Berita

Hari Kesehatan Paru Sedunia, Kesehatan Paru Untuk Semua

Oleh: Kristiriyandini, SKM

Tahukah kalian?

Setiap tanggal 25 September, dunia memperingati hari kesehatan paru. Selama pandemi Covid 19, pasien yang memiliki penyakit paru khususnya tentu mendapat perhatian lebih. Sebab, penderita paru Covid-19 lebih berisiko besar mengalami sakit parah ketika terjangkit virus corona., sehingga tema yang diambil tahun ini adalah Kesehatan Paru Untuk Semua.

Paru-paru merupakan organ tubuh yang sangat penting dan tidak tergantikan untuk tubuh kita. Oleh karena itu menjaga kesehatan organ yang satu ini merupakan sebuah kewajiban. Kita perlu bersyukur akan nikmat Tuhan terhadap kesehatan paru kita, itulah mengapa penting untuk memprioritaskan kesehatan paru-paru kita.

Terkadang kita menganggap remeh paru-paru kita begitu saja., padahal mereka membuat kita tetap hidup dan sehat. Tubuh kita memiliki sistem pertahanan alami yang dirancang untuk melindungi paru-paru, menjaga kotoran dan kuman. Tetapi ada beberapa hal penting yang dapat kita lakukan untuk mengurangi risiko penyakit paru-paru. Berikut beberapa cara untuk menjaga kesehatan paru-paru Anda.

Jangan Merokok

Merokok adalah penyebab utama dari penyakit paru-paru yang serius seperti kanker paru dan penyakit paru obstruktif kronis. Asap dari rokok berisi lebih dari 400 senyawa kimia berbahaya dan 50 dari senyawa itu diketahui menyebabkan kanker.

Merokok adalah penyebab utama kanker paru-paru dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), yang meliputi bronkitis kronis dan emfisema. Asap rokok dapat mempersempit saluran udara dan membuat pernapasan menjadi lebih sulit. Ini menyebabkan peradangan kronis, atau pembengkakan di paru-paru, yang dapat menyebabkan bronkitis kronis. Seiring waktu, asap rokok menghancurkan jaringan paru-paru dan dapat memicu perubahan yang tumbuh menjadi kanker. Jika Anda merokok, tidak ada kata terlambat untuk mendapatkan manfaat dari berhenti. Rumah Sakit Paru Respira dapat membantu Anda kapanpun Anda ingin berhenti.

Hindari  Asap Rokok

Tahukah Anda bahwa dua per tiga dari asap rokok tidak dihirup oleh perokok, tetapi memasuki udara disekitar perokok. Seseorang yang bukan perokok namun menghirup asap rokok memiliki resiko penyakit yang sama dengan perokok. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari perokok pasif yaitu dengan melarang perokok untuk merokok di dalam rumah, mobil atau lingkungan kerja. Asap rokok, bahan kimia disekitar kita menyebabkan atau memperburuk penyakit paru-paru. Jadikan rumah dan mobil Anda bebas asap rokok. Hindari berolahraga di luar ruangan pada hari-hari udara yang buruk.

Mencegah Infeksi

Pilek atau infeksi pernapasan lainnya terkadang bisa menjadi sangat serius. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk melindungi diri sendiri:

1.      Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air. Diperkirakan tangan dapat menyebarkan 80 persen dari penyakit pernafasan yang menular seperti pilek dan flu. Resiko terinfeksi virus dan bakteri dapat dihindari dengan mencuci tangan setiap sebelum makan, sesudah makan dan sesudah buang air.Pembersih berbasis alkohol adalah pengganti yang baik jika Anda tidak bisa mencuci.

2.      Menghindari keramaian ketika musim flu apalagi virus Covid-19 juga masih ada.

3.      Pakailah Masker dengan disiplin.

4.      Lakukan vaksinasi apabila diperlukan.

5.      Jika kita sakit, jangan buat orang disekitar kita ikut tertular, lindungi orang-orang di sekitar kita, termasuk orang yang kita cintai, dengan menjaga jarak, memakai masker. Tetap di rumah dari kantor atau sekolah sampai kita merasa lebih baik.

Menghindari polusi udara dan menjaga kebersihan udara.


Polusi udara didalam ruangan dan luar ruangan dapat menyebabkan masalah kesehatan, terutama bagi seseorang yang memiliki penyakit paru-paru. Polusi udara dapat mengiritasi atau menghancurkan jaringan paru-paru. Bahkan polusi udara pada tingkatan yang rendah dapat menyebabkan masalah bagi kesehatan

Lakukan Pemeriksaan Berkala

Pemeriksaan rutin membantu mencegah penyakit, bahkan ketika kita merasa sehat. Hal ini terutama berlaku untuk penyakit paru-paru, yang terkadang tidak terdeteksi hingga menjadi serius. Konsultasikan jika ada keluhan dan kekhawatiran terkait dengan pernafasan ke petugas kesehatan.

Melakukan Aktivitas Fisik

Melakukan aktifitas fisik secara rutin minimal 30 menit setiap hari seperti senam aerobik dan berenang dapat menjaga kesehatan paru-paru, menjaga kestabilan emosi dan membantu mengelola stress.

Yuk jaga paru kita untuk hidup yang lebih sehat.

Sumber:

https://www.lung.org/lung-health-diseases/wellness/protecting-your-lungs

https://www.firsnet.org/news-and-events/news-article/181-world-lung-day-2022

Indeks Kepuasan Masyarakat 2023

Sahabat Paru,

Dalam mewujudkan upaya peningkatan kualitas layanan di RS Paru Respira, pada tahun 2023 ini telah dilaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) di RS Paru Respira dengan hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 83,29 dengan Mutu Pelayanan B dan Kinerja Unit Layanan dalam kategori Baik.

SKM dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna layanan dan memperoleh umpan balik berupa keluhan, saran atau masukan guna meningkatkan kualitas pelayanan. RS Paru Respira Dinas Kesehatan DIY senantiasa akan terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama pengguna layanan yang telah berpartisipasi dalam Survei Kepuasan Masyarakat ini.

#SKM #rsprespira

Rangkul Pasien Tuberkulosis Resisten Obat dengan Diskusi Bersama

Tuberkulosis Resistan Obat (TB-RO) merupakan penyakit yang berdampak pada kesehatan masyarakat, dengan jumlah kasus yang semakin meningkat sehingga memerlukan upaya penanggulangan yang komprehensif dari semua pihak. Tatalaksana penanggulangan TB-RO telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 2009 dan telah ditetapkan menjadi bagian dari Program Penanggulangan TB Nasional.

Tuberkulosis disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis (M.TBC). TB
dapat disembuhkan dengan pengobatan obat anti Tuberkulosis (OAT) yang tepat. Namun kuman TB dapat berkembang menjadi resistan atau kebal terhadap OAT, salah satunya dikarenakan
ketidakpatuhan pengobatan. Munculnya resistansi terhadap OAT telah menjadi masalah
kesehatan masyarakat yang signifikan di sejumlah negara dan menjadi ancaman dalam
pengendalian TB.

Menderita TB-RO merupakan suatu kondisi sulit dalam melakukan kehidupan dan
diperlukan kemampuan untuk menghadapi kondisi tersebut. Jangka waktu pengobatan
yang panjang, efek samping pengobatan yang ditimbulkan, biaya yang dikeluarkan untuk
pengobatan, stigma, diskriminasi serta perasaan bahwa penyakitnya tidak akan sembuh
membuat banyak pasien TB RO tidak ingin melanjutkan proses penyembuhan dan lebih
memilih untuk berhenti (dropped out). Pasien TB RO rentan mengalami stress dan
menghadapi stigma sosial dan karenanya memiliki suatu kebutuhan yang mendesak untuk
dilakukan intervensi dalam aspek ini.

RS Paru Respira bersinergi dengan LSM Siklus Indonesia melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) untuk pasien TB-RO yang masih melaksanakan pengobatan rutin. Kegiatan ini merupakan momen kebersamaan antar pasien dan membangun ikatan antar personal untuk bisa berbagi apa yang menjadi kendala dalam pengobatan mereka. Diskusi ini menjadi media untuk belajar dari kasus satu sama lain dan menemukan solusi atas permasalahannya. Sehingga kesulitan yang dihadapi selama pengobatan dapat diatasi dan tetap melanjutkan terapi sampai tuntas dan sembuh.

Kami mendukung kegiatan ini dengan menghadirkan pembicara untuk memberikan informasi mengenai kesehatan. Pada pertemuan ini diisi oleh tim ahli gizi RS Paru Respira dengan tema zat gizi makro dan mikro. Bapak Tito Arianto Nugroho, A.Md Gz menjelaskan pola makan, porsi makan dan kandungan zat gizi makro dan mikro yang baik untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit dan meningkatkan kekebalan tubuh. Diskusi juga didampingi fasilitator medis lain yang membantu memperdalam materi tersebut.

Harapannya dengan FGD rutin ini pasien TB-RO dapat lebih semangat untuk sembuh, rutin berobat dan kontrol, disiplin minum obat, tetap aktif beraktivitas dan bekerja dengan semangat dan sehat. Dengan demikian kasus putus berobat dapat berkurang dan keberhasilan terapi dapat meningkat menuju Indonesia bebas TB tahun 2030.

Rencana Pengembangan RS Paru Respira

Rencana Pengembangan Rumah Sakit Paru Respira Di Kalurahan Palbapang, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan dari Pengembangan adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan paru dan Pernapasan bagi masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berikut Kami lampirkan Surat Pemberitahuan dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta

Tips Aman dan Sehat Konsumsi Daging Kurban

Oleh : Nur Handayani, S.KM

Idul Adha merupakan salah satu hari raya yang diperingati oleh umat muslim. Hari raya ini identik dengan penyembelihan hewan kurban. Hewan sapi dan kambing adalah jenis hewan yang paling umum untuk hewan kurban di Indonesia. Dalam Hari Raya Idul Adha, daging kurban dibagikan kepada yang berhak termasuk yang berkurban dan keluarganya. Dalam hari raya ini pula masyarakat berkesempatan makan daging. Sudah menjadi rahasia umum bila ada anggapan bahwa makan daging kurban identik dengan penyakit darah tinggi dan kolesterol. Tapi apakah benar daging kambing maupun sapi tidak baik dikonsumsi?

              Melihat dari kandungan gizi, tidak ada yang salah dengan daging sapi maupun kambing.  Dalam 100 gram daging kambing mengandung 149 Kkal, 16,6 gr protein, 9,2 gr lemak, 11 mg kalsium dan 1 mg zat besi. Sedangkan untuk 100 gram daging sapi mengandung 201 Kkal, 18,8gr protein, 14 gr lemak, 11 mg kalsium dan 2,8 mg zat besi. Protein dalam daging tersebut berfungsi membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, memproduksi hormon, enzim, dan zat kimia lain dalam tubuh, membentuk otot, tulang, kulit, dan darah, serta sumber tenaga (menghasilkan 4 kalori per 1 gram lemak). Lemak pun berfungsi membantu penyerapan vitamin yang larut lemak (A, D, E, dan K) dan mineral, sumber energi (menghasilkan 9 kalori per 1 gram lemak), dan menunjang fungsi otak.   Warna merah yang dihasilkan dari daging sapi dan kambing mengandung banyak zat besi. Zat besi inilah yang memproduksi hemoglobin yang nantinya akan mengantarkan oksigen dari darah ke seluruh sel otot. Nah,ternyata daging kambing maupun sapi baik untuk kita konsumsi, hanya saja ada yang perlu kita ketahui supaya kita aman dan tetap sehat saat mengkonsumsi daging. Ini tidak terlepas dari berapa banyak yang kita konsumsi, jenis pemilihan dagingnya, cara mengolah dan cara kita memasak.

              Ada beberapa tips terkait cara pengolahan daging kurban, antara lain :

  • Pilih daging daging segar, dagingnya berwarna merah segar dan kenyal, daging tidak berlendir dan lembek, tidak berbau busuk;
  • Sebelum dimasak, cucilah daging hingga bersih;
  • Masak daging sampai matang sempurna. Hindari memasak daging setengah matang, karena dikhawatirkan bila masih setengah matang masih terdapat bakteri ataupun virus yang menempel pada daging.

Semisal kita mempunyai daging tetapi tidak ingin segera dimasak, ada cara penyimpanan daging yang perlu diperhatikan yaitu :

  • Ketika mempunyai daging segeralah simpan dalam kulkas. Jika daging tidak ingin langsung dimasak, jangan dicuci dulu. Masukkan daging ke dalam kantong plastik atau wadah tertutup rapat. Apabila Anda akan memasak daging tersebut dalam 2-3 hari, simpan dibagian bawah kulkas. Jika berencana menyimpan daging dalam waktu lama, letakkan daging di dalam freezer. Ketahanan daging mentah saat disimpan dalam freezer adalah sekitar 3-4 bulan.
  • Hindari defrost daging dengan suhu ruangan

Defrost adalah proses mencairkan daging yang baru saja dikeluarkan dari freezer. Dalam melakukan defrost, sebaiknya hindari meletakkan daging begitu saja dengan suhu ruangan. Mencairkan daging beku dapat dilakukan dengan cara memasukkan ke dalam kulkas bawah, air dingin, atau menggunakan microwave. Dengan begini bakteri tidak akan berkembang biak didalam daging secara cepat.

              Agar kita aman dan sehat dalam mengkonsumsi daging, ada yang dapat kita lakukan, antara lain :

  • Sebaiknya daging dimasak secara matang sempurna. Daging yang digoreng akan menambah kadar lemak dari minyak goreng. Sedangkan bila dibakar, akan berisiko menambah zat karsinogen penyebab kanker;
  • Sebaiknya memasak daging dengan cara direbus dan dikonsumsi bersama dengan sayur dan buah agar seimbang. Pilih karbohidrat yang berserat tinggi;
  • Pilih area daging yang kurang berlemak. Sengkel, misalnya. Hindari area perut apalagi jeroan;
  • Jika masak dengan santan, usahakan sekali masak sekali dimakan habis. Jangan dihangatkan apalagi dimasak kembali;
  • Makan daging kambing atau sapi jangan berlebihan dalam waktu singkat;
  • Usahakan jangan makan daging selambat-lambatnya 2 jam sebelum tidur;
  • Kurangi makan berlemak lain seperti konsumsi coklat dan keju selama sedang mengonsumsi banyak makan daging;
  • Sebaiknya sehabis makan dengan daging kambing atau sapi tidak mengkonsumsi minuman berkalori tinggi seperti teh manis atau sirup;
  • Batasi penggunaan garam dan gula;
  • Minum yang cukup 8-10 gelas sehari untuk mencegah sembelit;
  • Tetap melakukan olah raga ringan selama masa hari raya Idul Adha.

              Dengan memperhatikan tips di atas semoga kita menjadi paham bagaimana cara yang aman dan sehat mengkonsumsi daging kurban. Perlu kita ingat bahwa segala sesuatu yang berlebihan tidak baik. Begitu pula dengan konsumsi daging, sebaiknya kita dapat mengontrol porsi makan daging. Konsumsi sumber protein hewani sebaiknya beraneka ragam, tidak hanya bersumber dari daging tetapi dapat bersumber dari ikan, ayam, dan telur. Dan tentu akan lebih baik bila kita menerapkan “Isi Piringku”, dimana  1 piring berisi ½ porsi piring makan terdiri dari sayur dan buah-buahan yang beragam jenis dan warna, ¼ piring makan diisi dengan protein (ikan,ayam,daging, kacang-kacangan dan lainnya), ¼ piring makan diisi dengan karbohidrat/makanan pokok (biji-bijian utuh, nasi, gandum, jagung dan lainnya). Jangan lupa konsumsi air putih yang cukup. Yuk, terapkan pola hidup sehat mulai sekarang.

DAFTAR PUSTAKA

Eka Prawira, Aditya. 2015. 8 Tips Aman dan Nyaman Menyantap Daging Kurban. https://www.liputan6.com tanggal 23 September 2015

Kementrian Kesehatan RI. 2017. Cara Sehat Mengonsumsi Daging Kurban. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id tanggal 31 Agustus 2017

Kementrian Kesehatan RI. 2018. Kandungan lemak dan kolesterol dalam 100 gr bahan makanan Daging Ayam, Daging Kambing dan Daging Sapi. http://p2ptm.kemkes.go.id tanggal 22 Maret 2018

Kementrian Kesehatan RI. 2018. Isi Pringku. https://kesmas.kemkes.go.id tanggal 25 Juni 2018

Kholisdinuka, Alfi. 2019. Mana yang Lebih Sehat, Daging Sapi atau Kambing? https://health.detik.com tanggal 26 November 2016

Mustinda, Lusiana. 2016. Ini Dia Kandungan Nutrisi Setiap 100 Gram Daging Sapi dan Kambing. https://food.detik.com tanggal 11 September 2016

Keluarga Keren Cegah Stunting

Oleh : Nur Handayani, S.KM

              Hari Keluarga Nasional baru saja kita peringati kemarin tanggal 29 Juni 2022. Tema pada tahun ini adalah “Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting”. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek. Penderita stunting umumnya rentan terhadap penyakit, memiliki tingkat kecerdasan di bawah normal serta produktivitas rendah. Di Indonesia angka stunting menurut Hasil Pemantaun Status Gizi (PSG) 2017 sebesar 29,6%. Sedangkan berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) pada tahun 2019, prevelensi stunting di Indonesia mencapai 27,7%. Artinya, sekitar satu dari empat anak balita (lebih dari delapan juta anak) di Indonesia mengalami stunting. Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka stunting turun 3,3% dari tahun 2019. Tahun 2021 angka stunting menjadi 24,4%. Angka ini menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) masih dianggap tinggi karena lebih dari 20%.

              Stunting disebakan karena kurangnya asupan nutrisi pada 1.000 hari pertama anak. Hitungan 1.000 hari di sini dimulai sejak janin sampai anak berusia 2 tahun. Penyebab lainnya antara lain karena salah dalam pola asuh, lingkungan yang buruk seperti rumah yang tidak higienis, sanitasi air kurang baik, minim air bersih, dan jamban yang kurang layak.  Hal-hal tersebutlah yang kemudian berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Gejala stunting sendiri antara lain : anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya, proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya, berat badan rendah untuk anak seusianya, dan pertumbuhan tulang tertunda. Masalah stunting tidak dapat kita anggap remeh, karena dampaknya berpengaruh terhadap kesehatan dan kualitas generasi penerus bangsa ini. Dampak jangka pendek stunting meliputi hambatan perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, penurunan fungsi kognitif, dan gangguan sistem pembakaran. Sedangkan gejala jangka panjang meliputi obesitas, penurunan toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi, dan osteoporosis.

              Melihat dampak yang ditimbulkan oleh stunting, tentu perlu diambil tindakan pencegahan. Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat mempunyai peran penting didalam  upaya pencegahan stunting. Berdasarkan penelitian “Hubungan Peran Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia Toddler Di Wilayah Kerja Puskesmas Jelbuk Kabupaten Jember” mengungkapkan bahwa terrdapat hubungan Peran Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia Toddler. Keluarga berperan penting mencegah stunting pada setiap fase kehidupan. Mulai dari janin dalam kandungan, bayi, balita, remaja, menikah, hamil, dan seterusnya. Untuk itu penting Langkah awal untuk penguatan keluarga sebagai pilar awal pencegahan stunting. Upaya pencegahan dapat dilakukan dari awal perencanaan keluarga, Upaya pencegahan stunting dapat dimulai dari masa sebelum kehamilan. Rencanakan dengan baik kehamilan yang diinginkan oleh calon orangtua, memastikan gizi ibu hamil tercukupi, pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang sesuai dengan gizi seimbang serta pemeriksaan selama kehamilan.

              Langkah pencegahan stunting lainnya tidak terlepas dari pola makan keluarga. Berdasarkan salah satu studi dari  Nutrients Journal telah membuktikan bahwa, kebiasaan makan anak dipengaruhi oleh kebiasaan makan dalam keluarga terutama orang tua. Ini dikarenakan anak memiliki kecenderungan untuk mengikuti kebiasaan yang dilakukan orang tuanya. Bahkan, pemilihan makan saat masih anak-anak bisa terus terbawa sampai anak menjadi dewasa. Penelitian lainnya oleh Robson et al. juga melaporkan bahwa, pemilihan makan pada anak seperti frekuensi makan, konsumsi sayur dan buah, serta makanan atau minuman manis sangat berhubungan dengan konsumsi makanan keluarga. Hal ini menunjukkan peran keluarga sangat kuat dalam mempengaruhi pola makan anak dan berdampak pada status gizi anak, termasuk kondisi stunting dan obesitas.

              Pola makan di masyarakat Indonesia beberapa masih belum menjalankan pola makan yang sehat. Masih ada kecenderungan rendahnya akses dari segi jumlah maupun kualitas makanan yang sehat. Untuk itu perlu keluarga memahami dan menerapkan “Isi Piringku”, dimana dalam satu porsi makan, setengah piring diisi oleh sayur dan buah, setengahnya lagi diisi dengan sumber protein (baik nabati maupun hewani) dengan proporsi lebih banyak daripada karbohidrat. Penting memperkenalkan ragam makanan dengan gizi seimbang dan membiasakan untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk anak-anak yang dalam masa pertumbuhan, dapat memperbanyak makanan dengan kandungan protein tinggi selain tetap membiasakan makan sayur dan buah.

              Pola asuh yang benar dan diiringi dengan gaya hidup sehat juga digadang-gadang dapat mencegah terjadinya stunting dalam keluarga. Untuk itu, orangtua diharapkan mau memperkaya diri dengan informasi yang benar tentang pola asuh terkait dengan tumbuh kembang anak sesuai dengan usia dan aktifitas anak serta tentang kesehatannya. Pola asuh yang baik dapat dengan menerapkan praktik pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan kemudian dilanjutkan ASI kembali hingga 2 tahun dan didampingi oleh makanan pendamping ASI (MP-ASI). Orangtua juga dapat membekali diri anak-anak dengan kesehatan reproduksi dan pemenuhan gizi mereka.

              Keluarga juga disarankan untuk menjaga kebersihan tempat tinggal, mencakup sanitasi lingkungan dan air bersih. Pastikan sumber air layak pakai. Mata air juga sebaiknya jauh dari tempat pembuangan kotoran atau limbah dengan minimal jarak 10 meter. Lingkungan dan sumber air yang tidak bersih membuat anak rawan terkena infeksi penyakit. Data WHO menyebutkan bahwa infeksi, seperti diare, pneumonia, dan cacingan, dapat mempengaruhi pertumbuhan anak. Paparan bakteri menimbulkan dampak inflamasi, kerusakan sistem pencernaan, dan berkurangnya kemampuan tubuh anak menyerap nutrisi. Selain itu orangtua juga perlumemberikan edukasi dan membiasakan tentang kebiasaan hidup bersih dan sehat, contohnya orangtua dapat mengajarkan anak untuk dapat membiasakan membuang sampah pada tempatnya, rutin gosok gigi dan rutin cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir. Kebiasaan tersebut tentunya juga sejalan dengan apa yang dilakukan orangtua sehingga kebiasaan yang diajarkan ke anak dapat konsisten.

              Setiap keluarga tentunya mengharapkan kelak anak-anak bisa tumbuh sehat dan sukses. Dengan menjadi keluarga keren yang mampu dan berdaya guna dalam memberikan nutrisi terbaik untuk anak, memberikan pola asuh yang benar, mengupayakan terciptanya sanitasi lingkungan yang bersih, pemenuhan air bersih, memperkaya diri dengan informasi pola hidup sehat, serta selalu berupaya memantau dan menjaga kesehatan anggota keluarganya, tentu dapat meminimalisir tejadinya resiko stunting pada anak. Anak akan mendapat kesempatan untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Sehingga kelak akan muncul generasi penerus yang berkualitas. Yuk, kita mulai ciptakan keluarga keren dari sekarang, dan sebarkan hal positif dilingkungan sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

Anisa Maulid, dkk. 2019. Hubungan Peran Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia Toddler Di Wilayah Kerja Puskesmas Jelbuk Kabupaten Jember. repository.unmuhjember.ac.id

Harfika, Aviani. 2022. Peran Keluarga dalam Cegah Stunting dan Obesitas. https://linisehat.com tanggal 27 Januari 2022

Humas Litbangkes Kementrian Kesehatan RI. 2021. Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021. https://www.litbang.kemkes.go.id tanggal 28 Desember 2021

Humas Litbangkes Kementrian Kesehatan RI. 2021. Angka Stunting Turun di Tahun 2021. https://www.litbang.kemkes.go.id tanggal 28 Desember 2021

Kementrian Sekretariat Negara RI. 2022. Tahun 2022 Angka Prevalensi Stunting Harus Turun Setidaknya 3%. https://stunting.go.id tanggal 11 Mei 2022

Kementrian Kesehatan RI. 2019. Pencegahan Stunting Pada Anak. https://promkes.kemkes.go.id tanggal 28 Maret 2019

Kementrian Kesehatan RI. 2018. Cegah Stunting dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi. http://p2ptm.kemkes.go.id tanggal 10 April 2018

TIPS SEHAT SELAMA LIBURAN

Oleh : Susilawati, SKM

Berlibur diantara kesibukan harian memberi begitu banyak manfaat pada diri seseorang apalagi jika kita bisa sehat selama liburan. Bukan hanya menyeimbangkan hidup, tapi juga mampu menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Kegiatan liburan dapat melepas hormon kortisol yang kerap menjadi biang keladi stres sehari-hari. Selain itu saat liburan juga bukan berarti kamu bebas mengkonsumsi makanan dan minuman apapun serta melakukan kebiasaan tidak sehat lainnya. Supaya tubuh tetap fit, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat berlibur.

  1. Perhatikan asupan makanan

Usahakan untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Jika makan diluar, pastikan tempat makannya bersih dan tetutup, tidak terpapar debu dan kotoran yang membawa kuman penyakit. Perhatikan juga batasan makanan dan hindari makanan yang dapat mengganggu kesehatan, terutama pencernaan.

  • Penuhi kebutuhan Cairan

Jangan lupa membawa bekal air minum pada saat melakukan perjalanan. Saat melakukan aktifitas yang tinggi selama liburan, tubuh akan lebih banyak membutuhkan air. Saat kamu kurang minum air putih, tubuh akan mengalami dehidrasi. Hal ini dapat menyebabkan kamu kurang konsentrasi, lemas, mudah mengantuk hingga sakit kepala. Pastikan anda mengonsumsi air putih delapan gelas perhari (dua liter) dan kurangi asupan minuman bersoda atau minuman manis.

  • Olahraga Ringan

Agar tetap sehat, sempatkan untuk selalu berolahraga di tengah liburanmu. Olahraga ringan saja sudah cukup untuk menjaga tubuh tetap bugar. Anda bisa melakukan peregangan ringan saat bangun tidur atau sebelum melaksanakan aktifitas. Berjalan kaki juga merupakan pilihan olahraga yang paling tepat di tengah liburan. Ayo, lawan rasa malasmu dengan waktu 30 menit saja untuk berolahraga.

  • Tidur Cukup

Pernahkah kamu merasa sangat bersemangat hingga sulit untuk tidur? Perasaan yang menggebu-gebu pasti akan menyelimuti perjalanan liburan kamu dan keluarga. Namun kamu harus tetap tidur untuk menjaga agar tubuh selalu fit selama liburan. Pada saat tidur tubuh akan melakukan proses dan mengisi energi sehingga kamu lebih segar dan berenergi keesokan harinya. Selain itu berdasarkan penelitian, tidur setidaknya 6 jam perhari akan mengurangi resiko kematian hingga 14 tahun kedepan.

  • Hindari Stres

Tujuan liburan adaah untuk membuat hati menjadi tenang dan bahagia. Macet dan kondisi tak mengenakan lainnya memang tak bisa hindari, namun jangan sampai anda ikut terbawa stres. Sering-seringlah menarik nafas agar pikiran tetap tenang dan selalu ingat bahwa liburan adalah untuk merefresh diri agar lebih baik lagi dan bukan untuk membuat menjadi terbebani.

            Selain beberapa tips diatas, jangan lupa untuk menyiapkan obat-obatan yang biasa anda konsumsi sebelum pergi. Ini penting untuk antisipasi jika anda atau salah satu anggota keluarga mengalami sakit selama perjalanan. Semoga tips ini bermanfaat, selamat menikmati liburanmu.

Aromaterapi Lavender Sebagai Salah Satu Intervensi Komplementer Relaksasi

Terapi komplementer adalah terapi tradisional yang diberikan untuk mendukung terapi pengobatan modern (pengobatan medis). Dalam perkembangannya, terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak negara, bahkan di negara-negara maju seperti Amerika, China, dan Taiwan, terapi komplementer menjadi bagian penting dalam pelayanan kesehatan. Changhua Christian Hospital (CCH) adalah salah satu rumah sakit besar dan ternama di Taiwan, adalah salah satu penggagas rumah sakit yang memasukkan terapi komplementer pada layanan kesehatan. Terapi komplementer yang ada di CCH antara lain yoga, terapi musik, terapi seni, aromaterapi, acupuntur, pijat, tai chi, dan herbal China. Untuk pemilihan jenis terapi komplementer disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Misalnya pada pasien kanker yang mengalami masalah nyeri dan gangguan tidur, dipilih terapi komplementer aromaterapi dengan menggunakan minyak atsiri (minyak esensial). Penggunaan aromaterapi minyak esensial dapat membantu merelaksasikan tubuh sehingga nyeri berkurang dan kualitas tidur meningkat.

            Minyak esensial adalah minyak yang dihasilkan dari jenis tumbuhan tertentu. Minyak ini berwujud cairan kental yang mudah menguap dan mempunyai aroma yang khas. Manfaat dari minyak esensial beragam, tergantung dari tanaman apa minyak tersebut dihasilkan. Lavender adalah salah satu jenis tanaman esensial yang hasil olahannya dapat digunakan sebagai aromaterapi. Kandungan utama dari bunga lavender adalah linalyl asetat dan linalool. Linalool ini yang mempunyai peran memunculkan efek anti cemas atau relaksan. Adapun hasil olahan dari minyak esensial lavender, selain digunakan untuk aromaterapi, bisa juga digunkan sebagai pengusir nyamuk, antioksidan, perawatan kulit, dan perawatan rambut.

            Aromaterapi lavender biasanya dalam bentuk water diffuser atau dalam bentuk variasi jenis parfum yang lainnya. Penggunaan aromaterapi lavender tidak hanya terbatas pada pasien kanker yang mengalami nyeri dan gangguan tidur. Pasien yang mengalami kecemasan dalam mengahadapi suatu keputusan medis seperti menjelang dilakukannya operasi, cemas karena adanya vonis diagnosa kronis, nyeri post operasi, kebingungan mengambil keputusan, kehilangan fungsi tubuh, dan kecemasan akibat yang lainnya, dapat diberikan intervensi pemberian aromaterapi lavender untuk mendukung terapi medis yang telah diberikan. Penelitian yang dilakukan oleh Annisa tahun 2020 menyatakan bahwa aromaterapi lavender dapat digunakan untuk menurunkan tingkat kecemasan. Senada dengan penelitian tersebut, penelitian yang dilakukan oleh Maharani pada tahun 2021 menyatakan bahwa aromaterapi lavender dapat menurunkan insomnia pada remaja.

            Dengan adanya evidance based yang ada, dan juga telah digunakannya aromaterapi sebagai terapi komplementer di beberapa rumah sakit negara maju seperti di CCH Taiwan, aromaterapi lavender dapat dijadikan salah satu pilihann terapi komplementer pada pasien yang mengalami gangguan kecemasan, nyeri, dan gangguan pola tidur. Selain karena manfaatnya, aromaterapi lavender juga memiliki efek samping yang kecil dan cocok ditanam di iklim tropis seperti di Indonesia.

Pengolahan tanaman lavender pun tergolong mudah. Seperti kebanyakan tanaman atsiri yang lainnya, bahwa ketika akan dipanen, dua minggu sebelumnya tanaman akan dibuat “stress” terlebih dahulu dengan cara tidak dipupuk dan disiram. Dengan adanya kondisi “stress” pada tanaman atsiri, berakibat semakin banyak minyak esensial yang dihasilkan. Kemudian setelah dilakukan panen, bunga lavender masih perlu didiamkan pada ruang kering paling tidak dua hari. Setelah mengering, bunga lavender siap untuk diolah untuk menghasilkan minyak esensial. Salah satu proses mengolah bunga lavender menjadi minyak esensial adalah dengan proses penyulingan (distilasi), adapun jenis penyulingan ada tiga yaitu penyulingan rebus, penyulingan kukus, dan penyulingan uap. Dan dari ketiga jenis penyulingan tersebut, penyulingan kukus lebih banyak dipilih karena kualitas dan kuantitas minyak esensial yang dihasilkan lebih baik. Kemudian minyak esensial lavender hasil pengolahan tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku beberapa produk, misalnya water diffuser, parfum, dupa lavender,lotion anti nyamuk, dan bahkan digunakan sebagai campuran bahan makanan.

Nah sekarang sudah tau kan manfaat lavender?? Ya…salah satunya dapat digunakan untuk menunjang kesehatan, sebagai terapi komplementer yaitu aromaterapi lavender yang jika digunakan baik dengan difusser ataupun parfum, dapat menurunkan kecemasan, mengurangi nyeri, dan membuat tidur lebih nyenyak.

Oleh: Agung Rejecky, S.Kep., Ns

Perawat IGD RS Paru Respira DIY/ Pasca Sarjana Magister Keperawatan UMY

Daftar Pustaka

AP, I. P. D. (2013). Lavender Aromateraphy As a Relaxant. E-Jurnal Medika        Udayana, 21-53.

Maharani, A. P. (2021). Aroma Terapi Lavender untuk Mengatasi Insomnia pada   Remaja. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 3(1), 159-164.

Yi – Min, Chen. 2020. Complementary Therapy in Palliative Care,   https://www.youtube.com/watch?v=-_og-epgbzk&t=33s