, debu, atau polusi.

Meski terdengar menakutkan, kabar baiknya adalah penderita PPOK tetap bisa menjalani hidup yang berkualitas dengan melakukan perubahan gaya hidup sederhana. Yuk, simak tipsnya!

  1. Katakan “Selamat Tinggal” pada Rokok

Langkah paling penting bagi penderita PPOK adalah berhenti merokok. Asap rokok tidak hanya memperburuk kondisi paru, tetapi juga mempercepat kerusakan. Dengan berhenti merokok, penderita memberi kesempatan paru-paru untuk bernapas lebih lega.

  • Makan Sehat, Nafas Lebih Nyaman
  • Pilih makanan kaya gizi seperti buah, sayuran, ikan, dan biji-bijian.
  • Batasi makanan asin karena bisa menyebabkan penumpukan cairan.
  • Lebih baik makan sedikit tapi sering agar perut tidak penuh dan memudahkan bernapas.
  • Bergerak dengan Bijak

Olahraga ringan tetap penting untuk menjaga kebugaran tubuh, misalnya jalan santai, yoga, atau latihan pernapasan sederhana. Aktivitas ini dapat membantu paru bekerja lebih efisien. Jangan lupa, lakukan sesuai kemampuan dan hindari memaksakan diri.

  • Ciptakan Lingkungan yang Bersih

Udara segar adalah teman baik penderita PPOK. Hindari paparan asap rokok, polusi, debu, atau bahan kimia. Gunakan masker bila diperlukan dan pastikan rumah memiliki sirkulasi udara yang baik.

  • Disiplin dengan Obat dan Kontrol secara Rutin

Penderita PPOK biasanya mendapatkan obat inhaler atau terapi lain dari dokter. Gunakan sesuai petunjuk dan jangan lupa kontrol rutin untuk memantau perkembangan kesehatan paru.

  • Lindungi Diri dari Infeksi

Penderita PPOK lebih rentan terkena flu atau infeksi paru. Karena itu, menjaga perilaku hidup bersih dan sehat sangat dianjurkan seperti menjaga kebersihan tangan dengan melakukan cuci tangan dengan benar, menggunakan masker di tempat keramaian. Penderita PPOK juga bisa melakukan vaksinasi flu dan pneumonia.

  • Jaga Pikiran Tetap Positif

Hidup dengan PPOK bisa memicu stres atau cemas. Dukungan keluarga, komunitas pasien, atau sekadar melakukan hobi yang disukai dapat membantu menjaga kesehatan mental tetap baik.

PPOK memang penyakit kronis, tetapi bukan berarti penderita PPOK tidak bisa menikmati hidup. Dengan gaya hidup sehat, pengelolaan yang tepat, dan dukungan orang terdekat, penderita PPOK tetap bisa bernapas lebih lega dan menjalani hari-hari dengan penuh semangat.

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan RI. (2021). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD). (2024). Global Strategy for the Diagnosis, Management, and Prevention of Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Retrieved from https://goldcopd.org

World Health Organization. (2023). Chronic obstructive pulmonary disease (COPD). Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/chronic-obstructive-pulmonary-disease-(copd)

Mayo Clinic. (2023). Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) – Lifestyle and home remedies. Retrieved from https://www.mayoclinic.org

4 Hal yang Terjadi karena Kebanyakan Scroll HP

Oleh : Nur Handayani, S.K.M

Di era digital, menggenggam ponsel dan terus scroll layar sudah jadi kebiasaan sehari-hari. Mulai dari bangun tidur hingga sebelum terlelap, tangan kita nyaris tak lepas dari gawai. Sayangnya, terlalu lama scroll HP tidak hanya menghabiskan waktu, tapi juga membawa dampak serius bagi kesehatan. Inilah empat hal yang perlu diwaspadai.

  1. Mata Lelah dan Buram

    Terlalu lama menatap layar membuat mata bekerja lebih keras. Akibatnya muncul gejala digital eye strain seperti mata kering, perih, atau pandangan buram. Kondisi ini bisa makin parah bila pencahayaan sekitar kurang baik atau jarak pandang terlalu dekat.

    2. Nyeri Leher dan Punggung

    Kebiasaan menunduk saat scroll HP memicu text neck, yaitu nyeri pada leher, bahu, hingga punggung bagian atas. Jika berlangsung lama, postur tubuh bisa terganggu dan rasa sakit menjadi kronis.

    3. Gangguan Tidur

    Scroll HP sebelum tidur sering dianggap “teman pengantar tidur”, padahal cahaya biru dari layar menghambat produksi melatonin, hormon pengatur tidur. Akibatnya, kita susah terlelap, tidur jadi dangkal, dan keesokan harinya tubuh terasa lelah.

    4. Stres dan Kecemasan

    Tak jarang, tanpa sadar kita terjebak dalam doomscrolling, yaitu kebiasaan terus membaca berita atau konten negatif. Hal ini meningkatkan stres, membuat cemas, bahkan bisa menurunkan rasa percaya diri karena sering membandingkan diri dengan orang lain di media sosial.

    Tips Sederhana Digital Detox

    • Tetapkan waktu khusus tanpa HP, misalnya satu jam sebelum tidur.
    • Gunakan aplikasi pengingat waktu layar agar tidak kebablasan.
    • Buat zona bebas gadget seperti meja makan atau kamar tidur.
    • Isi waktu luang dengan kegiatan nyata: olahraga ringan, membaca buku, atau ngobrol dengan keluarga.

    Mengurangi kebiasaan scroll HP bukan berarti anti teknologi, tetapi memberi ruang bagi tubuh dan pikiran untuk beristirahat. Dengan digital detox sederhana, kualitas tidur membaik, postur tubuh terjaga, pikiran lebih segar, dan hubungan sosial terasa lebih nyata.

    Referensi

    Kementerian Kesehatan RI. (2022). Bijak Gunakan Gadget untuk Kesehatan Mental. Jakarta: Kemenkes RI.

    Twenge, J. M., & Campbell, W. K. (2018). Associations Between Screen Time and Lower Psychological Well-Being Among Children and Adolescents. Preventive Medicine Reports, 12, 271–283.

    World Health Organization (WHO). (2021). Digital Health and Well-Being.