Category: <span>Informasi</span>

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Oleh : Team PKRS Rs Paru Respira

Sahabat sehat Respira, tahukah kamu bahwa setiap tanggal 31 Mei diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia?

Lebih dari 8 juta orang meninggal setiap tahunnya dengan 7 juta diantaranya adalah pengguna langsung produk tembakau, seperti perokok. Saat ini masih banyak remaja yang menjadi perokok karena banyaknya iklan dan acara yang disponsori oleh rokok. Industri rokok sedang menargetkan generasi baru dengan berbagai iklan yang dirancang  menggunakan pesan tersamar yang tujuannya tentu untuk menarik generasi muda agar mereka kecanduan tembakau dan nikotin.

Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada saat pandemi Covid-19 ini menjadi sangat penting.  Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan WHO, resiko terinfeksi coronavirus lebih tinggi jika menggunakan tembakau bahkan dampaknya juga akan lebih parah.

Oleh karena itu, inilah saatnya kita mengingatkan orang-orang disekitar kita untuk jangan pernah mau menjadi target industri rokok,  jangan pernah memulai merokok, dan hentikan rokok sekarang dan selamanya. 

Yuk selalu waspada dengan “Jebakan” Industri rokok!

CARA MENDAFTAR PASIEN VIA WA (WHATSAPP)

Syarat Layanan Daftar Online

  1. Waktu pendaftaran mulai 1 hari sebelum hari pelayanan (H-1).
    Pukul 08.00 – 14.00 WIB. Hari Libur/Minggu Pendaftaran Tutup.
  2. Pasien baru maupun lama dapat mendaftar via WA

Untuk daftar Via WA silahkan lengkapi format berikut

DAFTAR#NAMA#NOMOR REKAM MEDIS#TANGGAL PELAYANAN YANG DIINGINKAN#POLITUJUAN#NAMA DOKTER#BPJS/NON BPJS#

KIRIM KE: 0898 4777 477

Untuk Pasien Baru harap melampirkan Foto KTP yang jelas.

Lima Imbauan Utama Gubernur DIY Soal COVID19

Oleh: Humas Jogjaprov

Yogyakarta (15/03/2020) jogjaprov.go.id – Menanggapi situasi dan kondisi di Daerah Istimewa Yogyakarta terkait Corona Virus Disease (COVID19), Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengadakan jumpa pers dengan kalangan media pada Minggu (15/03) siang di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Terdapat lima pokok hasil dari tindak lanjut penanggulangan virus COVID19 tersebut yakni:

.
Jumlah Pasien Terindikasi
Berdasarkan data dari Rumah Sakit Rujukan COVID19 di DIY per Minggu (15/03) pukul 11.30 WIB, jumlah pasien terindikasi korona yang sudah diperiksa ada 17 orang. Dari jumlah tersebut, 12 orang dinyatakan negatif, 1 orang dinyatakan positif, dan 4 orang lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium pusat.

Tindak Lanjut – Penanggulangan Pasien
Pasien yang dinyatakan positif atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP), akan ditindaklanjuti dan dibiayai oleh pusat

  • Pasien yang dinyatakan negatif atau Orang Dalam Pemantauan (ODP), akan ditindaklanjuti dan dibiayai oleh Pemerintah Daerah (Pemda)

Sterilisasi Wilayah

  • Mempertimbangkan referensi dari ahli mikrobiologi dan juga perkembangan situasi terkini yang terjadi di RS Rujukan DIY, status DIY belum dapat dinyatakan sebagai daerah dengan Kejadian Luar Biasa (KLB)
    .
    -Demikian halnya pemberlakuan skema locked down untuk DIY, masih belum dapat dilakukan. Adapun ketentuan ini bersifat dinamis dengan mempertimbangkan perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi.
    Kegiatan pariwisata, kunjungan, atau sejenisnya masih berjalan seperti biasanya. Ketentuan ini bersifat dinamis dengan tetap melaukan observasi pada perkembangan situasi dan kondisi faktual. Tentunya dengan tetap mempertimbangkan sektor ekonomi karena sebagian lapisan masyarakat akan terdampak pada penurunan pendapatan.
    .
    Keberlanjutan Proses Belajar Mengajar
  • Bagi Sekolah Menengah Atas/Kejuruan yang akan menjalani Ujian Nasional mulai Senin (16/03), diharapkan untuk tetap melanjutkan ujian nasional di sekolah masing-masing sebagaimana adanya
    .
    -Untuk proses belajar mengajar di tingkat universitas swasta maupun negeri atau di tingkat sekolah yang tidak sedang menjalani ujian nasional, masih perlu pembahasan lebih lanjut dan akan diputuskan pada Senin (16/03) siang. Sultan menjelaskan bahwa sistem belajar online dilakukan, sejatinya lebih baik dilakukan hingga 1 minggu setelah libur lebaran. Hal tersebut menjadi salah satu antisipasi 300,000 mahasiswa yang menuntut ilmu di Yogyakarta pulang ke kampung halaman dan kembali lagi ke Yogyaarta. Tenggat waktu tersebut ditakutkan sebagai waktu yang sama dengan masa inkubasi virus COVID19.
    .
    Antisipasi dan Kegiatan Preventif
    .
    -Seluruh Kabupaten/Kota diimbau untuk dapat menggerakkan masyaraatnya agar senatiaa hidup sehat misalnya selalu menjaga kebersihan tangan dengan menggunakan sabun biasa atau tisu basah, sebab produk pencuci tangan (hand sanitizer) hanya akan menghalau bakteri namun bukan virus.
    .
    -Pemda bersama masyarakat harus saling bahu-membahu untuk menyelamatkan dan menangani yang sakit, serta menjaga yang sehat agar jangan sampai sakit. Masyarakat bukan hanya merupakan objek, namun juga bias berperan sebagai subjek yang turut aktif mencegah penyebaran virus.
    .
    Adapun secara garis besar, Sultan berharap bahwa masyarakat DIY dapat menyikapi pandemik virus ini dengan bijak, tetap waspada, dan tidak berlebihan. Keputusan dan tindak lanjut yang diambil hendaknya tidak membuat kejutan-kejutan pada publik dan memunculkan disinformasi
    .
    Selanjutnya, untuk informasi dan nomor kontak antiipasi virus COVID 19, dapat menghubungi
    (0274) 555585 dan 08112764800.