Category: <span>Informasi</span>

Upaya pencegahan dampak dan perilaku merokok pada remaja di Sekolah Islam Terpadu LHI Yogyakarta dengan tema”Yakin Rokok Elektrik Aman? Kata Siapa?”

By: Shukhalita, S.K.M

Arifah, S.K.M

Jumlah perokok usia remaja di Indonesia terus meningkat. Di Indonesia terjadi tren peningkatan jumlah perokok dari kalangan remaja. Ironisnya budaya merokok saat ini sudah dianggap menjadi hal yang lumrah di kalangan masyarakat secara umum.

Tren merokok pada remaja saat ini tidak hanya pada rokok konvensional saja, namun mulai banyak yang menggunakan vape atau rokok elektrik. Sebagian orang beranggapan bahwa rokok elektrik atau vape sebagai alternatif lebih sehat mengurangi ketergantungan merokok. Cairan vape juga dibuat dengan beragam rasa yang bisa dipilih sesuai selera. Penggunaan rokok elektrik dijadikan sebagai alih-alih untuk mendapatkan rokok yang lebih aman dengan bujukan “zero nicotin” atau hanya karena menciptakan pembenaran secara sepihak bahwa merokok elektrik sebagai peralihan untuk berhenti merokok konvensional secara total. Pemakaian rokok elektrik seakan melahirkan generasi baru pecandu nikotin, yang tentu saja akan berisiko mengalami penyakit terkait nikotin. Hal tersebut menjadi penyebab banyaknya perokok ganda yang tidak hanya merokok konvensional saja namun juga merokok elektrik.

Mudahnya mendapatkan alat vapour dan berbagai perangkat rokok elektrik, serta cairan berperisa yang sebenarnya juga mengandung nikotin, menjadikan anak usia remaja semakin tertarik untuk mencoba merasakan rokok elektrik. Hal ini berdampak pada banyaknya kesalahpahaman terutama pada remaja yang mengartikan bahwa rokok elektrik lebih aman daripada rokok konvensional, maka perlu diadakan edukasi mengenai bahaya rokok elektrik.

Sebagai upaya pencegahan dampak dan perilaku merokok pada remaja, Sekolah Islam Terpadu LHI Yogyakarta berinisiatif mengundang Rumah Sakit Paru Respira untuk memberikan penyuluhan mengenai bahaya rokok elektrik. Kegiatan penyuluhan diikuti oleh seluruh peserta didik putra yang berjumlah 80 anak dengan didampingi beberapa guru pengajar. Seluruh peserta penyuluhan antusias dalam menyimak materi yang diberikan. Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan interaktif sehingga seluruh peserta bisa aktif dalam kegiatan tersebut.  Hasil dari kegiatan ini menekankan pada pentingnya informasi dan peran dari berbagai pihak secara komprehensif untuk mendukung upaya penyuluhan edukasi dampak rokok maupun vape pada remaja serta menghilangkan asumsi bahwa vape tidak berbahaya karena hal terbaik yang perlu kita hirup adalah udara bersih.

83 Tahun Pengabdian Rumah Sakit Paru Respira “Sehat Bersama Respira”

Oleh : Pandam Sukati, SKM

Tak terasa hiruk pikuk peringatan 83 tahun pengabdian RS Paru Respira telah berlalu. Civitas hospitalia dan penduduk sekitar Rumah Sakit Paru Respira telah kembali pada kegiatan masing-masing. Sedikit bernostalgia, kegiatan 83 tahun pengabdian yang bertajuk “Sehat Bersama Respira” kemarin bertujuan untuk menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung RS Paru Respira; kampanye GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) dengan menyelenggarakan kegiatan jalan sehat dan senam aerobik; pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis sebagai bentuk kegiatan bakti sosial rumah sakit; panggung hiburan masyarakat dengan diselenggarakannya pentas seni musik karawitan, campur sari dan drama tari persembahan dari karyawan karyawati RS Paru Respira dengan lakon “Agonia Cinta” yang menceritakan tentang legenda Rara Jonggrang dengan sedikit modifikasi cerita untuk kepentingan promosi kesehatan.

Rangkaian kegiatan yang dimulai dari jalan sehat diikuti oleh 300 peserta dari masyarakat dan karyawan, untuk pemeriksaan gratis dan cek laboratorium terbatas diikuti oleh 200 peserta dengan pemberi layanan yang melibatkan komite medik, keperawatan dan farmasi. Tak mau kalah dari booth pemeriksaan fisioterapi dengan layanan pemeriksaan kadar oksigen Co Analyzer juga memberikan pelayanan gratis terbatas.

Setelah mengolahragakan masyarakat dan civitas hospitalia RS Paru Respira, MC yang kompak mengajak masyarakat menyanyikan beberapa lagu diiringi organ tunggal dari Akbar Production dan membagikan beberapa doorprize menarik diantaranya: sepeda MTB, lemari es, mesin cuci, dispenser, coffee maker, kipas angin, magic com dan masih banyak lagi. Rangkaian acara pagi ditutup dengan  pembagian doorprize disertai wajah sumringah dari masyarakat yang beruntung mendapatkannya.

Suasana sore di lapangan Guyengan telah diramaikan oleh beberapa pedagang yang menjajakan makanan, minuman dan mainan. Panitia masih sibuk mengecek ulang persiapan pentas seni. Acara dibuka oleh sambutan selamat datang dan ucapan terima kasih dari Kepala Desa Palbapang atas terselenggaranya acara ini. Kemudian berikutnya diisi dengan acara drama tari Agonia Cinta yang juga merupakan rangkaian dari sambutan Direktur RS Paru Respira. Selesai sambutan direktur, dilanjutkan pemotongan tumpeng dan diserahkan kepada Sekda DIY Drs. R. Kadarmanta Baskara Aji sekaligus untuk memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Sekda DIY mengapresiasi  pertunjukan drama tari Agonia Cinta dengan harapan RS Paru Respira mampu mengembangkan pariwisata dan seni di sektor kesehatan.

Harapannya acara 83  pengabdian RS Paru Respira ini bisa menjadi semangat untuk civitas hospitalia untuk memberikan energi positif demi terselenggaranya RS Paru Respira yang menjadi pusat pelayanan kesehatan paru dan pernapasan secara komprehensif untuk wilayah DIY dan Jawa Tengah.